TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, Karena berkat rahmatNya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini kami membahas tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Dalam penyusunan makalah ini, saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan serta jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang kita
harapkan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya senantiasa mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga
jerih payah kita mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut (WHO 2005), penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah
penyakit kardiovaskuler, setiap tahun terdapat 7 juta penderita kanker payudara dan 5 juta
orang meninggal karena kanker payudara. Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh
di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara. Pengetahuan tentang penyakit kanker
khususnya kanker payudara sangat berkembang pesat akhir-akhir ini disebabkan karena
kanker ini menempati urutan nomor satu. Saryono (2008).
Satu- satunya cara yang efektif sampai saat ini hanya dengan melakukan deteksi sendini
mungkin pada kemungkinan timbulnya penyakit ini, yaitu dengan melakukan SADARI
(“pemeriksaan payudara sendiri”). Mendeteksi payudara sendiri, sebaiknya dilakukan
sebulan sekali seacara teratur. Waktu yang paling tepat adalah setelah menstruasi, karena
payudara saat itu sedang lunak. Sebaiknya setiap perempuan melakukan pemeriksaan sendiri
terhadap payudara, untuk mengetahui adanya benjolan atau perubahan di payudara. Tidak
perlu menunggu hingga timbul gejala untuk mulai melakukan deteksi dini. Deteksi dini
dilakukan terutama pada usia remaja walaupun faktor resiko yang menyebabkan seorang
wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara sekitar 60% terjadi pada usia
diatas 60 tahun. Namun dengan dilakukannya pemeriksaan sedini mungkin maka
peningkatan kewaspadaan disertai pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan
jumlah kematian karena kanker payudara. Banyak mitos yang mengatakan bahwa kanker
payudara lebih sering menyerang wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun, tetapi kini
banyak wanita pada usia remaja sudah menderita kanker payudara. Yohana dkk (2011).
Di Indonesia problem kanker payudara menjadi lebih besar lagi karena lebih dari 70%
penderita datang kedokter pada stadium yang sudah lanjut, maka dari itu permasalahan
mengenai kanker payudara memang membutuhkan perhatian khusus Saryono (2008).
Walaupun ada peningkatan kewaspadaan terhadap kanker payudara, hanya sebagian kecil
saja yang melakukan SADARI secara teratur.Faktor yang mempengaruhi persepsi adalah
pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Wanita yang ingin melakukan SADARI merasa
bahwa menemukan yang berlebihan, sehingga mereka memilih untuk tidak melakukan
SADARI. Hambatan-hambatan dalam perilaku SADARI adalah rendahnya kewaspadaan
wanita terhadap kanker payudara dan sedikitnya akses informasi yang mereka dapatkan
(Chee, 2003).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian pemeriksaan payudara sendiri?
2. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri?
3. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri?
4. Apakah tujuan pemeriksaan payudara sendiri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk melakukan pemeriksaan payudara
sendiri sebagai upaya untuk deteksi dini adanya kanker payudara
2. Untuk mengetahui manfaat dan pentingnya setiap wanita untuk rutin melakukan
pemeriksaan payudara sendiri
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Tujuan
Menurut Ramli (2001) tujuan dilakukan SADARI adalah untuk mendeteksi secara dini
jika ada kelainan di payudara. Menurut Nisman (2011) tujuan SADARI sangat perlu
dilakukan dengan bertujuan mengurangi kejadian kanker payudara sebagai berikut.
a. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara, bukan untuk mencegah kanker
payudara. Dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada
stadium awal sehingga pengobatan dini akan memperpanjang harapan hidup penderita
kanker payudara.
b. Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang ditemukan pada stadium awal
akan memberikan harapan hidup lebih lama.
3. Manfaat
Menurut Nisman (2011) Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk
mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat
mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Keuntungan dari deteksi
dini bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup pada wanita penderita
kanker payudara. Hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri
melalui pemeriksaan dengan benar. Selain itu, SADARI adalah metode termudah,
tercepat, termurah, dan paling sederhana yang dapat mendeteksi secara dini kanker
payudara
4. Waktu
Haid teratur : waktu terbaik adalah hari terakhir masa haid.
Haid tidak teratur : setiap 6 bulan sekali, saat baru selesai menstruasi.
Waktu : 10 menit setiap bulan periksa payudara.
Melihat perubahan bentuk dan besarnya, perubahan puting susu, serta kulit payudara
didepan kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua lengan lurus ke bawah
disamping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu
dengan yang lain tidak sama. Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit.
Rata-rata payudara berubah tanpa kita SADARI. Perubahan yang perlu diwaspadai
adalah jika payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan karena
benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya menonjol keluar, malahan
tertarik ke dalam, dengan warna memerah, kasar, dan terasa sakit.
KeduaTangan
Periksa payudara dengan tangan diangkat diatas kepala. Dengan maksud untuk melihat
retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya atau kelainan pada
kedua payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi pada payudara Anda, seperti
perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk puting atau permukaan
kulit menjadi kasar.
Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan
ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang / tangan menekan pinggul
dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. Lalu perhatikan apakah ada
kelainan seperti di atas. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai
apakah ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau kelainan atau puting.
Di mulai dari payudara kanan, baring menghadap ke kiri dengan membengkokkan kedua
lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah
kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan
Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan.
Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau penebalan.
Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan Circular
membentuksudut 90 derajat.
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical, dari tulang selangka dibagian
atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah
bagian ketiak Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak.
Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat.
Di bagian bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah atas
menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas dan ke
bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling
payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya
tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan
tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola
mammae. Tekanan payudara memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jari-jari
Anda yang dirapatkan. Dimulai dari posisi jan 12.00 pada bagian puting susu.
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya
cairan abnormal dari puting payudara.
Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda ke samping dan
rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.
b. Biopsi
Suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan daerah sekitar
benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan tes, dicari adanya
perubahan-perubahan yang menunjukkan adanya kanker. Benjolan atau perubahan yang
ditemukan pada payudara dapat bersifat jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker) dan
jika kanker payudara dapat lebih dini maka wanita kemungkinan bertahan dari penyakit
ini lebih baik serta banyak terapi untuk kanker payudara.
c. Mammogram diagnostik
Dilakukan ketika seorang wanita memiliki gejala -gejala kanker payudara atau terdapat
benjolan di payudara dan mammogram ini memakan waktu lebih lama karena gambar
yang diambil juga lebih banyak.
d. Mammogram digital
Untuk mengambil gambaran elektronik payudara dan menyimpannya langsung di
komputer. Penelitian terbaru tidak menunjukkan bahwa gambaran digital lebih baik
dalam menemukan kanker dibandingkan film Sinar X.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SADARI sangat penting sebagai langkah awal untuk mengetahui apakah menderita
kanker payudara atau tidak. Adanya informasi tentang SADARI serta kanker payudara menjadi
motivasi para wanita untuk menambah pengetahuaan tentang area payudara. Hal ini menjadi
dasar utama untuk menambah pengetahuan tentang pemeriksaan payudara. Semakin
meningkatnya tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri maka akan
mempengaruhi sikap dan prilaku para wanita untuk menyadari pentingnya pemeriksaan
payudara sendiri untuk mencegah resiko kanker payudara. Hal tersebut meningkatkan
kesadaran para wanita khususnya usia dewasa awal untuk memotivasi diri sendiri
mempraktekkan secara langsung pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat mengetahui
kondisi payudaranya. SADARI dapat mengetahui deteksi kanker payudara sedini mungkin,
lebih cepat mendeteksi kanker payudara stadium dini sehingga mampu menyelamatkan jiwa
para wanita dan lebih sering wanita melakukan pemeriksaan peyudara sendiri maka akan
semakin mengenal dan memahami area serta kondisi payudara sehingga akan meningkatkan
status kesehatan khususnya kesehatan payudara.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena
itu, kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA