Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
Kategori Kerang Konsentrasi ppm Konsentrasi (mg/kg) Rata-rata ulangan
Kecil I 0.0004 0.085178 0.936966
Kecil II 0.0014 0.298126
Kecil III 0.0026 0.553662

Sedang I 0.0008 0.049019 0.077614


Sedang II 0.0014 0.085784
Sedang III 0.0016 0.098039

Besar I 0.0003 0.015964 0.260748


Besar II 0.0004 0.021285
Besar III 0.0014 0.744997

4.2 Pembahasan
Pada stasiun 1 titik 3 ditemukan kerang sejumlah 34 kerang dengan berbagai macam jenis
dan ukuran. Pada praktikum ini semua kerang dikategorikan berdasarkan kelas ukuran, yaitu kelas
besar (dengan berat berkisar 11,7-21.9 g), kelas sedang (5,4 – 11,4 g) dan kelas kecil (0,6-5 g).
setelah ketiga kelas dikategorikan maka setiap perwakilan kategori diambil mantel kerang
sejumlah 3-4 per-kategori dan selanjutnya dianalisis konsentrasi logam berat timbal (Pb) yang
terkandung dalam kerang dengan menggunakan Spektrofotometer AAS di Laboraturium Analitik
Universitas Udayana.
Setelah dianalisis, didapati konsentrasi Pb dalam satuan ppm yaitu berkisar 0,0006-0,0022
ppm pada kategori besar, 0,0014-0,0017 ppm pada kategori sedang dan 0,0021-0,0029 ppm pada
kategori kecil. Setelah didapati konsentrasi dalam ppm, selanjutnya nilai konsentrasi (ppm)
dikonversi ke dalam satuan mg/kg. Didapati hasil konsentrasi dalam satuan mg/kg yaitu berkisar
0,030358 – 0,111313 mg/kg pada kategori besar, 0,097466-0,118351 mg/kg pada kategori sedang
dan 0,43823-0,605175 mg/kg pada kategori kecil. Masing-masing ulangan pada kategori di rata-
ratakan sehingga didapati konsentrasi Pb pada kerang sebesar 0,079269 mg/kg untuk kategori
besar, 0,11139 mg/kg untuk kategori sedang dan 0,532137 untuk kategori kecil.
Konsentrasi Pb pada kerang area Serangan belum melewati baku mutu yang telah
ditetapkan pemerintah dalam (Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
RI No. HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009) dan Standar Nasional Indonesia (SNI 7380/2009) yang
mensyaratakan konsentrasi Pb pada bivalva harus kurang dari 1,5 mg/kg. Hal ini menunjukkan
bahwa kerang pada kawasan Serangan khususnya pada stasiun 1 titik 3 masih aman untuk
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar yang gemar mencari kerang di sore hari dan relatif baik untuk
sebagai sumber nutrisi yang kaya akan asam amino esensial, asam lemak tidak jenuh dan sebagai
sumber mineral. Namun walaupun nilai konsentrasi Pb pada kerang masih di bawah baku mutu,
karena logam berat bersifat akumulatif dalam tubuh maka konsumsi kerang dari kawasan Serangan
harus dibatasi (Riani et al, 2017).

Daftar pustaka
Riani E, Johari HS, Cordova MR. 2017. Bioakumulasi logam berat kadmium dan timbal pada
kerang kapak-kapak di Kepulauan Seribu. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia. 20(1): 131-142.
Badan Standarisasi Nasional, 2009. Batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan. Standar
Nasional Indonesia (SNI 7380/2009)
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI No. HK.00.06.1.52.4011
Tahun 2009.

Anda mungkin juga menyukai