Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

Iqbal Putra
1810942023

DOSEN PEMBIMBING :

LILIMIWIRDI, S.S., M.Hum.

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2018
Page |2
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Sampah

Penulis : Iqbal Putra, Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ,

Universitas Andalas

Karya tulis ini disahkan di Padang pada tanggal … November 2018

Mengesahkan Padang,… November 2018

Dosen Pembimbing, Penulis,

Lilimiwirdi,S.S.,M.Hum. Iqbal Putra

Page |3
ABSTRAKSI

Sampah merupakan bagian dari kehidupan manusia. Sampah adalah benda /


zat sisa yang sudah tidak terpakai. Seharusnya sampah mendapat perhatian dan
penanganan yang serius. Namun karena kurangnya pengertian masyarakat dan
pemerintah, juga kurangnya biaya dan pendapatan sebagian besar masyarakat,
maka masalah sampah ini menjadi terabaikan.

Sebagian besar masyarakat telah mengetahui dampak buruk sampah, antara


lain menyebabkan banjir, penyakit dan bau yang dapat mengganggu
kehidupan,tapi hal ini tidak diimbangi oleh perilakumasyarakatnya sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian dari sampah dan


memberikan edukasi kepada masyarakat terkait masalah sampah dan
pengolahannya. Manfaat penelitian ini adalah menjelaskan kepada masyarakat
bahwa sampah bisa digunakan menjadi barang yang lebih bermanfaat tanpa harus
dibuang.
Penelitian ini dilaksanakan didalam wilayah kota Padang pada tahun 2018.
Data dari penelitian ini didapatkan melalui observasi serta survei wawancara
kepada 20 orang responden. Responden dalam penelitian ini adalah 20 orang
warga yang tinggal di pemukiman sekitar tempat pembuangan akhir sampah.
Dari hasil observasi, masih banyak ditemukan sampah yang tidak dibuang ke
tempat pembuangan akhir. Dari wawancara didapatkan hasil bahwa sudah ada
masyarakat yang memahami apa itu sampah dan bagaimana cara pengolahannya,
tetapi masih ditemukan masyarakat yang belum memahami dengan baik
bagaimana cara pengolahan sampah.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkanmasih banyak masyarakat yang
belum mengerti dan pahamtentang sampahserta belum mengerti bagaiamana cara
untuk mengolah sampah, seperti untuk dimanfaatkan menjadi barang yang
bernilai ekonomis maupun untuk didaur ulang.

Kata Kunci : Sampah, Masyarakat, Pengolahan Sampah

Page |4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Sampah“. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu penyelesaian karyatulis ilmiah ini. Secara khusus ucapan terima kasih
kepada Ibu Lilimiwirdi,S.S.,M.Hum. yang telah membimbing dan berkenan
memberikan masukan pada penulisdalam penulisan karya tulis ilmiah ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan karya
tulis ilmiah ini sehingga maksud dan tujuan dapat tercapai sesuai dengan yang
diharapkan. Serta nantinya dapat membantu pembaca semua.

Padang, 13 November 2018

Iqbal Putra

Page |5
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan i

Abstraksi ii

Kata Pengantar iii

Daftar isi iv

Bab I Pendahuluan 1

A. Latar belakang 1
B. Rumusan masalah 2
C. Tujuanpenelitian 2
D. Manfaat penelitian 2

Bab II Pembahasan 3

A. Pengertian Sampah 3
B. Jenis-Jenis Sampah 4
C. Dampak-dampak Sampah
D. Cara Pengelolaan Sampah

Bab III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka

Page |6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah merupakan kotoran; bisa sesuatu yang tak terpakai dan dibuang;
semua barang yang dibuang karena di anggap tak berguna lagi, berarti dapat
disebut sampah.Sampah adalah barang bekas, barang buangan, barang tidak
berguna, barang kotor dan lain-lain. Seharusnya dimanfaatkan, diolah,dikelola
sesuai dengan prosedur 3R Reduce1, Reuse2, dan Recycle3.4
Data dari penelitian ini didapatkan melalui observasi serta survey wawancara
kepada 20orang responden. Penelitian ini bertujuan agar masyarakat lebih
mengerti apa itu sampah dan memberi edukasi kepada masyarakat terkait masalah
sampah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, masih banyak masyarakat yang
belum mengerti dan paham tentang sampah serta cara untuk mengolah sampah.
Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik.
Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran,baik pencemaran udara, air
di dalam dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit
yang mengancam kesehatan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sampah?
2. Mengapa orang lebih suka membuang sampah sembarangan?

C. TujuanPenelitian
1. Agar masyarakat lebih mengerti apa itu sampah
2. Memberi edukasi kepada masyarakat terkait masalah sampah

D. Manfaat Penelitian
1. Menumbuhkan kesadaran tentang lingkungan,terutamamasalah sampah
2. Menambah wawasan masyarakat untuk memanfaatkan sampah

1Reduse adalah mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah


2Reuse adalah kegiatan menggunakan kembali barang yang biasa dibuang
3Recycle adalah prosesmendaur ulang sampah
4Sulchan Yasyin.Kamus Pintar Bahasa Indonesia.1995.Amanah,hlm213.

Page |7
BAB II
PEMBAHASAN

Sampah merupakan kotoran ;bias sesuatu yang tak terpakai dan dibuang
;semua barang yang dibuang karena dianggap tak berguna lagi,berarti dapat
disebut sampah. Data dari penelitian ini di dapatkan melalui observasi serta
survey wawancara kepada 20 orang responden.Penelitian ini bertujuan agar
masyarakat lebih mengerti apa itu sampah dan member edukasi kepada
masyarakat terkait masalah sampah.
Setelah dilakukan observasi dan wawancara,didapatkan data 10 dari 20 orang
responden menjelaskan bahwa tidak mengerti dan memahami cara pengolahan
sampah dengan baik untuk dijadikan barang yang lebih bermanfaat,sedangkan 5
orang responden menyatakan bahwa sudah paham apa itu sampah dan sudah
pernahmelakukan kegiatan pengolahan sampah menjadi barang yang bernilai
ekonomis, seperti sampah kalengan didaur ulang menjadipot bunga.Hasil
wawancara kepada responden,5 orang menyebutkan bahwa belum memahami
bagaimana cara pengolahan sampah dengan baik,tetapi sudah mengambil tindakan
untuk mengurangi penggunaan barang yang akan menyebabkan banyaknya
sampah, seperti mengurangi pemakaian kantong plastik.

A. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep
sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama
proses alam tersebut berlangsung.5 Akan tetapi karenadalam kehidupan
manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut
jenis-jenisnya.

5https://id.m.wikipedia.org> wiki > Sampah (diakses pada 13 november 2018),2018

Page |8
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat. Kemudian yang dimaksud dengan sampah spesifik
adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus.6
Untuk lebih memahami apa arti sampah, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli tentang definisi sampah. Di bawah ini adalah
pengertian sampah menurut para ahli:

1. Juli Soemirat
Menurut Juli Soemirat pengertian sampah adalah barang padat yang
dihasilkan dari kegiatan manusia yang tidak lagi dikehendaki.
2. Azwar
Menurut Azwar pengertian sampah adalah sebagian dari sesuatu yang
tidak digunakan, tidak disenangi, atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya.
3. Bahar
Menurut Bahar definisi sampah adalah suatu barang yang harus bersifat
padat yang tidak lagi dipergunakan dan dibuang, sehingga barang tersebut tidak
bisa diuraikan dengan sempurna oleh alam yang akhirnya mengakibatkan
kerusakan.
4. Basriyanta
Menurut Basriyanta sampah adalah suatu material yang tidak lagi
dipakai sehingga dibuang oleh pemiliknya, akan tetapi sampah masih dapat
digunakan jika didaur ulang menjadi sesuatu yang baru.
5. Tanjung
Menurut Tanjung, definisi sampah adalah barang yang tidak berguna
lagi sehingga dibuang oleh pemiliknya.

6Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Page |9
6. Wijaya Jati
Menurut Wijaya Jati, pengertian sampah secara sederhana adalah
konsekuensi sisa dari selurih kegiatan (aktivitas) manusia.
7. World Health Organization(WHO)
Menurut WHO pengertian sampah adalah barang yang berasal dari
kegiatan manusia yang tidak lagi digunakan, baik tidak dipakai, tidak
disenangi, ataupun yang dibuang.7
8. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI arti sampah adalah barang yang dibuang oleh
pemiliknya karena tidak terpakai lagi atau tidak dinginkan lagi, misalnya
kotoran, kaleng minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.8

B. Jenis-Jenis sampah
Setelah memahami pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-
jenisnya. Beberapa jenis sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah:
1. Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya
1. Sampah yang berasal dari manusia
2. Sampah dari alam
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir/ Limbah radioaktif
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan
2. Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya
A. Sampah Organik (Degradable): Pengertian sampah organik adalah
sampah yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi
kompos. Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
B. Sampah Anorganik (Undegradable): Pengertian sampah anorganik
adalah sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun,

7. World Health Organization(WHO)adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator
kesehatan umum internasional.
8Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.2016.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

P a g e | 10
sampah anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan
bermanfaat. Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas,
dan lain-lain.

3. Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok,
diantaranya:
A. Sampah Padat: Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh
manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya
plastik bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.
B. Sampah Cair: Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak
dibutuhkan dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari
toilet, sampai cair dari dapur dan tempat cucian.

Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,


sampah dibedakan menjadi :
a. sampah rumah tangga
b. sampah sejenis sampah rumah tangga
c. sampah spesifik.
(1) Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan
sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
(2) Sampah sejenis sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal
dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial,
fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
(3) Sampah spesifik meliputi:
1. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
2. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun;
3. sampah yang timbul akibat bencana;
4. puing bongkaran bangunan;
5. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau
6. sampah yang timbul secara tidak periodi9

9 Undang-Undang No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah

P a g e | 11
C.DAMPAK-DAMPAK SAMPAH
Dampak Sampah bagi Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan


sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa
organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat
menimbulkan penyakit.

Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan adalah sebagai berikut;

1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur
dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah
4. Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000
orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. 10

Dampak Sampah terhadap Lingkungan

Pencemaran Udara

Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber


bau tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya
seperti permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah
seringkali terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi
penundaan proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat

10Gelbert dkk (1996; 46-48)

P a g e | 12
terlampaui. Asap yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi
lingkungan sekitarnya.

Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat


berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama
akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di
TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai
gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan
mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan
global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di sekitarnya.

Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi


pengolahan berpotensi menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat
mungkin terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada instalasi yang
tidak memenuhi syarat teknis. Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau
tak sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan
dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan
sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar
dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang
dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.

Pencemaran Air

Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial


menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau
tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan
berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga
potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan
pencemaran air dan tanah di sekitarnya.

Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan


sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di
bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan
cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur penduduk
yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.

P a g e | 13
Pencemaran Tanah

Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan


kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan
lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan
mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi
maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau
larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi
menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.

Gangguan Estetika

Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan


pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan
sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan
pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di
sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah yang
bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian pula
dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila kendaraan
tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.

Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran


yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran
sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut
akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya
didominasi oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik,
aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan.
Hal ini menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang
melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.

Kemacetan Lalu lintas

Lokasi penempatan sarana/prasarana pengumpulan sampah yang biasanya


berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta
kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus

P a g e | 14
lalu lintas. Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti
transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat
mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus
untuk mengantisipasinya. Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar
dari lokasi pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu
lintas di sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan.

Dampak Sosial

Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya
pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya
tidak jarang menimbulkan sikap menentang/oposisi dari masyarakat dan
munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat
seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat
penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah
aktif untuk menghindarinya.

Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang


kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan
yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan.
3. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya
pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan
pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya
produktivitas)
4. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.
5. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan

P a g e | 15
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan
cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan
perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gelbert dkk; 1996)11

Menurut Hadiwiyoto (1983) jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan,


kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik
dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:

1. Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-


gas yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek
dan kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.
2. Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi
fisik dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat
mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya.
3. Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen.
Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah
menjadi senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil
dari udara disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan
kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak.
4. Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat
membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada
mengeluarkan gas beracun.
5. Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan
oleh lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan
anjing.
6. Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan
yang nyaman untuk dinikmati.12

11Gelbertdkk; Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan “Wall Chart”.Buku Panduan Lingkungan
Hidup.PPPGT/VEDC,Malang.1996.
12Hadiwiyoto.Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.1983

P a g e | 16
D.PENGOLAHAN SAMPAH
Pengolahan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan ,
pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan,
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber
daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah
dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya


tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Pengolahan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

1. mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis


2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.13

Metode Pembuangan

Penimbunan darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya


untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.

13Dewan Standarisasi Nasional, 1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah Di Pemukiman.1994

P a g e | 17
Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas
pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang
dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah
yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan
tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, di
antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya
genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan
karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan
ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)

Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya


adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau
pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan
kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak
penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk
mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari
tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin
berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang,
pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil
kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode-metode
baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan di bawah.

Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu
mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya
botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa

P a g e | 18
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan
sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.

Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng


baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran,
majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa
didaur ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil
lebih susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut
jenis bahannya.14

Pengolahan biologis

Material sampah (organik), seperti zat tanaman, sisa makanan atau kertas,
bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal
dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan
sebagai pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan
listrik.

Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengomposan


adalah Green Bin Program (program tong hijau)di Toronto, Kanada, di mana
sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan potongan tanaman
dikumpulkan di kantong khusus untuk dikomposkan.15

Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung


dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara
mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan
panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau
memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk
menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah
dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, ketika sampah dipanaskan pada

14Dewan Standarisasi Nasional, 1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah Di Pemukiman.1994


15Dewan Standarisasi Nasional, 1994, Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah. 1994

P a g e | 19
suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di
wadah tertutup pada Tekanantinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah
menjadi produk berzat padat, gas, dan cair.

Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau
dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan
menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang
canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas
sintetis(campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian
dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat
sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode
pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki
barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan
kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen
untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan
mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang
sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).

P a g e | 20
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari pembahasan ,dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang
belum mengerti dan paham tentang sampah serta cara untuk mengolah sampah.10
dari 20 orang responden menjelaskan bahwa tidak mengerti dan memahami cara
pengolahan sampah dengan baik untuk dijadikan barang yang lebih
bermanfaat,sedangkan 5 orang responden menyatakan bahwa sudah paham apa itu
sampah dan sudah pernah melakukan kegiatan pengolahan sampah menjadi
barang yang bernilai ekonomis,dan 5 orang menyebutkan bahwa belum
memahami bagaimana cara pengolahan sampah dengan baik,tetapi sudah
mengambil tindakan untuk mengurangi penggunaan barang yang akan
menyebabkan banyaknya sampah.

B.SARAN
Kebersihan merupakan komponen terpenting bagi manusia yang harus dijaga
dengan baik.Dengan demikian akan tercipta suatu keselarasan.Kebersihan
merupakan sebagian dari iman seseorang.Oleh karena itu marilah kita menjaga
kebersihan dengan baik.Lingkungan yang bersih menjauhkan diri kita dari
berbagai macam penyakit,dengan demikian kita akan menjad imanusia yang
sehat,dan di dalam diri manusia yang sehat terdapat akal yang sehat.
Kebersihan lingkungan hendaknya dilakukan oleh seluruh individu
masyarakat. Karena jika tidak ada kerjasama yang baik, maka kebersihan
lingkungan tidak akan terwujud.

P a g e | 21
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.2016.Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka.

Gelbert M , Prihanto D, dan Suprihatin A,1996. Konsep Pendidikan Lingkungan

Hidup dan “Wall Chart”. Buku Panduan Pendidikan Lingkungan

Hidup,PPPGT/VEDC,Malang.

Dewan Standarisasi Nasional, 1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah Di


Pemukiman. SNI 03 – 3242 – 1994.
Dewan Standarisasi Nasional, 1994, Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir
Sampah. SNI 03 – 3241 – 1994.

P a g e | 22

Anda mungkin juga menyukai