Anda di halaman 1dari 27

“YOGYAKARTA SURGANYA WISATA

DI PULAU JAWA”

Laporan Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Mengikuti Ujian Akhir Nasional

Tahun .....

Disusun Oleh :

Kelompok 9 Bus 3

Kelas IX-H

1. ..... NIS : .....

SMP PAWYATAN DAHA 1 KOTA KEDIRI

TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Study Kenal Alam dan Lingkungan dengan judul “YOGYAKARTA


SURGANYA WISATA DI PULAU JAWA”.

Karya tulis ilmiah sederhana ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

(LIHAT PETUNJUK)

Pembimbing 2 Pembimbing 1

(Ach. Sidiq, M.Pd) (Anang Hariawan, S.Pd)


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yamg telah

melimpahkan rahmat hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Adapun laporan perjalanan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin

dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan laporan ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima

kasih kepada :

1. Ibu Satriyani Widyawati Rahayu, S.Pd., M.Pd, selaku Kepala SMP Pawyatan

Daha 1 Kediri;

2.

3. Bapak Anang Hariawan, S.Pd selaku

4. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.

Laporan ini di diharapkan ......sesuai buku

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada

banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya.

Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka bagi

pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat

memperbaiki laporan ini.


Dari kami mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah

dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Kediri, 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan ………………………………………………………… ii

Kata Pengantar
……………………………………………………………………………….… iii

Daftar Isi
…................................................................................................................................
.. iv

BAB I PENDAHULUAN
………………………………………………………...........……… 1

1.1 Latar Belakang …………………………………….........……… 1


1.2 Rumusan Masalah ……………………….………….........……….1
1.3 Tujuan Penelitian
………………………………………………….........………. 2
1.4 Metode Penelitian
……………………………………………….........……....... 2
1.5 Manfaat penelitian
………………………………………………….........……….2
1.6 Sistimatika penelitian
………………………………………………........……….2

BAB IIPEMBAHASAN
.……………………………………………......…………………….. 3

2.1 Candi Borobudur


……………………………………………………........…….. 3

2.1.1 Letak Goegrafis


…………………………………….........……………... 3

2.1.2 Sejarah Ditemukannya Candi Borobudur


…………............…………… 3

2.1.3 Bentuk obyek


…………………………………………………….......…..3

2.1.4 Kondisi obyek ……………………………………….......………………3


2.1.5 Koleksi obyek
………………………………………….......……………3

2.2 Museum Dirgantara


……………………….......……………………………….. 6

2.2.1 Letak Geografis


…………………………........………………………... 6

2.2.2 Sejarah Berdirinya Museum Dirgantar


……….......…………………… 6

2.2.3 Bentuk obyek


……………………………………….......……………….6

2.2.4 Kondisi obyek


…………………………………………......……………6

2.2.5 Koleksi obyek ………………………………………………......………6

2.3 Taman Pintar


………………………………………….....……………………. 7

2.3.1 Letak Geografis


………………......…………………………………… 7

2.3.2 Sejarah Berdirinya Taman Pintar


………………………………......…. 7

2.3.3 Bentuk obyek …………………………………....……………………..7

2.3.4 Kondisi obyek ……………………………...………………………….7

2.3.5 koleksi obyek ………………………………………………...………..7

2.4 Malioboro
……………………………....…………………………………….. 8

2.4.1 Letak Geografis


……………………………...…......………………… 8

2.4.2 Sejarah Malioboro


……………………………….....………………… 8

2.5 Benteng Vredeburg


…………………………………………...….…………… 9
2.5.1 Letak Geografis
……………………………………….....…………… 9

2.5.2 Sejarah Benteng Vredeburg


………………………………....……….. 9

2.5.3 Bentuk obyek


…………………………………………………...…......9

2.5.4 Kondisi obyek ………………………………………………….......….9

2.5.5 Koleksi obyek ……………………………………………………….....9

BAB IIISIMPULAN DAN


SARAN..……………………………………………………….. 10

3.1 Kesimpulan
………………………………................……………………….. 10

3.2 Saran
…………………………………………………................…………… 10

LAMPIRAN GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebuah daerah otonomi


setingkat propinsi di Indonesia dengan ibukota provinsinya adalah Yogyakarta,
sebuah kota dengan berbagai predikat, baik dari sejarah maupun potensi yang ada,
seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota
pariwisata. Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan
potensiprovinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah
tujuanwisata terbesar kedua setelah Bali. Berbagai jenis obyek
wisatadikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah,
wisatabudaya, wisata pendidikan, wisata belanja, bahkan yang terbaru
wisatamalam. Wisata belanja yang dari dulu dan sampai sekarang ini selalu
diminatipara wisatawan baik domestik maupun mancanegara adalah wisata
belanja di kawasan Malioboro.
Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat
Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Provinsi Yogyakarta merupakan salah
satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra,
bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng, japanmantra,
pakuwon, dan aksara jawa.
Tempat- tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak hanya
turis mancanegara banyak yang singgah di tengah- tengah pulau jawa yang
eksotik ini. Karena itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMP
PAWYATAN DAHA 1 Kediri berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta.
Paling tidak bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena
itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah
berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang Jogja, karena Jogja
mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai
zaman kerajaan sampai sekarang. Jogja tetap istimewa dimata dunia.
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Candi Borobudur
2.1.1 DimanaLetak Geografis Candi Borobudur ?
2.1.2 BagaimanaSejarah ditemukannya Candi Borobudur ?
2.1.3 Bagaimana bentuk obyek Candi Borobudur ?
2.1.4Bagaimana kondisi obyek Candi Borobudur ?
2.1.5 Apa saja koleksi obyekCandi Borobudur ?

2.2 Museum Dirgantara

2.2.1 DimanaLetak GeografisMuseum Dirgantara ?


2.2.2 BagaimanaSejarah Berdirinya Meseum Dirgantara?
2.2.3 BagaimanaBentuk obyek Museum Dirgantara ?
2.2.4 BagaimanaKondisi obyekMuseum Dirgantara ?
2.2.5 Apa saja Koleksi obyek Museum Dirgantara ?

2.3 Taman Pintar

2.3.1 DimanaLetak GeografisTaman Pintar ?


2.3.2 BagaimanaSejarah Berdirinya Taman Pintar ?
2.3.3 BagaimanBentuk obyek Taman Pintar ?
2.3.4 BagaimanKondisi obyek Taman Pintar ?
2.3.5 Apa saja Koleksi obyek Taman Pintar ?

2.4 Malioboro

2.4.1 DimanaLetak Geografis Malioboro ?


2.4.2 BagaimanaSejarah Malioboro ?

2.5 Benteng Vredebug

2.5.1 DimanaLetak GeografisBenteng Vredebug ?


2.5.2 BagaimanaSejarah Benteng Vredeburg ?
2.5.3 BagaimanaBentuk obyek Benteng Vredebug ?
2.5.4 BagaimanaKondisi obyekBenteng Vredebug ?
2.5.5 Apa saja Koleksi obyek Benteng Vredebug ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih
2. Mengetahui peninggalan budaya dimasa lalu

3. Mengetahui tempat- tempat wisata yang ada di Jogja


4. Mengenal lebih dekat lagi budaya daerah
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mempererat keakraban dengan teman satu sekolah
2. Bisa melihat budaya yang ada di Kota Yogyakarta secara langsung
3. bertambahnya wawasan dan mendapat pengalaman dengan
mengunjungi tempat- tempat wisata di Jogja
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Candi Borobudur
2.1.1 Letak Geografis
Koordinat 7.608° LS dan 110.204° BT menunjukan letak
Candi Borobudur dalam bujur dan lintang Bumi. Secara geografis
Borobudur terletak di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,
sekitar 42 km arah barat Yogyakarta.
Kebanyakan orang datang ke candi ini hanya untuk berfoto-
foto dan mengagumi candi-nya saja, jarang yang menyempatkan diri
untuk menilik ke dalam museum Karmawibhangga (setauu saya
gratis) dalam museum ini terpapar bermacam-macam benda yang
menjadi saksi bisu pamugaran candi Borobudur ini. Mulai dari alat-
alat pemugarannya sampai beberapa bagian asli candi yang tidak
dikembalikan ke candinya..

2.1.2 Sejarah Ditemukannya Candi Borobudur


Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 800 sebelum masehi
atau abad ke-9. Borobudur dibangun oleh pengikut Budha Mahayana
pada masa pemerintahan Dinasti Dinasti. Pendiri Candi Borobudur,
Raja Samaratungga dari atau dinasti dinasti. Kemungkinan candi ini
dibangun sekitar 824 AD dan selesai sekitar 900 Masehi pada masa
pemerintahan Ratu Pramudawardhani putri Samaratungga. Sementara
arsitek yang membantu membangun candi ini untuk cerita turun-
temurun bernama Gunadharma.
Borobudur kata-kata sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama
yang ditulis oleh Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral
Britania Raya di Jawa, yang memberikan nama candi ini. Tidak ada
bukti tertulis bahwa orang tua yang memberikan nama ini Candi
Borobudur. Hanya satu dokumen tertua yang menunjukan adanya
candi ini Nagarakretagama buku yang ditulis oleh MPU tahun 1365
Prapanca Buku tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai
tempat untuk meditasi Buddhis.
Arti dari “biara di pegunungan” nama Borobudur yang berasal
dari kata “bara” (candi atau biara) dan “beduhur” (bukti atau tanah
tinggi) di sansekerta. Oleh karena itu, sesuai dengan arti nama
Borobudur, maka tempat ini sejak dahulu digunakan sebagai tempat
ibadah Buddha.
Candi ini selama berabad-abad tidak lagi digunakan. Jadi,
karena letusan gunung berapi, menutupi sebagian besar bangunan
Borobudur tanah vulkanik. Selain itu, bangunan juga ditutupi dengan
berbagai pepohonan dan semak belukar selama berabad-abad.
Kemudian bangunan candi ini mulai terlupakan dalam waktu Islam
datang ke Indonesia sekitar abad ke-15.
Pada tahun 1814, ketika Inggis menduduki Indonesia, Sir
Thomas Stamford Raffles mendengar tentang penemuan benda
arkeologi besar di desa Bumisegoro Kabupaten Magelang. Karena
minat yang besar dalam sejarah Jawa, dan kemudian segera
memerintahkan Raffles HC Cornelius, seorang insinyur Belanda,
untuk menyelediki lokasi penemuan itu beruba bukit yang dipenuhi
semak belukar.
Cornelius dibantu sekitar 200 orang jatuh pepohonan dan
menyingkirkan semak yang menutupi bangunan raksasa. Karena
bangunan sudah rapuh dan bisa runtuh, kemudian melaporkan kepada
Kornelius penemuan Raffles berisi beberapa gambar. Sejak
penemuannya, adalah Raffles bernama pria yang memulai pemugaran
Candi Borobudur dan dapat perhatian dunia. Pada tahun 1835, seluruh
kawasan candi telah digali. Candi ini diadakan kembali di era colonial
Belanda.
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1956 Pemerintah
Indonesia meminta bantuan UNESCO untuk memeriksa kerusakan
Borobudur. Jadi, pada tahun 1963. Dari keputusan Pemerintah
Indonesia resmi untuk melaksanakan pemugaran Candi Borobudur
oleh UNESCO ini namun dipulihkan hanya benar-benar mulai terjadi
pada tanggal 10 Agustus 1973. Proses renovasi baru selesai pada
tahun 1984. Sejak tahun 1991, ditunjuk Borobudur sebagai Dunia atau
World Heritage Site oleh UNESCO.

2.1.3 Bentuk obyek candi Borobudur


2.1.4 Kondisi obyek candi Borobudur
Keadaan candi Borobudur di magelang , jawa tengah
memprihatinkan. Candi tersebut kini sudah tidak nyaman dikunjungi
.hal ini diperparah dengan kondisi candi banyak yang rusak
.Kenyamanan dan kebersihan candi Borobudur juga terlihat kurang.
Banyak coretan di dinding candi dan sampah berserakan di areal
candi.selain itu juga di kawasan candi Borobudur banyak pedagang
yang menawarkan barang dagangan secara paksa dan mengganggu
kenyamanaan pengunjung.

2.1.5 Koleksi obyek candi Borobudur


2.2 Museum Dirgantara
2.2.1 Letak Geografis
Museum ini terletak di ujung utara Kabupaten Bantul
perbatasan dengan Kabupaten Sleman tepatnya di komplek Pangkalan
Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta. Kira-kira 7km arah timur kota
Yogya, buka setiap hari Minggu s/d Kamis pukul 08.00-13.00 WIB
dan pukul 08.00-12.00 pada hari Jumat.Walaupun terletak agak
tersembunyi di dalam komplek TNI-AU tetapi akses menuju tempat ini
cukup mudah dan murah.Cukup dengan naik TRANSYOGYA dan
kemudian turun di halte janti atau solo dengan harga tiker Rp 3.000
saja, lalu kemudian berjalan sekitar 200 m maka akan segera tiba di
museum tersebut.

2.2.2 Sejarah Berdirinya Museum Dirgantara


Atas gagasan pimpinan TNI-AU, maka didirikan Museum
Pusat TNI-AU “Dirgantar Mandala” sebagai tempat untuk
mengabadikan dan mendokumentasikan seluruh kegiatan dan peristiwa
bersejarah di lingkungan TNI-AU. Meseum ini telah diresmikan pada
tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana
Roesmin Noerjadin. Awalnya, museum berada di jalan Tanah Abang
Bukit, Jakarta. Akan tetapi, museum kemudian dipindahkan ke
Yogyakarta karena dianggap sebagai tempat penting lahirnya TNI-AU
dan pusat kegiatan TNI-AU “Dirgantara Mandala”, terutama Alutsista
Udara berupa pesawat terbang yang terus berkembang sehingga
gedung museum di Kesatrian AKABRI Bagian Udara tidak dapat
menampung dan pertimbangan lokasi museum yang sukar dijangkau
pengunjung, maka Pimpinan TNI-AU memutuskan untuk
memindahkan museum lagi.
Pimpinan TNI-AU kemudian menunjukan gedung bekas
pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto yang pada masa
pendudukan Jepang digunakan sebagai gudang logistik sebagai
Museum pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17
Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ashadi
Tjahjadi menandatangi sebuah prasasti. Hal ini diperkuat dengan surat
perintah Kepala Staf TNI-AU No.Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April
1984 tentang rehabilitas gedung ini untuk dipersiapkan sebagai gedung
permanen Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala. Dalam
perkembangan selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1984 Kepala Staf TNI-
AU Marsekal TNI Sukardimeresmikan penggunaan gedung yang
sudah direnovasi tersebut sebagai gedung Museum Pusat TNI-AU
“Dirgantara Mandala” dengan luas area museum seluruhnya kurang
lebih 4,2 Ha. Luas bangunan seluruhnya yang digunakan 8.765 M2.

2.2.3 Bentuk obyek museum dirgantara


2.1.4 Kondisi obyek museum dirgantara

Obyek wisata museum dirgantara mandala di slemen


Yogyakarta adalah tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada
hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah dan bisa
memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari – hari
.Keindahan obyek wisat museum dirgantara mandala sangatlah baik
bagi anda semua yang berada di dekat atau di kejauahan untuk merapat
mengunjungi tempat obyek wisata museum dirganatara mandala di
slemen Yogyakarta.
2.1.5 Koleksi obyek museum dirgantara

2.3 Taman Pintar


2.3.1 Letak Geografis
Taman Pintar berada di tengah pusat kota Yogyakarta. Selain
berdekatan dengan beberapa objek wisata seperti Benteng Vredeburg
dan Malioboro, letak taman ini juga tidak jauh dari Istana Negara dan
Keraton Yogyakarta.

2.3.2 Sejarah Taman Pintar


Sejak terjadinya ledakan perkembangan sains sekitar tahun 90-
an, terutama Teknologi Informasi, pada gilirannya telah
menghantarkan peradapan manusia menuju era tanpa batas.
Perkembangan sains ini adalah suatu yang paut disyukuri dan tentunya
menjadikan kemudahan-kemudahan bagi perbaikan kualitas hidup
manusia.Menghadapi realitas perkembangan dunia semacam itu, dan
wujud kepedulian terhadap pendidikan, maka pemerintah kota
Yogyakarta menggasgas sebuah ide untuk Pembangunan “Taman
Pintar”. Disebut “Taman Pintar”, karena di kawasan ini nantinya para
siswa, mulai pra sekolah sampai sekolah menengah bisa dengan
leluasa memperdalam pemahaman soal materi-materi pelajaran yang
telah diterima di sekolah sekaligus berekreasi. Dengan target
pembangunan Taman Pintar adalah memperkenalkan science kepada
siswa mulai dari dini, harapan lebih luas kreatifitas anak didik terus
diasah, sehingga bangsa Indonesia tidak menjadi sasaran eksploitasi
pasar teknologi belaka, tetapi juga berusaha untuk dapat menciptakan
teknologi sendiri.
Bangunan Taman Pintar ini dibangun di eks kawasan Shooping
Center, dengan pertimbangan teteap adanya keterkaitan yang erat
antara Taman Pintar dengan fungsi dan kegiatan bangunan yang ada di
sekitarnya, seperti Taman Budaya, Benteng Vredeburg, Societiet
Militer dan Gedung Agung. Relokasi area mulai dilakukan pada tahun
2004, dilanjutkan dengan tahapan:
A. Pembanguna Tahap I adalah Playground dan Gedung PAUD Barat
serta PAUD Timur, yang diresmikan dalam Soft Opening I tanggal
20 Mei 2006 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo.
B. Pembanguna Tahap II adalah Gedung Oval lantai I dan II serta
Gedung Kotak lantai I, yang diresmikan dalam Soft Opening II
tanggal 9 Juni 2007 oleh Mendiknas, Bambang Soedibyo, bersama
Menristek, Kusmayanto Kadiman, serta dihadiri oleh Gubernur
DIY, Sri Hamengku Buwono X.
C. Pembanguna Tahap III adalah Gedung Kotak lamtai II dan III,
Tapak presiden dan Gedung Memorabilia.

Dengan selesainya tahapan pembangunan, Grand Opening Taman


Pintar dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2008 yang diresmikan
oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

2.3.3 Bentuk obyek taman pintar


2.3.4 Kondisi obyek Taman pintar

Taman pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai


macam wahana belajardalam satu lokasi merupakan keistimewaan
tersendiri sehingga taman pintar ini sekarang sudah menjadi tempat
wisata favorit dan menjadi ikon wisata pendidikan di Yogyakarta

2.3.5 Koleksi obyek Taman pintar


2.4 Malioboro

2.4.1 Letak Geografis

Berdasarkan data letak geografis, Malioboro membentang


diatas sumbu imajiner menghubungkan Keraton Jogjakarta, Tugu, dan
Puncak Gunung Merapi. Jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas
perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I mengembangkan
sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional semenjak tahun
1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai
salah satu kawasan perdagangan, bahkan Malioboro menjadi salah satu
ikon Jogjakarta.

Terletak sekitar 800 meter dari Keraton Jogjakarta, tempat ini


dulunya dipenuhi dengan karangan bunga setiap kali Keraton
melaksanakan perayaan. Malioboro yang dalam bahasa Sansekerta
berarti “karangan bunga” menjadi dasar penamaan jalan tersebut.
Diapit pertokoan, perkantoran, rumah makan, hotel berbintang,
bangunan bersejarah, jalan yang dulunya sempat menjadi basis
perjuangan saat Agresi Militer Belanda Kedua pada tahun 1948 ini,
juga pernah menjadi lahan pengembaraan para seniman yang
tergabung dalam komunitas Persada Studi Klub (PSK) pimpinan
seniman Umbul Landu Paranggi, semenjak tahun 1970-an hingga
sekitar tahun 1990.

2.4.2 Sejarah Malioboro

Maliobor merupan salah satu jalan paling popular di Yogya.


Selain berada di jantung kota, Malioboro menjadi cukup dikenal
karena cerita sejarah yang menyertainya. Keberadaan Malioboro sering
pula di kaitkan dengan tiga tempat sacral di Yogya yakni Gunung
Merapi, Keraton, dan Pantai Selatan.Dalam Bahasa Sansekerta, kata
Malioboro bermakna karangan bunga. Kata Malioboro juga berasal
dari nama seorang Kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang
pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan
Malioboro bertepatan dengan pendirian Keraton Yogyakarta.

Awalnya jalan Malioboro ditata sebagai sumbu imaginer


antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) – Keraton Yogya –
Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada era colonial 1790 saat
pemerintah belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790
di ujung selatan jalan ini.Selain membangun benteng, Belanda juga
membangun Dutch Club tahun 1822, The Dutch Governor’s Residence
tahun 1830, Java Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu
Malioboro berkembang kian pesat karena perdagangan karna orang
Belanda dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro
dibagi menjadi Dua dengan didirikannya tempat pemberhentian Kereta
Api yang kini bernama Stasiun Tugu Yogya.

Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam


perjuangan kemerdekaan Indonesia. Disisi lain Selatan jalan
Malioboro pernah terjadi pertempuran sengit antara pejuang Tanah Air
melawan pasukan Kolonial Belanda yang ingin menduduki Yogya.
Pertempuran itu kemudian dikenal dengan peristiwa serangan umum 1
Maret 1949 yakni keberhasilan Pasukan Merah Putih menduduki
Yogya selama Enam Jam membuktikan kepada dunia bahwa angkatan
perang Indonesia tetap ada.

Maliboro terus berkembang hingga saat ini. Dengan tetap


mempertahankan konsep aslinya dahulu, Malioboro jadi pusat
kehidupan masyarakat Yogya. Tempat-tempat srategis seperti Kantor
Gubernur D.I.Y, Gedung DPRD D.I.Y, Pasar Induk Beringharjo
hingga Istana Presiden Gedung Agung juga berada dikawan ini.

Pemerintah setempat kini terus melakukan perbaikan untuk


menata Malioboro menjadi kawasan yang nyaman untuk disinggahi.
Awal tahun 2016 ini pemerintah telah berhasil mensterilkan parkir
kendaraan dari Malioboro dan tengah menata kawasan ini disisi timur
untuk perindustrian. Warung-warung lesehan hingga saat ini masih
dipertahankan untuk mempertahankan cirri khas Malioboro.

2.5 Benteng Vredeburg

2.5.1 Letak Geografis

Tempat dibelakang monument serangan umum 1 Maret,


berdiri bangunan yang kokoh dan kuat, sebuah bukti warisan sejarah
kota Yogyakarta. Benteng Vredeburg terletak di Jalan Jendral A.Yani
6, Jogja, buka setiap hari Selasa-Jum’at pukul 07.30-16.00 WIB, hari
Senin dan hari libur nasional tutup.

2.5.2 Sejarah Benteng Vredeburg

Benteng ini dibangun sebagai pusat pemerintahan dan


pertahanan residen.benteng ini dikelilingi oleh sebuh parit yang
sebagian bekas bekasnya telah direkontruksi dan dapat dilihat hingga
sekarang.Benteng berbentuk persegi ini mempunyai menara pantau
(bastion) di keempat sudutnya. Benteng Vredeburg Yogjakarta berdiri
terkait erat dengan lahirnya Kasultanan Yogyakarta.perjanjian Giyanti
13 februari 1755 yang berhasil menyelesaikan persetruan antara
susuhunan pakubuono III dengan pangeran Mangkubumi (Sultan
Hamengkubuono I kelak) adalah merupakan hasil politik belanda yang
selalu ikut campur urusan dalam negeri raja raja jawa waktu itu.
Dulunya bangunan ini bernama benteng Rustenburg yang berarti
benteng peristirahatan,dibangun belanda tahun 1760 diatas tanah
keratin. Setelah direnovasi karena rusak akibat gempa 1867 namanya
diganti menjadi Benteng Vredeburg yang berarti Benteng Perdamaian.
2.5.3 Bentuk obyek Benteng Vredebug

2.5.4 Kondisi obyek Benteng Vredeburg

Bangunan ini bagaikan benteng pada umumnya yang


dikelilingi tembok tinggi tertutup rapat. Membuat siapa saja yang tidak
dikehendaki tidak akan pernah bisa masuk. Dari keempat penjuru juga
terdapat menara pantau yang berguna untuk melihat keadaan sekitar.
2.5.5 Koleksi obyek Benteng Vredebrug
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa tempat tempat pariwisata yang ada


di Yogyakarta itu sangat banyak, dan kita harus senantiasa menjaga dan
merawatnya agar tetap asri seperti aslinya. Agar menarik para wisatawan
untuk berlibur ke Jogja.

Selain itu, kota jogja yang menawan itu tidak harus kita tambahkan
dengan budaya budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend. Tapi
justru itu salah,kita harus tetap menjaga budaya asli Jogja itu sendiri agar
mempunyai keaslian yang khas dimata dunia.

3.2 Saran

1. Kita sebagai generasi muda harus menjadi generasi penerus bangsa


dengan cara giat belajar dan berlatih supaya menjadi murid murid yang
terampil dan bertakwa kepada ALLAH S.W.T.

2. Kegiatan SKAL hendaknya dijadikan wahana belajar diluar bangku


sekolah bukan hanya bersenang senang.

3. Kita sebagai warga Negara harus bisa menjaga dan melestarikan


budaya jangan ada titik ataupun koma atau spasi ok.
DAFTAR PUSTAKA
Zakki. “Sejarah Candi Borobudur dan Asal Usul Berdirinya Borobudur
[Lengkap]” 09 Januari 2018. https://www.zonareferensi.com/sejarah-
candi-borobudur/

Anda mungkin juga menyukai