Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah salah satu cabang olahraga beladiri warisan nenek

moyang asli Indonesia yang menjadi salah satu budaya asli milik Indonesia.

Olahraga ini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang terkenal luas di

tingkat Asia Tenggara, bahkan pencak silat sudah dikenal luas di tingkat

internasional secara global. Organisasi pencak silat di Indonesia disebut

dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia yang disingkat IPSI didirikan pada

tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang diperkasai oleh Bapak

Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai ketua pusat kebudayaan

Indonesia.

Usaha para pendekar dan semua pihak dengan rasa cinta dan

kesadaran akan tuntutan zaman, terutama generasi muda untuk menjadikan

pencak silat benar-benar dihayati dan berkembang di masyarakat, maka sejak

PON I sampai PON terakhir, Pencak Silat resmi dipertandingkan. Sejak saat

itu pertandingan pencak silat khususnya kategori tanding mulai sering

dipertandingkan dan menjadi primadona IPSI, seperti dalam Pekan

Olahraga Bank (PORBANK), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional

(POMNAS), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pekan Olahraga

Nasional (PON), Pekan Olahraga Negara-negara Asia Tenggara (SEA

GAMES).

1
2

Pada dasarnya pencak silat adalah suatu perbuatan manusia yang

mengerahkan kekuatan jiwa dan raganya dalam rangka membela dirinya,

dengan kata lain, pencak silat diciptakan untuk membela diri dari berbagai

ancaman yang menyerangnya. Oleh karena itu dalam usaha pengabdian hasil

perkembangan, pencak silat perlu digali dan dicatat, Pencak Silat merupakan

hasil budaya asli Bangsa Indonesia yang perlu ditingkatan dan

dikembangkan, karena bila hal itu terlambat maka kemungkinan pencak silat

akan kehilangan peran dalam membangun identitas bangsa.

Prestasi dari masing-masing perguruan perlu ditingkatkan dan

dikembangkan secara maksimal, maka dari itu IPSI NTB merencanakan

adanya pembinaan prestasi pencak silat agar mampu bersaing dengan daerah

lain.

Dalam penelitian ini peneliti akan membahas tentang teknik serangan

menggunakan tendangan yaitu Tendangan T. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam melakukan tendangan T kita harus menempuh berbagai

macam latihan dan salah satunya adalah menerapkan sistem latihan Hurdle

drill.

Penelitian ini dilakukan terhadap Siswa Ekstrakurikuler Pencak Silat

Ciamande Pondok Pesantren Hadil Ishlah Bilebante Kecamatan Periggarata

Lombok Tengah Tahun 2018, alasan penelitian ini menggunakan siswa

Ekstrakrikuler pencak silat cimande sebagai subjek dalam hal ini adalah

untuk mengembangkan kemampuan serta bakat, disamping itu pula

diharapkan menjadi salah satu pedoman para pelatih dan guru olahraga untuk
3

lebih memaksimalkan latihan agar dapat mencetak generasi pencak silat yang

berprestasi kedepannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis

terdorong untuk membuktikan melalui kajian ilmiah dengan rumusan masalah

yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. “Apakah Ada Pengaruh Latihan Hurdle Drill Terhadap Frekuensi Dan

Kelincahan Tendangan T Pada Siswa Ekstrakurikuler Pencak Silat

Cimande Pondok Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante Kecamatan

Peringgarata Lombok Tengah Tahun 2018”?

2. “Apakah ada pengaruh latihan Hurdle Drill terhadap Kelincahan

Tendangan T Pada Siswa Ekstrakurikuler Pencak Silat Cimande Pondok

Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante Kecamatan Peringgarata Lombok

Tengah Tahun 2018”?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian

yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan Hurdle Drill Terhadap

Kelincahan Tendangan T Pada Siswa Ekstrakurikuler Pencak Silat

Cimande Pondok Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante Kecamatan

Peringgarata Lombok Tengah Tahun 2018”?

2. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Hurdle Drill Terhadap

Frekuensi Dan Kelincahan Tendangan T Pada Siswa Ekstrakurikuler


4

Pencak Silat Cimande Pondok Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante

Kecamatan Peringgarata Lombok Tengah Tahun 2018”?.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan informasi yang didapat bermanfaat bagi keilmuan di

bidang olahraga untuk dapat mengembangkan konsep tendangan

depan dalam rangka meningkatkan prestasi olahraga pencak silat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi peneliti lain untuk

mengadakan penelitian lebih lanjut tentang hal-hal yang belum

terungkap dalam penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi Dinas

Pendidikan dan Olahraga dalam rangka meningkatkan pembinaan

olahraga pencak silat. Dan hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan

acuan bagi guru-guru olahraga, pelatih atau Pembina olahraga dalam

rangka meningkatkan prestasi olahraga.

E. Asumsi Penelitian

Dalam buku stistik pendidikan adalah anggapan dasar tentang suatu

fakta yang kebenarannya tidak memeluka pembuktian lagi. (Yosuda, 1993 :

118). Sedangkan ahli yang lain mengatakan bahwa asumsi adalah dasar

pemikiran yang tidak perlu diuji kebenarannya (Suharsimi Arikunt0, 1992 :

55).
5

Berdasarkan kedua pendapat para ahli tersebut maka yang di maksid

dengan asumsi adalah anggapan dasar yang suda diyakini kebenarannya

tampa memerlukan pembutian lagi.

1. Asumsi teoritis

Siswa melakukan latihan lari angkat paha dengan gaya menyamping

(Hurdle Drill), akan cenrung memiliki perestasi tendangan T yang lebih

baik, dibandingkan dengan siswa yang tidak melakukan lari angkat paha.

2. Asumsi metodik

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini, diasumsikan dapat

mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian. Adapun metode-

metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Metode penelitian subyek peneliti menggunakan dependet sample

(sample sejenis).

b. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes perbuatan

sebagai metode pokok, sebagai metode dokumentasi sebagai metode

pelengkap.

c. Metode analisa data adalah menggunakan analisa data stistik dengan

rumus t-test.

3. Asumsi pelaksanaan

Penelitian ini akan dapat terlaksana dengan baik dan lancar, apabila

didukung dengan beberapa hal antara lain sebagai berikut:

a. Tempat pelaksanaan penelitian yang muda di jangkau oleh penilitian,

sehingga akan mendukung pelaksanaan penelitian.


6

b. Literatur yang menunjang dalam penelitian ini tersedia dengan yang di

butuhkan.

c. Adanya dosen yang memberikan bimbingan dan arahan.

d. Adanya hubungan yang baik antara penulis dengan sumber data.

F. Lingkup Penelitian

Adapun lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variable penelitian terdiri dari:

a. Variable bebas adalah: merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) yaitu: latihan hurdle drill.

b. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas yaitu: frekuensi dan

kelincahan tendangan t.

2. Subejek penelitian adalah club pencak silat Pencak Silat Cimande

Pondok Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante Kecamatan Peringgarata

Lombok Tengah Tahun 2018.

3. Sedangkan yang menjadi Obyek penelitian ini adalah Frekuensi dan

Kelincahan Tendangan T sebelum dan sesudah melakukan latihan Hurdle

Drill.

4. Lokasi penelitian di Pondok Pesanteren Hadil Ishlah Bilebante.


7

G. Definisi Operasional Judul

Untuk lebih mempermudah pengertian mengenai judul penelitian yang

akan dilaksanakan, maka akan dijabarkan mengenai definisi operasional judul

yaitu sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah : hasil dari sebuah perubahan yang dapat berupa

bentuk, jumelah, sifat, ataupun daya (yang akan dapat diukur apabila data

dari hasil perubahan tersebut dijabarkan kedalam bentuk angka) yang

disebabkan oleh suatu faktor eksternal sebagai penyebap perubahan

tersebut.

2. Hurdle drill

Agility Hurdle Drill adalah bentuk metode latihan yang digunakan

untuk meningkatkan power tungkai yang berfungsi untuk menigkatkan

stamina, koor-dinasi, kelincahan dan kecepatan

3. Frekuensi

Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang tiap peristiwa atau

kejadian dalam satuan waktu yang diberikan. Dalam penelitian ini frekuesi

yang dimaksud adalah jumlah tendangan samping yang dilakukan dalam

waktu yang sudah ditentukan.

4. Kelincahan

Menurut Sajoto (1988 : 39) yang dimaksudkan dengan kelincahan

adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di

arena tertentu atau kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat,

selagi tubuh bergerak dari satu tempat ketempat lain. Djayalana (1991
8

:32), mengatakan bahwa kelincahan merupakan kombinasi dari kecepatan,

kekuatan, keseimbangan, kelentukan, dan koordinasi neuromuskular.

5. Tendangan T

Serangan yang mengunakan sebelah kaki dan tungkai,lintasannya

lurus kedepan kanannya pada tumit,telapak kaki dan sisi luar telapak kaki,

digunakn untuk serangan saping,dengan sasaran seluruh bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai

  • Uh Bi Bab 6
    Uh Bi Bab 6
    Dokumen2 halaman
    Uh Bi Bab 6
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Surat Lamaran
    Surat Lamaran
    Dokumen1 halaman
    Surat Lamaran
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Awiq
    Awiq
    Dokumen3 halaman
    Awiq
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • PT BPR Primanadi
    PT BPR Primanadi
    Dokumen3 halaman
    PT BPR Primanadi
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • LOMBOK
    LOMBOK
    Dokumen46 halaman
    LOMBOK
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Fee Perencanaan
    Fee Perencanaan
    Dokumen21 halaman
    Fee Perencanaan
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Contoh Gugatan Biasa
    Contoh Gugatan Biasa
    Dokumen7 halaman
    Contoh Gugatan Biasa
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Contoh Gugatan Biasa
    Contoh Gugatan Biasa
    Dokumen7 halaman
    Contoh Gugatan Biasa
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Bab%201
    Bab%201
    Dokumen7 halaman
    Bab%201
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat
  • Cv. Adhiatma Jaya
    Cv. Adhiatma Jaya
    Dokumen4 halaman
    Cv. Adhiatma Jaya
    Haemliy Zury Ali
    Belum ada peringkat