Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia memerlukan
wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia,
baik dalam pemikiran maupun dalam pengalamannya.
Pengkajian filosofis terhadap pendidikan mutlak diperlukan karena kajian semacam
ini akan melihat pendidikan dalam suatu realitas yang komprehensif. Kajian filosofis juga
akan memberikan informasi yang berkaitan dengan pengetahuan, sumber pengetahuan,
bagaimana pengetahuan tersebut diperoleh manusia.
Buku ini berjudul “Pengantar Filsafat Pendidikan”, Penulis tunjukkan bagi para
mahasiswa, khususnya mahasiswa Lembaga Tenaga Kependidikan yang mempelajari dan
mendalami pendidikan dan ilmun pendidikan. Semoga dengan mengkritik buku ini akan
menambah pengetahuan serta menambah ilmu para pembacanya terutama mahasiswa
“Fakultas Ilmu Pendidikan”.

1.2Tujuan
• Agar dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan isi buku “Pengantar Filsafat Pendidikan”
ini.
• Memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan wawasan pembaca,
khususnya mahasiswa yang akan berjuang dalam bidang pendidikan.

1.3Manfaat
• Mahasiswa dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan isi buku “Pengantar Filsafat
Pendidikan”
• Memberikan manfaat bagi pengembangan wawasan para akademisi dan praktisi pendidikan.

1
BAB 2

ISI

2.1 IDENTITAS BUKU

Buku Utama (buku satu)

• Judul buku : Language Truth and Logic

• Pengarang : A.J.Ayer

• Penerbit : Penguin Books

• Tahun terbit :1946

• Kota terbit : London

• Cetakan :-

• No ISBN :-

Buku Pembanding (buku dua)

• Judul buku : Pengantar Filsafat Pendidikan

• Pengarang : Uyoh Sadulloh

• Penerbit : CV. Alfabeta

• Tahun terbit : 2011

• Kota terbit : Bandung

• Cetakan :-

• No ISBN :-

2.2 RINGKASAN ISI BUKU

Buku Pertama

2
3
4
Buku Pembanding

BAB I
PENDAHULUAN
A. Praktik Pendidikan dan Teori Pendidikan
1. Praktik Pendidikan
Menurut Redja M. (Depdikbud: IKIP Bandung, 1991), praktik pendidikan adalah seperangkat
kegiatan bersama yang bertujuan membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah
laku yang diharapkan. Praktik pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek yaitu aspek tujuan,
aspek proses kegiatan dan aspek dorongan (motivasi).
2. Teori Pendidikan
Pengertian Teori
Menurut Dagobert Runers (1963:317) mengemukakan tiga pengertian teori
a) Teori merupakan suatu hipotesis tentang segala masalah, dapat diuji, tetapi tidak perlu
diuji.
b) Teori merupakan lawan dari praktik, merupakan pengetahuan yang disusun secara
sistematis dari kesimpulan umum relatif.
c) Teori diartikan sebagai lawan dari hukuman- hukuman dan observasi, suatu deduksi dari
aksioma- aksioma dan teorema- teorema suatu sistem yang pasti (tidak perlu diuji), secara
relative kurang problematis dan lebih banyak diterima atau diyakini.

B. Pendekatan- Pendekatan dalam Teori Pendidikan


1. Pendekatan Sains
Teori pendidikan dengan pendekatan sains disebut sains pendidikan (science of
education). Henderson (1959) mengemukakan bahwa sains pendidikan pada dasrnya ingin
menyumbangkan pengetahuan yang diperoleh melalui eksperimen, analisis, pengukuran
perhitungan, klasifikasi, dan perbandingan.
Jenis- jenis sains pendidikan, Sosiologi pendidikan, Psikologi Pendidikan,
Administrasi Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Evaluasi Pendidikan, Ekonomi pendidikan,
Pendidikan Kependudukan, Ekologi pendidikan, Bimbingan dan penyuluhan pendidikan,
pengembangan kurikulum, perencanaan pendidikan, evaluasi sistem pendidikan.
2. Pendekatan Filosofis
Pendekatan filosofis terhadap pendidikan adalah suatu pendekatan untuk menelaah dan
memecahkan masalah- masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat.
3. Pendekatan Religi

5
Pendekatan religi terhadap pendidikan, berarti bahwa suatu ajaran religi dijadikan sumber
inspirasi untuk menyusun teori atau konsep- konsep pendidikan yang dapat dijadikan
landasan untuk melaksanakan pendidikan.
4. Pendekatan Multidisiplin
Untuk menghasilkan suatu konsep yang komprehensif dan menyeluruh dalam mempelajari
pendidikan tidak hanya dengan menggunkan salah satu pendekatan atau disiplin saja. Yang
perlu kita lakukan adalah pendekatan yang menyeluruh, pendekatan multidisiplin yang
terpadu.
5. Pendekatan dalam Penulisan
Filsafat merupakan hasil berpikir manusia dalam semua aspek kehidupannya dalam
hubungannya dengan alam semesta. Pendekatan dalam penulisan filsafat- filsafat yang akan
dipelajari.

BAB II
FILSAFAT

A. Pengertian Filsafat
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan
“shopia”. Philos artinya cinta yang sangat mendalam, danshopia artinya kearifan atau
kebijakan. Jadi arti filsafat secara harfiah adalah. Cinta yang sangat mendalam terhadap
kearifan atau kebijakan.

B. Model- Model Filsafat


1. Filsafat Spekulatif, adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada
2. Filsafat Preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standard) penilaian tentang
nilai- nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, dan penilaian tentang seni.
3. Filsafat Analitik, dibagi menjadi dua analitik linguistic dan analitik positivistic logis.
Analitik linguistic memusatkan perhatiannya pada analisis bahasa, kata- kata, istilah- istilah,
dan pengertian- pengertian dalam bahasa. Model analitik positivistic logis dikenal dengan neo
positivism oleh Bertrand Russel yang berakar pada dan meneruskan filsafat positivism dari
Comte yang merupakan peletak dasar pendekatan kuantitatif dalam pengembangan
ilmu (science), dengan meletakan matematika sebagai dasar bagi semua cabang ilmu.
C. Misi Filsafat
Titus (1959) mengemukakan bahwa terdapat tiga tugas utama filsafat, yaitu:
1. Mendapatkan pandangan menyeluruh
2. Menemukan makna dan nilai- nilai dari segala sesuatu
3. Menganalisis dan memadukan kritik terhadap konsep- konsep.

D. Lapangan Filsafat

6
Filsafat membahas tiga persoalan pkok, yaitu masalah wujud, masalah pengetahuan,
dan masalah nilai.

BAB III
FILSAFAT PENDIDIKAN

A. Pendidikan
1. Makna pendidikan menurut Langeveld adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.
2. Pendidikan sebagai proses transformasi nilai bahwa pendidikan menyangkut hati nurani,
nilai- nilai, perasaan, pengetahuan dan keterampilan. Nilai- nilai yang ditransformasikan
dalam rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah kebudayaan
yang dimiliki masyarakat.
3. Tujuan pendidikan untuk menghasilkan generasi yang lebih baik, manusia- manuasia yang
berkebudayaan.
4. Alat pendidikan merupakan suatu situasi yang diciptakan secara khusus dengan maksud
mempengaruhi anak didik secara pedagogis (edukatif).
5. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat maksudnya bahwa pendidikan bukan hanya
berlagsung di sekolah. Pendidikan dimulai segera setelah anak lahir dan akan terus sampai
manusia meninggal dunia.
6. Pendidikan hanya untuk manusia, karena hanya manusia yang dapat memperoleh
pendidikan.

B. Pengertian Filsafat Pendidikan


Filsafat pendidikan menurut Al- Syaibany (1979:30) adalah: “pelaksanaan pandangan
falsafah dalam bidang pendidikan. Falsafah ini mencerminkan satu segi dari segi pelaksanaan
falsafah umum dan menitikberatkan kepada pelaksanaan prinsip- prinsip dan kepercayaan-
kepercayaan yang menjadi dasar dari falsafah umum dalam menyelesaikan masalah- masalah
pendidikan secara praktis”

C. Kebutuhan akan Filsafat Pendidikan


Cara keja dan hasil filsafat dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah hidup dan
kehidupan manusia, dimana pendidikan merupakan salah satu aspek dari kehidupan tersebut,
karena manusialah yang dapat melaksanakan pendidikan . Oleh karena itu, pendidikan
memerlukan filssafat.

7
BAB 3
CRITICAL
3.1 Kelebihan
Buku utama

1. Buku ini banyak memeberikan wawasan yang luas mengenai materi yang
diberikan.
2. Sangat memahami bahasan tentang kebenaran berbahasa dan logika
3. Bahasaan yang lengkap mengenai The Nature dan sangat mudah untuk dipahami
4. Buku ini juga banyak sekali pendapat dari para ahli Filosofi yang sangat menarik
Buku Pembanding

1. Bahasa didalam buku ini mudah dimengerti.


2. Dijelaskan pengertian filsafat dengan singkat namun mudah dipahami.
3. Dibuku ini dijelaskan orientasi psikologis yang mempengaruhi filsafat pendidikan.
4. Dibuku ini terdapat peranan Filsafat Pendidikan
5. Dibuku ini menjelaskan model- model filsafat.
6. Dibuku ini terdapat Misi Filsafat.
7. buku ini bisa menjadi pedoman dan menambah pengetahuan serta ilmu para
pembacanya terutama mahasiswa “Fakultas Ilmu Pendidikan”.

3.2 Kekurangan
Buku Utama

1. Didalam buku ini tidak terlalu jelas dalam kalimat pengantar


2. Buku ini cetakan edisi lama jadi dalam bahasa kurang untuk dipahami di dalam
beberapa sub bab
3. Sayang buku ini sangat susah untuk di download secara utuh dan baik bagi para
mahasiswa yang membutuhkannya.
4. Sangat beda sekali pendapat para ahli dari luar dengan yang di dalam negeri
Buku Pembanding

1. Terdapat beberapa bahasa yang tidak diketahui pembaca secara umum seperti
mahzab.
2. Penulis tidak menjelaskan maksud dari angka yang ada didalam kurung seperti ini
(1963:317).

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Filsafat pendidikan progresivisme seperti digambarkan pada bagian pertama isi


makalah ini memiliki ciri-ciri penghargaan kepada individu pebelajar sebagai konsekuensi
dari ajaran demokrasi yang berkembang di Amerika dan kemudian tumbuh subur di berbagai
belahan dunia. Di samping itu, manusia sebagai makhluk sosial juga diperhatikan dan
tingkatnya tidak di bawah manusia sebagai individu. Konsekuensi dari makhluk individu dan
makhluk sosial adalah perlunya kerjasama, berkooperasi dan berkolaborasi. Tujuan
pendidikannya adalah agar pelajar dapat menghadapi kehidupan pada yang akan dihadapi
pada masa depannya.

Ciri-ciri tersebut sangat mirip dengan ciri-ciri pembelajaran bahasa moderen. Bahasa
adalah kodrat bagi kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Lagi
pula, bahasa dipergunakan oleh penggunanya untuk berkomunikasi di masyarakat. Filsafat
bahasa telah memelopori pemikiran untuk pendidikan bahasa bahwa bahasa adalah alat
komunikasi dan bahasa selalu berubah dari masa ke masa. Oleh karena itu, pebelajar harus
mempersiapkan diri untuk perubahan zaman dan perubahan bahasa. Persiapan tersebut harus
dilakukan dalam pendidikan. Dengan demikian, filsafat pendidikan progresivisme berjalan
seiring dengan filsafat bahasa dan pendidikan bahasa. Meskipun tidak tercermin dalam
penelitian ini, berkemungkinan filsafat keduanya saling memengaruhi. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya mengenai hal tersebut masih terbuka.

4.2 Saran

Agar penulis bisa lebih memilih bahasa yang lebih mudah lagi agar bisa buku ini
dapat dipahami dengan baik oleh semua pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta

Ayer.A.J. 1946. Language Truth and Logic . London : Pinguin Books

10

Anda mungkin juga menyukai