Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CEBONGAN

NOMOR :

TENTANG :

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang di maksud dalam peraturan ini adalah :

a. Daerah adalah Kota salatiga


b. Pemerintah daerah adalah Penyelenggara urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut aza otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip
Negara Kesatuan republik Indonesia sebagaimana diamksud dalam Undang_undang
dasar 1945.
c. Dinas adalah Dinas kesehatan kota Salatiga
d. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga
e. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya di singkat Puskesmas adalah Unit
Pelaksana Teknis Dinas kesehatan Kota beserta jaringan pelayanan puskesmas
(puskesmas pembantu,puskesmas keliling dan posyandu)
f. Izin operasional puskesmas adalah izin yang diberikan kepada puskesmas termasuk
jejaringnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
g. Izin Operasional Puskesmas adalah izin yang diberikan kepada puskesmas
termasuk jaringannya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan
Keputusan Walikota Salatiga
h. Izin Operasional Puskesmas diberikan apabila telah memenuhi persyaratan meliputi
: Administrasi dan manajemen puskesmas ,standar pelayanan puskesmas,sarana
dan prasarana puskesmas serta sumber daya manusia
i. Peraturan Internal Puskesmas adalah aturan dasar yang mengatur tata cara
hubungan dan penyelenggaraan puskesmas antara pemilik,kepala puskesmas dan
karyawan puskesmas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas
j. Jabatan structural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini
organisasi
k. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas,tanggungjawab dan
wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta
memiliki ijin praktek di puskesmas
l. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan
pendidikan kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat
Pasal 2
Nama,Visi,Misi,Motto,Tata Nilai ,Budaya kerja

1. Nama Puskesmas ini adalah UPT Puskesmas Cebongan


2. Visi UPT Puskesmas Cebongan adalah Masyarakat Puskesmas Cebongan yang
sehat, Mandiri dan Berkeadilan
3. Misi Puskesmas adalah :
a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi, balita, keluarga dan
lingkungan secara optimal
b. Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan
c. Meningkatkan status gizi masyarakat
d. Pemberdayaan masyarakat, swasta/LSM dan dunia usaha dalam bidang
kesehatan
e. Melindungi kesehatan masyarakat yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan
4. Tata nilai dan Budaya UPT Puskesmas Rawat Inap Cebongan
a. S : Sopan
b. E : Empati
c. R : Ramah
d. A : Akurat
e. S : Santun
f. I : Ikhlas
5. Motto : Kesehatan anda kepedulian kami
6. Janji layanan: pelayanan yang berkualitas prioritas kerja kami

BAB II

PEMILIK

Pasal 3

Pemilik UPT Puskesmas Cebongan adalah Pemerintah Kota Salatiga

Pasal 4

Pemerintah Kota Salatiga,berdasarkan kewenangan yang dimilikinya bertanggungjawab


terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang
diharapkan dan diinginkan masyarakat
Pasal 5

Pemerintah Kota Salatiga melalui Dinas kesehatan Kota Salatiga berwenang :

1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas


2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas
3. Mengawasi dan mengevalusi kinerja puskesmas

Pasal 6
1. Pemerintah Kota Salatiga bertanggungjawab kepada rakyat melaui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah kota Salatiga atas kelangsungan hidup,kelancaran,dan
perkembangan Puskesmas
2. Pemerintah Kota Salatiga ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian akibat
kelalaian atas kesalahan pengelolaan Puskesmas
3. Dinas kesehatan kota Salatiga berkewajiban untuk melakukan pembianaan dalam
peningkatan mutu pelayanan puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas diwilayah kerjanya berhak mendapatkan
dukungan dana,sarana,dan prasaranauntuk memperkuat pelayanan serta
pengadaan puskesmas pembantu,puskesmas keliling,posyandu

BAB III

PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

Pasal 7

1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskemas terdiri dari unsur Struktur


Organisasi dan Tata Kelola puskesmas
2. Struktur Organisasi Puskemas terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Sub bag Tata Usaha
c. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
d. Penanggung jawab UKP,kefarmasian dan Laboratorium ;dan
e. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring pelayanan
fasilitas pelayanan puskesmas
3. Tata Kelola sebagaimana di maksud dalam ayat 1 meliputi : tata laksana
organisasi,Standar Pelayanan,Standar Operasional Prosedur dan Informasi
Manajemen Puskesmas
4. Puskemas memiliki Standar Operasional Prosedur pelayanan Puskesmas

Pasal 8

1. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan puskesmas,Puskesmas


menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer yang memenuhi standar pelayanan
puskemas.
2. Pelayanan kesehatan primer sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 merupakan
Upaya Kesehatan masyarakat dan Upaya kesehatan Perseorangan tingkat pertama
3. Upaya pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :

a. UKP,Kefarmasian,dan Laboratorium

1. Pendaftaran
2. Rawat inap
3. UGD ( Unit Gawat Darurat )
4. Pemeriksaan umum
5. MTBS
6. Pemeriksaan KIA & KB
7. Pemeriksaan Gigi
8. Pemeriksaan Jiwa
9. PONED
10. Radiologi
11. Pelayanan Kefarmasian
12. Pelayanan Laboratorium
13. IMS
14. DDTK
b. UKM esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
1. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
4. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
5. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarkat
c. UKM Pengembangan meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan jiwa
2. Pelayanan Kesehatan olahraga
3. Pelayanan Kesehatan lansia
4. Pelayanan kesehatan kerja
5. Pelayanan kesehatan Haji
6. Poskestren
7. Posbindu
d. Jaringan dan jejaring Puskesmas
1. Puskesmas pembantu
2. Puskesmas keliling
3. Bidan Praktek
4. Dokter praktek
5. Klinik
6. Posyandu

Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
1. UPT Puskesmas cebongan dipimpin seorang Kepala Puskesmas,yang secara teknis
fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Kesehatan Kota
Samarinda
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas :
a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat
b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun ; dan
c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
3. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
sebagaimana ayat 2 ditetapkan Kepala puskesmas oleh pejabat yang berwenang
4. Tersedianya tenaga medis,perawat,bidan dan tenaga kesehatan lain serta tenaga
non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah,jenis dan kualifikasinya
5. Sub Bag Tata Usaha di pimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha yang dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
puskesmas
6. Dalam hal Ka Sub bag TU tidak ada maka koordinasi langsung berada di bawah
Kepala Puskesmas
7. Penanggung Jawab UKP adalah seoarang dokter yang merupakan pejabat
fungsional dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas
8. Upaya Kesehatan Lain dapat dipimpin oleh seorang perawat/bidan atau petugas
kesehatan lain yang merupakan pejabat fungsional,dalam melaksanakan tugas
berada dibawah dan bertanggungajawab kepada Kepala Puskesmas

Pasal 10

1. Kepala Puskemas mempunyai tugas mempimpin,menyusun kebijakan


pelaksanaan,mengkoordinasikan ,membina dan mengevaluasi pelaksana tugas-
tugas puskesmas agar efektif,efisien dan berkualitas sesuai Visi,Misi dan tujuan
puskesmas
2. Menguasai,memelihara dan mengelola sumber daya puskesmas
3. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan
Puskesmas sebagaimana digariskan oleh Walikota Salatiga atas nama Pemerintah
Kota Salatiga
4. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas
5. Menyusun Rencana Strategis dan Renacana tahunan Puskesmas
6. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi
dan tata kerja puskesmas
7. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala
8. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas di bantu oleh Penanggung
Jawab Upaya dan Wakil Manajemen Mutu
9. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Penaggung jawab upaya dan
wakil manajemen mutu
10. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas

Pasal 11

Peningkatan Mutu dan Kinerja


1. Supaya mutu dapat dikelola dengan baik maka ditetapkan penanggung jawab
manajemen mutu (wakil manajemen mutu)
2. Penanggung jawab manajemen mutu bertanggungjawab dalam menyusun manual
mutu dan kinerja bersama dengan pimpinan puskesmas .
3. Manual mutu dan kinerja menjadi acuan bagi pimpinan ,penanggung jawab upaya
dan pelaksanan kegiatan
4. Wakil manajemen mutu bertugas untuk melakukan koordinasi,monitoring dan
membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan
dalam upaya menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu kinerja dilakukan
secara konsisten dan sistematis

Pasal 12
Prosedur Kerja

1. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Puskesmas wajib menerapkan prinsip


koordinasi,integrasi dan sinkronisasi baik dalam puskesmas maupun dengan
organisasi dalam lingkungan pemerintah Kota Salatiga sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2. Wakil Manajemen Mutu serta Penanggung jawab Upaya bertanggung jawab
memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan
bimbingan serta petunjuk –petunjuk sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
3. Setiap laporan yang di terima Wakil Manajemen Mutu dan Penanggung jawab upaya
dari pelaksana kegiatan,wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun
laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk –petunjuk kepada pelaksana
kegiatan
4. Wakil Manajemen Mutu dan Penanggung Jawab Upaya menyampaikan laporan
kepada Kepala Puskesmas
5. Penanggung Jawab Upaya dan wakil manajemen mutu dalam mejalankan tugasnya
saling berkoordinasi
6. Wakil manajemen mutu dan Penanggung jawab upaya wajib mengadakan evaluasi
kinerja dan tindak lanjut hasil evaluasi.

Pasal 13
Minilokakarya Puskesmas
1. Minilokakarya Puskemas terbagi menjadi dua yaitu minilokarya bulanan dan
minilokakarya tribulanan lintas sektor
2. Minilokakarya bulanan merupakan pertemuan yang diselenggarakan secara rutin
tiap bulan yang diikuti oleh seluruh staff puskemas dan di pimpin oleh kepala
puskesmas yang merupakan proses penggalangan kerjasama tim puskesmas.
3. Minilokakarya tribulanan lintas sektor merupakanpertemuan rutin tiga bulanan yang
diikuti oleh sektor terkait (dkk,PKK Kecamatan,Staff kecamatan,KUA,disdikpora).
4. Dalam minilokakarya bulanan dilaksanakan guna memantau pelaksanaan POA
Puskesmas dan dibicarakan mengenai capaian hasil program,analisis hambatan
dan masalah ,analisis sebab masalah dan merumuskan alternative pemecahan
masalah
5. Hasil Minilokakarya bulanan dituangkan dalam Plane of Action (POA) puskesmas
bulan berikutnya
6. Minilokakarya tribulanan lintas sektor dilaksanakan guna membangun semangat
kerja sama dalam Tim dengan sektor-sektor terkait guna memperoleh hasil yang
optimal dan dibicarakan mengenai peran bantu masing-masing sektor,analisis
masalah peran bantu masing-masing sektor dan pembagian peran dan tugas
masing-masing sektor
7. Hasil lokakarya tribulanan di tuangkan dalam POA tribulanan kegiatan lintas sektor
8. Setiap minilokakarya dan rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 14
Satuan Pengawas Internal

1. Pengawasan internal dilakukan oleh Tim audit internal yang melakukan pengawasan
terhadap indicator kinerja yang ada di puskesmas
2. Tim audit internal dipimpin oleh ketua,yang berada di bawah dan bertanggung jawab
terhadap Ketua Manajemen Mutu .
3. Pembentukan Tim audit Internal ditetapkan oleh Kepala puskemas
4. Audit dilakukan 4 bulan sekali dengan sasaran para pelaksana kegiatan dengan
mengacu SOP yang ada dan indicator kinerja puskesmas
BAB V
Kewenangan Klinis (CLINICAL PRIVILEGE)
Pasal 15
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical govermance) yang baik,semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di puskesmas dilakukan atas
penugasan klinis (Clinical Appoinment) dari kepala puskesmas
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan klinis (clinical privilege) oleh Kepala puskesmas melalui penerbitan
surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
puskesmas
BAB V
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINMENT)
Pasal 16
Setiap staf medis dan perawat serta bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki
surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian
kewenangan klinis ( delineationof clinical Privilege)

Pasal 17
Tim Peningkatan Mutu Klinis
1. Tim Peningkatan mutu Klinis adalah Perangkat Puskesmas yang menjamin tata
kelola klinis (clinical goverance) yang baik di Puskesmas,dengan menjaga kualitas
dan profesionalitas staf medis,melalui mekanisme kredensial,peningkatan mutu
profesi medis dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
2. Tim peningkatan mutu klinis dipimpin oleh seorang dokter yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
3. Pembentukan tim peningkatan mutu klinis ditetapkan oleh kepala puskesmas
4. Fungsi Tim Peningkatan mutu klinis
 Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
 Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis
 Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
 Menyusun kebijakan pelayanan medis sesuai standar yang harus
dilaksanakan
5. Tugas Tim peningkatan Mutu Klinis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
 Daftar pelayanan medis
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal
 Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi,disiplin profesi dan mutu profesi
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan ,pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas
f. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
g. Membuat laporan
Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
1. Wakil manajemen Mutu melakukan pengawasan melalui rapat tinjauan mutu setiap 4
bulan sekali yang meliputi mutu administrasi manajemen ,mutu klinis dan mutu
upaya kesehatan masyarakat
2. Satuan Pengawas internal (SPI) yang di wakili oleh Tim Audit Internal melakukan
pengawasan internal dengan melakukanan audit terhadap administrasi manajemen
dan upaya kesehatan yang ada pada puskesmas serta memberikan saran-saran
perbaikannya .
3. Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal dibidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelanggaraan pelayanan profesi agar sesuai standard
an etika profesi
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan

1. Peraturan internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua


peraturan dan kebijakan puskesmas yang dibuat dengan keputusan kepala
puskesmas
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standar operasional prosedur yang
mengacu pada peraturan internal
3. Semua kebijakan operasional,prosedur tetap administrasi dan manajemen
puskesmas tidak boleh bertentangan dengan peraturan internal puskesmas
4. Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut :
a. Peraturan internal puskesmas
b. Keputusan Kepala puskesmas
c. Keputusan coordinator upaya kegiatan dalam hirarki structural,kepala kelompok
non structural fungsional untuk hal-hal yang teknis operasional dibidangnya dan
dipertanggungjawabkan kepada atasan langsung

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat peraturan ini
disahkan,masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum di dalam peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan di evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi,maka akan dilakukan perbaikan
penyempurnaan yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala puskesmas

Pasal 20
1. Keputusan kepala puskesmas berlaku pada tanggal ditetapkan
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya mentaati dan melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai