Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2016
PEDOMAN
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
PEDOMAN
PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
No. Dok.: 24/PM/WMM-NP1/2016 Tgl. Berlaku: 1 April 2016
01/FORM/WMM/NP1/2016
Diperiksa dan
dr. I Ketut Apriantara
Disetujui oleh WMM
Ditetapkan oleh
dr. I Ketut Rai Sutapa
Ka. Puskesmas Nusa Penida I
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan jiwa kepada
masyarakat
2. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
melalui deteksi dini.
3. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat untuk
memelihara kesehatan jiwa.
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan dalam mengatasi masalah gangguan kesehatan
jiwa yang dialaminya.
Salah satu unsur yang paling penting dalam pelayanan adalah Sumber
Daya Manusia yang bertugas sebagai pemberi pelayanan. Pemberi
pelayanan yang berkualitas akan berdampak pada tersedianya layanan
kesehatan yang bermutu. Pelayanan yang bermutu selaras dengan
tercapainya tujuan keselamatan pasien.
1. Tenaga medis
Seorang dokter umum yang mempunyai :
Kualifikasi pendidikan Dokter Umum atau Dokter Layanan
Primer
Kompeten dalam bidangnya ditunjukkan dengan Sertifikat
Kompetensi dari Kolegium Dokter Indonesia
Surat Tanda Registrasi dari Konsil Kedokteran Indonesia
Menjadi anggota organisasi profesi yaitu Ikatan Dokter
Indonesia
Surat Ijin Praktik dengan tempat praktik di Puskesmas
Nusa Penida I
Mengikuti pelatihan kesehatan jiwa
2. Perawat dengan kualifikasi :
Pendidikan minimal D3 Keperawatan
Kompeten dalam bidang Keperawatan terutama
keperawatan jiwa
Surat Ijin Perawat
Surat Ijin Praktek Perawat
Surat Ijin Kerja di Puskesmas Nusa Penida I
Mengikuti pelatihan kesehatan jiwa
1 Melakukan
Penemuan X x x x x x x x x x x x
Kasus di Poli
Klinik, UGD
dan Rawat
Inap
2 Melakukan
Penemuan X x x x x x x x x x x x
Kasus ke
Pustu
3 Melakukan
Penemuan x x
Kasus ke desa
sewilayah kerja
Puskesmas
Nusa Penida I
4 Melakukan
Kunjungan x x
Rumah
3.2. Metode
d. Kunjungan Rumah
Dilakukan dengan cara mendatangi rumah penderita gangguan
jiwa. Kunjungan rumah dilakukan bila petugas telah mendapatkan
informasi baik dari petugas kesehatan maupun dari aparat desa.
Adapun kegiatan yang dilakukan saat kunjungan rumah yaitu :
1) Anamnesa pasien dan keluarga
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemberian terapi oleh dokter
4) Penyuluhan kesehatan/KIE kepada pasien dan keluarga
5) Rujukan kasus ke Puskesmas
f. Upaya Rujukan
5.1. Pengertian
Mengingat isu keselamatan pasien sudah menjadi isu global dan tuntutan
masyarakat, maka penyusuan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas menjadi prioritas.
5.2. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini
mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien pada
pelayanan kesehatan jiwa Puskesmas Nusa Penida I, meningkatkannya
akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya
kejadian tidak diharapkan di Puskesmas, dan terlaksananya program-
program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan.
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien
6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai
keselamatan pasien.
6.1. Pengertian
1. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu
berada dalam keadaan sehat dan selamat.
2. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
TANYA LIHAT
Kapan terjadinya luka ? Lihat bagian tubuh atau kulit
(jika lebih dari 72 jam jangan yang terpajan dan peralatan yang
memberi PEP) digunakan
Bagaimana cara luka
Dimana terjadi perlukaan (jika perlukaan lebih dari 24jam
- Kulit lalu, anda perlu bertanya untuk
- Selaput lendir memperoleh informasi berikut)
Apa yang menyebabkan
perlukaan ? Jika kulit tertusuk atau pecah
- Tertusuk atau terpotong karena suatu alat: berapa dalam
alat lukanya
- Terpercik darah atau
cairan tubuh yang lain Jika alat berupa jarum:
Apakah terpajan dengan Apakah jarum
bahan yang berpotensi berlubang atau solid?
menular? Adakah darah pada alat
- Apakah darah atau Apakah jarum telah
cairan berdarah digunakan pada tempat
- Atau cairan tubuh yang vena atau arteri pasien?
lain yang bukan darah:
semen, sekresi vagina, Jika hanya tumpahan, lihat jika
cairan, otak, cairan kulit pecah atau rusak:
sendi, pleura, Berbekas
peritoneum, pericardial, Dermatitis
cairan amnion Abrasi
jaringan?( resiko Luka terbuka
rendah)