Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

PRINSIP DASAR SISTEM IMUN

Drg. MAHMUD Kh., M.DSc

 Imunitas Sistem Imum Respon Imun

Daya tahan tubuh satu kesatuan fungsional tanggapan terhadap

Untuk melawan semua sel & molekul substansi asing
Penyakit – infeksi yang terlibat dlm yg masuk ke dlm tubuh
imunitas tubuh secara selektif

DEFINISI SPESIFIK IMUNITAS

Reaksi untuk melawan substansi asing yang masuk kedalam tubuh

Mikroorganisme Molekul Besar

Bakteri Virus Parasit Protein Polisakarida

Reaksi yang terjadi

Seluler Molekul
 MANFAAT IMUNOLOGI UNTUK KESEHATAN

UNTUK MELAWAN PENYAKIT UNTUK DIAGNOSIS & TERAPI

Sistem imun dapat dimanipulasi Penyakit Terpapar

Supaya dpt dikontrol untuk Infeksi Toksin
Melawan penyakit

Memanipulasi Memanipulasi antibodi thd virus antibodi toxin

Pertemuan antigen asing dalam darah
Substansi asing yang masuk
Dng sel/molekul
Sistem imun dipakai sbg indikator dipakai unt mengobati
perkembangan penyakit terpapar toksin/bisa
Imunoterapi Vaksinasi

unt menginduksi imunitas thd korban gigitan ular

Bermacam-macam penyakit

Contoh  vaksinasi terhadap smallpox (Edward Jenners,1758)  vaccine dari sapi.

pemerah susu menderita smallpox  stl sembuh  jarang/tdk terkena smallpox unt ke2xnya

Suntik cairan dari lesi smallpox  anak  stl beberapa minggu

Tidak sakit/kebal 8 tahun  di infeksi virus smallpox
 KOMPONEN IMUNITAS TUBUH

INNATE/NATURAL IMMUNITY AQUIRED/ADAPTIVE IMMUNITY

Ada sejak lahir Non spesifik pertahanan I Didapat Spesifik Berkembang

Terhadap Induksi menghasilkan

Substansi Substansi
IMMUNITAS SPESIFIK Asing Asing Immune Respon
diperankan oleh 2 sistem Memory yang
imun fokus
Antigen respon pd antigen
yg > baik yang
HUMORAL SELULER pd infeksi menginvasi
Cell Mediated Yg sama tubuh
diperankan Immunity berikutnya
Oleh molekul
(protein) serum diperankan
oleh SEL antibodi & limposit-T Prinsip dasar mengeliminasi
spesifik dpt ditransfer vaksinasi
ANTIBODI LIMFOSIT – T secara pasif ke individu
yg belum imun (naive)
Mengenal, Mengenal antigen Meningkatkan
Mengeliminasi dipermukaan sel kapasitas protektif
Antigen bebas (antigen non self) immunitas pasif Innate Immunity
Secara spesifik menghancurkan
 SIFAT MENDASAR (FUNDAMENTAL)
RESPON HUMORAL & SELULER

Specificity Diversity Memory Self Descrimination

limitation of self from
nonself

Respon imun seluruh limfosit immunological setelah Dpt membedakan

spesifik thd didlm tubuh memory stimulasi antigen asing dengan
antigen ttt. Disebut dihentikan komponen sendiri

Bag. Antigen lymphocyte respon imun limfosit hanya bereaksi

Yg dikenal repertoire meningkat Respon terhadap antigen asing
Oleh limfosit jika terpapar imun ttp tdk memberi respon
Atau antibodi dpt berdeferensiasi antigen yang pd molekul & komponen
Scr. Spesifik 109 determinan sama unt ke 2x akan sendiri
Disebut menurun
bila limfosit immune tolerance
Determinan terinduksi memory cells
(epitop) antigen menghilang
kegagalan
berproliferasi immune tolerance
membentuk
1 klon spesifik
penyakit Autoimun
clonal selection theory.
 ELEMEN/UNSUR YG TERLIBAT
DALAM INNATE IMMUNITY

Permukaan Fagosit Sel NK Soluble

Luar Tubuh Factors

Leukosit
Epidermis Mukosa Diproduksi Interferon K
Kulit Nasofaring, oleh sel-sel berfungsi O
Sal. Pernafasan, primordia mengenali Protein M
Sal. Pencernaan. (stem cells) perubahan yang P
barier Genitouranirius Dalam pd permuakaan diproduksi L
efektif sumsum tulang sel yg diinfeksi sel E
Untuk Barier virus terinfeksi M
Mencegah jaringan darah virus dan E
Penetrasi Fisik Kimia limfosit N
Mikro makrofag netrofil, mengikat
Organisme Silia Enzim monosit mengaktifkan
sel NK dan
membunuh menginduksi
Berfungsi memfagosit resistensi sel
mikroorganisme/ yg berdekatan
partikel yg melewati dengan sel
epitel terinfeksi

Aktifasi komplemen  menyelubungi bakteri  menarik unt difagosit Protein serum

 Patogen
(infectious agents)

Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh

sistems imun
natural (innate)

Sistem imun
adaptif

imun memory

memberi reaksi sejenis yang lebih baik

pada infeksi/intervensi patogen yang sama
berikutnya

Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh Tubuh

 Elemen/struktur
yang mendukung imunitas tubuh

Innate / natural Adaptive/acquired

immunity immunity

Resistensi Resistensi tidak Resistensi menjadi

berubah pada infeksi lebih baik pada infeksi
berikutnya berikutnya
Soluble Lisozim, komplemen, Antibodi
factors interferon

Cells Epitel permukaan & Limfosit T

mukosa, fagosit, sel
NK
 Organ yang terlibat dalam sistem imun

Berdasarkan fungsinya

Organ limfoit primer Organ Limfoit Sekunder

(sentral) (periferal)

Mengambil antigen memberi tempat

Limfosit imatur dari jaringan atau sel imunokompeten
sirkulasi darah untuk berinteraksi
secara efektif
Sumsum tulang Timus dengan antigen
(bone marrow)

Limfonodus Lien/limpa Mucosa Associated

Maturasi Maturasi (spleen) Lymphoid Tissue
sel B Sel T (MALT)
mengambil menyaring
antigen antigen pada traktus
Sel imunokompeten dari cairan dalam darah digestivus,
intraseluler dan sirkulasi genitourinarius,
jaringan respiratorius
Sehingga dpt (Peyer’s patch,
Merespon tonsil, adenoid
Mengambil antigen yg masuk via membran mukosa Infeksi sistemik
 SEL - SEL
YG TERLIBAT DALAM

SISTEM IMUN SPESIFIK

Sumsum Tulang (Bone Marrow)

Jalur Mieloid Jalur Limfoid
Semua
Produksi Fagosit sel sistem imun Produksi Limfosit
yg pluripoten
Berdasarkan Marka
Protein Membran Sel
Berkembang
melalui proses
Hematopoesis CD 3 CD 11

Monosit Polimorfo Limfosit T Limfosit B

nukleus Sumsum Tulang (Bone Marrow)

Dapat berkembang Diproduksi,

Mening Basofil berdiferensiasi dr stem cells berkembang
galkan Eosinofil menjadi sel matur
Sistem Neutrofil dalam sumsum tulang
Vaskuler
Dan Sel T naive
Berubah mempunyai bermigrasi Sel B Naive
Menjadi MAKROFAG reseptor TCR ke TIMUS mempunyai
Fagosit 2 prot sub unit reseptor Ch
Jaringan αβ σ
ikatan sulfida
 SEL – SEL YG TERLIBAT DALAM SISTEM IMUN SPESIFIK

Jalur Limfoid

Limfosit T Limfosit B

Sel T naive Sel B Naive

mempunyai Mempunyai
reseptor TCR Reseptor Ch
2 prot sub unit
αβ σ
ikatan sulfida

Mengenal antigen di permukaan sel

Yg berasosiasi/dipresentasikan oleh
Molekul MHC(HLA)

Berkontak dengan antigen berkontak dengan antigen

Berproliferasi & berdiferensiasi Berproliferasi & berdiferensiasi

Sel T memori Sel Efektor Sel B memori

Mensekresi Ab spesifik
sub populasi sel T
Sel Plasma
 SUB POPULASI SEL T

Berdasarkan Marka Protein Membran Sel

CD 4 CD 8

TH TC
(Sel T Helper) (Sel T Sitotoksik)

Berkontak dengan Ag Berkontak dengan Ag

berubah menjadi efektor berubah menjadi efektor

Mensekresi sitokin (limfokin) memediasi reaksi sitotoksik

Mengaktifkan sel membunuh/melisis sel

yang mengekspresikan Ag

B, TC, sel-sel fagosit

& efektor lainnya sel terinfeksi sel tumor sel alograf

Mikroorganisme virus
Intra sel
Antigen Precenting Cells (APC).

Sistem imun humoral & seluler diaktifkan

oleh TH yang mengenal Ag dipermukaan sel
berasosiasi dengan MHC.

Ag dipresentasikan oleh antigen presenting

cells (APC)
 makrofag, limfosit B, sel-sel dendritik.

APC mengambil Ag dengan fagositosis atau

endositosis
 mengekspresikannya kembali dalam
bentuk fragmen antigen yang berasosiasi
dengan MHC (HLA).
Major Histocompatibility Complex (MHC)

Protein membran sel, diekspresikan oleh kelompok gen (gene

cluster) yang terangkai sempurna (tight linkage).

Produk MHC berperan penting dalam pengenalan Ag antar sel

dan diskriminasi self dari nonself  menentukan kompatibilitas
jaringan antar individu dalam satu spesies  disebut
transplantation antigen.

Pada sistem imun MHC berpengaruh pada kreasi respon

humoral dan seluler (cell mediated)  sel TH & TC mengenal Ag
yang berasosiasi dengan molekul MHC
 MHC menentukan repertoire (daftar) Ag yang dapat direspon
TH & TC  MHC berimplikasi pada suseptibilitas thd penyakit
& autoimun.
 M H C

adalah kumpulan gen (gene array)

Pada Manusia Pada Tikus

Terletak pada kromosom 6 Terletak pada kromosom 17

Disebut komplek HLA Disebut komplek H2

mengkode 3 macam molekul

Klas I Klas II Klas III

dikode oleh regio ABC dikode oleh regio DP, DQ, DR

mempresentasikan Ag yang dikenal Tc mempresentasikan Ag yang dikenal TH

terdapat pada semua sel berinti terdapat pada antigen presenting cells (APC)
makrofag, sel dendritik, limfofsit B, dll.

Setiap regio mempunyai alal yang sangat majemuk  mempunyai variasi sangat besar,
meskipun pada saudara sekandung.
Imunitas humoral
Diperankan oleh antibodi, protein yg tdpt dalam
serum & cairan tubuh mamalia  merupakan fraksi
 globulin disebut imunoglobulin (Ig)

Diproduksi dan disekresikan oleh limfosit B yang

distimulasi antigen (sensitized B lymphocytes)
sehingga berubah menjadi sel plasma.

Berfungsi sebagai efektor untuk mengikat antigen

yang bebas (tidak terikat atau merupakan bagian
sel), menetralkan atau mengeliminasinya dari
dalam tubuh.
Molekul Ig.

Terdiri dari protein BM 150.000., disusun oleh 4

subunit:
2 rantai H (heavy chain) masing-masing berpasangan
dengan (2) rantai L (light chain). Setiap subunit
dihubungkan dengan pasangan (komplemennya) oleh
ikatan disulfida.

Terbagi atas:
domain V : bagian aminoterminal, bervariasi &
menentukan spesifisitas Ig terhadap Ag.
Bag. Ujung (aminoterminal) bermodifikasi
& berfungsi sebagai “antigen binding site”

domain C : konstan, identik pada Ig sejenis.

Variasi molekul imunoglobulin :

Ditentukan oleh determinan pada molekul Ig, apabila molekul Ig

digunakan sebagai antigen (imunogen) untuk menginduksi
pembentukan anti Ig (antibodi).

1. Variasi isotip  ditentukan determinan isotip  determinan

pada domain Ch dan Cl yang membedakan Ig dalam/antar
spesies.

2. Variasi alotip ditentukan oleh perbedaan as. amino rantai H

dan rantai L yang dikode oleh alel yang berbeda
 diekspresikan oleh individu dalam satu spesies.

3. Variasi idiotip – ditentukan oleh variasi Vh dan Vl yang

membentuk Ag binding site  menentukan spesifisitas Ig
terhadap Ag.
 Imunoglobulin

Ada 5 klas pada semua species (isotip)

ditentukan oleh rantai H yang mengkonstruksinya

Ig G Ig M Ig A Ig D Ig E

70% - 75% 10% 15% – 20% < 1%

total Ig total Ig total Ig total Ig

berbentuk dimer terfiksasi

Bagian terbesar Ig berbentuk dilengkapi pada
Dlm serum normal pentamer secretory component membran sel
disebut sIg A limfosit B

Antibodi dominan predominan pd predominan pd berfungsi sbg

Pd respon imun sekunder respon awal
(early response) sekret genitourinarius

Terutama sbg antitoxin infeksi mikroorg seromukosa tracheobronkhial

saliva Ag reseptor
Terdistribusi distribusi
menstimulasi diferensiasi
intravaskuler ekstravaskuler ekstravaskuler sel B menjadi sel plasme
 Ig E

mempunyai proporsi sangat kecil

berasosiasi
pada permukaan

Basofil sel Mast

Berperan pada immunitas terhadap

parasit penyakit
(helminthes) hypersensitifitas
Asma
 RESPON IMUN

Berlangsung dalam beberapa fase

Fase Kognitif Fase Aktifasi Fase Efektor

Limfosit
Pengenalan Ag eliminasi &/
atau
Berproliferasi Berdiferensiasi netralisasi
Pengikatan (binding) Ag
Ag – Reseptor Spesifik
di permukaan limfosit Ekspansi Limfosit B Limfosit T
klonal memerlukan
dari partisipasi
Limfosit B Limfosit T limfosit secreting cells m m m sel - sel
spesifik (sel plasma) e e e non limfoid
terhadap d n l secara
Ag tsb Ab mengikat i g i kolektif
Ag bebas a a s disebut
t k i
Mengikat Mengikat fragmen membunuh e t s
Ag Pada Ig Ag - MHC (HLA) mikroba d i efektor
permukaan pada TCR intraseluler makrofag f s
killing k e
a l komplek
yang mengekspresikan Ag asing atau Ag virus n Ag – Ab
di fagosit
3. Fase efektor

~ eliminasi dan/atau netralisasi Ag.

Memerlukan partisipasi sel-sel nonlimfoid 
secara kolektif disebut sel-sel efektor.
Kompleks Ag-Ab difagosit sel-selpolimorfonukleus
& mononukleus (dlm sirkulasi).

~ mengaktifkan sistem komplemen utk melisis &

fagosit mikroorganisme.
Limfosit T tersensitasi mensekresi sitokin 
mengaktifkan sitolisis & fagositosis.
 KELAINAN / MALFUNGSI SISTEM IMUN

Sistem Imun bekerja tidak normal

Respon Imun tidak normal

Konsekuensi patologis tertentu pada individu

Reaksi hipersensitifitas Autoimun imunodefisiensi

Respon berlebihan mengenal sistem imun kehilangan kapasitasnya

komponen self mengenal & mengeliminasi antigen
Dipicu oleh sebagai Ag asing
Over produksi
Ig E Bayi lahir AIDS s
sistemik Rematik Diabites dengan u
Komplek Ig E-Ag lupus Tipe I kegagalan Sel TH s
Mengaktifkan erimatosus sintesis dirusak e
Sel Mast enzim oleh p
adenosin infeksi t
Degranulasi Rhematoid Rematik deaminase HIV i
Arthritis Jantung (ADA) b
Histamin immune e
terapi diisolasi dalam sistem imun gagal bereaksi paralysis l
Alergi gen ruang steril terhadap hampir semua Ag
thd infeksi mikro,
 SEKIAN
SEMOGA BERMANFAAT

Drg. MAHMUD Kh., M.DSc