Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diera globalisasi ini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan


informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan
sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah
bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini
terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-
sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan luas
tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal ini
telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi.
Seperti yang kita ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan.
kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah
sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam
mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas
dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka
untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana
dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan
kemanusiaan yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK
secara merata. Begitu juga diharapkan SDM nya bisa lebih baik lagi, apalagi
banyak kemudahan yang kita dapatkan.Namun,berbanding terbalik dengan
realita yang ada karena semakin canggih perkembangan teknologi,telah
membuat masyarakat menjadi malas yang disebabkan oleh kemudahan-
kemudahan yang ada tersebut.
Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek
telekomunikasi, namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum
merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya

1
untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan
tingginya biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari itu,
pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar
peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia
yang ada.
Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek
hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah
lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur
keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena
iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari
masalah-masalah manusia.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja masalah-masalah Pengembangan Iptek pada saat ini?
 Bagaimana dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia?
 Bagaimana kemajuan IPEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia?
 Bagaimana pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa?
 Bagaimana upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK?

1.3 Tujuan
 Mengetahui apa saja masalah-masalah Pengembangan Iptek saat ini
 Mengetahui bagaimana dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia
 Mengetahui kemajuan IPEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia
 Mengetahui pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa
 Mengetahui upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK

2
BAB II

KONSEP

2.1 Pengertian Iptek


Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang
cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, pancaindra dan otak manusia. Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan
tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur
dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi,
meskipun istilah teknologi belum digunakan.

Pengertian teknologi menurut para ahli:

a) Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang
menjadi prioritas pengembangan teknologi.

b) Menurut Nana Syaodih menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi


sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada
zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana.

c) anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan


alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan
masalah.

d) Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang


definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,

3
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak
manusia.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dua hal yang sangat sulit
dipisahkan karena Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan
rohani. Dan biasanya hasil pemikiran dari ilmu pengetahuan tersebut diwujudkan
dalam teknologi.

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan
kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan
manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi
lain juga digunakan untuk hal-hal yang negatif.

2.2 Perkembangan Iptek di Indonesia

Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam


rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana
dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan
yang adil dan beradab,agar semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata.

Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek
telekomunikasi,namun pelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata.
Masih banyak masyarakat kurang mampu yang putus harapannya untuk
mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut.Hal itu dikarenakan tingginya
biaya pendidikan yang harus mereka tanggung.Maka dari itu,pemerintah perlu
menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat
bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada. Peradaban
bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah dipahami dan disadari akan

4
berhadapandengan situasi serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu
pengetahuan, sebut saja antara laincloning, cosmology, cryonics, cyberneties,
exobiology, genetic, engineering dan nanotechnology.Cabang-cabang IPTEK itu
telah memunculkan berbagai perkembangan yang sangat cepat dengan implikasi
yangmenguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk mendayagunakan Iptek
diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan
4(empat) nilai luhur pembangunan IPTEK Nasional, yaitu :

1) Accountable (dapat dipertanggung jawabkan)

Hal ini berarti bahwa seluruh denyut nadi pembangunan Iptek berikut
seluruh aspek didalamnya dapat dipertanggung jawabkan kepada segala pihak.
Pertanggunganjawab disini tidak hanya terbatas pada aspek finansial (seperti
anggaran pembangunan IPTEK) akan tetapi lebih dari itu, pertanggungan jawab
disini mencakup aspek moralitas, dampak lingkungan, dampak budaya, dampak
sosiokemasyarakatan, dampak politis dan dampak ekonomis pada pembangunan
nasional.

2) Excellent (prima)

Kata ini dapat diartikulasikan sebagai terbaik, yang terbaik atau berusaha
untuk menjadi yang terbaik. Pembangunan Iptek yang excellent dapat diartikan
bahwa keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi,
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan implikasinya pada
masyarakat maupun bangsa ini, harus yang terbaik. Pembangunan Iptek, terutama
perencanaan, pelaksanaan dan dampaknya tidak boleh berkesan serampangan,
akan tetapi harus berlandaskan pada tataran yang terbaik (excellent platform) guna
memberikan hasilyang sempurna.

3) Innovative (inovatif)

Kata inovatif berasal dari bahasa Latin „innovare‟ yang artinya temuan
baru. Nilai luhur Innovatif dalam pembangunan Iptek berarti bahwa
pembangunan Iptek senantiasa berorientasi pada segala sesuatu yang baru, mulai

5
dari konteks upaya untuk perolehan temuan-temuan baru sampai dengan upaya
untuk menginduksikan proses pembaharuan dalam dinamika kehidupan
masyarakat, tentunya pembaharuan yang dimaksud disini adalah dalam tataran
yang positif dan 21 bertanggung jawab. Lebih lanjut innovative juga berarti
bahwa pembangunan Iptek memberikan apresiasi yang tinggi pada segala bentuk
upaya untuk memproduksi inovasi-inovasi baru serta segala aktifitas inovatif
untuk meningkatkan produktifitas.

4) Visionary (berpandangan jauh kedepan)

Pembangunan Iptek senantiasa dimaksudkan untuk memberikan solusi


yang bersifatstrategis atau jangka panjang, menyeluruh dan holistik (atau kait
mengait). Pembangunan Iptek akan diupayakan untuk tidak bersifat sektoral dan
hanya memberikan implikasi yang terbatas. Lebih lanjut visionary juga berarti
bahwa pembangunan Iptek dimasa kini akan diupayakan sebagai solusi taktis
dimasa kini sekaligus bagian integral dari solusi permasalahan dimasa depan.
Atau dengan kata lain solusi pembangunan Iptek dimasa kini jangan sampai
menjadi sumber permasalahan baru dimasa datang.

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan


sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk
mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai
panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi
IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5,
agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik-
baiknya.

6
BAB III

METODE PENULISAN

1.1 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penulisan ini merupakan data sekunder,
yaitu sumber data penulisan yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis
yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter), baik yang dipublikasikan
maupun tidak dipublikasikan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah
teknik analisis pustaka. Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber baik
karya ilmiah, jurnal – jurnal penelitian maupun internet guna mendukung makalah
ini. Kemudian, penulis menganalisis dokumen – dokumen dan data – data dari
sumber tersebut untuk menyimpulkan hasil, kesimpulan dan saran makalah ini.

1.2 Teknik Analisis Data

Dari data – data yang telah dikumpulkan, penulis kemudian mengolahnya


dalam analisis data. Menurut Moelong (2002) analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan urutan dasar.
Sehubungan dengan permasalahan yang tertulis pada rumusan masalah dan
pendekatan penulisan yang digunakan, penulis menganalisa data – data yang
diperoleh dengan metode analisa deskriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh
kemudian disusun, sehingga mempermudah pembahasan masalah – masalah yang
ada. Karena titik fokus penulisan ini adalah penulisan berbasis literatur (pustaka),
maka data yang dikumpulkan merupakan data kualitatif.

7
BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Masalah-masalah Pengembangan Iptek

Pengalaman negara-negara maju dan negara baru maju menunjukkan


bahwa kekuatan ekonomi berakar pada kemampuan teknologi dan inovasi yang
dimiliki. Kemampuan teknologi yang tinggi telah memberikan kekuatan untuk
bersaing dan peluang dalam kancah perdagangan internasional yang kompetitif.
Sulit untuk dibantah bahwa kemampuan teknologi yang dimiliki oleh suatu
bangsa akan sangat menentukan daya saing, sehingga semua negara di dunia
berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dalam penguasaan Iptek.
Keberhasilan negara-negara baru maju di Asia Timur tidak dapat diulang dengan
mudah di negara berkembang tapi perlu diciptakan kondisi tertentu dan berupaya
mengatasi masalah-maslah dalam pengembangan IPTEK seperti akan diuraikan di
bawah ini:

1. Keterbatasan Sumber Daya Iptek

Masih terbatasnya sumber daya iptek tercermin dari rendahnya kualitas


SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia
pada tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil
dibandingkan Jepang sebesar 70,7. Selain itu rasio anggaran iptek terhadap PDB
sejak tahun 2000 mengalami penurunan, dari 0,052 persen menjadi 0,039 persen
pada tahun 2002. Rasio tersebut jauh lebih kecil dibandingkan rasio serupa di
ASEAN. Sementa. Kecilnya anggaran iptek berakibat pada terbatasnya fasilitas
riset, kurangnya biaya untuk operasi dan pemeliharaan.

2. Belum Berkembangnya Budaya Iptek

Budaya bangsa secara umum masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek


yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul dan mandiri. Pola
pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada

8
sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka
belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.

3. Belum Optimalnya Mekanisme Intermediasi Iptek

Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang menjembatani


interaksi antarakapasitas penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna. Masalah ini
dapat terlihat dari belum tertatanya infrastruktur iptek, seperti institusi yang
mengolah dan menterjemahkan hasil pengembangan iptek menjadi preskripsi
teknologi yang siap pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi.

4. Lemahnya Sinergi Kebijakan Iptek

Lemahnya sinergi kebijakan iptek, menyebabkan kegiatan iptek belum


sanggupmemberikan hasil yang signifikan. Kebijakan bidang pendidikan, industri,
dan iptek belumterintegrasi sehingga mengakibatkan kapasitas yang tidak
termanfaatkan pada sisi 15 penyedia, tidak berjalannya sistem transaksi, dan
belum tumbuhnya permintaan dari sistem pengguna yaitu industri. Disamping itu
kebijakan fiskal juga dirasakan belum kondusif bagi pengembangan kemampuan
iptek.

5. Belum Terkaitnya Kegiatan Riset dengan Kebutuhan Nyata

Kegiatan penelitian yang tidak didorong oleh kebutuhan penelitian yang


jelas dan eksplisit, menyebabkan lembaga-lembaga litbang tidak memiliki
kewibawaan sebagai sebuah instansi yang memberi pijakan saintifik bagi
kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah. Salah satu dampak langsung
dengan adanya kegiatan riset yang tidak didasari oleh kebutuhan yang jelas adalah
terjadinya inefisiensi yang luar biasa akibat duplikasi penelitian atau plagiarisme.

Dampak lainnya adalah merapuhnya budaya penelitian sebagai pondasi


kelembagaanristek, seperti yang terjadi pada sektor pendidikan. Pendidikan di
Indonesia dapat dikatakan telah gagal membudayakan rasa ingin tahu, budaya
belajar dan apresiasi yang tinggi pada pencapaian ilmiah

9
6. Belum Maksimalnya Kelembagaan Litbang

Kelembagaan litbang yang belum dapat berfungsi secara maksimal,


disebabkan karenamanajemen yang lemah. Seorang peneliti yang hebat belum
tentu memiliki ketrampilan dan sikap manajerial yang dibutuhkan untuk
memimpin sebuah lembaga litbang. Selain itu perkembangan manajemen
penelitian dan pengembangan di Indonesia jauh tertinggal. Dari ratusan peneliti
tangguh di tanah air, hanya sebagian kecil yang memiliki kemampuan memimpin
lembaga litbang sebagai sebuah entitas manajemen. Kursus-kursus manajemen
(proyek) penelitian dan pengembangan amat jarang dilakukan,dan kalaupun ada,
ditawarkan oleh pihak asing dengan biaya kursus yang mahal.

7. Masih Rendahnya Aktifitas Riset di Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi yang diharapkan menjadi sebuah pusat keunggulan


(centre of excellence) juga belum berhasil mengarusutamakan penelitian dan
pengembangan dalam Tri Dharma Perguruan Tingginya. Hal ini berakibat pada:

1) Terjadi brain draining tenaga peneliti ke kegiatan-kegiatan non-penelitian

2) Pengusangan bahan-bahan belajar

3) Penurunan relevansi pendidikan dan layanan masyarakat

4) Pendidikan pascasarjana, terutama tingkat Doktor (S-3) tidak berkembang

5) Kekayaan intelektual PT tidak berkembang, dan

6) Kelas kreatif dan kewirausahaan (enterpreneurships) tidak berkembang.

Belum ada satupun univesitas yang layak disebut sebagai Universitas


Riset yang sanggup menghasilkan pertahun 50 doktor dengan karya ilmiah
berreputasi internasional. Banyak perguruan tinggi menomorsatukan pendidikan
sarjana strata 1 dengan berbagai macammodel rekrutmen, untuk menarik dana
masyarakat. Pendidikan pasca sarjana, terutamapendidikan doktor, sebagai
pendidikan berbasis riset belum dianggap sebagai motorpenggalian dana yang

10
berarti. Kerjasama penelitian pascasarjana dengan industri juga masih amat
langka.

Komunikasi ilmiah antar peneliti dan profesional dalam PT yang sama


juga rendah, sehingga kohesivitas peneliti di PT juga rendah. Penggunaan sumber
daya bersama (resource sharing) antar laboratorium PT juga rendah, akibatnya
justru utilisasi peralatan laboratorium tersebut juga rendah.

4.2 Dampak Dari Iptek Terhadap Kehidupan Manusia

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa


manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan,
kebahagiaan dan imortalitas. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering
manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan
umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya
mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari
sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.
Tentu saja iptek tidak mengenal moralkemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak
pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah
kemanusiaan.

Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari
berbagai bidang:

a. Bidang informasi dan komunikasi

Dalam bidang informasi dan komunikasi telah terjadi kemajuan


yang sangat pesat. Dari kemajuan dapat kita rasakan dampak positipnya antara
lain:

11
1) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan
terbaru di bumi bagian manapun melalui internet

2) Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat


jauh hanya dengan melalui handphone. Komunikasi melalui telepon mengalami
beberapa kali kemajuan. Pada mulanya telepon mempergunakan kawat sebagai
sarana penghubungnya dan diperlukan orang sebagai operator. Kemudian ada
telepon otomatis yang tidak memerlukan operator. Sekarang orang dengan mudah
dapat berhubungan dengan telepon melalui satelit.

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh ternyata


kemajuan kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan juga untuk hal-hal yang
negatif, antara lain:

1) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas)

2) Penggunaan informasi tertentu dan situs tertentu yang terdapat di internet yang
bisa disalah gunakan fihak tertentu untuk tujuan tertentu

b. Bidang industri dan transportasi modern

· Dampak industri yang sangat terasa dalam bidang ekonomi. Pemakaian


mesin menghasilkan produksi yang melimpah. Produk banyak demikian tidak
tertampung lagi dalam pasaran lokal atau nasional, sehingga harus disalurkan ke
pasar internasional. Demi kelancaran pemasaran, para kapitalis modern
mempengaruhi politik pemerintahannya, mendesak agar pemerintah mendukung
usahanya mencari atau merestui pasaran di negara lain, bila perlu dengan
dukungan militer keras. Timbullah imperialisme modern yang menitikberatkan
kegiatannya dalam bidang ekonomi setelah revolusi industri. Di samping mencari
daerah pemasaran, juga dilakukan usaha memperoleh bahan mentah yang murah.
Cara demikian menyebabkan keuntungan kaum kapitalisyang didukung
pemerintah yang imperealis memperoleh keuntungan besar. Bila negara imperialis
banyak memperoleh keuntungan melalui cara-cara modern tersebut, dampaknya

12
terasa di mana-mana. Di negara sendiri kaum kapitalis-imperialis merasakan
pencemaran (polusi) yang semula kurang diperhitungkan, setelah timbul dampak
sampingnya barulah disadari.

c. Dalam bidang tranportasi

Dengan tata transportasi yang diciptakan, manusia memperoleh beberapa


keuntungan. Pertama, kendaraan yang diciptakan mampu bergerak lebih cepat
daripada gerak si pencipta sendiri, sehingga waktu yang diperlukan bergerak dari
satu tempat ke tempat lain lebih singkat. Waktu dirasakan makin berharga,
sehingga timbul sebutan time is money. Jalannya waktu yang perlu cepat diikuti
mengakibatkan jam memperoleh pasaran yang luas sebagai kebutuhan sekunder
bagi manusia modern. Kedua, kemampuan mengangkat dan mengusung oleh
manusia ataupun binatang yang biologis terbatas dalam tingkat yang rendah. Alat-
alat pengangkut manusia yang dibuat dari bahan-bahan abiologis jauh lebih kuat.
Roda yang di atasnya diberi tempat barang dan dibuat dari besi, kapal besi yang
besar memiliki daya angkat yang jauh lebih besar dan berat daripada daya angkut
manusia dan binatang. Namun, kedua kelebihan tersebut memiliki konsekuensi
atau dampak sampingan yang negatif.

d. Bidang sosial dan budaya

Akibat kemajuan teknologi bisa kita lihat:

1. Meningkatnya rasa percaya diriKemajuan ekonomi di negara-negara


Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan
ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu
bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi dapat
melecehkan bangsa-bangsa Asia.

2. Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai

konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan


pekerja keras. Meskipun demikian kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif
pada aspek budaya seperti:

13
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan
remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada
upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.

e. Bidang pendidikan

Teknologi mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang


pendidikan antara lain:

1. Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu


dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-
satunya sumber ilmu pengetahuan.

2. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan


siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi
terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-
materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa
dibuat abstrak. Dengan kemajuan teknologi proses pembelajaran tidak
harus mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos
internet dan lain-lain. Disamping itu juga muncul dampak negatif dalam proses
pendidikan seperti: Penyalah gunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk
melakukan tindak criminal.

Penumbuhan wawasan iptek pelajar dimaksudkan untuk meningkatkan


pemahaman, kesadaran, pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan iptek sesuai
dengan usia dan tahap perkembangannya.Hal ini dilaksanakan dengan
memberikan kesempatan bereksperimen bersama yang menumbuhkan daya cipta,
analisis, prakarsa dan kreasi bagi para pemuda. Upaya menumbuhkan wawasan
iptek bagi pemuda perlu diawali dengan pengenalan makna penting dari iptek itu
sendiri misalnya melalui kunjungan ke lembaga riset dan disertai pula
dengan pelatihan kegiatan ilmiah. Peningkatan peran-serta pelajar dimaksudkan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, meningkatkan dan
memperluas dukungan lembaga ristek, meningkatkan partisipasi masyarakat serta

14
mendorong dunia usaha dalam pembinaan/pelatihan pemuda pecinta iptek.
Pendalaman pengetahuan dan peningkatan keterampilan bagi pemuda yang baik
dan benar dilaksanakan melalui kelompok-kelompok penelitian pemuda pelajar
semacam Kelompok Penelitian Ilmiah Remaja (PIR). Dengan bertambahnya
jumlah pemuda yang memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan tersebut,
diharapkan secara merata, pemuda dan keluarganya mampu berpartisipasi
dibidang IPTEK serta dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang
berkualitas.

f. Bidang Politik

Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan


tumbuh berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi
telah menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di
bidang teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran
tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi,
sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

g. Bidang Kesehatan

Cara cara lama pengobatan penyakit dilakukan oleh dukun yang umumnya
mistis, sedangkan obat-obatan untuk penyembuhan diwujudkan dalam bentuk
jamu. Kedua cara tersebut sampai sekarang masih banyak dipergunakan.

Pengobatan fisik modern dilakukan oleh dokter dan resepnya berupa obat
yang pembuatannya secara kimiawi oleh pabrik. Masyarakat yang makin
modern lebih meyakini keampuhan pengobatan modern, sehingga para dukun dan
jamu semakin terdesak. Keberhasilan mengatasi penyakit,terutama penyakit
menular, menyebabkan angka kematian (mortalitas) menurun, sehingga populasi
penduduk terus meningkat. Akibatnya manusia lanjut usia yaitu manusiayang
usianya lebih dari 60 tahun dan disebut lansia,makin harimakin banyak juga.

15
4.3 Kemajuan IPTEK Bagi Adab dan Peradaban Manusia

Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amatlah sangat
pesat, apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Bila kita ingat
zaman dahulu, banyak para ilmuwan menemukan berbagai hasil percobaannya,
dan kemudian diluncurkan lalu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti
adanya ilmu fisika, ilmu matematika, ilmu kimia, ilmu biologi, juga ilmu sosial.
Semua ilmu itupun masih diterapkan hingga saat ini oleh kita semua. Tak dapat
kita bayangkan apabila para ilmuwan tidak menemukan berbagai penemuan luar
biasa untuk peradaban manusia, kita bahkan mungkin tak dapat untuk bertahan
hidup, karena kita akui bahwa kita sangatlah butuh akan keberadaan ilmu
pengetahuan dunia untuk menjalankan kehidupan di dunia fana ini.

Namun, di balik semua itu kita patut, wajib, dan haruslah untuk bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena keagungan-Nya lah ilmu pengetahuan itu
dapat kita rasakan dan manfaatkan selama kita hidup. Setelah itu, kita patut untuk
menjaga dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan tersebut sampai saat nanti untuk
masa depan dan peradaban manusia.IPTEK di satu sisi sungguh sangat membantu
kita selaku manusia dalam mengerjakan berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari,
seperti:

1.Mengetik laporan kerja dengan komputer

2.Menelepon orang lain dengan handphone

3.Mendengarkan musik dengan mp3 player

4.Mengetahui berita dengan televisi

5.Mengetahui waktu dengan jam

6.Bepergian ke manapun dengan sepeda motor, mobil, dan kendaraan lainnya

7.Mendinginkan ruangan dengan ac

16
Bahkan saat ini telah diciptakan robot menyerupai manusia yang bertujuan
untuk menggantikan manusia dalam mengerjakan tugas sehari-sehari. Kita jadi
sangat tertolong dengan adanya teknologi yang kian lama kian maju. Namun, di
sisi lainnya, kita jadi dimanjakan oleh teknologi. Manusia jadi malas, bahkan
sangat tergantung oleh teknologi yang membantu mengerjakan pekerjaan sehari-
hari kita selaku manusia. Jadinya, manusia tidak ada usaha sekuat tenaga untuk
mengerjakan pekerjaannya dengan tangan sendiri. Padahal sungguh bangganya
kita bila suatu pekerjaan dapat dilakukan dan diusahakan sendiri. Kemajuan
IPTEK menunjukkan kemampuan intelektual (intelligence) manusia juga
berkembang. Jadi teknologi selalu membutuhkan manusia supaya dapat
diciptakan untuk peradaban manusia. Tetapi manusia tidak sepenuhnya selalu
membutuhkan adanya teknologi untuk kehidupannya, karena manusia memiliki
intelektual, sedangkan teknologi tidak memiliki intelektual. Kehidupan manusia
tidak terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap
kegiatan manusia. Seseorang menggunakan teknologi, karena menusia berakal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih mudah,
lebih aman, dan lebih-lebih yang lain. Perkembangan teknologi terjadi bila
seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya.

Pada satu sisi, perkembangan dunia iptek yang demikian mengagumkan


itu memang telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah
mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktivitas manusia. Kemajuan iptek yang telah kita capai sekarang benar-benar
telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi

17
kehidupan umat manusia. Namun, pada sisi lain, pesatnya kemajuan iptek ternyata
juga cukup banyak membawa pengaruh negatif. Semakin kuatnya gejala
“dehumanisasi”, tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah
satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan iptek tersebut. Bahkan, sampai tataran
tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan
kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk
teomorfis.

Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion.


Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan
mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat
manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap
peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia
tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek
terhadap kehidupan umat manusia.

Perbudakan dan penjajahan di North America, Asia dan Afrika hanya


memungkinkan melalui dukungan iptek. Perkembangan iptek di Eropa Barat
membuahkan revolusi industri yang menindas kelas pekerja dan yang melahirkan
komunisme. Produksi weapons of mass destruction, baik kimia, biologi ataupun
nuklir tentu saja tidak bisa dipisahkan dari iptek; belum lagi menyebut
kerusakan ekosistem alam akibat dari kemajuan iptek. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan.
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal
moral kemanusiaan,oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

18
4.4 Pengaruh Kemajuan Teknologi Terhadap Budaya Bangsa

Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa pengaruh bagi kehidupan


suatu bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti
kehidupan politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain-lain yang akan mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan.

Ditambah dengan era globalisasi yang semakin pesat, globalisasi pada


hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di
seluruh dunia. Dengan kata lain proses globalisasi akan berdampak melampaui
batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.

Sebagai sebuah proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi,


dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan dimensi waktu. Dimensi
ruang yang dapat diartikan jarak semakin dekat atau dipersempit sedangkan waktu
makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Hal ini
tentunya tidak terlepas dari dukungan pesatnya laju perkembangan teknologi yang
semakin canggih khususnya teknologi informasi dan komunikasi.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah pendukung utama bagi


terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan
komunikasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan,
dapat disebarluaskan dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi
cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu bangsa. Kecepatan arus
informasi yang dengan cepat membanjiri kita seolah-olah tidak memberikan
kesempatan kepada kita untuk menyerapnya dengan filter mental dan sikap kritis.
Makin canggih dukungan teknologi tersebut, makin besar pula arus informasi
dapat dialirkan dengan jangkauan dan dampak global. Oleh karena itu selama ini

Namun perlu diingat, pengaruh globalisasi dengan dukungan teknologi


informasi dan komunikasi meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Pengaruh positif yang dapat dirasakan dengan adanya TIK adalah

19
peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan
efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan
biaya. Sebagai contoh manifestasi TIK yang mudah dilihat di sekitar kita adalah
pengiriman surat hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat
elektronis (email), ketelitian hasil perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya
komputasi numeris, pengelolaan data dalam jumlah besar juga bisa dilakukan
dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dan masih banyak lagi.

Sedangkan pengaruh negatif yang bisa muncul karena adanya TIK,


misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya pasar bebas memungkinkan
produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar
negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa
kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta
terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Pada hakikatnya teknologi diciptakan, sejak dulu hingga sekarang ditujukan untuk
membantu dan memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, baik
pada saat manusia bekerja, berkomunikasi, bahkan untuk mengatasi berbagai
persoalan pelit yang timbul di masyarakat. TIK tidak hanya membantu dan
mempermudah manusia tetapi juga menawarkan cara-cara baru di dalam
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat mempengaruhi budaya
masyarakat yang sudah tertanam sebelumnya.

4.5 Upaya Pemerintah Mengatasi Problematika IPTEK

Dalam mengatasi problematika IPTEK pemerintah melakukan beberapa


upaya,diantaranya:

1. Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjawab


berbagai isu pelayanan, seperti keselamatan, keamanan, kehandalan dan
kenyamanan, serta terjangkau masyarakat luas;

20
2. Meningkatkan kemampuan Iptek strategis dalam rangka pengembangan system
transportasi nasional yang handal, efektif dan efisien yang sesuai kondisi fisik
wilayah serta sosial-ekonomi-budayanya;

3. Meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknologi industri dalam negeri


untuk mendukung sistem transportasi nasional guna mendukung kelancaran
system operasional dan kemampuan untuk merawat serta ramah lingkungan dan
hemat energi;

4. Peningkatan kapasitas teknologi pada sistem produksi di dunia usaha dan


industry serta peningkatan sinergi antar berbagai komponen sistem inovasi;

5. Meningkatkan kemampuan manufakturing teknologi tinggi yang berdaya saing


internasional untuk mendukung pembangunan sarana dan prasarana transportasi;

6. Meningkatkan produktivitas, kualitas dan efisiensi produksi pertanian on-


farm (intensifikasi) dengan penerapan bio-teknologi, precision farming,
biocyclofarming,dan teknologi iradiasi secara berkelanjutan dan tetap menjaga
kelestarian fungsi lingkungan;

7. Memperpanjang rantai produksi pengolahan hasil pertanian (off-farm) yang


efisienuntuk meningkatkan nilai ekonomi dan nilai tambah produk pangan pada
masingmasingrantai produksi;

8. Meningkatkan keragaman bahan baku pangan (diversifikasi) termasuk


kemungkinan dengan memanfaatkan sumberdaya hutan non-kayu.

9. Mengembangkan dan memperluas infrastruktur teknologi informasi dan


komunikasi untuk mempermudah akses ke jaringan internet yang terjangkau;

10. Meningkatkan pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi untuk


meningkatkankinerja perekonomian negara dan kualitas hidup masyarakat;

11. Mengelola Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) bidang teknologi


informasi dankomunikasi untuk meningkatkan kemampuan berinovasi,

21
menegakan perlindungan hukum dan meningkatkan nilai komersial produk dalam
negeri

12. Memenuhi kebutuhan alutsista mulai dari perangkat keras maupun perangkat
lunak, sesuai dengan kondisi kewilayahan dan demografi negara kepulauan
Indonesia, sesuai dengan kemajuan perkembangan iptek, mempunyai efek
penangkal yang tinggi, yang ditujukan untuk memberikan kapabilitas optimal bagi
komponenpertahanan negara dalam menjalankan tugasnya.

13. Meningkatkan penguasaan kapabilitas iptek pertahanan dikalangan industri


nasionalmelalui regulasi penanganan alokasi pendanaan yang kondusif.

14. Meningkatkan pemahaman dan penguasaan iptek untuk aplikasi pertahanan


Negara kepulauan dikalangan universitas dan lembaga iptek nasional melalui
penyusunan road-map teknologi pertahanan yang bersifat kuantitatif sesuai
dengan kaidah pertahanan

15. Mengikuti pemenuhan standardisasi ranahan (sarana pertahanan) pangsa


pasar dunia yang kompetitif;

16. Mencapai keunggulan bangsa di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan


rekayasa khususnya pada bidang teknologi pertahanan berbasiskan pada
kemandirian dan kondisi demografi negara nusantara, negara kepulauan dan
negara kelautan melalui penyusunan suatu rancangan strategis.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Kemampuan teknologi yang tinggi telah memberikan kekuatan untuk bersaing


dan peluang dalam kancah perdagangan internasional yang kompetitif.
Sehingga menimbulkan beberapa permasalahan dalam pengembangan iptek ini
diantaranya : Keterbatasan Sumber Daya Iptek, Belum Berkembangnya
Budaya Iptek, dll.

2. Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa


manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia, sehingga
menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif dalam berbagai bidang

3. Dari zaman ke zaman, perubahan yang terjadi di dunia ini amatlah sangat pesat,
apalagi dari segi Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

4. Kehadiran teknologi-teknologi baru membawa pengaruh bagi kehidupan suatu


bangsa. Pengaruh ini dirasakan di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan
politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain-lain
yang akan mempengaruhi nilai-nilai kebangsaan.

5. Dalam mengatasi problematika IPTEK pemerintah melakukan beberapa


upaya,salah satu diantaranya. Meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk menjawab berbagai isu pelayanan, seperti keselamatan,
keamanan, kehandalan dan kenyamanan, serta terjangkau masyarakat luas

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan agar solusi-solusi


yang diterapkan bisa dilaksanakan agar pada nantinya dapat meminimalisir
dampak negatif yang ditimbulkan. Sehingga IPTEK akan menjadi sangat
bermanfaat bagi kita semua tanpa harus mengorbankan salah satu pihak.

23
DAFTAR PUSTAKA

Alisyahbana, I. 1980. Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu

Anonim. 2011. “Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Kesehatan”,


,http://sikomputerkesehatan.wordpress.com/2011/10/10/dampak-positif-
perkembangan-teknologi-terhadap-kesehatan/.

Gande, A. 2009. Dampak dan peranan iptek terhadap kehidupan manusia. Jurnal
teknologi. Vol 1 no1.

Herimanto dan Winarno. 2004. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta:Bumi


Aksara

Liliweri,A. 2002. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya.


Yogyakarta:LKis Yogyakarta.

Rahayu Kususma Pratiwi.blogspot.com/2013/01/perkembangan iptek dalam


pendidikan.html

Riyadi.2010 http://riyadi.staff.umy.ac.id/2010/07/12/problem-kemajuan-iptek-
india-v-s-indonesia-memprihatinkan/.

Zamroni. 2009. Perkembangan teknologi komunikasi dan dampaknya terhadap


kehidupan. Jurnal dakwah. Vol 10 no 2

24

Anda mungkin juga menyukai