Anda di halaman 1dari 7

ek

SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PROSEDUR PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


UNTUK PERUMAHAN (SOLAR HOME SYSTEM)
Muhammad Bachtiar *

Abstract
Electrical energy is a vital of modern community. The activity of can be disturbed if electricity is
not available. Therefore its sustainability and availibity must be maintained.
For the urban and surrounding community, Electrical energy is not be a problem. Because its
availability in the are is always supplied by the National Electricity Company (PLN). However, for
the community in remote are such as people who stay in remote and small islands, electricity
always to be a big problem. Becaquse PLN difficult to make distribution network in those area.
The effective solution to such locations is to convert the solar light become electrical energy
using photovoltaic technology. Sistem like that is called Solar Electricity Generation (SEG). The SEG
that specially used for individual is called Solar Home System.
In this paper the method to design solar energy system for home is discussed. The desgn result is
hoped to a reference for user and electricity practical in order to obtaine a suitablibility between
electrical demand, price, and quality.
Keywords:Solar Energy, photovoltaic, solar home system, SEG, SHS

Abstrak
Energi listrik merupakan salah kebutuhan masyarakat modern yang sangat penting dan vital.
Ketiadaan energi listrik akan sangat mengganggu keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh
karena itu kesinambungan dan ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan. Bagi masyarakat
yang tinggal di daerah perkotaan dan sekitarnya, energi listrik tidaklah menjadi masalah. Karena
energi listrik yang disediakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah tersedia di kawasan
tersebut. Namun bagi masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalaman dan pulau-pulau
terpencil, energi listrik merupakan suatu masalah besar. Karena jaringan listrik PLN belum
menjangkau pada daerah tersebut.
Solusi yang tepat untuk mengatasi ketiadaan energi listrik di daerah tersebut adalah mengubah
cahaya matahari yang melimpah menjadi energi listrik menggunakan teknologi photovoltaic.
Sistem penyediaan listrik seperti ini disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS yang
digunakan khusus untuk perumahan disebut Solar Home System (SHS).
Pada makalah ini dibahas metoda perancangan pembangkit listrik tenaga surya untuk
perumahan. Hasil dari perancangan ini diharapkan menjadi acuan bagi calon pengguna
maupun praktisi listrik agar diperoleh kesesuaian antara kebutuhan energi, harga, dan kualitas
yang tepat.
Kata kunci: sel surya, PLTS, SHS, photovoltaic, Energi surya

1. Pendahuluan menipisnya cadangan minyak bumi di


Energi merupakan kebutuhan Indonesia, pemanfaatan energi
utama sepanjang peradaban umat alternatif nonfosil harus ditingkatkan.
manusia. Peningkatan kebutuhan energi Ada beberapa energi alam sebagai
dapat menjadi indikator peningkatan energi alternatif yang bersih, tidak
kemakmuran, namun pada saat yang berpolusi, aman dan persediaannya
sama menimbulkan masalah dalam tidak terbatas yang dikenal dengan
usaha penyediaannya. Dengan kian Energi terbarukan. Diantaranya adalah

* Staf Pengajar Program Studi D3 Teknik Listrik Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Perumahan
/Solar Home System
(Muhammad Bachtiar)

energi surya, angin, gelombang dan Dalam tulisan ini, diuraikan cara
perbedaan suhu air laut. merancang dan memilih komponen
Indonesia bebagai negara tropis solar home sistem untuk keperluan
mempunyai potensi energi surya yang penera-ngan rumah sederhana. Tujuan
tinggi dengan radiasi harian rata-rata dari tulisan ini adalah memberikan
(insolasi) sebesar 4,5 kWh/m2/hari panduan singkat dan praktis kepada
(Solarex, 1996). Potensi ini dapat masyarakat agar dapat menentukan
dimanfa-atkan sebagai sumber energi spesifikasi yang tepat dan ekonomis.
alternatif yang murah dan tersedia
sepanjang tahun. Disamping itu, kondisi 2. Studi Pustaka
geografis Indonesia yang terdiri dari 2.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga
ribuan pulau menyebabkan masih Surya (PLTS)
banyaknya daerah terpencil yang Fotovoltaik (biasanya disebut juga
belum terjangkau listrik PLN. Oleh karena sel surya) adalah piranti semikonduktor
itu penerapan teknologi Pembangkit yang dapat merubah cahaya secara
Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk lansung menjadi menjadi arus listrik
memanfaat-kan potensi energi surya searah (DC) dengan menggunakan
yang tersedia dilokasi-lokasi tersebut kristal silicon (Si) yang tipis. Sebuah kristal
merupakan solusi yang tepat. silindris Si diperoleh dengan cara
Penerapan teknologi tenaga memanaskan Si itu dengan tekanan
surya untuk kebutuhan listrik daerah yang diatur sehingga Si itu berubah
terpencil dapat dilakukan dengan menjadi penghantar. Bila kristal silindris
berbagai macam sistem pembangkit itu dipotong stebal 0,3 mm, akan
listrik tenaga surya, seperti pembangkit terbentuklah sel-sel silikon yang tipis atau
listrik hybrida yaitu gabungan antara yang disebut juga dengan sel surya
sumber energi surya dengan sumber (fotovoltaik). Sel-sel silikon itu dipasang
energi lainnya, yang paling umum dengan posisi sejajar/seri dalam sebuah
adalah pengga-bungan energi surya panel yang terbuat dari alumunium
dengan energi mesin diesel atau sumber atau baja anti karat dan dilindungi oleh
energi mikro-hydro. Sistem tenaga surya kaca atau plastik. Kemudian pada tiap-
lainnya adalah “Solar Home System” tiap sambungan sel itu diberi
(SHS), yang terdiri dari panel modul sambungan listrik. Bila sel-sel itu terkena
surya, baterai, alat pengontrol dan sinar matahari maka pada sambungan
lampu, sistem ini dipasang pada itu akan mengalir arus listrik. Besarnya
masing-masing rumah dengan modul arus/tenaga listrik itu tergantung pada
fotovoltaik dipasang diatas atap rumah. jumlah energi cahaya yang mencapai
Sistem ini biasanya mempunyai modul silikon itu dan luas permukaan sel itu.
fotovoltaik dengan kapasitas daya 50 Pada asasnya sel surya fotovoltaik
Wp dimana pada radiasi matahari rata- merupakan suatu dioda semikonduktor
rata harian 4,5 Kwh/m2 akan yang berkerja dalam proses tak seim-
menghasilkan energi kurang lebih 125 bang dan berdasarkan efek fotovoltaik.
s/d 130 watt-jam. Kendala penerapan Dalam proses itu sel surya menghasilkan
SHS adalah harga yang masih relatif tegangan 0,5-1 volt tergantung
mahal untuk masyara-kat terpencil dan intensitas cahaya dan jenis zat
miskin. Oleh karena itu perlu ada suatu semikonduktor yang dipakai. Sementara
panduan dalam meran-cang, itu intensitas energi yang terkandung
menghitung dan memilih komponen dalam sinar matahari yang sampai ke
yang diperlukan sehingga masyarakat permukaan bumi besarnya sekitar 1000
tersebut mampu membayar dan dapat Watt. Tapi karena daya guna konversi
menikmati listrik seperti saudaranya energi radiasi menja-di energi listrik
yang sudah menikmati listrik, minimal berdasarkan efek fotovol-taik baru
untuk kebutuhan penerangan. mencapai 25%, maka produksi listrik

177
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 176 - 182

maksimal yang dihasilkan sel surya baru PLTS dapat dimanfaatkan untuk
mencapai 250 Watt per m2. berbagai macam sistem catudaya yang
Komponen utama sistem surya antara lain :
fotovoltaik adalah modul yang meru- a. Sistem listrik penerangan rumah
pakan unit rakitan beberapa sel surya seperti : sistem sentralisasi, sistem
fotovoltaik. Modul fotovoltaik tersusun semisentrali-sasi, sistem desentralisasi
dari beberapa sel fotovoltaik yang dan sistem hibrid.
dihubungkan secara seri dan paralel. b. Sistem Pompa Air seperti : pompa air
Teknologi ini cukup canggih dan keun- minum, pompa irigasi.
tungannya adalah harganya murah, c. Sistem Kesehatan seperti:
bersih, mudah dipasang dan dioperasi- penyimpan vaksin, penyimpan
kan dan mudah dirawat. Sedangkan darah, komunikasi SSB di puskesmas,
kendala utama yang dihadapi dalam dan penerangan puskesmas
pengembangan energi surya fotovoltaik terpencil.
adalah investasi awal yang besar dan d. Sistem Komunikasi seperti : televisi
harga per kWh listrik yang dibangkitkan repeater, radio repeater, komunikasi
relatif tinggi, karena memerlukan stasiun kereta api.
subsistem yang terdiri atas baterai, unit e. Sistem Pemnadu Transportasi seperti:
pengatur dan inverter sesuai dengan radio sinyal bandara, penunjuk jalan,
kebutuhannya. Cara kerja photovoltaic persimpangan jalan kereta api,
diperlihatkan pada gambar 1. Pada penerangan terowongan, lampu
gambar 2 diperlihatkan sistem PLTS. suar untuk navigasi, lampu-lampu
rambu.
f. Sistem proteksi karat seperti: proteksi
katodik untuk jembatan, pipa,
proteksi struktur baja.
g. Lain-lain seperti: lampu penerangan
jalan, sistem pencatat gempa,
lampu taman, air mancur, kalkulator,
arloji dan mobil surya.
Ada 5 keuntungan pembangkit
dengan surya fotovoltaik:
 Energi yang digunakan adalah energi
yang tersedia secara cuma-cuma.
 Perawatannya mudah dan
sederhana.
 Tidak terdapat peralatan yang
Gambar 1. cara kerja Fotovoltaik
bergerak, sehingga tidak perlu
penggantian suku cadang dan
penyetelan pada pelumasan.
 Peralatan bekerja tanpa suara dan
tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan.
 Dapat bekerja secara otomatis.
2.2 Solar Home System
Sistem PLTS yang cukup besar
penerapannya di Indonesia adalah
Sistem P juga sebagai sistem
penerangan rumah secara individual
(Solar Home System) dan disingkat SHS.
Pemilihan sistem ini dalam
Gambar 2. Sistem PLTS penerapannya di pedesaan didasarkan

178
Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Perumahan
/Solar Home System
(Muhammad Bachtiar)

atas kajian pertimbangan factor-faktor 3. Perancangan Solar Home System


berikut: Perancangan dilakukan untuk
 Pola pemukiman antara rumah di menetukan ukuran sel Fotovoltaik dan
desa cukup menyebar Baterai untuk sistem energi matahari
 Sulit untuk mendapatkan transportasi dengan kapasitas maksimum 1000 Watt.
darat atau laut Langkah-langkah perancangan adalah
 Belum memerlukan integrasi dengan sebagai berikut:
pembangkit lain.
3.1 Menentukan Arus Beban Total dalam
 Modular, dan mudah dikembangkan
Ampere-Jam (Ah).
 Kapasitas kecil sehingga mudah untuk
Ampere-jam dari peralatan
di instalasi
dihitung dalam DC ampere-jam/hari.
 Harga terjangkau
Arus beban dapat ditentukan dengan
 Radiasi matahari sebagai sumber
membagi rating watt dari berbagai alat
energi mencukupi
yang menjadi beban dengan tegangan
 Tidak tergantung terhadap BBM
operasi sistem PV nominal.
SHS adalah salah satu aplikasi
sistem PLTS untuk pelistrikan desa Itot beban DC=Watt/Vop x jam pakai sehari
sebagai sistem penerangan rumah
secara individual atau desentralisasi ………..(1)
dengan daya terpasang relatif kecil ItotbebanAC= (Watt/Vopxjam pakai
yaitu sekitar 48-55 Wp. Jumlah daya sehari)/0.85 ………….….. (2)
sebesar 50 Wp per rumah tangga
diharapkan dapat memenuhi Itotbeban= Itot beban DC +Itot beban AC ….(3)

kebutuhan penerangan, informasi (TV Dimana : Itot beban = Arus total


dan Radio) dan komunikasi (Radio beban dalam Ah
komunikasi).
Komponen-komponen utama SHS 3.2 Rugi-rugi dan Faktor Keamanan
terdiri dari : Sistem
a. Modul fotovoltaic sebagai catudaya Untuk sistem PLTS dengan daya
yang menghasilkan energi listrik dari 1000 Watt ke bawah, factor 20% harus
masukan sejumlah energi matahari, ditambahkan ke pembebanan sebagai
b. Baterai sebagai penyimpan dan pengganti rugi-rugi sistem dan untuk
pengkondisi energi, factor keamanan. Oleh karena itu
c. Alat pengatur energi baterai (BCR) ampere-jam beban yang ditentukan
sebagai alat pengatur oomatis, pada langkah 3.1 dikalikan dengan 1,20
penjaga kehandalan sistem, dan sehingga :
d. Beban listrik seperti lampu TL (DC), Total beban + Rugi & Safety Factor =
saklar, radio, televisi dan lain-lain. = Itot beban x 1,20 …………(4)
Secara garis besar rangkaiannya
dapat dilihat pada gambar 3. 3.3 Menentukan jam Matahari Ekivalen
(Equivalent Sun Hours, ESH) terburuk
Jam matahari ekivalen suatu
tempat ditentukan berdasarkan peta
insolasi matahari dunia yang dikeluarkan
oleh Solarex (Solarex, 1996).
Berdasarkan peta insolasi matahari
dunia, diperoleh:
ESH untuk Wilayah Sulawesi = 4,5
3.4 Menentukan Kebutuhan Arus Total
Panel Surya
Arus total panel surya yang
Gambar 3. Komponen-komponen SHS dibutuhkan ditentukan dengan cara

179
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 176 - 182

membagi ‘Total beban + Rugi-rugi dan daerah tempat pemasangan panel


safety factor’ dengan ESH. surya diperlihatkan pada table 1.
Itot panel = (Itot beban x1,20)/ESH ……….(5)
Tabel 1. Hubungan antara lokasi
pemasangan dan waktu
3.5 Menentukan Susunan Modul
cadangan modul photovolaik
Optimum untuk Panel Surya
buatan Solarex.
Penyusunan optimum adalah
Garis lintang lokasi Waktu
cara yang akan menentukan
pemasangan cadangan
kebutuhan arus total panel dengan
(trec)
jumlah modul seminimum mungkin.
Penentuan konfigurasi modul minimum 0o – 30o (Utara atau 5 – 6 hari
dengan menghitung jumlah minimum Selatan)
modul yang menyediakan nilai arus 30o – 50o (Utara atau 10 – 12 hari
panel yang dibutuhkan dietentukan Selatan)
pada langkah 4. 50o – 60o (Utara atau 15 hari
 Jumlah modul yang tersusun secara Selatan)
Sumber : Solarex, 1996 : Discover The
paralel adalah :
Newest World Power, Frederick Court,
I tot _ panel Maryland USA.
Modpar = ……………(6)
I op _ mod ul Berdasarkan peta insolasi dunia
(Solarex, 1996), letak wilayah Indonesia
Dimana : terletak pada 10o LS – 10o LU. Ini berarti
Itot_panel adalah Arus Total panel bahwa waktu cadangan untuk seluruh
Iop_modul dan Arus operasi modul wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi
 Jumlah modul yang tersusun seri Tengah, adalah sama yaitu 5 – 6 hari.
ditentukan oleh : Kapasitas Ampere-jam (Ah)
minimum dari baterai dihitung dengan
Vsystem persamaan :
Mod seri = …………………(7)
Vmod ul Bateraicap = (Itot beban x 1,2) x trec .....(9)
Dimana :
Dimana : Baterai cap = kapasitas baterai (Ah)
Vsistem adalah tegangan nominal Trec = waktu cadangan
sistem
Vmodul adalah tegangan nominal 4. Contoh Perancangan
modul Sebagai penerapan dari metoda
 Total modul yang diperlukan adalah : yang dijelaskan di atas, diberikan
Jumlah total modul =jumlah modul seri contoh perhitungan untuk sebuah
xjumlah modul paralel …………..(8) rumah tangga sederhana.
Sebuah rumah sederhana
3.6 Menentukan Kapasitas Baterai untuk memerlukan catu daya listrik untuk
Waktu Cadangan Yang Dianjurkan mensuplai beban-beban sebagai
Umumnya sistem listrik matahari berikut:
fotovoltaik dilengkapi dengan baterai  3 buah lampu TL DC 6 Watt,
penyimpan (aki) untuk menyediakan beroperasi 12 jam sehari
energi pada beban ketika beroperasi  1 buah radio tape 12 Watt, beroperasi
pada malam hari atau pada waktu 8 jam sehari
cahaya matahari kurang. Kapasitas  1 buah TV berwarna 175 Watt (beban
waktu cadangan yang disarankan AC) , beroperasi 8 jam sehari
bervariasi berdasarkan garis lintang  Tegangan operasi sistem adalah 12
Volt

180
Prosedur Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Perumahan
/Solar Home System
(Muhammad Bachtiar)

Total DC watt-jam/hari (beban DC)

Total DC watt-jam/hari (beban A C) +


1 Total DC watt-jam/hari (beban DC+A C) =
Tegangan nominal DC sistem :
Total DC Amp-jam/hari =
2
Rugi & Safety Factor dari sistem x
2
Total Amp-jam yg harian dibutuhkan =
3 Jam Ekivalen matahari (ESH) :
Total Arus Panel Surya (Amp) =
4 Pilih Jenis Modul PV

Arus Operasi Modul Surya (Amp) :


Jumlah modul PV yg diperlukan secara paralel =
Tegangan nominal sistem

5 Tegangan nominal Modul PV :


Jumlah modul PV yg diperlukan secara seri =
Jumlah modul PV yg diperlukan secara paralel x
Total modul PV yg diperlukan =

Total Amp-jam yg harian dibutuhkan

Waktu cadangan yg disarankan (hari) x


6 Persen kapasitas baterai yang berguna :
Kapasitas baterai minimum =

Gambar 4. Langkah-langkah Perancangan SHS

Penentuan kapasitas baterai, o Jumlah Total modul yang diperlukan.


jumlah modul dilakukan dengan Terlebih dahulu harus dipilih jenis
mengikuti bagan seperti yang modul yang akan digunakan
ditunjukkan pada gambar 4. berdasarkan spesifikasi yang
Hasil Perhitungan adalah sebagai diberikan oleh pabrik/distributor. Misal
berikut: dipilih modul jenis MSX 60 buatan
o Jumlah Total Ah/hari Solarex. Dengan data-data : Arus
 Beban-beban DC (3 buah Lampu TL operasi 3,5 Amper, Tegangan
DC + 1 buah Radio tape) : Nominal = 12 Volt., Sehingga:
(3 x 6 Watt/12 Volt x 12 jam) + (12  Jumlah Modul yang tersusun paralel
Watt/12 Volt x 8 jam) = 24 Ah =18,5 Ampere / 3,5 Ampere
 Beban AC (TV Berwarna ) = 6 buah
(75 Watt x 6 jam ) / 0,85) / 12 Volt  Jumlah Modul tersusun Seri
= 45 Ah Mod seri = 12 Volt / 12 Volt = 1buah
 Total Ampere-jam perhari  Jumlah total Modul = 6 x 1 = 6 buah
Itot = (24 Ah + 45 Ah ) = 69 Ah
o Kapasitas Minimum baterai yang
o Beban Total + safety Factor
diperlukan. Dengan memilih waktu
= 69 Amp-jam x 1,2
cadangan selama 5 hari, maka
= 83 Ah
Bateraicap = (Itot beban x 1,2) x trec
o Jam matahari ekivalen (ESH) = 4,5
= 83 Ah/hari x 5 hari
o Total Arus Panel Photovoltaik
= 415 Ah
= (83 Ah) / 4,5 jam = 18,5 A

181
Jurnal SMARTek, Vol. 4, No. 3, Agustus 2006: 176 - 182

Karena umumnya baterai Messenger, R., and Ventre, J.,


mempunyai kemampuan sampai 80%, Photovoltaic Systems Engineering,
maka kapasitas minimum baterai yang CRC Press, Boca Raton USA.
akan dipilh harus dibagi lagi dengan
Mulyadi, Rahmad, 1995, Buku Panduan
factor 0,8 sehingga kapasitas minimum
Pembangkit Listrik Tenaga Surya,
baterai menjadi : 415 Amper-jam /0,8 =
Direktorat Teknologi Energi UPT-
518,75 Amper–jam ( Ah).
LSDE, BPPT.
Baterai atau aki yang dipilih harus
mempunyai kapasitas di atas 519 Ah. Patel, Mukund. R., 1999, Wind and Solar
Power Systems, CRC Press, Boca
5. Kesimpulan Raton, Florida, USA.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, PT. LEN Industri, Buku Petunjuk Instalasi,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengoperasian, & Pemeliharaan
seorang calon pemakai listrik tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Surya
surya harus memperhitungkan dan (SHS 50 Watt peak).
merencanakan secara matang dan
teliti besarnya kebutuhan minimum Solarex, 1993, Everything You Always
energi listrik yang diperlukan sebelum wanted to know about Solar
membeli komponen – komponen sistem Power, Villawood Sydney, N.S.W.
pembangkit energi listrik tenaga surya. Australia.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari Solarex, 1996, Discover The Newest
pembelian komponen yang tidak sesuai World Power, Frederick Court,
dengan kebutuhan. Mengingat harga Maryland USA.
investasi awal sistem pembangkit listrik ini
----------, 1998, Indonesian Rural
relatif mahal. Apalagi bagi calon
Electrification Project, Channels –
pemakai yang berada di daerah yang
A Newsletter for Solarex’s
sangat terpencil atau pulau-pulau kecil.
Customers, Solarex edition Fall
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1998, page 1.
adalah :
a. Besarnya beban total yang akan Wenas, W. W., 1996, Teknologi Sel Surya :
digunakan. Perkembangan Dewasa Ini dan
b. Jumlah Modul yang diperlukan. yang Akan Datang, Majalah
c. Jenis atau merek Modul yang akan ELEKTRO INDONESIA, Edisi ke
dipilih. Empat.
d. Posisi lintang lokasi dimana sistem
SHS akan dipasang.
e. Besarnya kapasitas baterai yang
diperlukan.
Dengan mengikuti langkah-
langkah perencanaan yang telah
diuraikan diatas, maka kesesuaian
antara kebutuhan, harga, dan kualitas
akan dicapai.

6. Daftar Pustaka
Alamanda, D., 1997, Prospek PLTS di
Indonesia, ELEKTRO
INDONESIA,Edisi ke Sepuluh.

---------,Penerapan Teknologi PLTS


Sebagai Solusi Untuk Membuka
Keterisolasian Wilayah Pedalaman
Dan Terpencil, BERITA BPPT, 2
Maret 2004

182

Anda mungkin juga menyukai