EDO SUSANTO
1703/JOG/59/S1-LIN/02731
Bagian hulu dari sistem tenaga listrik adalah generator yang terdapat dipusat listrik dan
digerakkan oleh mesin penggerak mula (prime mover). Mesin penggerak dalam pusat
listrik berkaitan erat dengan instalasi mekanis dan instalasi listrik dari pusat listrik.
Generator sebagai sumber energi listrik dalam sistem perlu diamankan jangan sampai
mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan sangat menggangu jalannya
operasi system tenaga listrik. Oleh karenanya generator sedapat mungkin harus
dilindungi terhadap semua gangguan yang dapat merusak generator. Tetapi dilain pihak
dari segi selektifitas pengaman sistem diharapkan agar PMT generator tidak mudah trip
terhadap gangguan dalam system, karena lepasnya generator dari sistem akan
mempersulit jalannya operasi sistem tenaga listrik. PMT generator hanya boleh bekerja
apabila ada gangguan yang tepat ada didepan generator, didalam generator atau pada
mesin penggerak generator. Juga apabila terjadi kegagalan dari PMT yang ada di depan
PMT generator, baru PMT generator boleh bekerja. Mengingat generator merupakan
peralatan yang penting dan nilainya juga cukup mahal, maka diusahakan pengaruh
gangguan dibatasi sampai sekecil mungkin. Antara lain dengan menditeksi keadaan
gangguan secara tepat dan mengisolasikan mesin terhadap sistem yang sehat secara
cepat. Gangguan pada generator antara lain dapat disebabkan oleh:
a) Beban lebih (overload).
b) Panas lebih (overheating) pada lilitan dan bearing.
c) Tegangan lebih (overvoltage) dan kecepatan lebih.
d) Kehilangan medan penguat (loss of field).
e) Daya balik (motoring).
f) Arus tidak seimbang (unbalance current) pada stator.
g) Out of step.
Sebagian besar gangguan di atas perlu dihilangkan dengan cara melepaskan generator
terhadap sistem melalui pemutus tenaga utama (main circuit breaker) dan bila
memungkinkan melepas pemutus tenaga medan penguat.
Untuk jenis gangguan tertentu selain cara di atas, mesin penggerak dihentikan
beroperasi. Bila terjadi gangguan yang masih pada batas yang diizinkan biasanya sistem
hanya memberikan peringatan saja. Menentukan tindakan seperti yang disebutkan di
atas harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, karena kesalahan dalam menentukan
dapat mempengaruhi tingkat pelayanan yang baik.
Pada gambar di atas, ketika tidak ada gangguan maka arus simetri, {Ir = Ia+Ib+Ic =0},
namun ketika terjadi gangguan hubung singkat ke tanah, maka arus menjadi tak simetri
{Ir = Ia+Ib+Ic = 3Iao}, sehingga terdapat arus yang mengalir pada rele dan membuat rele
mendeteksi gangguan.
· Rele Kehilangan Medan Penguat Rotor (Lost of Rotor Excitation Relay)
Hilangnya medan penguat pada rotor akan mengakibatkan generator kehilangan
sinkronisasi dan berputar di luar kecepatan sinkronnya sehingga generator beroperasi
sebagai generator asinkron. Daya reaktif yang diambil dari sistem ini akan dapat
melebihi rating generator sehingga menimbulkan overload pada belitan stator dan
menimbulkan overheat yang menimbulkan penurunan tegangan generator. Hilangnya
medan penguat rotor dapat dideteksi dengan kumparan yang dipasang paralel dengan
main exciter dan kumparan rotor generator. Pada kumparan ini akan mengalir arus yang
apabila nilainya kurang dari arus setting yang diinginkan, maka akan membuat rele
mengeluarkan sinyal alarm atau trip.
Pada gambar tersebut, apabila terjadi gangguan pada F1, maka rele akan men-trip CB2,
apabila gangguan terjadi pada F2, maka rele tidak akan men-trip CB2 karena arah aliran
arus yng terbalik dari kanan ke kiri.
· Negative Phase Sequence Relay:
Negative Phase Sequence Relay untuk melindungi generator dari arus lebih urutan fasa
negative yang disebabkan oleh beban yang tidak seimbang.
· Out of Step Relay:
Out of Step Relay untuk melindungi generator dari Power Swing akibat perubahan
beban dari sistem transmisi yang dapat menyebabkan operasi generator tidak sinkron.
· Over excitationV/H z Relay:
Over excitationV/H z Relay untuk melindungi generator dari kejenuhan inti yang dapat
menyebabkan kenaikan tegangan.
· Rele Gangguan Frekuensi (Frequency Fault Relay)
Rele ini berfungsi untuk mendeteksi adanya perubahan frekuensi dalam nilai yang besar
secara tiba – tiba. Kisaran frekuensi yang diijinkan adalah ±3% sampai ±7% dari nilai
frekuensi nominal. Penurunan frekuensi disebabkan oleh adanya kelebihan permintaan
daya aktif di jaringan atau kerusakan regulator frekuensi. Frekuensi yang turun
menyebabkan naiknya arus magnetisasi pada generator yang akan menaikkan
temperatur. Pada turbin uap, hal tersebut akan mereduksi umur blade pada rotor.
Kenaikan frekuensi disebabkan oleh adanya penurunan permintaan daya aktif pada
jaringan atau kerusakan regulator frekuensi. Frekuensi yang naik akan menyebabkan
turunnya nilai arus magnetisasi pada generator yang akan menyebabkan generator
kekurangan medan penguat. Sensor rele frekuensi dipasang pada tiap fasa yang keluar
dari generator.
· Reverse Power Relay:
Reverse Power Relay untuk menditeksi adanya daya balik/aliran arus dari sistem
jaringan yang akan menyebabkan generator bekerja sebagai motor.
2. Berdasarkan konstruksi :
Ø Tipe Angker Tarikan
Ø Tipe Batang Seimbang
Ø Tipe Cakram Induksi
Ø Tipe Kumparan Bergerak
5. Berdasarkan karakteristik :
Ø Instantaneous
Ø Definite time delay, relay yang bekerja dengan kelambatan waktu
Ø Inverse