Anda di halaman 1dari 38

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROYEK SAINS ROKET AIR SEBAGAI BENTUK

EDUKASI DAN ENTERTAINMEN

NASKAH KARYA TULIS ILMIAH DALAM RANGKA SIMPOSIUM GURU DAN


TENAGA KEPENDIDIKAN

Oleh :

SITI NURUL IZZAH, M. Pd.

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA PEKALONGAN


SMP NEGERI 2 PEKALONGAN
Jalan Cenderawasih No 11 Pekalongan
2015

i
ii
iii
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROYEK SAINS ROKET AIR SEBAGAI BENTUK
EDUKASI DAN ENTERTAINMEN

Siti Nurul Izzah

SMP Negeri 2 Pekalongan


Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pekalongan
nurulcahaya88@gmail.com

Abstrak

Kajian ini bertujuan memberikan deskripsi pada pendidik dalam penerapan edukasi
dan entertainmen melalui pembelajaran proyek sains roket air. Pembahasan pada makalah ini
meliputi pelaksanaan pembelajaran proyek sains roket air dan hasil yang dicapai peserta didik
pada pembelajaran proyek sains roket air. Pelaksanaan pembelajaran proyek sains terdiri dari
tahapan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) laporan. Adapun capaian peserta didik
dalam pembelajaran proyek sains roket air meliputi: (1) pembelajaran yang mendidik dan
menyenangkan, (2) pemahaman yang menyeluruh baik afektif, kognitif, maupun
psikomotorik, dan (3) kreativitas peserta didik. Diharapkan dengan melaksanakan
pembelajaran proyek sains guru dapat: (1) mengembangkan teknik edukasi dan entertainmen
dengan mengintegrasikan pada materi pembelajaran, (2) melaksanakan penelitian yang
berkaitan dengan edukasi dan entertainmen, dan (3) memberikan proyek sains dengan tema
lain yang bersifat mendidik dan menghibur ( edukasi dan entertainmen)

Kata Kunci: Pembelajaran proyek sains, Roket air, Edukasi dan entertainmen

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Fokus Pembahasan.................................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup Pembahasan................................................................................... 3
BAB II. KAJIAN TEORI .................................................................................................. 4
A. Pembelajaran Proyek Sains..................................................................................... 4
B. Roket Air................................................................................................................. 5
C. Pembelajaran Edukasi dan Entertainmen................................................................ 7
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 10
A. Hasil ........................................................................................................................ 10
B. Pembahasan............................................................................................................. 13
BAB IV. SIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................................ 17
A. Simpulan ................................................................................................................. 17
B. Rekomendasi........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................ 19

v
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Proyek Roket Air........................................................................ 10


Tabel 2 Hasil Penilaian Proyek........................................................................................... 13

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Alat dan Bahan Roket Air.................................................................................. 6


Gambar 2 Roket Air Siap Diluncurkan............................................................................... 7
Gambar 3 Guru menayangkan video peluncuran roket air ................................................. 11
Gambar 4 Mendesain rencana proyek sains roket air ......................................................... 11
Gambar 5 Menyusun jadwal proyek sains roket air............................................................ 12

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kategori Dimensi Proses Kognitif dan Proses-Proses Kognitif Terkait ......... 20
Lampiran 2 Bahan-bahan untuk Membuat Roket Air ........................................................ 21
Lampiran 3 Foto Kegiatan Presentasi ................................................................................ 23
Lampiran 4 Rencana Pelaksananaan Pembelajaran............................................................ 24
Lampiran 5 Lembar Kerja Tugas Proyek Sains Roket Air ................................................. 29
Lampiran 6 Biodata Penulis................................................................................................ 30

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hakikat Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak hanya meliputi produk
(body of knowledge) saja namun juga meliputi aspek proses, sikap ilmiah dan aplikasi.
Oleh karena itu pembelajaran IPA tidak hanya melatihkan peserta didik untuk
memahami pengetahuan saja, melainkan perlu melatihkan berbagai keterampilan
sehingga dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri peserta didik. Selaras dengan
pendapat Mc Cormack & Yager (Briggs & Yager, 1992: 24-25) yang mengungkapkan
bahwa lima domain dalam pendidikan sains dapat membantu peserta didik memperoleh
literasi sains yang diperlukan bagi kehidupan dan masyarakat. Lima domain tersebut
yaitu domain pengetahuan, proses sains, kreativitas, sikap ilmiah, dan penerapan.
Pembelajaran IPA terpadu hendaknya dapat mencakup lima domain tersebut, sehingga
diharapkan peserta didik memiliki pemahaman tentang IPA secara menyeluruh.
Pada kenyataanya yang terjadi adalah sebaliknya. Peserta didik hanya berorientasi
pada produk IPA saja, mereka hanya menghafalkan konsep, prinsip, hukum dan teori.
Hal ini dikarenakan pembelajaran yang disajikan pendidik berorientasi pada produk dan
tes atau ujian saja. Peserta didik lebih banyak dibekali dengan drill soal agar
mendapatkan nilai Ulangan atau Ujian yang maksimal. Disisi lain bahwa pendidik belum
bisa melaksanakan pembelajaran IPA terpadu secara menyeluruh. Melalui pembelajaran
IPA Terpadu diharapkan peserta didik dapat diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi
bekerja ilmiah secara bijaksana.
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik secara
menyeluruh baik kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Empat model
pembelajaran yang disarankan pada Kurikulum 2013 yaitu: (1) Pembelajaran Berbasis
Inkuiri (inquiry), (2) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), (3)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning), dan Siklus Belajar (learning
Cycle). SMP Negeri 2 Pekalongan merupakan sekolah yang mendapatkan kesempatan
menjadi sekolah piloting Kurikulum 2013. Salah satu karakteristiknya adalah
menerapkan pola atau konsep pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
Berdasarkan pengamatan di lapangan bahwa hasil belajar peserta didik terutama
pada konsep Gerak masih kurang. Hal ini dibuktikan dengan rerata hasil ulangan harian
1
pada materi sistem gerak Tahun Pelajaran sebelumnya sebanyak 11 dari 30 peserta didik
yang berhasil lulus Ulangan Harian tanpa remidial. Selain itu bentuk-bentuk kreativitas
seperti berani mengemukakan pendapat/gagasan, kemandirian, rasa percaya diri, dan
kemampuan untuk memberikan solusi terhadap suatu permasalahan masih belum banyak
muncul pada saat pembelajaran. Perlu adanya inovasi pada dengan mengintegrasikan
pembelajaran edukasi dan entertainmen pada materi sistem gerak.
Edutainment berasal dari education and entertainment, sehingga edutainment
merupakan perpaduan antara membelajarkan sesuatu materi dengan cara yang menarik
dan menghibur. Prinsip-prinsip pembelajaran Edutainment adalah bermain dan belajar,
sehingga peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dengan menyenangkan.
Konsep Edutainment dilaksanakan agar pembelajaran berlangsung dengan kondusif dan
menyenangkan.
Pembelajaran Edutainment dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik SMP yang masih suka bermain. Perasaan senang ketika belajar akan
berdampak positif bagi perkembangan potensi peserta didik. Diharapkan hasil
pembelajaran dapat optimal dan melatihkan berbagai keterampilan dasar yang harus
dimiliki peserta didik.
Pembelajaran Edutainment selaras dan bersinergi dengan teori pembelajaran aktif
(active learning), teori pembelajaran interaktif (interative learning), serta teori
pembelajaran kolaboratif (collaborative learning). Aplikasi pembelajaran Edutainment
dapat diawali dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip pembelajaran Edutainment dalam
perencanaan pembelajaran, dilanjutkan dengan mendesain ruang kelas sedemikian rupa
sehingga pembelajaran berlangsung menyenangkan. Melaksanakan pembelajaran dengan
konsep bermain dan belajar dapat menyampaikan konten materi dan pesan moral yang
terkandung dalam pelajaran secara menyenangkan. Berdasarkan hal-hal yang telah
dikemukakan selanjutnya menarik untuk dikaji lebih lanjut sehingga judul yang
ditetapkan:
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PROYEK SAINS ROKET AIR SEBAGAI
BENTUK EDUKASI DAN ENTERTAINMEN.

B. Fokus Pembahasan
Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan, maka fokus pembahasan
pada karya tulis ini adalah “Bagaimana mengimplementasikan Edukasi dan Entertainmen
melalui Pembelajaran Proyek Sains Roket Air?”

2
C. Tujuan

Berdasarkan fokus pembahasan yang telah dipaparkan, selanjutnya ditetapkan


tujuan kajian sebagai berikut:
Mendeskripsikan penerapan edukasi dan entertainmen melalui pembelajaran proyek
sains roket air.

D. Ruang Lingkup Pembahasan


Ruang lingkup pembahasan kajian karya tulis ini meliputi:
1. Pelaksanaan pembelajaran proyek sains roket air.
Pelaksanaan pembelajaran proyek sains terdiri dari tahapan: (a) perencanaan, (b)
pelaksanaan, dan (c) laporan.
2. Hasil yang dicapai pada pembelajaran proyek sains.
Capaian peserta didik dalam proyek pembelajaran roket air meliputi: (a)
pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan (edukasi dan entertainmen), (b)
pemahaman yang menyeluruh baik afektif, kognitif, dan psikomotorik, (c)
kreativitas peserta didik.

3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Proyek Sains


Pembelajaran Proyek Sains atau dikenal dengan istilah Pembelajaran Berbasis
Proyek (Project-Based Learning) disingkat PBL atau PjBL. Pada kajian ini digunakan
istilah Pembelajaran Proyek Sains. Pembelajaran IPA Berbasis Proyek didefinisikan
Colley (2008: 24) sebagai pembelajaran yang memposisikan siswa sebagai pusatnya.
Siswa berhak memilih hal/permasalahan yang bahas dalam proyek, merumuskan
pertanyaan proyek, melakukan penyelidikan berdasarkan pertanyaan yang telah
dirumuskan, dan menghasilkan produk sebagai wujud pemahaman akan permasalahan
dan solusi permasalahan.
Selanjutnya Chiapetta & Koballa (2010: 129) menyatakan implementasi
pembelajaran ini sebagai strategi dan teknik dikenal dengan Science Project Fair. Hal
tersebut senada dengan Ministry of Education (2006: 3) yang menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis proyek, sebagai model untuk aktivitas kelas yang berbeda dengan
pembelajaran kelas biasa yang singkat, terisolasi serta berpusat pada guru. Lebih lanjut
NYC Department of Education (2009: 8) menyatakan pembelajaran berbasis proyek
sebagai strategi pembelajaran yang memberdayakan peserta didik untuk mencari
konten pengetahuan dan menunjukkan pemahaman baru mereka melalui berbagai mode
presentasi.
Dengan demikian pembelajaran proyek sains didefinisikan sebagai sebuah model
pembelajaran yang terfokus pada siswa dalam tiap tahapan prosesnya, yang meliputi
orientasi pembelajaran, identifikasi dan perumusan permasalahan, perencanaan,
implementasi, dokumentasi dan pelaporan, serta evaluasi dan tindak lanjut. Guru
berperan sebagai fasilitator dan motivator siswa dalam memahami model pembelajaran,
menguasai kompetensi melalui konten materi, melakukan tindak lanjut proyek dari hasil
refleksi siswa.
Pembelajaran proyek sains merupakan salah satu pendekatan dengan lingkungan
belajar yang mendorong siswa membangun pengetahuan dan kecakapan secara personal.
Ketika pembelajaran ini berlangsung secara kolaboratif dalam kelompok, hal ini
memungkinkan pengembangan kognitif melalui interaksi antarpersonal. Pengalaman
pemberdayaan individu terbentuk dalam proses penyampaian ide, mendengarkan ide
orang lain, dan merefleksikan ide sendiri pada ide-ide orang lain.
4
Proses pembelajarannya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential question)
2) Mendesain perencanaan proyek (Design a plan for the project)
3) Menyusun jadwal (Create a schedule)
4) Melakukan pengecekan terhadap kemajuan proyek (Monitor the students and the
progress of the project)
5) Menilai hasil proyek (Asses the outcome)
6) Melakukan evaluasi (Evaluation the experience)
(Kemdikbud, 2014: 92-93)
Hasil belajar dari pembelajaran proyek sains merupakan gambaran tingkat
pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Tidak hanya yang
bersifat kognitif, tapi juga hasil afektif dan psikomotorik. Gagne & Briggs (1978: 56)
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi
seseorang dan memungkinkan seseorang itu melakukan sesuatu.
Bloom secara garis besar membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yakni
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Lebih lanjut, Anderson &
Krathwohl (2001: 67-68) menyebutkan untuk ranah kognitif yang berkenaan dengan
hasil belajar terdiri dari enam aspek, yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dari ketiga ranah tersebut ranah
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan erat
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pembelajaran. Untuk lebih
jelasnya lihat Lampiran 1.
B. Roket Air
Roket air pada dasarnya adalah sebuah model roket dengan tenaga pendorong air
dan udara yang terbuat dari botol air plastik. Model roket ini memiliki sirip/sayap dan
nosel pada botol yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Peluncuran roket menggunakan
mekanisme peluncur (launcher). Mekanisme tesebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Roket yang telah diisi air dipasang pada peluncur.
b. Memberikan udara terkompresi sesuai kebutuhan (pada umumnya 50-70 Psi).
c. Pada saat roket dilepaskan dari launcher maka air dalam botol tersebut akan keluar
sehingga roket akan meluncur dan terbang ke udara menyerupai roket yang
sebenarnya.
5
Cara Pembuatan roket air.
a. Menyiapkan alat dan bahan (gambar lebih lengkap terdapat pada Lampiran 2)

Gambar 1. Alat dan Bahan Roket Air


b. Memotong salah satu botol pada bagian bawah

c. Memasukkan plastisin sebagai pemberat di ujung botol yang telah dipotong.

d. Menyambung botol yang telah dipotong (A) dengan botol yang masih utuh (B)
dengan posisi saling membelakangi. Sambung juga bagian fairingnya.

e. Membuat sirip roket dari bahan yang ringan dan kuat (styrofoam) minimal 3 sirip
untuk keseimbangan roket.

f. Menyambungkan pada bagian bawah roket dengan simetris antar sirip yang lain.

6
g. Membuat ujung roket air dari kertas karton dengan desain mengerucut
(aerodinamis). Tidak mesti berbahan karton, asal nose-cone dapat bertahan dan
stabil ketika diluncurkan.

h. Roket air siap diluncurkan

Gambar 2. Roket Air siap diluncurkan


C. Edukasi dan Entertainmen
Pendapat para ahli tentang definisi edukasi entertainmen dapat dijelaskan sebagai
berikut. Singhal, A. & Rogers, E. M. (2004: 5) mengemukakan definisi entertainmen-
education (E-E) sebagai “the process of purposely designing and implementing a media
message to both entertain and educate, in order to increase audience members’
knowledge about an educational issue, create favorable attitudes, shift social norms, and
change overt behavior, yang berarti bahwa edukasi entertainmen adalah proses yang
didesain dan menerapkan pesan media yang bertujuan untuk menghibur dan mendidik
agar meningkatkan pengetahuan audiens tentang isu pendidikan, menciptakan sikap yang
menyenangkan, pergeseran norma sosial, dan perubahan perilaku. Definisi tersebut
dilatarbelakangi oleh kampanye dan sosialisasi HIV/AIDS yang dilaksanakan dengan
strategi edukasi entertainmen dan dilaporkan terdapat perubahan positif terhadap
perilaku seksual audiens selama 4 (empat) bulan setelah sosialisasi tersebut. Lebih lanjut

7
dikemukakan oleh Poindexter (2004: 21) bahwa gerakan entertainmen-education (E-E)
dimulai pada tahun 1958 yang dinamakan “talk back” dalam bentuk drama dengan
durasi 13 menit. Skenario drama tersebut menampilkan permasalahan kehidupan tetapi
tidak disertai dengan solusi pemecahan. Audiens diminta untuk mengembangkan langkah
terbaik untuk mengatasi masalah jika menimpa dirinya. Jadi, entertainmen-education (E-
E) dalam hal ini merupakan strategi komunikasi untuk perubahan sosial.
Berbeda dengan Singhal, A. & Rogers, E. M. maupun Poindexter, Zhang et. al.
(2010: v) berpendapat bahwa “edutainment or educational entertainment has been
accepted as education using digital entertainment. Edutainment has been recognized as
an effective way of learning using modern digital media tools, like computers, games,
mobile phone, televisions, or other virtual reality aplications, which emphasizes the use
of entertainment with application to the education domain”, yang berarti bahwa
edutainmen atau edukasi entertainmen disepakati sebagai edukasi yang menggunakan
perangkat digital. Edutainmen sudah dikenal sebagai langkah pembelajaran efektif yang
menggunakan peralatan media digital modern, seperti komputer, game, telepon seluler,
televisi, atau peralatan virtual lainnya yang mengembangkan pemanfaatan media
entertainmen yang diterapkan pada domain pendidikan. Definisi tersebut mengacu pada
digital teknik dan sistem. Tidak hanya sekedar istilah edutainment bahkan sudah
memiliki even secara internasional yakni Edutainment conference atau Konferensi
edutainmen yang dimulai sejak tahun 2006 sampai sekarang. Konferensi tersebut
bertujuan untuk memfasilitasi diskusi dan pertukaran informasi tentang perkembangan
teknologi pembelajaran dalam komunitas edutainmen, seperti sumber digital untuk
pengajaran yang inovatif dan metode pembelajaran, teori dan praktik e-learning, dan
pembelajaran game berbasis lingkungan. Jadi definisi edutainment menurut Zhang et. al.
lebih ditekankan pada pembelajaran dengan menggunakan media teknologi modern atau
digital.
Hamid (2011: 20) berpendapat bahwa edutainment adalah suatu cara untuk
membuat proses pendidikan dan pengajaran bisa menjadi begitu menyenangkan,
sehingga para peserta didik dapat dengan mudah menangkap esensi dari pembelajaran itu
sendiri, tanpa merasa bahwa mereka tengah belajar. Dalam hal ini, Hamid (2011: 20)
lebih menekankan bahwa edutainment merupakan sebuah metode, strategi, dan taktik.
Lebih lanjut dikatakan bahwa metode mempunyai pengertian yang lebih luas, ideal, dan
dan lebih konsepsional bila dibandingkan dengan teknik.

8
Berdasarkan beberapa pandangan mengenai edutainment, dapat disimpulkan
bahwa edutainment merupakan perpaduan antara edukasi dan entertainmen. Edukasi
yang berarti pendidikan dan entertainment yang berarti hiburan. Edutainment bertujuan
untuk mendidik (to educate) dan menghibur (to entertain). Jadi, edutainment merupakan
strategi membelajarkan sesuatu materi dengan cara yang menarik dan menghibur.
Adapun metode yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan karakteristik peserta
didik, mata pelajaran, dan kearifan lokal. Pada kajian ini menggunakan model
pembelajaran proyek sains roket air.

9
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Pembelajaran Proyek Sains Roket Air dilaksanakan sebagai tugas proyek
sebagaimana tersurat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Tugas proyek tersebut
merupakan Kegiatan Mandiri Terstruktur yang dirancang oleh pendidik dengan waktu
penyelesaian yang sudah disepakati antara pendidik dan peserta didik. Kegiatan ini
merupakan salah satu penerapan dari pembelajaran edukasi dan entertainmen. Berikut ini
deskripsi pelaksanaan pembelajaran proyek sains:
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan proyek sains meliputi: mempersiapkan materi,
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik, dan
Media Pembelajaran.
2. Pelaksanaan
a. Pertanyaan mendasar
Proses pembelajaran proyek sains diawali dengan guru memperlihatkan
video tentang gerak roket, kemudian peserta didik dipancing untuk menanyakan
tentang mengapa roket dapat meluncur, kemanakah arah gerak roket, kemana
arah semburan roket, dan gaya apa saja yang mempengaruhi roket meluncur?.
Peserta didik diajak untuk melakukan lomba peluncuran roket dari balon karet.
Cara menggunakannya yaitu balon karet ditiup dan dikaitkan pada tali dengan
menggunakan selotip. Tali dibentangkan dalam ruangan kelas. Kemudian balon
diluncurkan. Tim pemenang yaitu yang berhasil sampai ujung tali dan menempuh
waktu tercepat. Berdasarkan observasi dapat diamati bahwa peserta didik sangat
antusias mengikuti pembelajaran. Peserta didik diminta untuk membaca buku
siswa mengenai Hukum III Newton dan diminta untuk menghubungkan dengan
peluncuran balon karet. Bersama dengan guru, peserta didik mendiskusikan
penerapan Hukum III Newton.

10
Gambar 3. Guru menayangkan video peluncuran roket air

b. Mendesain rencana proyek sains roket air


Guru mendesain perencanaan tugas proyek bersama peserta didik diawali
dengan membagikan Lembar Kerja Peserta Didik. Peserta didik berdiskusi untuk
menentukan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan roket air. Pada saat
diskusi, banyak peserta didik yang meminta penjelasan guru mengenai cara
pembuatan roket air beserta peluncurnya. Guru menjelaskan pada peserta didik
tentang bagian-bagian yang kurang dipahami oleh peserta didik.

Gambar 4. Mendesain rencana proyek sains roket air

c. Menyusun jadwal proyek sains roket air


Guru bersama-sama dengan peserta didik menyusun jadwal kegiatan
selama 2 (dua) minggu, dengan rincian sebagai pada tabel 2.

11
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Proyek Roket Air
No Hari Ke- Kegiatan
1 1-3 Persiapan dan pemilihan bahan
2 4-7 Pembuatan roket dan peluncur (Launcher)
3 8 - 10 Pengujian/Peluncuran roket
4 11-14 Pembuatan laporan

Pada akhir jam pelajaran guru mereview hasil kegiatan pembelajaran


dengan memberikan evaluasi dan mengingatkan kembali tentang jadwal tugas
proyek sains roket air.

Gambar 5. Menyusun jadwal proyek sains


d. Melakukan monitoring dengan pengecekan
Guru melakukan pengecekan terhadap kemajuan pelaksanaan tugas proyek
(progress report). Pada tahapan ini peserta didik selalu mengkomunikasikan
mengenai permasalahan yang dihadapi dalam membuat roket air maupun
peluncurnya. Mulai dari jenis botol dan jumlahnya, perekat/lem epoksi, bahan,
bentuk dan jumlah sayap. Pada saat pemberian tugas proyek memang tidak
disampaikan semua secara detail. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik aktif
dan kreatif dalam mengatasi permasalahan.
e. Menilai hasil karya roket air
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok proyek sains
mereka. Presentasi meliputi cara pembuatan roket air dan peluncurnya, ujicoba
peluncuran, pembuatan video laporan. Hasil penilaian proyek sains roket air
dinyatakan dalam tabel 3.

12
Tabel 3. Hasil Penilaian Proyek

KELOMPOK
NO Aspek
I II III IV V VI
Perencanaan :
a. Rancangan Alat

1 - Alat dan bahan 4 5 5 5 4 4


- Gambar 4 5 4 4 3 4
b. Uraian cara menggunakan alat 3 5 5 4 4 5
Pelaksanaan:
a. Keakuratan sumber data 4 5 4 3 4 4
2 b. Kuantitas sumber data 4 4 3 3 3 3
c. Analisis data 4 5 4 4 4 4
d. Kesimpulan 5 5 5 5 4 4
Laporan Proyek:
a. Sistematika Laporan 4 5 5 4 5 4
3
b. Performan/Peluncuran 5 5 4 5 4 5
c. Presentasi 5 5 4 5 5 4
4 Jumlah Skor 42 49 43 42 40 41
5 Skor maksimal 50 50 50 50 50 50
6 Nilai Perolehan 84 98 86 84 80 82
7 Konversi Skala 4 3,36 3,92 3,44 3,36 3,2 3,28
8 Predikat A- A A- A- B+ B+

f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan proyek sains


Evaluasi terhadap seluruh rangkaian kegiatan prooyek sains dilakukan oleh
guru dalam hal berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) Laporan proyek.

B. Pembahasan
Pada dasarnya semua rangkaian kegiatan proyek sains roket air berlangsung
lancar. Peserta didik sangat antusias dalam melaksanakan tugas proyeknya. Hal tersebut
didukung oleh perencanaan yang baik. Pembahasan lebih rinci mengenai keberhasilan
proyek sains roket air dan kendala yang dihadapi peserta didik disajikan sebagai berikut:

13
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan, peserta didik mengalami kendala pada pemilihan alat
dan bahan. Peserta didik mencoba mengatasi dengan mencari informasi melalui
internet tentang pembuatan roket air. Ketika peserta didik sudah tidak bisa mengatasi
permasalahan tersebut, mereka segera melakukan komunikasi dengan guru. Pada
umumnya peserta didik menanyakan tentang jenis bahan, seperti infra board, lem
epoksi, dan ukuran paralon untuk membuat peluncurnya. Desain roket yang mereka
buat juga bervariasi pada jumlah botol yang digunakan, jumlah dan bentuk sayap.
2. Pelaksanaan
Proses pembuatan roket air dilaksanakan peserta didik dengan baik. Mereka
membuat roket sesuai dengan desain yang telah mereka pilih. Pembuatan roket tidak
memerlukan waktu lama, mereka melakukan tugas dengan kelompok seusai jam
sekolah atau bahkan ada yang dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok. Hal
ini merupakan sesuatu yang menyenangkan karena mereka dapat saling berkunjung.
Namun demikian, pembuatan peluncur memerlukan waktu yang cukup lama.
Terdapat sebuah alat yaitu kopler yang digunakan untuk membuat peluncur, hanya
tersedia pada toko tertentu. Peserta didik tetap antusias untuk berusaha mencari sesuai
dengan referensi dari guru. Pada akhirnya peserta didik mendapatkan alat tersebut dan
menyelesaikan pembuatan roket dan peluncur dengan baik.
Hal yang paling menyenangkan menurut peserta didik, yakni pada saat
melakukan ujicoba peluncuran. Peserta didik menyatakan rasa senang dan puas
melihat roket buatan mereka dapat meluncur dengan baik. Untuk mendapatkan hasil
peluncuran yang optimal, peserta didik melakukan variasi percobaan terkait dengan
jumlah air dalam botol. Pada akhirnya mereka menemukan bahwa volum air dalam
botol yang efektif untuk peluncuran adalah 1/3 ukuran botol. Adapun bentuk sayap
yang paling baik adalah jika arah sayapnya tidak melawan gaya aerodinamis, dan
dipasang dalam kondisi yang simetris.
3. Laporan
Laporan yang dibuat peserta didik tidak hanya berupa laporan kegiatan saja,
melainkan dilengkapi dengan laporan pembuatan dan peluncuran roket air dalam
bentuk video. Beberapa kelompok mendapatkan capaian yang luar biasa, ketika guru
melihat hasil video mereka. Guru sangat mengapresiasi kreativitas peserta didik
dalam menyusun laporan. Pada awalnya video itu merupakan bukti bahwa peserta
didik telah melaksanakan proyek sains roket air. Kenyataannya bahwa mereka
14
melaksanakan proyek tersebut dengan sangat baik. Hal ini merupakan indikasi bahwa
peserta didik sangat antusias dalam melaksanakan proyek sains. Selanjutnya laporan
dalam bentuk video ditampilkan dalam karya video.

4. Capaian Peserta Didik


Hasil yang dicapai peserta didik berkaitan dengan proyek sains roket air
meliputi:
a. Pembelajaran yang mendidik dan menghibur (edukasi dan entertainmen).
Karakteristik peserta didik SMP masih suka bermain, sehingga peserta
didik merasa senang pada saat pembelajaran yang berkaitan dengan penerapan
Hukum III Newton dilaksanakan dengan proyek sains roket air. Perasaan senang
ketika belajar akan berdampak positif bagi perkembangan potensi peserta didik.
Ketika peserta didik mendesain dan membuta roket serat meluncurkannya, secara
tidka langsung bahwa guru sudah membelajarkan keterampilan-ketrampilan
proses dasar dengan menyenangkan. Pembelajaran edukasi dan entertainmen
sesuai dengan penerapan teori pembelajaran aktif (active learning), teori
pembelajaran interaktif (interative learning), serta teori pembelajaran kolaboratif
(collaborative learning).
b. Pemahaman yang menyeluruh baik dari aspek afektif, kognitif, maupun
psikomotorik.
Capaian peserta didik dari hasil pembelajaran proyek sains roket air
meliputi: (1) afektif, (2) kognitif, (3) psikomotorik. Capaian afektif diperoleh
ketika peserta didik melaksanakan kegiatan proyek secara bersama-sama
sehingga terjalin interaksi positif antar anggota kelompok. Kemampuan peserta
didik untuk bekerja sama dalam kelompok, menyelesaikan tugas dengan
tanggung jawab, dan sikap toleransi antar anggota kelompok.
Capaian kognitif diperoleh ketika peserta didik makin memahami
penerapan Hukum III Newton melalui proyek roket air, mendesain roket dengan
baik dan menemukan formula yang tepat untuk suatu peluncuran yang efektif.
Adapun capaian psikomotorik di dapat peserta didik ketika membuat roket dan
melakukan peluncuran.
c. Proses dan produk kreatif
Proses kreatif yang dicapai peserta didik menitik beratkan pada kemampuan
mereka mengajukan pertanyaan. Produk kreatif yang diperoleh peserta didik
15
berupa mendesain roket air dan peluncurnya serta melakukan peluncuran.
Kreativitas dalam proses kognitif manusia berhubungan dengan kegiatan
mencipta. Sebagaimana dikemukakan Anderson & Krathwohl (2010: 128-133)
bahwa proses-proses yang terlibat dalam kegiatan tersebut umumnya sejalan
dengan pengalaman-pengalaman belajar sebelumnya sehingga lebih mengarah
pada cara berpikir kreatif. Walaupun demikian, prosesnya tetap menuntut
penyelesaian terhadap tugas belajar. Beberapa keutamaan yang dapat dicapai
seseorang melalui kegiatan tersebut diantaranya mampu menggabungkan unsur-
unsur secara bersama-sama dan mengenali unsur-unsur ke dalam pola baru. Oleh
karena itu terdapat tiga kategori utama dalam kegiatan mencipta, yaitu
merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

16
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan hasil kajian dapt dibuat simpulan sebagi berikut:
1. Pembelajaran proyek sains roket air dilaksanakan melalui tahapan:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Laporan.
2. Capaian peserta didik dalam proyek pembelajaran roket air meliputi:
a. Pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan (edukasi dan entertainmen).
b. Pemahaman yang menyeluruh baik afektif, kognitif, dan psikomotorik.
c. Kreativitas peserta didik.

B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan dalam kajian ini, dapat dikemukakan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Guru dapat mengembangkan teknik edukasi dan entertainmen dengan
mengintegrasikan pada materi pembelajaran.
2. Guru dapat melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan edukasi dan
entertainmen.
3. Guru dapat memberikan proyek sains dengan tema lain yang bersifat mendidik dan
menghibur ( edukasi dan entertainmen)

17
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and
assessing. A revision of bloom's taxonomy of educational objectives (Abridged ed.).
New York: Addision Wesley Longman, Inc.
Briggs, R. & Yager, R.E. (1992). Science curriculum resources handbook: a practical guide
for k-12 science curriculum. New York: Kraus International Publications.
Chiappetta, E. L. & Koballa, T. R. Jr. (2010). Science instruction in the middle and
secondary school (7'h ed.). New York: Pearson Education, Inc.
Colley, K. (2008). Project-Based Science Instruction: A Primer. The Science Teacher,
75, 23-28.
Gagne, R.M., & Briggs, L.J. (1979). Principles of instructional design (2nd ed.). New York:
Holt, Rinehart and Winston
Hamid, M. S. (2011). Metode edutainment. Yogyakarta: DIVA Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam: Buku guru.
Jakarta: Kemdikbud
Ministry of Education. (2006). Project-Based Learning Handbook: Educating the Millennial
Learner. Kuala Lumpur: Ministry of Education.
NYC Department of Education. (2009). Project-Based Learning: Inspiring Middle
School Students to Engage in Deep and Active Learning. New York: NYC Department
of Education
Poindexter, D. O. (2004). A history of entertainment education 1958-2000. Dalam Singhal,
A., Cody, M. J., Rogers, E. M. & Sabido, M. (Eds.). Entertainment-education and
social change: history, research, and practise (pp. 21-37). Mahwah: Lawrence
Erlbaum Associates, Inc.
Singhal, A. & Rogers, E. M. (2004). The status of entertainment-education worldwide.
Dalam Singhal, A., Cody, M. J., Rogers, E. M. & Sabido, M. (Eds.). Entertainment-
education and social change: history, research, and practise (pp. 3-20). Mahwah:
Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Zhang, X., Zhong, S., Pan, Z., Wong, K. & Yun, R. (2010). Entertainment for education.
[Versi elektronik]. Springer. Proceedings. Diunduh pada tanggal 22 Agustus 2015 dari
http://www.libgen.org.

18
LAMPIRAN-LAMPIRAN

19
Lampiran 1.
Kategori Dimensi Proses Kognitif dan Proses-proses Kognitif Terkait

Kategori Proses Proses Kognitif dan Contohnya


1. MENGINGAT - Mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.
1.1. Mengenali (Mengenali tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa penting
dalam sejarah Indonesia)
1.2. Mengingat kembali (Mengingat kembali tanggal peristiwa-peristiwa penting dalam
sejarah Indonesia)
2. MEMAHAMI - Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang
diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
2.1. Menafsirkan (Memparafrasekan ucapan dan dokumen penting)
2.2. Mencontohkan (Memberi contoh tentang aliran-aliran seni lukis)
2.3. Mengklasifikasikan (Mengklasifikasikan kelainan-kelainan mental yang telah
diteliti atau dijelaskan)
2.4. Merangkum (Menulis ringkasan pendek tentang peristiwa-peristiwa yang
ditayangkan ditelevisi)
2.5. Menyimpulkan (Dalam belajar bahasa asing, menyimpulkan tata bahasa
berdasarkan contoh-contohnya)
2.6. Membandingkan (Membandingkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan keadaan
sekarang)
2.7. Menjelaskan (Menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa
penting pada abad ke-18 di Indonesia)
3. MENGAPLIKASIKAN - Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan
tertentu.
3.1. Mengeksekusi (Membagi satu bilangan dengan bilangan lain, kedua bilangan
ini terdiri dari beberapa digit)
3.2. Mengimplementasikan (Menggunakan hukum Newton kedua pada konteks yang tepat)
4. MENGANALISIS - Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan
menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut
dan keseluruhan struktur atau tujuan.
4.1. Membedakan (Membedakan antara bilangan yang relevan dan bilangan yang
tidak relevan dalam soal cerita matematika)
4.2. Mengorganisasi (Menyusun bukti-bukti dalam cerita sejarah jadi bukti-bukti
yang mendukung dan menentang suatu penjelasan historis)
4.3. Mengatribusikan (Menunjukkan sudut pandang penulis suatu esai sesuai dengan
pandangan politik si penulis)
5. MENGEVALUASI - Mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan /atau standar.
5.1. Memeriksa (Memeriksa apakah kesimpulan-kesimpulan seorang ilmuwan
sesuai dengan data-data amatan atau tidak)
5.2. Mengkritik (Menentukan suatu metode terbaik dari dua metode untuk
menyelesaikan suatu masalah)
6. MENCIPTA - Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren
atau untuk membuat suatu produk yang orisinil.
6.1. Merumuskan (Merumuskan hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya suatu
fenomena)
6.2. Merencanakan (Merencanakan proposal penelitian tentang topik sejarah
tertentu)
6.3. Memproduksi (Membuat habitat spesies tertentu demi suatu tujuan)

(Anderson & Krathwohl, 2001: 67-68).

20
Lampiran 2.

Bahan-Bahan Untuk Membuat Roket Air

Gambar Nama benda

Infra board

Lem epoksi

Botol berkarbonasi

21
Plastisin

Spidol warna hitam

Penggaris

Cutter

Selotip bening

22
Lampiran 3.

Foto Kegiatan Presentasi

Kelompok 1 sedang mempresentasikan hasil proyek sains roket air

Kelompok 2 sedang mempresntasikan hasil proyek roket air

23
Lampiran 4.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Pekalongan


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semaster : VIII/1
Topik : Gerak Makhluk Hidup dan Benda
Sub Topik : Hukum III Newton
Alokasi Waktu : (2 x 40) menit

A. KOMPETENSI INTI
KI.1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan komlpeksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cemat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-
hari.
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.1 Memahami gerak lurus,dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum
Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam
kehidupan sehari-hari

24
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Melalui kajian pustaka peserta didik dapat menjelaskan Hukum III Newton dengan
tepat.
2. Melalui kajian lembar diskusi peserta didik dapat memberi contoh peristiwa Hukum
III Newton dalam kehidupan sehari-hari
3. Melalui kegiatan proyek sains peserta didik dapat merancang dan membuat roket air
dengan kreatif dan inovatif.

D. MATERI
1. Hukum III Newton
Menyebutkan bahwa ketika benda pertama mengerjakan gaya ke benda kedua, maka
benda kedua tersebut akan memberikan gaya yang sama besar ke benda pertama
namun berlawanan arah atau gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang
berbeda . Secara matematis, Hukum III Newton dinyatakan sebagai berikut :
F(aksi) = -F( reaksi)

2. Peristiwa Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari


a. Ketika dayung digerakkan ke belakang perahu (aksi), maka perahu terdorong ke
depan
b. Ketika tangan menghantam tembok (aksi), maka tembok menghantam tangan
(reaksi)
3. Penerapan Hukum III Newton
Pesawat roket : Roket yang terdorong ke atas diakibatkan oleh semburan gas

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan Penugasan
3. Model : Project Based Learning

F. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media
 Video gerak roket
 LCD
 Komputer
 Lembar Diskusi

2. Sumber Pembelajaran
 Buku IPA SMP kelas VIII, Puskurbuk 2013
 Lembar Diskusi Hukum III Newton
 Internet

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan ke-6

25
Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Kegiatan Alokasi
Model Project Based waktu
Learning
Pendahuluan Penentuan Pertanyaan  Guru menyiapkan peserta didik 10 menit
Mendasar untuk belajar
 Guru melakukan pemusatan
perhatian:
1. Guru memperlihatkan
video gerak roket.
2. Guru mengajukan perta-
nyaan
a. Mengapa roket dapat
meluncur?
b. Kemana arah gerak
roket?
c. Kemana arah semburan
gas pada roket?
d. Apakah gerak roket
dipengaruhi oleh
semburan gas ?
e. Gaya apa saja yang
mempengaruhi roket
meluncur?
 Guru menyampaikan tujuan
Inti Mendesain  Guru membagi peserta didik 60
perencanaan proyek menjadi 4 kelompok masing-
masing kelompok terdiri dari 4
anak
 Guru meminta tiap kelompok
membaca tentang hukum III
newton selanjutnya
 Peserta didik secara berkelom-
pok melakukan kegiatan
diskusi “Ayo Kita Selesaikan”
untuk memahami peristiwa
Hukum III Newton dalam
kehidupan sehari-hari
 Diskusi penerapan hukum III
Newton
 Diskusi merencanakan proyek
penerapan hukum III newton
(membuat roket air)
 Guru menampilkan contoh
gambar roket air
 Peserta didik berdiskusi untuk
menentukan alat dan bahan
yang diperlukan dalam
pembuatan roket air
berdasarkan gambar yang

26
ditampilkan
 Guru menjelaskan langkah-
langkah membuat roket air.
Menyusun jadwal  Guru-bersama-sama dengan
peserta didik menyusun jadwal
kegiatan selama 2 miggu
 Jadwal
No Hari Kegiatan
Ke-
1 1-3 Persiapan dan
pemilihan bahan
Pembuatan
2 4-7 roket
Pengujian roket
3 8 - 10 Pembuatan la-
4 11-14 poran
Penutup  mereview hasil kegiatan 10 menit
pembelajaran
 memberikan evaluasi
 pemberian tugas kelompok
membuat roket air

H. PENILAIAN

1. Jenis Teknik Instrumen


Sikap Observasi Lembar pengamatan sikap dan
rubrik
Pengetahuan Tes lisan Soal tes uraian
Keterampilan Uji petik Lembar penilaian proyek
2. Contoh instrumen

a. Lembar pengamatan sikap saat diskusi

No Nama Kerja Santun Toleran Proaktif Bijaksana Jumlah


Peserta Sama skor
Didik
1.
2.

= 100

b. Soal

1. Jelaskan tentang Hukum III Newton ( skor 1 )


2.

27
28
Lampiran 5.

LEMBAR KERJA TUGAS PROYEK

MATA PELAJARAN : IPA


KELAS/SEMESTER : VIII/1
TOPIK : Gerak pada makhluk hidup dan benda
SUB TOPIK : Gerak benda (Hukum III Newton)
TUGAS : Pembuatan Roket Air

Kompetensi Dasar
1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.5 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cemat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif, dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
2.6 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.7 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-
hari.
2.8 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari-hari
3.2 Memahami gerak lurus,dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum
Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam
kehidupan sehari-hari

INDIKATOR
1. Membuat rancangan roket air dari alat sederhana
2. Membuat roket air dari alat sederhana

PETUNJUK UMUM
1. Buat rancangan roket air meliputi alat dan bahan, gambar, cara membuat dan cara
menggunakannya.
2. Setelah dirancang, buat roket air sesuai dengan rancangan
3. Uji alat dengan melakukan peluncuran
4. Catat hasil pengujian dan hal-hal yang harus diperbaiki
5. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan
6. Selamat mencoba

29
Lampiran 6.
BIODATA PESERTA
SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TAHUN 2015

1. Nama : Siti Nurul Izzah, M. Pd


2. NIP : 19750808 200801 2 005
3. Pangkat/ Golongan : Penata/ III.c
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 08 Agustus 1975
6. NUPTK : 5140 7536 5430 0013
7. Asal Instansi
a. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Pekalongan
b. Alamat Sekolah : Jl. Cendrawasih No 11 Pekalongan
c. Nomor telepon : (0285) 422774
8. PendidikanTerakhir
a. PerguruanTinggi : Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)
b. Fakultas/ Jurusan : Program Pascasarjana/ Pendidikan Sains
c. Tahun Lulus : 2014
9. Mata Pelajaran : IPA
10. PengalamanMengajar : 16 Tahun
11. Alamat Rumah : Griya Panguripan Indah Blok D No. 3
Pekalongan
12. Nomor HP : 08122880200/ 085786209605
13. Alamat e-mail : nurulcahaya88@gmail.com
Pekalongan, November 2015
Peserta

Siti Nurul Izzah, M. Pd


NIP. 19750808 200801 2 005

30

Anda mungkin juga menyukai