Anda di halaman 1dari 17

A.

Otot Pada Manusia

Gambar 1.1

1. Struktur Otot
Dengan adanya otot pada tubuh manusia, terjadilah pergerakan.
Peristiwa mata berkedip, bernafas, menelan, peristaltik usus dan aliran
darah kesemuanya itu merupakan hasil kerja otot. Ada beberapa bagian
yang perlu diketahui dari masa otot, antara lain adalah :
1. Origo, yaitu tempat lekat otot pada tulang yang relative diam sewaktu
kontraksi otot.
2. Insertion, yaitu tempat lekat otot pada tulang lain yang relatif banyak
berpindah saat kontraksi.
3. Tendon, yaitu jaringan ikat yang kuat dan melekat pada tulang
berfungsi sebagai tali penarik pada pergerakkan.
4. Ligamentum, yaitu jaringan ikat penghubung tulang maupun sendi-
sendi.
5. Kartilago, yaitu tulang rawan.

2. Struktur Mikroskopik Otot


Otot merupakan sekelompok serabut-serabut otot yang tersusun
rapih. Setiap serabut otot terdiri atas 2 jenis miofilamen, yaitu :

1
a. Miofilamen tebal, yang dibentuk oleh protein myosin.
b. Myofilamin tipis, yang dibentuk oleh protein aktin.

3. Pembagian Otot
a) Menurut bentuk serabutnya, maka dibagi menjadi otot serabut sejujur,
otot bentuk kipas, otot bersirip.
b) Menurut jumlah kepalanya maka dibagi menjadi otot biseps, otot
triseps, dan otot quadriceps.
c) Menurut pekerjaannya dibagi menjado :
1) Otot Sinergis, yaitu otot yang dalam pekerjaannya bekerja
secara bersama-sama.
2) Otot Antagonis, yaitu otot yang dalam pekerjaannya secara
berlawanan.
3) Otot Adduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota
kejurusan tubuh (mendekati) tubuh.
4) Otot Abduktor, yaitu otot yang bekerja menggerakkan anggota
menjauhi tubuh.
5) Otot Fleksi, yaitu otot yang bekerja membengkokkan sendi
tulang atau meliputi sendi.
6) Otot Ekstensor, yaitu otot yang bekerja meluruskan kembali
sendi tulang kepada kedudukan yang sama.
7) Otot Pronator, yaitu dimana ulna dan radial dalam keadaan
menyilang.
8) Otot Endorotasi, yaitu memutar ke dalam.
9) Otot Eksorotasi, yaitu memutar ke luar.
10) Otot Dilutas, yaitu memanjangkan otot.
11) Otot Kontraks, yaitu memendekan otot.

Nama Kontraksi Bentuk Lokasi


Bergerak menurut Serabut panjang Terdapat pada
kemauan kita (silindris otot paha, otot
(involunter), memanjang), betis, otot dada.
karena berwarna dengan
rangsangannya garis terang dan
Otot melalui saraf gelap, memiliki
lurik/rangka motorik, banyak inti sel,
pergerakannya terletak di pinggir.
cepat tetapi lekas
lelah , kuat, mudah
lelah, tidak
beraturan.
Otot polos Bekerja di luar Protoplasmanya Terdapat di alat-

2
kesadaran kita, licin, tidak alat dalam seperti
karena mempunyai garis- ventrikulus, usus,
rangsangannya garis melintang kandung kemih,
melalui saraf (olos), bentuk pembuluh darah,
otonom, gerakan serabut panjang dan lain-lain.
lambat, ritmis, dan seperti kumparan
tidak mudah lelah. dengan kedua
ujungnya
meruncing, inti
berjumlah satu,
terletak di bagian
tengah.
Dapat bergerak Strukturnya sama Hanya terdpat
sendiri secara seperti otot lurik, pada jangutng
otomatis karena serabutnya yang mempunyai
mendapat memanjang gelap fungsinya sendiri.
rangsangan dari terang secara
Otot jantung saraf otonom, berselang-seling
gerakan lambat, dan terdapat
ritmis, dan tidak percabangan sel
mudah lelah. tetapi kalu melihat
fungsinya sama
seperti otot polos.

a) Otot Kerangka/Lurik

b) Otot Polos

c) Otot Jantung

Gambar 1.2

3
Area otot rangka terdiri atas bagian kepala otot (muskulus kaput),
empal otot (muskulus venter) dan ekor otot (muskulus kaudal). Kepala dan
ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat, lebih sering disebut tendon,
yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot
pada pangkal tulang disebut origo. Di bagian tengah bentuknya
menggelembung yang terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian
aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.

Macam-macam otot :

1. Berdasarkan bentuk atau jumlah kepalanya, misalnya rhomboideus (seperti


belah ketupat), trapezius (seperti trapesium), triseps (mempunyai 3
kepala), atau biseps (mempunyai 2 kepala).
2. Berdasarkan lokasinya, misalnya pectoralis (di dada), brachii (di bawah
lengan bawah).
3. Berdasarkan letak melekatnya, misalnya otot wajah (zygomaticus,
temporalis, nasalis), sternocleidomastoid (sternum, klavikula, dan prosesus
mastoid).
4. Berdasarkan ukurannya, misalnya maximus (untuk otot yang besar),
minimus (untuk otot yang kecil).
5. Berdasarkan bentuk serat ototnya, misalnya transverse (seperti
menyilang), oblique.
6. Bedasarkan posisi yang saling berhubungan, misalnya lateral, medial,
abdominal, internal atau eksternal.
7. Berdasarkan fungsinya, misalnya aduktor, flektor, ekstensor, pronator atau
levator.

1. Otot Kerangka/Lurik
Sebagian besar otot melakat pada rangka, bergerak secara aktif
sehingga dapat menggerakkan bagian kerangka dalam suatu letak tertentu.
Jadi, otot kerangka merupakan alat yang menguasai gerak aktif dan
memelihara sikap tubuh. Dalam keadaan istirahat keadaannya tidak kendur
sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan yang sedikit yang disebut tonus.
Menurut letaknya otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan sebagai
berikut:
1. Otot bagian kepala
2. Otot bagian leher
3. Otot bagian dada
4. Oto bagian perut
5. Otot bagian punggung

4
6. Otot bagian bahu dan lengan
7. Otot bagian panggul
8. Otot bagian anggota gerak bawah.

Otot kerangka biasa dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat yang
terkuat disebut origo (asal) dan yang lebih dapat bergerak disebut insersio.
Otot kerangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok-kelompok
untuk melaksanakan gerakan dari berbagai bagaian kerangka tertentu. Otot
rangka terdiri dari serabut-serabut yang tersusun dalam berkas yang disebut
fasikel.

a. Otot biseps lengan pada lengan atas adalah otot yang besar dan tersusun
dari 260.000 serabut.
b. Otot kecil, seperti stapedius dalam telinga tengah, hanya terdiri dari 1.500
serabut.

Lapisan jaringan ikat fibrosa membungkus setiap otot dan masuk ke


bagian dalam untuk melapisi fasikel dan serabut individual. Jaringan ini
menyalurkan impuls saraf dan pembuluh darah ke dalam otot dan secara
mekanis mentransmisikan daya kontraksi dari satu ujung ke ujung lainnya.

a. Episium adalah jaringan ikat rapat yang melapisi keseluruhan otot dan
terus berlanjut sampai ke fasia dalam.
b. Perimisium mengacu pada ekstensi episium yang menembus ke dalam otot
untuk melapisi berkas fasikel.
c. Endomisium adalah jaringan ikat halus yang melapisi setiap serabut otot
individual.

a) Susunan Otot Kerangka

Gambar 1.3

5
1. Serat otot kerangka
Dibentuk oleh sejumlah serat yang diameternya berkisar 10-89
mikrometer. Masing-masing terbuat dari rangkaian sub-unit yang
lebih kecil.

a. Sarkolema
Membran sel dari serat otot terdiri atas membran sel yang
disebut plasma yaitu lapisan tipis bahan polisakarida yang
mengandung serat kolagen tipis. Pada ujung serat, otot lapisan
sarkolema ini bersatu dengan serat tendon berkumpul menjadi berkas
untuk membentuk tendon otot yang menyisip pada tulang.

b. Miofibril
Setiap srat otot mengandung beberapa ratus sampai ribuan
miofibril. Setiap mifobril memiliki 1500 filamen miosin dan 3000
filamin aktin yang merupakan molekul protein polimer besar yang
bertanggung jawab untuk kontraksi otot.

c. Sarkoplasma
Miofibril yang terpendam dalam serat otot terdiri atad unsur
intraseluler. Cairan sarkoplasma mengandung kalium, fosfat, dan
enzim protein dalam jumlah besar. Miofibril yang berkontraksi
membutuhkan sejumlah besar ATP yang dibentuk oleh mitokondria.

d. Sarkoplasmik
Di dalam sarkolema terdapat banyak retikulum endoplasma
yang dalam serat otot disebut retikulum sarkolema yang mempunyai
susunan khusus dalam pengaturan kontraksi otot, semakin cepat
kontraksi otot semakin banyak retikulum endoplasma.

b) Sifat Listrik Otot Kerangka


Kejadian listrik dan aliran ion otot kerangka yang mendasarinya
sama dengan yang ada dalam saraf, tetapi terdapat perbedaan kuantitatif
dalam jumlah besar. Potensial membran istirahat sebesar 90 mv. Potensial
aksi berlangsung 2-4 mikron/detik dihantarkan sepanjang serabut otot 5
m/s. Masa refraktor absolut selama 1-3 m/s dan polarisasi (gelombang
listrik) susunan relatif memanjang walaupun sifat listrik serabut sendiri di
dalam suatu otot tidak cukup berbeda dalam menghasilkan suatu yang
menyerupai potensial aksi gabungan, tetapi terdapat perbedaan ringan
dalam ambang berbagai serabut.

6
2. Otot Polos
Memiliki panjang serat sekitar 30-200µm dengan diameter 5-10 µm.
Otot ini banyak terdapat pada organ bagaian dalam seperti pada saluran
penceraan untuk pergerakanbolus, dinding pembuluh darah, urinari, saluran
reproduksi, organ paru-paru, dll. Otot polos juga mempunyai aktin dan
myosin tetapi filamen-filamen tidak teratur dan juga terdapat tropomiosin
tetapi tidak memiliki troponin. Aktivitas otot polos dipengaruhi oleh adanya
aktivitas rangsangan saraf yaitu pengaruh neurotransmitter asetilkolin dan
norepinefrin dan kepekaan terhadap bahan kimia yang dilepaskan oleh saraf.

3. Otot Jantung
Merupakan kombinasi otot polos dan otot lurik dengan panjang 50-
100µm dengan diameter 10-20µm. Otot ini tersusun atas myofibril
myosin, aktin, tropomiosin dan troponin, tubulus T dan retikulum
sarkoplasma. Jaringan otot jantung berkontraksi tanpa stimulus saraf
(automatik). Otot jantung berkontraksi terus-menerus, periodic dan teratur
tanpa lelah. Kontraksi otot jantung berfungsi memompa darah dari
ventrikel ke paru-paru dan keseluruhan tubuh.

1. Otot Wajah
Otot-otot wajah adalah otot-otot yang melekat pada tulang-tulang
wajah dan kebanyakan pipih.

Gambar 1.4

Nama otot Fungsi


M. Epicranius Mengerutkan dahi
M. Frontalis Mengerutkan dahi
M. Occipitalis Menggerakkan kulit kepala ke arah
belakang
M. Corrugator Mengerutkan alis
M. Obricularis oculi Menutup mata
M. Nasalis Menggerakkan cuping hidung
M. Obricularis oris Menutup bibir
M. Levator labii superioris Elevasi bibir atas

7
M. Zygomaticus Elevasi ujung mulut pada saat
tersenyum
M. Risorius Membentuk sudut mulut pada saat
tersenyum
M. Triangularis Menarik sudut mulut ke arah bawah
M. Depresor labii inferior Depresi bibir bagian bawah
M. Mentalis Elevasi bibir bagian bawah
M. Platysma Depresi bibir bagian bawah,
menekan mandibula, menarik bibir
ke bawah dan mengerutkan kulit
bibir
M. Buccinator Kompresi pipi, menahan makanan
saat dikunyak
M. Temporalis Elevesi rahang
M. Masseter Elevasi rahang
M. Medial pterygoid Elevasi rahang, menggerakkan
rahang ke sampaing
M. Lateral pterygoid Memanjangkan rahang

2. Otot Mata

Gambar 1. 5

Saraf kranial yang


Nama otot Pergerakan bola mata
terlibat
M. Lateral rektus Adbusen Lateral
M. Medial rektus Okulomotor Medial
M. Superior rektus Okulomotor Superior dan medial
M. Inferior rektus Okulomotor Inferior dan medial
M. Inferior oblique Okulomotor Superior dan lateral
M. Superior oblique Troklea Inferior dan lateral

8
3. Otot Lidah

Gambar 1.6

Nama otot Fungsi


M. Genioglossus Menekan dan memanjangkan lidah
ke arah depan
M. Styloglossus Eleveasi dan menarik lidah
H. Hyglossus Menekan sisi lidah
M. Stylohyoid Elevasi dan menarik tulang hyoid
dan lidah

4. Otot Leher

Gambar 1.7

Nama Otot Posisi Fungsi


M. Sternokleidomastoid Sternum, klavikula Memutar kepala ke
arah samping,
memfleksikan leher
dan kepala

9
M. Digastric Tulang hioid Membuka rahang,
elevasi hioid
M. Mylohyoid Badan hioid Elevasi tulang hioid
M. Stylohyoid Badan hioid Elevasi dan menarik
lidah
M. Hyoglossus Samping lidah Menekan lidah
M.Sternohyroid Badan hioid Menekan hioid
M. Sternothyroid Kartilago tiroid Menekan kartilago
tiroid
M. Thyrohyoid Tanduk hioid Menekan hioid, elevasi
tiroid
M. Omohhyoid Klavikula, badan Menekan hioid
hyoid

5. Otot Bahu dan Dada

Gambar 1.8

Nama Otot Fungsi


M. Serratus anterior Menggerakkan skapula ke arah
depan dan belakang
M. Pektoralis minor Menggerakkan skapula ke arah
depan dan belakang
M. Subklavikus Menggerakkan klavikula ke arah
belakang
M. Trapezius Elevasi skapula, menggerakkan
kepala ke arah belakanf, abduksi
skapula dan bahu
M. Levator skapulae Elevasi skapula
M. Rhombideus mayor Elevasi dan menarik skapula
M. Rhomoideus minor Elevasi dan menarik skapula

10
6. Otot Vertebra/Punggung

Gambar 1.9

Nama otot Fungsi


M. Quadratus lumborum Fleksi ke arah lateral kolumna
vetebra
M. Erektor spinae: Ekstensi lumbai, ekstensi toraksi
 Iliokostalis lumborum dan ekstensi servikal
 Iliokostalis thorasis
 Iliokostalis servisis
M. Longissimus thorasis Ekstensi torakal
M. Longissimus servicis Enktensi servikal, fleksi lateral
M. Longissimus kapitis
M. Spinalis thoracis Ekstensi kolumna vetebra

7. Otot Abdomen

Nama otot Fungsi


M. External oblique Mengerutkan abdomen, rotasi lateral
M. Internal oblique Mengerutkan abdomen, rotasi lateral
M. Trasversus abdominis Mengerutkan abdomen
M. Rektus abdominis Fleksi kolumna vertebra

8. Otot-Otot Humerus

Nama Otot Fungsi


M. Pectoralis mayor Fleksi, aduksi dan rotasi lengan

11
M. Latissimus dorsi Ekstensi, aduksi, rotasi humerus,
menarik bahu
M. Deltoid Abduksi lengan, ekstensi atau
fleksi humerus
M. Supraspinatus Abduksi humerus
M. Infraspinatus Rotasi lengan lateral
M. Teres mayor Ekstensi humerus, aduksi dan
rotasi lengan medial
M. Teres minor Rotasi lengan lateral
M. Subscapularis Rotasi lengan medial
M. Coracobrachialis Fleksi dan aduksi humerus

9. Otot-Otot Lengan Bawah

Gambar 1.10

Nama Otot Fungsi


M. Biceps brachii Fleksi dan supinasi lengan bawah
M. Bracialis Fleksi lengan bawah
M. Bracioradialis Fleksi lengan bawah
M. Triceps brachii Ekstensi lengan bawah
M. Supinator Supinasi lengan bawah
M. Pronator teres Pronasi lengan bawah
M. Pronator quadratus Pronasi tangan
M. Flexor carpi radialis Fleksi dan abduksi tangan
M. Palmaris longus Flesi tangan
M. Flexor carpi ulnaris Fleksi dan aduksi pergelangan
tangan
M. Flexor digitorum superficialis Fleksi lengan bawah, pergelangan
tangan, tangan dan jari
M. Flexor digitorum profundus fleksi pergelangan tangan, tangan
dan jari

12
M. Flexor pollicis longus Fleksi ibu jari
M. Extensor carpi radialis longus Ekstensi dan aduksi tangan
M. Extensor carpi radialis brevis Ekstensi dan aduksi tangan
M. Extensor digitorum communis Ekstensi sendi pergelangan tangan
M. Extensor digiti minimi Ekstensi jari-jari
M. Extensor carpi ulnalis Ekstensi dan aduksi pergelangan
tangan
M. Extensor pollicis longus Ekstensi ibu jari, aduksi tangan
M. Extensor pollicis brevis Ekstensi ibu jari, aduksi tangan
M. Abductor pollicis longus Aduksi jari dan tangan

10. Otot-Otot Pelvis

Bagian Fungsi
M. Levator ani Menyangga vicera pelvis
M. Coccygeus Menyangga vicera pelvis
M. Superficial transversus perinei Menyangga vicera pelvis
M. Bulbospongiosus Konstriksi saluran uretra, konstiksi
vagina
M. Ischiocavernosus Ereksi penis atau klitoris

11. Otot-Otot Anterior dan Posterior yang Membantu Pergerakan Paha

Bagian Fungsi
M. Iliacus Fleksi dan rotasi lateral paha,
fleksi kolumna vetebra
M. Psoas mayor Fleksi dan rotasi lateral paha,
fleksi kolumna vetebra
M. Gluteus maximus Ekstensi dan rotasi paha lateral
M. Gluteus medius Abduksi dan rotasi paha medial
M. Gluteus minimus Abduksi dan rotasi paha lateral
M. Tensor fasciae latae Abduksi paha
M. Gracillis Aduksi paha, fleksi dan rotasi
betis kaki
M. Pectineus Aduksi dan fleksi paha
M. Abductor longus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral
paha
M. Adductor brevis Aduksi, fleksi dan rotasi lateral
paha
M. Adductor magnus Aduksi, fleksi dan rotasi lateral
paha
M. Sartorius Fleksi betis kaki dan paha,
M. Quadriceps femoris abduksi paha, rotasi paha lateral,
 Rectus femoris rotasi betis kaki medial dan
 Varstus lateralis ekstensi betis kaki.

13
 Vartus medialis
 Vartus intermedius

12. Otot-Otot yang Menggerakkan Pergelangan Kaki, Telapak Kaki dan Jari
Kaki

Bagian Fungsi
M. Tibialis anterior Dorsifleksi dan inversi telapak kaki
M. Extensor digitorum longus Ekstensi jari kaki ke 2-5, dorsifleksi
telapak kaki
M. Extensor hallucis longus Ekstensi ibu jari kaki dan
membantu dorsifleksi telapak kaki
M. Peroneus tertius Dorsifleksi telapak kaki
M. Peroneus longus Fleksi plantar dan telapak kaki
M. Peroneus brevis
M. Gastrocnemius Plantar memfleksikan telapak kaki,
fleksi lutut
M. Soleus Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Plantaris Plantar memfleksikan telapak kaki
M. Popliteus Fleksi dan rotasi medial betis kaki
M. Flexor hallucis longus Fleksi ibu jari kaki
M. Flexor digitorum longus Fleksi jari kaki 2-4
M. Tibialis posterior Plantar fleksi dan inversi telapak
kaki

B. Tendon

Tendon adalah struktur dalam tubuh yang lentur tapi kuat yang
menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh Anda bertanggung
jawab untuk menggerakkan sendi, sehingga memungkinkan Anda untuk
berjalan, melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot ini
kontraksi, tulang tertarik yang menyebabkan gerakan tersebut.Struktur yang
mentransmisikan kekuatan kontraksi otot ke tulang adalah tendon.
Ukuran tendon sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, seperti yang
yang menyebabkan gerakan pada jari-jari Anda, sampai yang jauh lebih
besar, seperti tendon Achilles di bagian tumit Anda. Ketika berfungsi normal,
tendon ini meluncur dengan mudah dan lancar saat otot berkontraksi.

14
Gambar 1.11

Secara sederhana, tendon menghubungkan otot ke tulang. Tendon


termasuk dalam kategori jaringan ikat. Sebuah tendon lengkap dibangun
dengan membangun dan menggabungkan beberapa lapisan jaringan ikat.
Proses pembentukannya dimulai pada tingkat mikroskopis.

a) Kolagen
Bahan bangunan utama tendon adalah serat kolagen. Serat ini
sangat kuat, fleksibel, dan tahan terhadap kerusakan dari tarikan atau
tegangan. Serat kolagen biasanya diatur dalam berkas/bundel paralel,
yang membantu memperbanyak kekuatan serat individu.

b) Endomisium
Fungsi tendon adalah untuk menghubungkan otot ke tulang.
Struktur tendon dan otot secara harfiah terhubung dan saling terkait. Jauh
di dalam otot adalah serat otot individual. Kolagen, dalam hubungannya
dengan jenis lain dari jaringan ikat, membentuk selubung sangat tipis
yang menjaga serat otot individual yang terpisah dari satu sama lain.
Lapisan ini disebut endomisium. Endo-diterjemahkan ke dalam, dan
mysium diterjemahkan menjadi otot.

c) Perimisium
Sekelompok 10-100 serat otot aman dibungkus dalam lembaran
endomisium membentuk fasikula. Kolagen dari lapisan endomisium
memanjang keluar dan bergabung dengan lapisan kolagen yang lebih

15
besar yang mencakup setiap lembaran. Lapisan ini disebut
perimisium (peri berarti sekitar).
*Fasikula merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot.
Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan
setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.

d) Epimisium
Dengan menggabungkan banyak otot fasikula individual, akan
mendapatkan otot secara keseluruhan. Sekitar setiap otot ada lapisan lain
yang disebut epimisium (epi-berarti pada) kolagen. Lapisan ini juga
terdiri dari serat kolagen panjang dari lapisan di bawahnya, perimisium
dan endomisium.

16
Referensi :

1. Http://kamuskesehatan.com/arti/tendon/
2. Http://www.sridianti.com/peran-struktur-fungsi-tendon.html
3. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
4. Tarwoto, dkk. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta: Buku Kesehatan.

17

Anda mungkin juga menyukai