1607-Article Text-3677-1-10-20171114 PDF
1607-Article Text-3677-1-10-20171114 PDF
Abstrak
Keywords: Permasalahan yang muncul pada tatalaksana diare pada anak di rumah
Rehidrasi, Diare sakit di magelang adalah belum semua petugas kesehatan melakukan
Akut, Pengkajian pengkajian diare, belum semua petugas melakukan penilaian derajad
Diare dehidrasi dan masih diberikannya cairan intravena pada semua anak diare
yang dirawat di rumah sakit. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
untuk menyelidiki bagaimana pengkajian diare dan bagaimana pemberian
rehidrasi pada anak diare akut di rumah sakit. Metode yang digunakan
adalah studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah perawat yang
melakukan tatalaksana diare akut. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi, dokumentasi dan wawancara, dengan menggunakan
instrument penilaian mutu pelayanan kesehatan anak bagi rumah sakit
rujukan tingkat pertama kabupaten/ kota. Analisis data dilakukan dengan
pendekatan yang disarankan oleh Miles dan Huberman, 1984. Hasil yang
didapatkan dari pengkajian diare yaitu, penilaian dehidrasi belum
dilakukan dengan benar dan pengklasifikasian derajad dehidrasi belum
dilaksanakan dengan tepat. Dari pemberian rehidrasi hasil yang didapatkan
adalah bahwa rencana terapi rehidrasi belum sesuai dan monitoring
pemberian rehidrasi sudah dilakukan.
ISSN 2407-9189 53
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang
anak, yaitu memanjangnya kesakitan pada dapat teridentifikasi klasifikasi diare, apakah
anak dan dapat menambah angka kematian termasuk diare akut, persisten, kolera atau
anak yang disebabkan oleh diare. Dari disentri. Pada penilaian derajad dehidrasi,
dampak-dampak yang ditimbulkan pada WHO sudah memformulasikan dengan
akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan penilaian yang cukup mudah dan sederhana,
dan perkembangan anak menjadi tidak dengan menilai 4 hal. Keempat hal tersebut
optimal. Dari hal itu dapat disampaikan yaitu: penialian keadaan umum, mata,
bahwa tatalaksana diare merupakan kemauan minum dan turgor. Dari penilaian
komponen utama yang sangat penting tersebut maka akan dapat dinilai, apakah anak
dilaksanakan dengan benar, sehingga masalah mengalami dehidrasi atau tidak. Penilaian
diare akan teratasi dengan baik dan angka derajad dehidrasi diklasifikasikan menjadi 3,
kematian pada anak akibat diare akan dapat yaitu diare tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan/
diturunkan. sedang dan dehidrasi berat (WHO, 2009).
Dari hal tersebut di atas terlihat begitu Berikut adalah table penilaian derajad
pentingnya tatalaksana diare akut, sehingga dehidrasi.
perlu diketahui secara jelas bagaimana Table 1. Penilaian derajad dehidrasi
tatalaksana diare akut yang sudah dilakukan di Klasifikasi Tanda atau gejala
rumah sakit, apakah sudah sesuai dengan Dehidrasi Jika terdapat dua atau lebih dari
rekomendasi dari WHO, Depkes RI dan Berat tanda di bawah ini:
Ikatan Dokter Anak Indonesia atau belum. - Letargis/ tidak sadar
- Mata cekung
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
- Tidak bisa minum/ malas
untuk menyelidiki bagaimana penilaian minum
tingkat dehidrasi anak dengan diare akut dan - Cubitan kulit perut kembali
untuk menyelidiki bagaimana pemberian sangat lambat (≥ 2 detik)
rehidrasi pada anak diare akut, dengan Dehidrasi Jika terdapat dua atau lebih dari
melakukan studi kasus. ringan/ tanda di bawah ini:
WHO sudah mengembangkan sedang - Rewel, gelisah
penanganan diare pada anak, yang dijelaskan - Mata cekung
dalam buku pelayanan anak sakit di rumah - Minum dengan lahap, haus
sakit. Tatalaksana diare yang dimaksud - Cubitan kulit kembali lambat
dikenal dengan LINTAS diare atau lima Tanpa Tidak terdapat cukup tanda untuk
dehidrasi diklasifikasikan sebagai dehidrasi
langkah tuntaskan diare. LINTAS diare
ringan atau berat
tersebut meliputi: penilaian tingkat Sumber: WHO, Depkes, IDAI (2009)
dehidrasi, pemberian rehidrasi atau cairan
sesuai dengan tingkat dehidrasi, Pada pemberian rencana rehidrasi terdapat tiga
pemberian zink, melanjutkan pemberian rencana terapi, yaitu rencana terapi A, B dan C.
makan dan air susu ibu (ASI), antibiotik rencana rehidrasi tersebut disesuaikan dengan
derajad dehidrasi anak. Pada anak yang mengalami
selektif dan antidiare tidak diberikan, serta dehidrasi berat diberikan rencana terapi A, pada
pemberian nasehat kepada orang tua. dehidrasi ringan/ sedang diberikan rencana terapi
Pengkajian dehidrasi dan pemberian B dan pada anak yang tidak mengalami dehidrasi
rehidrasi termasuk dalam LINTAS diare diberikan rencana terapi A.
tersebut. (WHO, 2009). Pendahuluan setidaknya mencakup
Menurut WHO, Depkes DAN IDAI beberapa poin berikut: (1) latar belakang atas
(2009), langkah pertama yang dilakukan isu atau permasalahan, (2) urgensi dan
dalam penanganan diare adalah pengkajian. rasionalisasi kegiatan (penelitian atau pengab-
Pengkajian dilakukan dengan anamnesa dian), (3) tujuan kegiatan dan rencana
tentang diare dan penilaian derajad dehidrasi. pemecahan masalah, (4) telaah pustaka yang
Anamnesa yang dilakukan meliputi lama
relevan dengan masalah yang diteliti, dan 5)
diare, frekuensi buang air besar (BAB),
konsistensi, terdapat darah atau lender dalam pengembangan hipotesis (jika ada) [1–3].
tinja, dan konsumsi antibiotic sebelumnya.
Anamnesa tersebut harus dilakukan, supaya
54 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang
ISSN 2407-9189 55
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang
56 ISSN 2407-9189
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang
and Management. Elsevier Ltd; 2012; using Electric Compressor. In: Energy
3(60):18–27. Procedia. Elsevier B.V.; 2014. p. 270–273.
[2] Price P, Guo S, Hirschmann M. Performance [6] Çengel YA, Boles MA. Thermodynamics:
of an evaporator for a LPG powered vehicle. an engineering approach. Sixth Edition.
Applied Thermal Engineering. 2004; Singapore: McGraw-Hill; 2007. 1-978.
24(8):1179–94. [7] Zainal BZ, Mustafa A, Hanapi M. Heat And
[3] Alahmer A. Thermal analysis of a direct Mass Transfer Studies In Liquefied
evaporative cooling system enhancement Petroleum Gas Storage Operations.
with desiccant dehumidification for Universiti Teknologi Malaysia; 2006.
vehicular air conditioning. Applied Thermal [8] Berry IM. The Effects of Driving Style and
Engineering. 2016; 9(8):1273–85. Vehicle Performance on the Real-World
[4] Shah RK. Automotive Air-Conditioning Fuel Consumption of U.S. Light-Duty
Systems – Historical Developments, The Vehicles. Massachusetts Institute of
State of Technology and Future Trends. In: Technology; 2010.
Proceedings of the 3rd BSME-ASME [9] European Committee for Standardization.
International Conference on Thermal CEN - EN 589 - Automotive fuels - LPG -
Engineering. Dhaka; 2006. p. 20–32. Requirements and test methods. 2008. [cited
[5] Aiman A, Haziqah A, Nasution H, Abdul A, 2017 Jan 6]. Available from:
Rozi M, Perang M, et al. Efficient and “ http://standards.globalspec.com/std/1517884
Green ” Vehicle Air Conditioning System /cen-en-589
ISSN 2407-9189 57
The 6th University Research Colloquium 2017
Universitas Muhammadiyah Magelang
58 ISSN 2407-9189