Abstrak
Salah satu masalah lingkungan yang serius saat ini adalah polusi logam
berat. Karena sifatnya yang beracun dan karsinogenik, logam berat menjadi
banyak metodologi yang digunakan untuk mengurangi logam berat dari air
yaitu presipitasi kimia, pertukaran ion dan filtrasi membran karena metode
ramah lingkungan.
pengunaan logam berat dalam jumlah besar misalnya seng (Zn), timbal (Pb),
tembaga (Cu), kadmium (Cd), nikel (Ni), kromium (Cr) dan merkuri (Hg) yang
bersamaan dengan air limbah (Liu & Huang, 2011). Logam berat dalam air
pemurnian, bahan pengikat, zat mordan dan zat pemutih. Industri pelapisan
listrik, pigmen, industri percetakan dan tekstil merupakan sumber utama dari air
yang parah. Namun, dalam eksplanasi jangka panjang untuk logam berat dapat
et al., 2013). Pada dasarnya, logam berat memiliki berat atom di antara 63.5 dan
200.6, dan gravitasi spesifik lebih besar dari 5.0 gram per meter kubik
pengolahan air. Pengurangan logam berat dari air limbah industri adalah hal
yang utama (Afkhami et al., 2008). Dalam jumlah kecil, kandungan logam berat
yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia, salah satunya untuk fungsi
fisiologis jaringan hidup dan menyusun banyak proses biokimia. Namun, jika
seperti kram perut, kulit iritasi, muntah, mual dan anemia (Oyaro et al., 2007).
Timbal bisa mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat, merusak ginjal, hati,
dan sistem reproduksi (Naseem & Tahir, 2001). Lebih lanjut, tembaga hadir
dalam dua bentuk yaitu tembaga monovalen dan divalen. Jika dihirup dalam
jumlah besar, tembaga divalen sangat berbahaya dan dapat menyebabkan sakit
kepala, muntah, mual, gagal hati dan ginjal, masalah pernapasan dan perut nyeri
(Bilal et al., 2013; Chaturvedi, 2013). Secara khusus, senyawa kadmium dan
(Kobya et al., 2005). Namun, sumber dari kromium adalah penyamakan kulit,
et al., 2012; Marín et al., 2010; Mohanty et al., 2005). Nikel yang melampaui
batas penggunaannya dapat menyebabkan paru-paru dalam keadaan serius dan
masalah ginjal serta bisa terjadi penyakit dermatitis kulit (Martı, 2012).
Sedangkan merkuri keluar terutama dari industri alkali klor dan industri baterai
Untuk saat ini, logam berat adalah polutan prioritas lingkungan dan
menjadi salah satu masalah lingkungan yang paling serius. Sehingga untuk
menuju peraturan yang semakin cermat, logam-logam berat beracun ini perlu
dibuang dari air limbah guna melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Bermacam metode yang bisa digunakan untuk menghilangkan ion logam berat
yang termasuk yakni presipitasi kimia, pertukaran ion, adsorpsi dan filtrasi
membran. Artikel ini akan mengulas suatu metode yang berkaitan dengan cara
pengurangan logam berat dari air limbah. Kemampuan dan keterbatasan metode
logam berat dari air limbah. Di proses ini, bahan kimia akan bereaksi
dengan logam berat yang ada di air limbah dan akan terjadi pembentukan
timbal dari air limbah. Digunakan kapur karena biaya yang rendah dan
sebagai pemicu batasan dosis kapur yang relatif tinggi (Tadesse et al.,
b. Presipitasi sulfida
Pada presipitasi ini, senyawa sulfida tidak larut mengendap ketika
untuk mengurangi logam berat secara selektif, laju reaksi yang terjadi
al., (2001) telah menggunakan ligan tiol yang berbasis piridin untuk
endapan yang stabil. Ligan ini memiliki panjang yang cukup untuk
Konsentrasi nikel akan berkurang dari 50 mg/L menjadi 3.6 mg/L dan
92.8% Ni(II) dikurangi dari air limbah. Namun, Fu et al., (2012) telah
logam berat yang kelat. Proses ini menggunakan ion valensi nol untuk
logam berat tinggi dan kinetikanya cepat (Kang et al., 2004). Resin
spesifik untuk kation bertukar dengan logam berat dalam air limbah.
Bahan yang digunakan di metode ini adalah resin sintesis yang biasanya
larutan (Alyüz & Veli, 2009). Penukar kation yang paling umum adalah
resin asam kuat dengan gugus asam sulfonat (-SO3H) dan resin asam
gugus sulfonat atau gugus karboksilat dari resin berfungsi untuk ditukar
logam berat harus melewati kolom kation yang ditukar dengan ion logam
oleh variabel – variabel tertentu seperti pH, suhu, konsentrasi logam awal
dan waktu (Gode & Pehlivan, 2006). Muatan ionik juga menggunakan
perannya pada pengurangan Ce4+, Fe3+ dan Pb2+ dari sistem berair oleh
resin penukar kation purolite C100 yang telah diuji oleh (Abo-Farha et
al., 2009). Urutan adsorpsi ion logam berat Ce 4+> Fe3+ > Pb2+. Hasil
serupa untuk Co2+, Ni2+ dan Cr3+ pada resin penukar kation amberlite
IRN-77 yang telah diuji oleh (Kang et al., 2004). Selain resin sintesis,
zeolit alam, mineral silikat terjadi secara alami, sudah banyak digunakan
untuk mengurangi logam berat dari air limbah karena biayanya yang
(UF), reverse osmosis (RO) dan nanofiltrasi. Kelemahan dari metode ini
alat dan operasi alatnya cukup besar. Limbah yang mengendap pada
membran juga akan menyebabkan laju alir menjadi lambat (Qin et al.,
2002). Metode ini juga lebih cocok digunakan pada sampel yang
berbentuk cairan.
karbon aktif (Sardella et al., 2015), zeolit, mangan oksida, produk limbah
pertanian seperti air eceng gondok, cangkang kerang (Kobya et al., 2005),
Karbon aktif dapat diperoleh dari bahan apa saja yang memiliki
maksimum untuk Pb (II) dan Cu (II) pada pH 6.0 dan untuk Hg (II)
(Goel et al., 2005)dan abu sekam padi (Feng & Aldrich, 2004)
urutan menurun: Pb> Cu> Cr> Cd untuk karbon aktif bambu dan
aktif
3. Kesimpulan dan Future Work
menjadi masalah lingkungan yang paling serius. Untuk menuju peraturan yang
semakin cermat, logam-logam beracun ini harus dibuang dari air limbah guna
adsorben yang tepat dapat mempengaruhi keberhasilan dari metode adsorpsi ini.
Presipitasi kimia juga merupakan metode yang sederhana dan cukup murah
biayanya, sehingga bermanfaat untuk kasus jika suatu konsentrasi logam berat
itu tidak efektif. Metode pertukaran ion ini memiliki keunggulan, salah satunya
tidak ada perubahan pH dalam air limbah. Metode filtrasi membran dapat
mengurangi ion logam berat dengan efisiensi yang tinggi. Pemilihan metode
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.03.086
Afkhami, A., Madrakian, T., Amini, A., & Karimi, Z. (2008). Effect of the
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2007.04.123
https://doi.org/10.1016/j.cej.2012.01.048
Alyüz, B., & Veli, S. (2009). Kinetics and equilibrium studies for the removal of
nickel and zinc from aqueous solutions by ion exchange resins. Journal of
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.01.006
Anirudhan, T. S., & Sreekumari, S. S. (2011). Adsorptive removal of heavy
metal ions from industrial effluents using activated carbon derived from
1998. https://doi.org/10.1016/S1001-0742(10)60515-3
Azabou, S., Mechichi, T., & Sayadi, S. (2007). Zinc precipitation by heavy-
https://doi.org/10.1016/j.mineng.2006.08.008
Bilal, M., Shah, J. A., Ashfaq, T., Gardazi, S. M. H., Tahir, A. A., Pervez, A., …
333. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2013.07.071
Bohli, T., Ouederni, A., Fiol, N., & Villaescusa, I. (2015). Evaluation of an
activated carbon from olive stones used as an adsorbent for heavy metal
https://doi.org/10.1016/j.crci.2014.05.009
3(1), 93–100.
Chen, Q., Luo, Z., Hills, C., Xue, G., & Tyrer, M. (2009). Precipitation of heavy
metals from wastewater using simulated flue gas: Sequent additions of fly
https://doi.org/10.1016/j.watres.2009.03.007
Djedidi, Z., Bouda, M., Souissi, M. A., Cheikh, R. Ben, Mercier, G., Tyagi, R.
D., & Blais, J. F. (2009). Metals removal from soil, fly ash and sewage
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.07.144
1–10. https://doi.org/10.1016/S0304-386X(03)00138-5
Foucher, S., Battaglia-Brunet, F., Ignatiadis, I., & Morin, D. (2001). Treatment
https://doi.org/10.1016/S0009-2509(00)00392-4
Fu, F., & Wang, Q. (2011). Removal of heavy metal ions from wastewaters: a
https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2010.11.011
Fu, F., Wang, Q., & Tang, B. (2009). Fenton and Fenton-like reaction followed
769–774. https://doi.org/10.1016/j.cej.2009.09.021
Fu, F., Xie, L., Tang, B., Wang, Q., & Jiang, S. (2012). Application of a novel
https://doi.org/10.1016/j.cej.2012.02.073
solutions using Lewatit S 100: The effect of pH, time, metal concentration
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2005.12.021
Goel, J., Kadirvelu, K., Rajagopal, C., & Garg, V. K. (2005). Removal of
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2005.05.032
Gonzalez-Serrano, E., Cordero, T., Rodriguez-Mirasol, J., Cotoruelo, L., &
prepared from H 3PO4 activation of lignin from kraft black liquors. Water
Gupta, V. K., Gupta, M., & Sharma, S. (2001). Process development for the
removal of lead and chromium from aqueous solutions using red mud - An
https://doi.org/10.1016/S0043-1354(00)00389-4
Iftikhar, A. R., Bhatti, H. N., Hanif, M. A., & Nadeem, R. (2009). Kinetic and
957. https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2009.12.002
Kang, S. Y., Lee, J. U., Moon, S. H., & Kim, K. W. (2004). Competitive
https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2004.02.004
Karthikeyan, T., Rajgopal, S., & Miranda, L. R. (2005). Chromium(VI)
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2005.05.003
Kobya, M., Demirbas, E., Senturk, E., & Ince, M. (2005). Adsorption of heavy
https://doi.org/10.1016/j.biortech.2004.12.005
https://doi.org/10.1039/c1jm12329g
Lo, S. F., Wang, S. Y., Tsai, M. J., & Lin, L. D. (2012). Adsorption capacity and
https://doi.org/10.1016/j.cherd.2011.11.020
Madhava Rao, M., Ramesh, A., Purna Chandra Rao, G., & Seshaiah, K. (2006).
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2005.08.018
Marín, A. B. P., Ortuño, J. F., Aguilar, M. I., Meseguer, V. F., Sáez, J., &
removal of Cu2+, Cd2+ and Pb2+ from aqueous solution by waste brewery
https://doi.org/10.1007/PL00009118
https://doi.org/10.1016/S0304-3894(00)00353-8
https://doi.org/10.1016/j.desal.2004.03.022
Mohanty, K., Jha, M., Meikap, B. C., & Biswas, M. N. (2005). Removal of
https://doi.org/10.1016/j.ces.2004.12.049
https://doi.org/10.1016/j.minpro.2009.02.005
3982–3986. https://doi.org/10.1016/S0043-1354(01)00130-0
Odom, J. M. (2011). Industrial and Environmental Activities of Sulfate-
Ostroski, I. C., Barros, M. A. S. D., Silva, E. A., Dantas, J. H., Arroyo, P. A., &
1404–1412. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2008.04.111
Oyaro, N., Juddy, O., Murago, E. N. M., & Gitonga, E. (2007). The contents of
Qin, J. J., Wai, M. N., Oo, M. H., & Wong, F. S. (2002). A feasibility study on
7388(02)00263-6
Sardella, F., Gimenez, M., Navas, C., Morandi, C., Deiana, C., & Sapag, K.
Shafaqat, K. S., Samra, A., Sana, H., Samar, A., Muhammad, F., Shakoor, B., …
www.gjournals.org
https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2007.09.101
https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2011.10.020
Tadesse, I., Isoaho, S. A., Green, F. B., & Puhakka, J. A. (2006). Lime enhanced
https://doi.org/10.1016/j.biortech.2005.04.028
Taffarel, S. R., & Rubio, J. (2009). On the removal of Mn2+ ions by adsorption
336–343. https://doi.org/10.1016/j.mineng.2008.09.007
Zhu, W. P., Sun, S. P., Gao, J., Fu, F. J., & Chung, T. S. (2014). Dual-layer
https://doi.org/10.1016/j.memsci.2014.01.001