Anda di halaman 1dari 24

CONTOH

PROPOSAL PENDIRIAN
APOTEK BARU

SEBAGAI BAHAN ACUAN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian,


yang dimaksud dengan apotek adalah suatu sarana pelayanan kefarmasian tempat
dilakukannya praktek kefarmasian oleh apoteker. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud
adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan
obat tradisional. Pekerjaan kefarmasian juga meliputi pengadaan sediaan farmasi, produksi
sediaan farmasi, distribusi atau penyaluran sediaan farmasi, dan pelayanan dalam sediaan
farmasi.

Apotek merupakan institusi yang berfungsi atau berperan dalam profit oriented dan
patient oriented. Dalam fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan untuk
memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam
pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit. Sedangkan fungsinya sebagai unit
pelayanan kesehatan, fungsi apotik adalah menyediakan obat‐ obatan yang dibutuhkan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Pelayanan kefarmasian saat ini bergeser dari product oriented menjadi patient oriented.
Kegiatan tersebut mengacu pada pharmaceutical care dengan tujuan meningkatkan kualitas
hidup pasien. Perubahan orientasi menuntut apoteker untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan serta perilaku dalam interaksi dengan pasien. Setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan, diharapkan dengan adanya fasilitas
kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang salah satunya adalah apotek. Dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar apotek pada khususnya.

Saat ini para apoteker dituntut untuk dapat mengembangkan usaha dengan keilmuan
yang dimiliki dengan cara memiliki apotek sendiri. Salah satu upaya untuk dapat dilakukan
oleh apoteker untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian dengan baik adalah dengan
mendirikan sebuah apotek (Apotek Farma Record), dimana diharapkan dengan
pendirian apotek pelaksanaan pharmaceutical care di apotek dapat menjadi salah satu
upaya dalam peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh sekaligus membantu
pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui bidang kesehatan.
Selain itu, apoteker mampu memunculkan sisi wirausaha dan dapat menyediakan lapangan
kerja bagi para farmasis diantaranya apoteker, tenaga teknis kefarmasian, dan asisten
apoteker, serta karyawan yang dibutuhkan di apotek seperti bidang administrasi, keuangan,
cleaning service dan lain-lain.

1.2 Tujuan Pendirian Apotek

1. Sebagai tempat pengabdian profesi apoteker


2. Melayani kebutuhan obat, bahan obat, alat kesehatan, kosmetik, serta
perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berorientasi
kepada kepentingan dan kepuasan pasien sebagai implementasi kompetensi profesi
farmasis
3. Memberikan dan menyediakan informasi, edukasi dan konsultasi kesehatan kepada
masyarakat sehingga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan, khususnya obat dan cara pengobatan yang tepat.

1.3 Visi dan Misi

a. Visi
Visi dari apotek Farma Record adalah menjadi pilihan utama bagi masyarakat
b. Misi
1. Berada pada lokasi strategis
2. Gedung yang bersih, rapi dan nyaman
3. Teliti, cepat/tanggap, murah, dan lengkap
4. Menciptakan dan memenuhi kebutuhan konsumen
5. Penguasaan product knowledge

1.4 Strategi

1. Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi obat
yang tepat, efektif, nyaman dan aman bagi pasien
2. Mengatasi masalah baru yang timbul dalam terapi obat dan mencegah
timbulnya masalah lain di masa yang akan datang
3. Memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang ingin melakukan
pengobatan mandiri
4. Memberikan kemudahan kepada pasien dalam pembelian obat
5. Memberikan informasi dan konsultasi obat
6. Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunaan obat
7. Merancang SOP (Standart Operating Procedure) dan standar organisasi kerja
8. Memberlakukan sistem reward dan punishment bagi seluruh karyawan

1.5 Aspek Lokasi

Nama apotek yang akan didirikan adalah Farma Record, terletak di Jl. Jhoni Anwar No.
85 Padang, lokasi apotek strategis dan akan menentukan keberhasilan apotek dan erat
hubungannya dengan aspek pasar.
1. Denah lokasi (terlampir)
2. Data – data pendukung:

a. Kepadatan Penduduk
Apotek Farma Record berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi,
dekat dengan kawasan perkantoran, sekolah menengah, StiKes, dan perumahan penduduk
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak Apotek Farma Record
yang berada tidak jauh dari sekolah tinggi, perkantoran,
minimarket/swalayan/pertokoan dan sekolah. Keadaan ekonomi masyarakat sekitar
relatif baik. Dengan demikian kesadaran masyarakat akan kesehatan cukup baik.
c. Fasilitas Kesehatan di sekitar Apotek
1. Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
2. Puskesmas Alai
3. Puskesmas Nanggalo
4. Puskesmas Lapai
5. Klinik Anugerah
6. Klinik Puri Medica
7. Praktek dokter
d. Jumlah Pesaing
Jumlah apotek disepanjang jl. Jhoni anwar ada 2 apotek dan 2 swalayan
e. Dekat pusat keramaian
Apotek Farma Record berada dekat dengan pusat keramaian seperti factory outlet,
swalayan, sekolah, dekat ke jalan utama kota, tidak jauh dari pasar, smartphone store,
pertokoan, dan perkantoran.
f. Aman
Lingkungan apotek Farma Record relatif aman
g. Mudah dijangkau
Lokasi apotek mudah dijangkau karena terletak tidak jauh dari jalan utama kota,
dilewati transportasi umum dari mana saja, area parkir yang cukup.

3. Data hasil survey


a. Apotek Kompetitor
1. Farma Indah, jl. Jhoni Anwar no. 123
2. Murni Jaya, jl. Jhoni Anwar A/5
3. Permata, Jl. Gajah Mada (depan Citra swalayan)
4. Kimia Farma, jl. Teuku Umar (dekat Taman Siswa)
5. Sinar, jl. Raya nanggalo no.28
b. Praktek Dokter
1. Firman Arbi
2. Dani Andesta
3. Isramiharti
4. Gustina L. Ifradi
5. Effendy Fransiscus
c. Fasilitas kesehatan
1. RS. Islam Ibnu Sina

2. Puskesmas Lapai
3. Puskesmas Nanggalo
4. UPTD. Balai Kesehatan Indra Masyarakat
5. RS Yos Sudarso
6. RSUP M. Djamil
7.
d. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Nanggalo

Luas Daerah Jumlah Penduduk Kepadatan


8,07 km2 59.137 7.328

e. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total (Orang)


28.694 30.443 59.137

f. Tingkat Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Data Pasien Rawat Jalan Di


Puskesmas Nanggalo dan Puskesmas Lapai Tahun 2013

Puskesmas Jumlah Kunjungan Total


Umum Askes Jamkesmas
Nanggalo 40947 10786 7168 58901
Lapai 35831 4116 5310 45257

1.6 Pihak Penanggung Jawab

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat Rumah :
No. Telepon :
Alamat Email :
Pendidikan Terakhir : Profesi Apoteker

1.7 Data Lembaga


Jenis Perusahaan : Swasta Perorangan
Nama Perusahaan : Apotek FARMA RECORD
Bidang Usaha : Bisnis dan Sosial
Jenis Produk/Jasa : Obat, Kosmetik, Alat Kesehatan, Suplemen Makanan,
Jasa Dokter Umum dan Spesialis dan Konseling obat
Alamat Perusahaan : Jl. Jhoni Anwar no 85, Padang
Nomor Telepon : (0751) 7054785
Alamat E-mail : farmarecord@gmail.com
Mulai Berdiri : 2015
Pendirian Akta : 2015
Nomor Akte Pendirian : 02
Nomor Pengesahan : 03/2015/CV
Nomor SIUP : 777/08.54/PK/IV
Nomor TDP : 1135
Nomor Terdaftar : PEM-313/WPJ.32/KP. 0567/2015
Nomor NPWP : 02.571.340.5-525.000
No. Pengukuhan PKP : PEM-219DP/WPJ.32/KP.0567/2015

1.8 Bentuk dan Gambaran Klinis


1.8.1 Lokasi usaha
Apotek Farma Record direncanakan berlokasi di Jl. Jhoni Anwar No. 85 Padang.
Selain itu, apotek Farma Record merupakan apotek pertama yang berdiri didaerah tersebut
dengan dilengkapi praktek dokternya. Lokasi pendirian apotekmerupakan di daerah
berkembang dimana proses pembangunan masih terus berlanjutdikarenakan wilayah tersebut
yang masih terus dikembangkan yang setiap tahunnyakarena memang wilayah tersebut
merupakan salah satu wilayah berkembang dan dekat dengan pusat kota.

1.8.2 Bangunan
Bangunan yang akan ditempati terdiri dari 2 lantai:
1. Lantai 1
a. Ruang Tunggu

b. Ruang dokter

c. Ruang pelayanan (kasir, penerimaan, dan penyerahan resep)

d. Meja APA (Apoteker Pengelola Apotek)

e. Ruang pengerjaan resep dan administrasi

f. Mini swalayan

g. Toilet dan wastafel

h. Mushola

2. Lantai 2

a. Dapur dan toilet

b. Gudang

c. Mess karyawan
1.8.3 Tata Ruang Apotek

Tata ruang yang ada di Apotek Farma Record diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kenyamanan bagi pengunjung, dan memberi kemudahan bagi dokter,
apoteker serta karyawan apotek dalam melakukan pelayanan kefarmasian dengan tetap
mengutamakan dan menjaga privasi pasien. Penataan ruang di dalam apotek yaitu:

- Ruang tunggu dilengkapi dengan tempat duduk, majalah kesehatan, koran, bermacam-
macam leaflet yang berhubungan dengan penyakit dan pengobatan serta pencegahan.
Selain itu, untuk kenyamanan pasien juga dilengkapi dengan AC dan TV.

- Ruang Dokter dilengkapi dengan meja praktek, kursi dokter dan pasien, AC serta tempat
tidur untuk pemeriksaan pasien.

- Ruang pelayanan terdiri dari, 1 set komputer kasir tempat penerimaan resep, pelayanan
swamedikasi, meja penyerahan obat. Di sisi sebaliknya tersedia 1 set komputer lain untuk
melayani pembelian obat bebas dan barang swalayan.

- Mini swalayan terdiri dari rak – rak untuk display obat OTC (Over the Counter) dan
barang swalayan

- Ruang APA dilengkapi dengan komputer dan printer serta lemari tempat menyimpan
dokumen dan pustaka pendukung, ruang ini juga diperuntukkan untuk melakukan
konseling.
- Ruang pengerjaan resep terdiri dari:
a. meja peracikan dilengkapi dengan peralatan-peralatan untuk meracik seperti timbangan
danmortir-stamper, alat untuk membungkus serbuk bagi, serta laci
dan lemari/rak untuk menyimpan obat golongan psikotropika dan narkotika.
Disebelah meja racik ada wastafel.
b. Meja pengerjaan resep dilengkapi 1 komputer dan printer untuk membuat etiket, rak-rak
untuk penyimpanan blanko kopi resep, kwitansi, plastik, buku standar terletak di lemari
buku, dan lain-lain.
c. Meja administrasi dilengkapi 1 set komputer beserta perlengkapan administrasi
lainnya. Di dekatnya diletakkan dispenser untuk air minum.
d. Beberapa lemari penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan sediaan obat, arsip
resep, buku standar dan administrasi apotek, dan lemari es untuk menyimpan obat-obat
yang stabil pada suhu rendah, kulkas display untuk produk minuman serta lemari gudang
untuk menyimpan obat dalam jumlah cukup besar yang bisa dilihat jelas
pembagiannya pada lampiran layout apotek.
- Mushola dan toilet.
1.9 Perizinan Pendirian Apotek
a. Surat Izin Gangguan, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan TDP (Tempat Daftar
Perusahaan) di urus di loket 3 Kantor Pelayanan Pengurus Terpadu (KP2T)
b. Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak di kantor Pajak.
c. Pengurusan izin apotek ke DKK (Dinas Kesehatan Kota)

1.9.1 Persiapan Sarana


a. Bangunan ruko di Jln. Jhoni Anwar No.85, Padang.

b.Perbekalan farmasi, perlengkapan teknis dan administrasi (buku copy resep,kop


surat/amplop, formulir laporan narkotika/psikotropika, lumpang & stamper, timbangan,
buku-buku wajib, lemari narkotika berkunci dua, lemari es, alat pemadam api, genset).

c. Peralatan kantor dan apotek.

d. Ruang praktek dokter (Umum dan Spesialis Anak).

1.9.2 Perencanaan Kegiatan


a. Apotek buka dari jam 07.30 – 22.00 WIB
b. Apotek membuka praktek dokter umum setiap Senin – Sabtu pukul 12.00 – 16.00 WIB
c. Apotek membuka praktek dokter spesialis anak setiap Senin, Rabu, dan Sabtu pukul 16.00
– 20.00 WIB
d. Apotek melayani resep dokter.
e. Apotek melayani permintaan obat bebas dan obat bebas terbatas.
f. Apotek melayani permintaan suplemen makanan.
g. Apotek melayani permintaan kosmetik
h. Apotek melayani permintaan alat kesehatan.
i. Apotek melayani konsultasi obat.
1.9.3 Perencanaan Tenaga Kerja (Tahun I) :
a. Apotek dikelola oleh 1 orang Apoteker
b. Tenaga Teknis Kefarmasian 3 orang
c. Tenaga administrasi 1 orang
d. Cleaning service 1 orang
1.9.4. Rencana Dokter yang tersedia
a. Dokter Umum
b. Dokter Spesialis Anak
BAB II
SISTEM MANAJEMEN

Struktur Organisasi

Apoteker

Tenaga Teknis Kefarmasian Administrasi

Cleaning Service

Personel di apotek terdiri dari 1 Apoteker Pengelola Apotek (APA), 3 orang Asisten
Apoteker (TTK/AA) yang terlatih, 1 orang bagian Administrasi dan 1 orang cleaning service.
Apotek buka setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB dibagi menjadi 2 shift. Kecuali pada hari
minggu dan libur nasional. Jam kerja menyesuaikan dengan jam buka apotek.

2.1 Tugas dan Fungsi


Apoteker Pengelola Apotek (APA) bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang
terjadi di apotek. Berikut tugas dan fungsi dari struktur organisasi diatas
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
Membuat visi, misi
Membuat Strategi, Tujuan, Program kerja
Membuat SPO/Protap di setiap fungsi
Membuat indikator di setiap fungsi
Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO/Protap di setiap fungsi
2. Fungsi Pembelian
Data kebutuhan barang
Buat Pareto/Analisa ABC
Pilih Suplier
Melakukan pembelian
Memeriksa harga, diskon hasil negosiasi
3. Fungsi Gudang
Menerima barang
Menyimpan barang
Menata, merawat, dan menjaga keamanan barang
Mengeluarkan barang
4. Fungsi Penjualan/Pelayanan
Penjualan dengan harga yang telah ditetapkan
Menjaga kenyamanan Ruang Tunggu
Ramah, santun
Membina hubungan baik
Informasi dan solusi pada konsumen
5. Fungsi Keuangan
Perencanaan aliran kas (cash flow) bulanan à tahunan
Menerima dan mengeluarkan uang sesuai bukti dokumen (disetujui APA)
Menjaga keamanan & resiko kehilangan uang & surat berharga
2.2 Perlengkapan Apotek
Berdasarkan KepMenKes No.1322/MENKES/X/2002 Bab I pasal 1, yang dimaksud
perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang digunakan untuk melaksanakan
pengelolaan apotek, dan merupakan sarana penunjang kegiatan di apotek. Perlengkapan
yang terdapat di apotek Farma Record meliputi :
1. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan :
Timbangan milligram dan gram dengan anak timbangan masing-masing 1 (satu) set yang
ditera setiap 1 tahun sekali.
Mortir dan stamper 4 set dengan ukuran yang berbeda (besar dan kecil)
Gelas ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml dan 50 ml masing-masing 1 (satu) buah.
Corong 1 (satu) buah.
Spatel/sendok logam dan sendok porselen.
Ayakan.
Batang pengaduk dan sudip.
Rak Tempat pengeringan alat
Termometer 2 buah (termoter untuk ruangan dan untuk diletakkan di kulkas).
2. Perlengkapan dan alat perbekalan farmasi
Rak kayu untuk obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional, alat kesehatan dan
kosmetik, serta lemari es untuk minuman ringan yang diletakkan di swalayan.
Lemari/rak kayu untuk menyimpan obat dan menata obat serta untuk gudang obat.
Lemari untuk menyimpan arsip.
Lemari untuk buku-buku standar yang diperlukan di apotek.
Lemari khusus penyimpanan narkotika dan psikotropika yang terbuat dari kayu
berukuran 40 × 80 × 100 cm dan dibagi menjadi dua bagian yang masing-masing
memiliki kunci yang berbeda. Tempat khusus yang dimaksud berupa dua buah tempat
yang terpisah atau satu tempat yang terbagi dua dan tiap bagian mempunyai daun pintu
dan kunci-kunci tersendiri. Bagian pertama untuk menyimpan persediaan
narkotika/psikotropika, bagian lainnya untuk menyimpan narkotika/psikotropika untuk
keperluan sehari-hari (Permenkes No. 28 th 1978).
Lemari es digunakan untuk menyimpan obat-obat yang tidak stabil dalam suhu ruang.
3. Bahan pengemas dan pembungkus
- Bahan pengemas terdiri dari plastik pembungkus, plastik klip, tempat bedak, botol plastik,
kantong plastik, kertas perkamen, pot plastik, dan botol.
- Etiket obat dibedakan menjadi dua macam yaitu etiket warna putih dan etiket warna biru.
Etiket warna putih untuk sediaan obat dalam. Sedangkan etiket warna biru untuk sediaan
obat luar. Selain itu, untuk sediaan sirup juga disediakan label “kocok dahulu” dan
untuk sediaan antibiotik dibuat label khusus yaitu “harus dihabiskan”.
4. Alat-alat Administrasi meliputi :
Blanko surat pesanan obat non narkotika (lampiran)
Blanko surat pesanan narkotika (lampiran)
Blanko surat pesanan psikotropika (lampiran)
Blanko tanda terima faktur
Blanko kartu stok obat dan gudang (lampiran)
Blanko salinan resep (lampiran)
Kwitansi
Nota Penjualan
Buku katalog obat dan daftar harga
Buku defecta dan buku daftar kadaluarsa (ED).
Buku pencatatan narkotika, psikotropika dan prekursor.
Buku keuangan apotek : buku penjualan obat non resep, buku penjualan obat dengan
resep.
Buku penerimaan kas
Buku pengeluaran kas
Form laporan penggunaan obat narkotika, psikotropika dan prekursor
Kalkulator.
Stempel apotek.
Alat-alat tulis, steples, dan alat administrasi lainnya.
Buku-buku, meliputi: Farmakope Indonesia edisi III dan IV, kumpulan peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan apotek, ISO Indonesia, MIMS, IONI,
dan buku acuan lain.

2.3 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan metode untuk menganalisis studi kelayakan suatu produk
atau usaha dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri
dari Strenght (Kekuatan) dan Weakness (kelemahan) sedangkan faktor
eksternal terdiri dari Oppurtunity (peluang) dan Threat (ancaman).

Strength Weakness
1. Konsep layanan patient oriented ber-
1. Apotek baru, belum
Faktor Internal basispharmaceutical care.
2. Apoteker yang berada di Apotek dan dikenal oleh masyarakat,
siap memberikan konseling/layanan Ke-
farmasian pada pasien.
dan belum mempunyai
3. Menerima pemeriksaan gula darah, dan langganan yang loyal.
check tekanan darah.
4. Menjual produk non obat
5. Melayani pelayanan swamedikasi
6. Petugas apotik yang handal dan loyal,
terdiri dari tenaga yang sudah ber-
pengalaman dan tenagatenaga muda yang
Penuh semangat dan kretif
Faktor Eksternal

Opportunity Strategi SO Strategi WO


1.Promosi kesehatan melalui
1. Dilihat dari data kunjungan 1. Pelayananharus dilakukan oleh leaflet dengan disertai promosi
masyarakat ke puskesmas menunjuk apoteker. apotek dalam kegiatan social.
kan kesadaran masyarakat akan Kese-
hatan semakin tinggi.
2. Promosi, edukasi, dan Kon 2. Bekerja sama dengan sarana
2. Keberadaan sarana publik dan Pe- seling kesehatan dengan meman- publik untuk mempromosikan
mukiman yang dekat dengan Apotek faatkan peningkatan kesadaran apotek.
masyarakat. 3. Bekerja sama dengan sekolah,
3. Penjualan produk non obat kecamatan dalam event seminar
disertai dengan edukasi terkait kesehatan
pentingnya upaya pencegahan
penyakit. swamedikasi
Threats Strategi ST Strategi WT
1. Daya tawar 1. Menyediakan pelayanan home 1. Sosialisasi Apotek.
care. 2. Pemberian harga yang Kom-
2. Regulasi 2. Edukasi serta konseling Kese- petitif.
3. Supplier hatan dilakukan oleh tenaga 3. Mencari sumber dana untuk
kompeten (Apoteker). meningkatkan pelayanan apotek.
3. Pengadaan barang dilakukan 4. Melobi dan melakukan Seleksi
oleh orang yang kompeten. terhadap supplier.
4. Meningkatkan kompetensi tim 5.Menyikapi regulasi dalam forum
untuk mengakomodasi daya tawar organisasi intern
masyarakat
BAB III
STUDI KELAYAKAN

1. Modal Rp. 300.000.000,


# Modal Tetap (Perlengkapan Apotek & Peralatan)
Nama Barang Jumlah Jumlah (Rp)
Etalase Kaca 4 Rp. 2.400.000,-
Lemari Obat/Rak Obat 4 Rp. 3.600/000,-
Pendingin/Kulkas 1 Rp. 1.500.000,-
Meja Racikan 1 Rp. 1.000.000,-
Telepon 1 Rp. 1.500.000,-
Lemari narkotik 1 Rp. 300.000,-
Total Rp. 10.300.000,-

# Perlengkapan Lain
Kursi 10 Rp. 1.000.000,-
Kursi Tunggu (Panjang) 3 Rp. 1.500.000,-
Meja 5 Rp. 2.500.000,-
Meja periksa 2 Rp. 2.000.000,-
Total 7.000.000,-

# Peralatan

Timbangan Milligram 1 Rp. 900.000,-


Timbangan Gram 1 Rp. 800.000,-
Komputer + Program 1 Rp. 8.000.000,-
AC 4 Rp. 8.000.000,-
Printer Canon 1 Rp. 500.000,-
Sepeda Motor 1 Rp. 13.000.000,-
Erlemeyer 100 mLPYREX 1 Rp. 15.000,-
Cawan Porselen 100 mL 1 Rp. 50.000,-
TV 21” 1 Rp. 2.000/000,-
Spatula Porselen 15 cm 4 Rp. 50.000,-
Gelas Ukur 5 mL 1 Rp. 10.000,-
Gelas Ukur 10 mL 1 Rp. 15.000,-
Gelas Ukur 25 mL 1 Rp. 18.000,-
Gelas Ukur 50 mL 1 Rp. 22.000.-
Botol Timbang 2 Rp. 20.000,-
Mortir Stamper 4 Rp. 400.000,-
Batang Pengaduk 3 Rp. 15.000,-
Beker Glass 250 ml 1 Rp. 30.000,-
Corong Glass 1 Rp. 20.000,-
Mesin komputer Kasir 1 Rp. 2.500.000,-
Timbangan badan 1 Rp. 100.000,-
Timbangan bayi 1 Rp. 300.000,-
Kipas Angin 1 Rp. 200.000,-
Kulkas display 1 Rp. 1.200.000,-
Alat Makan 4 Rp. 50.000,-
Genset 1 Rp. 3.000.000,-
Total Rp. 41.215.000,-

Pengadaan Obat, Suplemen, Alkes Rp. 100.000.000,-


dan Kosmetik
Sewa Bangunan / 3 tahun Rp. 90.000.000,-
Renovasi Bangunan (Apotek dan Rp. 15.000.000,-
Ruang Dokter).
Advertising (Billboard (neon) Rp. 1.000.000,-
Biaya Promosi (Spanduk dan Brosur) Rp. 300.000,-
Biaya Perizinan Rp. 3.000.000,-
Buku-Buku (FI, ISO, Mims dll) Rp. 500.000,-
Total Seluruh Rp. 268.315.000,-

Δ Total Seluruh Rp. 268.315.000,-


Δ Cadangan Modal Rp. 31.685.000,Total
Modal = Rp. 300.000.000,-
2. Rencana anggaran pendapatan & belanja tahun ke-1 (RAPB tahun ke-1)
a. Biaya tetap per bulan tahun ke-1
a) APA Rp. 2.500.000,-
b) TTK/AA (3) Rp. 1.500.000,- Rp. 4.500.000,-
c) Tenaga Administrasi (1) Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
d) Cleaning service Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000,-
Total Rp. 9.500.000,-
b. Biaya Lain-lain
a. Biaya pemeliharaan gedung dan peralatan Rp. 300.000,-
b. Listrik, air, telpon, keamanan, bensin Rp. 1.600.000,-
c. Perlengkapan dispensing obat (etiket, dll) Rp. 500.000,-
Total Rp.2.400.000,-
Total Seluruhnya Rp. 11.900.000,-
Biaya Penyusutan
Harga Umur Taksiran Tarif Penyusutan
No. Jenis Aset Tetap perolehan Ekonomis Nilai Sisa (Rp)
/ Nilai
1. Printer Canon 500.000,- 2 Tahun 50 % 125.000,- / tahun
2. Kipas Angin 200.000,- 4 Thaun 25 % 37.500,-/tahun
3. Komputer Kasir 2.500.000,- 4 Tahun 25 % 468.750,- / tahun
4. AC (4) 8.000.000,- 4 Tahun 25 % 1.500.000,- / tahun
5. Komputer 8.000.000,- 4 Tahun 25 % 1.500.000,- / tahun
6. TV 21’’ 2.000.000,- 4 Tahun 25 % 375.000,- / tahun
7. Kulkas 1.500.000,- 5 Tahun 20 % 240.000,- / tahun
8. Sepeda Motor 13.000.000,- 8 Tahun 20 % 1.300.000,- / tahun
9. Genset 3.000.000,- 5 Tahun 20 % 480.000,- / tahun
10. Meja racik 1.000.000,- 5 Tahun 15 % 170.000,-/ tahun
11. Meja Periksa (2) 2.000.000,- 5 Tahun 15 % 340.000,-/ tahun
12. Kulkas display 1.200.000,- 5 Tahun 20 % 180.000,-/tahun
13. Etalase Kaca (4) 2.400.000,- 4 Tahun 20 % 480.000,-/tahun
14. Lemari obat (4) 3.600.000,- 4 Tahun 20 % 720.000,-/tahun
15. Lemari Narkotik 300.000,- 5 Tahun 20 % 48.000,-/tahun
16. Kursi (10) 1.000.000,- 5 Tahun 20 % 160.000,-/ tahun
17. Kursi tunggu (3) 1.500.000,- 5 Tahun 20 % 240.000,-/ tahun
18. Meja (5) 2.500.000,- 5 Tahun 20 % 400.000,-/ tahun

Total Rp. 8.564.250,-


/tahun

Perhitungan Penyusutan Tahunan dengan Metode Garis Lurus

100 -Taksiran Sisa x Harga Perolehan


Biaya Penyusutan = -------------------------------------------------------
Umur Ekonomis

Nilai Penyusutan Tahun Pertama

Harga perole- Tarif Penyusutan


No. Jenis Aset Tetap han/ Nilai (Rp) Akumulasi Nilai Buku
Buku Awal Penyusutan Terakhir
(Rp)
1. Printer Canon 500.000,- 125.000,- / tahun 125.000,- 375.000,-
2. Kipas Angin 200.000,- 37.500,-/tahun 37.500,- 162.500,-
3. Komputer Kasir 2.500.000,- 468.750,- / tahun 468.750,- 2.031.250,-
4. AC (4) 8.000.000,- 1.500.000,- / tahun 1.500.000,- 6.500.000,-
5. Komputer 8.000.000,- 1.500.000,- / tahun 1.500.000,- 6.500.000,-
6. . TV 21’’ 2.000.000,- 375.000,- / tahun 375.000,- 1.625.000,-
7. Kulkas 1.500.000,- 240.000,- / tahun 240.000,- 1.260.000,-
8. Sepeda Motor 13.000.000,- 1.300.000,- / tahun 1.300.000,- 11.700.000,-
9. Genset 3.000.000,- 480.000,- / tahun 480.000,- 2.520.000,-
10. Meja racik 1.000.000,- 170.000,-/ tahun 170.000,- 830.000,-
11. Meja Periksa (2) 2.000.000,- 340.000,-/ tahun 340.000,- 1.660.000,-
12. Kulkas display 1.200.000,- 180.000,-/tahun 180.000,- 1.020.000,-
13. Etalase Kaca (4) 2.400.000,- 480.000,-/tahun 480.000,- 1.920.000,-
14. Lemari obat (4) 3.600.000,- 720.000,-/tahun 720.000,- 2.880.000,-
15. Lemari Narkotik 300.000,- 48.000,-/tahun 48.000,- 252.000,-
16. Kursi (10) 1.000.000,- 160.000,-/ tahun 160.000,- 840.000,-
17. Kursi tunggu (3) 1.500.000,- 240.000,-/ tahun 240.000,- 1.260.000,-
18. Meja (5) 2.500.000,- 400.000,-/ tahun 400.000,- 2.100.000,-
Rp. 8.564.250,-
/tahun

Nilai Buku Akhir = Nilai Buku Awal – Tarif Penyusutan

Biaya tetap 1 tahun = biaya tetap perbulan x 12


= Rp. 11.900.000 x 12 + Biaya Penyusutan
= Rp. 142.800.000 + 8.564.250
= Rp. 151.364.250

c. Proyeksi Pendapatan Tahun ke-1


Pada tahun I diproyeksikan resep masuk @ dokter15 lembar resep per hari (3
dokter) dengan harga per lembar rata-rata diperkirakan Rp. 80.000/lembar
resep
a. Penjualan Obat Resep Tahun ke-1 (keuntungan 30 %)
2 x 15 lembar x 26 hari x 12 bulan x Rp 80.000 = Rp. 748.800.000,-
b. Penjualan Obat Bebas (keuntungan 20%)
26 hari x 12 bulan x Rp 400.000 = Rp. 124.800.000,-
c. Penjualan OWA (keuntungan 20 %)
26 ari x 12 bulan x Rp 300.000 = Rp.93.600.000,-
c. Penjualan kosmetik (keuntungan 20 %)
26 hari x 12 bulan x Rp 200.000 = Rp. 62.400.000,-
d. Penjualan Alkes (Keuntungan 20%)
26 hari x 12 bulan x Rp. 150.000 = Rp. 46.800.000,-
e. Penjualan Obat Herbal (keuntungan 20%)
26 hari x 12 bulan x Rp. 250.000 = Rp. 78.000.000
Total Pemasukkan Tahun Ke Rp. 1.154.400.000,-
e. Pengeluaran Rutin Tahun ke-1
a. Pembelian Obat Resep 70 % x Rp.748.800.000 = Rp.524.160.000,-
Fee dokter 2.5 % dari R/ (2 x 2.5 %) x 748.800.000 = Rp. 37.440.000,-
b. Pembelian Obat Bebas 80 % x Rp. 124.800.000 = Rp. 99.840.000,-
c. Pembelian OWA 80 % x Rp. 93.600.000 = Rp. 74.880.000,-
d. Pembelian kosmetik 80 % x Rp. 62.400.000 = Rp. 49.920.000,-
e. Pembelian Alkes 80 % x Rp. 46.800.000 = Rp. 37.440.000,-
f. Pembelian Obat Herbal 80 % x Rp. 78.000.000 = Rp. 62.400.000,-
g. Biaya Tetap 1 Tahun = Rp. 151.364.250,-
Total Pengeluaran Tahun I Rp. 1.037.444.250,-
h. Pengeluaran Laba Rugi Tahun ke-1
Pemasukan tahun ke-1 Rp. 1.154.400.000,-
Pengeluaran tahun ke-1 Rp. 1.037.444.250,-
Laba Kotor Rp. 116.955.750,-
Pajak Pendapatan (15%) Rp.17.543.362,-
Laba Bersih Rp.99.412.388
Perkiraan Kenaikan Biaya Setiap Tahun
Biaya tetap 1 tahun 10%
Item % Tahun I Tahun II Tahun III
Kenaikan
Sewa - Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,-
Bangunan
Biaya 1 Tahun 10 Rp. 151.364.250,- Rp. 166.500.675,- Rp. 183.150.743,-
Total Rp. 181.364.250,- Rp. 196.500.675,- Rp. 213.150.743,-

Perkiraan Kenaikan Pendapatan Apotek Pada 3 Tahun Pertama


Tahun I : -
Tahun II : 30%
Tahun III : 35%
Jenis Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Pemasukkan Rp. 1.154.400.000,- Rp.1,723,800,000,- Rp.2,327,130,000,-
Pengeluaran Rp. 1.037.444.250,- Rp.1.052.580.675,- Rp. 2.092.761.158,-
Laba bersih Rp. 99.412.388,- Rp. 173,606,550,- Rp. 234,368,842,-
Perhitungan BEP Tahun ke-1

1. Pay Back Periode (PBP)

Total Investasi
PBP = -------------------------- X 1 tahun
Laba bersih

Rp . 300.000.000
= ----------------------- X 1 tahun = 3,01 tahun ( 3 tahun )
Rp . 99.412.388

Berdasarkan jumlah modal awal sebesar Rp 300,000,000,00 dan perkiraan kenaikan profit
margin tiap tahunnya, diperkirakan modal awal akan kembali setelah 3 tahun.

1. Return On Investment (ROI)

Laba bersih
ROI = ---------------------- X 100
Total Investasi
Rp . 99.412. 388
= ------------------------ x 100 = 33,14
Rp . 300.000.000

2. Break Even Point (BEP)

1
BEP = ------------------------ X Biaya Tetap
Biaya variabel
1 - --------------------
Pendapatan

1 1
= ------------------------ X Rp . 142.800 .000,- = ----------- X Rp . 142.800 .000,-
Rp . 886.080.000 1 – 0,76
1 - ------------------------
Rp .1.154 .400.000

= 595.000.000 / 1 tahun
= 49.583 .333/ bulan
= 1.907 .051/ hari
3. Persentase BEP (% BEP)
Biaya tetap
= ------------------------------------- x 100
Pendapatan-biaya variabel

Rp . 142.800 .000
= ----------------------------------------------- X 100 = 53,22
Rp . 1.154 .400.000−Rp. 886.080 .000

4. Kapasitas BEP
= BEP x jumlah lembar resep pertahun

= 53,22 x (30 x 26 x 12) lembar resep/ tahun

= 53,22 x 9.360 lembar resep/tahun

= 4981,4 lembar resep /tahun

= 415,1 lembar resep /bulan

= 16 lembar resep /hari


BAB IV
JENIS OBAT

Jenis obat-obatan yang akan dibeli pada tahun pertama adalah obat wajib apotek
yang didasarkan kepada penyakit-penyakit yang umum diderita masyarakat yaitu obat-obatan
untuk tujuan terapi analgetik/ antipiretik, antiinflamasi, gangguan saluran pernafasan,
penyakit infeksi bakteri dan jamur dan antibiotik, penyakit gangguan saluran
pencernaan, obat oral kontrasepsi, obat mulut dan tenggorokan, multivitamin, suplemen
makanan, dan obat-obat penting lainnya. Selain itu juga menyediakan alat-alat kesehatan yang
umum digunakan.
Daftar obat-obat yang akan dibeli sebagai stok awal tercantum dalam lampiran daftar obat
obat yang akan dibeli pada tahun pertama.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan analisa studi kelayakan di atas, maka pendirian Apotek “Farma Record” di
Jalan Jhoni Anwar No. 85, Padang adalah layak didirikan sebagai suatu usaha. Hal ini di
dukung oleh perolehan PBP, ROI, dan BEP yang memperlihatkan apotek mampu survive dan
bersaing di dunia bisnis. Mempunyai prospek yang cukup bagus dan menguntungkan bila di-
tinjau dari segi lokasi, jumlah pasien perhari serta memiliki praktek dokter tersendiri dan
kerja sama dengan pihak-pihak tertentu. Berdasarkan berbagai perkiraan yang dilakukan
modal awal dapat kembali setelah 3 tahun pendirian apotek.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan


Kefarmasian.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor: 1332/MENKES/SK/X/2002


Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotik.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 889/MENKES/PER/V/2011


TentangRegistrasi, Izin Praktik, dan Izin Keeja Tenaga Farmasi.

Dinas Kesehatan Republik Indonesia, Manual Book dan SIPNAP, Dinas Kesehatan Propinsi.

Direktorat Bina Produksi Dan Distribusi Kefarmasian, 2008, Kepmenkes No. 280 Tahun
1981 Tentang Pemusnahan Resep.
Lampiran – Lampiran

Lampiran 1.
Denah Ruangan di Apotek Farma Record
Lampiran 2.
Denah Lokasi Apotek Farma Record
Lampiran 3.
Blanko Pesanan Obat
Lampiran 4
Blanko pesanan Barang
Lampiran 5
Blanko Surat Pesanan Narkotika
Lampiran 6
Blanko Surat Pesanan Psikotropika
Lampiran 7
Blanko Surat Pesanan Prekursor
Lampiran 8
Blanko Kartu Stock.
Lampiran 9
Blanko Salinan Resep
Lampiran 10.
Etiket Obat
Etiket Pemakaian dalam
Etiket Pemakaian luar
Lampiran 11.
Daftar obat yang dibeli pada tahun pertama
Lampiran 12.
Blanko Faktur

Anda mungkin juga menyukai