NOMOR :
TENTANG :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 6
1. Pemerintah Kota Salatiga bertanggungjawab kepada rakyat melaui Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah kota Salatiga atas kelangsungan hidup,kelancaran,dan
perkembangan Puskesmas
2. Pemerintah Kota Salatiga ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian akibat
kelalaian atas kesalahan pengelolaan Puskesmas
3. Dinas kesehatan kota Salatiga berkewajiban untuk melakukan pembianaan dalam
peningkatan mutu pelayanan puskesmas
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas diwilayah kerjanya berhak mendapatkan
dukungan dana,sarana,dan prasaranauntuk memperkuat pelayanan serta
pengadaan puskesmas pembantu,puskesmas keliling,posyandu
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
Pasal 8
a. UKP,Kefarmasian,dan Laboratorium
1. Pendaftaran
2. Rawat inap
3. UGD ( Unit Gawat Darurat )
4. Pemeriksaan umum
5. MTBS
6. Pemeriksaan KIA & KB
7. Pemeriksaan Gigi
8. Pemeriksaan Jiwa
9. PONED
10. Radiologi
11. Pelayanan Kefarmasian
12. Pelayanan Laboratorium
13. IMS
14. DDTK
b. UKM esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
1. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
4. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
5. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
6. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarkat
c. UKM Pengembangan meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan jiwa
2. Pelayanan Kesehatan olahraga
3. Pelayanan Kesehatan lansia
4. Pelayanan kesehatan kerja
5. Pelayanan kesehatan Haji
6. Poskestren
7. Posbindu
d. Jaringan dan jejaring Puskesmas
1. Puskesmas pembantu
2. Puskesmas keliling
3. Bidan Praktek
4. Dokter praktek
5. Klinik
6. Posyandu
Pasal 9
SUMBER DAYA MANUSIA
1. UPT Puskesmas cebongan dipimpin seorang Kepala Puskesmas,yang secara teknis
fungsional dan taktis operasional bertanggungjawab kepada Kepala Kesehatan Kota
Samarinda
2. Persyaratan untuk Kepala Puskesmas :
a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi manajemen
kesehatan masyarakat
b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun ; dan
c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
3. Dalam hal tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
sebagaimana ayat 2 ditetapkan Kepala puskesmas oleh pejabat yang berwenang
4. Tersedianya tenaga medis,perawat,bidan dan tenaga kesehatan lain serta tenaga
non kesehatan dipenuhi sesuai dengan jumlah,jenis dan kualifikasinya
5. Sub Bag Tata Usaha di pimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha yang dalam
melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
puskesmas
6. Dalam hal Ka Sub bag TU tidak ada maka koordinasi langsung berada di bawah
Kepala Puskesmas
7. Penanggung Jawab UKP adalah seoarang dokter yang merupakan pejabat
fungsional dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Puskesmas
8. Upaya Kesehatan Lain dapat dipimpin oleh seorang perawat/bidan atau petugas
kesehatan lain yang merupakan pejabat fungsional,dalam melaksanakan tugas
berada dibawah dan bertanggungajawab kepada Kepala Puskesmas
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Prosedur Kerja
Pasal 13
Minilokakarya Puskesmas
1. Minilokakarya Puskemas terbagi menjadi dua yaitu minilokarya bulanan dan
minilokakarya tribulanan lintas sektor
2. Minilokakarya bulanan merupakan pertemuan yang diselenggarakan secara rutin
tiap bulan yang diikuti oleh seluruh staff puskemas dan di pimpin oleh kepala
puskesmas yang merupakan proses penggalangan kerjasama tim puskesmas.
3. Minilokakarya tribulanan lintas sektor merupakanpertemuan rutin tiga bulanan yang
diikuti oleh sektor terkait (dkk,PKK Kecamatan,Staff kecamatan,KUA,disdikpora).
4. Dalam minilokakarya bulanan dilaksanakan guna memantau pelaksanaan POA
Puskesmas dan dibicarakan mengenai capaian hasil program,analisis hambatan
dan masalah ,analisis sebab masalah dan merumuskan alternative pemecahan
masalah
5. Hasil Minilokakarya bulanan dituangkan dalam Plane of Action (POA) puskesmas
bulan berikutnya
6. Minilokakarya tribulanan lintas sektor dilaksanakan guna membangun semangat
kerja sama dalam Tim dengan sektor-sektor terkait guna memperoleh hasil yang
optimal dan dibicarakan mengenai peran bantu masing-masing sektor,analisis
masalah peran bantu masing-masing sektor dan pembagian peran dan tugas
masing-masing sektor
7. Hasil lokakarya tribulanan di tuangkan dalam POA tribulanan kegiatan lintas sektor
8. Setiap minilokakarya dan rapat harus dibuat notulen dan daftar hadir
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 14
Satuan Pengawas Internal
1. Pengawasan internal dilakukan oleh Tim audit internal yang melakukan pengawasan
terhadap indicator kinerja yang ada di puskesmas
2. Tim audit internal dipimpin oleh ketua,yang berada di bawah dan bertanggung jawab
terhadap Ketua Manajemen Mutu .
3. Pembentukan Tim audit Internal ditetapkan oleh Kepala puskemas
4. Audit dilakukan 4 bulan sekali dengan sasaran para pelaksana kegiatan dengan
mengacu SOP yang ada dan indicator kinerja puskesmas
BAB V
Kewenangan Klinis (CLINICAL PRIVILEGE)
Pasal 15
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical govermance) yang baik,semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di puskesmas dilakukan atas
penugasan klinis (Clinical Appoinment) dari kepala puskesmas
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian
kewenangan klinis (clinical privilege) oleh Kepala puskesmas melalui penerbitan
surat penugasan klinis kepada Staf Medis yang bersangkutan
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
puskesmas
BAB V
PENUGASAN KLINIS (CLINICAL APPOINMENT)
Pasal 16
Setiap staf medis dan perawat serta bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki
surat penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian
kewenangan klinis ( delineationof clinical Privilege)
Pasal 17
Tim Peningkatan Mutu Klinis
1. Tim Peningkatan mutu Klinis adalah Perangkat Puskesmas yang menjamin tata
kelola klinis (clinical goverance) yang baik di Puskesmas,dengan menjaga kualitas
dan profesionalitas staf medis,melalui mekanisme kredensial,peningkatan mutu
profesi medis dan penegakan etika dan disiplin profesi medis.
2. Tim peningkatan mutu klinis dipimpin oleh seorang dokter yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas
3. Pembentukan tim peningkatan mutu klinis ditetapkan oleh kepala puskesmas
4. Fungsi Tim Peningkatan mutu klinis
Memberikan saran kepada kepala Puskesmas
Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pelayanan medis
Menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran
Menyusun kebijakan pelayanan medis sesuai standar yang harus
dilaksanakan
5. Tugas Tim peningkatan Mutu Klinis :
a. Membantu Kepala Puskesmas menyusun :
Daftar pelayanan medis
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan medico – legal
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan etiko – legal
b. Melaksanakan pembinaan etika profesi,disiplin profesi dan mutu profesi
c. Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis
d. Melaksanakan koordinasi dalam melaksanakan pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan tugas kelompok staff medis
e. Meningkatkan program pelayanan ,pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan dalam pelayanan kesehatan di puskesmas
f. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
g. Membuat laporan
Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
1. Wakil manajemen Mutu melakukan pengawasan melalui rapat tinjauan mutu setiap 4
bulan sekali yang meliputi mutu administrasi manajemen ,mutu klinis dan mutu
upaya kesehatan masyarakat
2. Satuan Pengawas internal (SPI) yang di wakili oleh Tim Audit Internal melakukan
pengawasan internal dengan melakukanan audit terhadap administrasi manajemen
dan upaya kesehatan yang ada pada puskesmas serta memberikan saran-saran
perbaikannya .
3. Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal dibidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelanggaraan pelayanan profesi agar sesuai standard
an etika profesi
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat peraturan ini
disahkan,masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan yang tercantum di dalam peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan di evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditemukan hal-hal yang sudah tidak sesuai lagi,maka akan dilakukan perbaikan
penyempurnaan yang selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Kepala puskesmas
Pasal 20
1. Keputusan kepala puskesmas berlaku pada tanggal ditetapkan
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya mentaati dan melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab