Anda di halaman 1dari 7

63. PT SARIMULIA adalah produsen barang X .

Rencana penjualan 1980 adalah


sebagai berikut :
Januari Rp.2.000.000 Triwulan II Rp.8.000.000
Februari Rp.2.500.000 Triwulan III Rp.7.000.000
Maret Rp.3.000.000 Triwulan IV Rp.7.500.000
Penjualan kredit merupakan 50% dari rencana penjualan seluruhnya. Hutang-
hutang tak tertagih kira-kira sebesar 1% dari penjualan kredit.
Pola tagihan piutang untuk:
a. Bulanan : 80% pada bulan terjadinya penjualan 15% sebulan
sesudahnya dan 5% dua bulan sesudahnya.
b. Triwulan : 90% pada triwulan terjadinya penjualan 10% triwulan
berikutnya.

Dengan data di atas buatlah anggaran pengumpulan piutang selama setahun

Jawab.

Penjualan Piutang tak Pitang bersih perhitungan tagihan


Waktu
Kredit tertagih Januari Februari Maret TW II TW III TW IV SISA
Saldo
Januari 1.000.000 10.000 990.000 792.000 148.500 49.500
Februari 1.250.000 12.500 1.237.500 990.000 185.62561.875
Maret 1.500.000 15.000 1.485.000 1.188.000
222.750 74.250
TW II 4.000.000 40.000 3.960.000 3.168.000 594.000 198.000
TW III 3.500.000 35.000 3.465.000 2.772.000 519.750 173.250
TW VI 3.750.000 37.500 3.712.500 2.970.000 742.500
Jumlah 15.000.000 150.000 14.850.000 792.000 1.138.500 1.423.125 3.452.625 3.440.250 3.687.750 915.750

Analisi:

Penjalan kredit didapat dari 50% dari rencana penjualan seluruhnya, dan hutang tak
tertagih didapat dari 1% dari penjualan kredit,piutang bersih didapat dari pengurangan
antara penjualan kredit dan piutang tak tertagih. Perhitungan tagihan piutang yaitu jika
perbulan maka 80% pada bulan terjadinya transaksi penjualan.15% sebulan
sesudahnya dan 5% dua bulan sesudahnya. Sedangkan untuk pertriwulan yaitu 90%
pada triwulan terjadinya transaksi penjualan.10% triwulan berikutnnya
64. Perusahaan minuman segar GREENSPOT merencanakan pola aliran
kas jangka panjang.
Data perencanaan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
a. Proyeksi Rugi Laba 1980
Pendapatan penjualan: Rp.1.000.000
Biaya variable: Rp 400.000
Biaya fixed: Rp.300.000
Rp. 700.000
Laba sebelum pajak Rp, 300.000
Pajak persenan 25% Rp. 75.000
Laba sesudah pajak Rp. 225.000
b. Diantara biaya fixed 50% nya adalah depresiasi aktiva tetap
c. Untuk menunjang kegiatan di atas. Diperlukan modal kerja
keseluruhan sebesar Rp. 300.000. Dari jumlah ini 40% berwujud
uang kas. Sisanya berujud piutang dan macam macam persediaan.
Hal ini berlaku untuk tahun 1980.
d. Kebutuhan modal kerja tahun 1981 dan seterusnya akan ikut
meningkatkan sesuai dengan adanya kenaikan volume penjualan
sebesar 10% setiap tahun atas dasar volume tahun sebelumnya.
Kenaikan penjualan masih akan dapat dilayani karna masih dalam
jangkauan kapasitas roduksi yang ada karena itu tak aka ada
prubahan dalam biaya tetap.
e. Dengan adana kenaikan dalam volume kegiatan . maka kebutuhan
modal kebutuhan modal kerja keseluruhan untuk tahun 1981 dan
sesudahnya juga mengalami eningkatan secara sebanding dengan
kenaikan aktivitas. Peningkatan ini terutama pada komponen
pihutang dan persediaan, dan tidak terjadi peningkatan kebutuhan
uang kas.
f. Pengeluaran lain direncanakan:

1980 1981 1982 1993 1984

-Membayar

hutang 0,2 Jt - 0,1 Jt - 0,1 Jt

-Lain-lain 150.000 150.000 100.000 150.000 100.000

g. Penerimaan lain yang diharapkan:

1980 1981 1982 1993 1984

-Penjualan

aktiva 100.000 - 100.000 - 100.000

-Lain-lain - 500.000 - 100.000 -

h. Saldo kas januari 1980: Rp. 100.000

Atas dasar di atas buatlah:

a. Proyeksi Rugi/Laba 1980-1984


b. Proyeksi kebutuhan modal kerja dan kenaikan komponen modal kerja yang bukan
Kas 1981-1984
c. Proyeksi Kas/Anggaran Kas 1980-1984
Jawab

a. Proyeksi Rugi Laba 1980-1984


Data 1980 1981 1982 1983 1984
Pendapatan
penjualan 1.000.000 1.100.000 1.210.000 1.331.000 1.464.100
V.C 400.000 440.000 484.000 532.400 585.640
F.C 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

T.C 700.000 740.000 784.000 832.400 885.640


E.B.T 300.000 360.000 426.000 498.600 578.460
Pajak 25% 75.000 90.000 106.500 124.650 144.615

E.A.T 225.000 270.000 319.500 373.950 433.845


Depresiasi 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000

Analisis:
Pendapatan penjualan didapat dari 110% dikali dengan pendapatan tahun
sebelumnya itu karna setiap tahunnya pendaptan naik sekitar 10%. Variable
cost (V.C) tahun 1981-1984 didapat dari 40% dikali dengan variable cost tahun
sebelumnya dimana 40% tersebut didapat dari biaya variable tahun 1980 di bagi
pendapatan tahun 1980 dan dikalikan dengan 100%. Fixed Cost (F.C) didapat
dari soal dan tetap selama 5 th. Total Biaya (T.C) didapat dari Variable Cost di
tambah Fixed Cost. Earning Bifore Tax (E.B.T) atau pendapatan sebelum pajak
didapat dari pendapatan penjualan dikurang Biaya Total (T.C). (E.A.T) Erning
After Tax atau pendapatan setelah pajak di dapat dari E.B.T dikurangi pajak.
Depresiasi di dapat dari 50% dari biaya fixed.-

b. Proyeksi kebutuhan modal kerja mengalami kenaikan sebanding berarti:


Kebutuhan M.K 1981 = 110% x 1980 (=300.000) = 330.000
1982 = 110% x 1981 (=330.000) = 363.000
1983 = 110% x 1982 (=363.000) = 399.300
1984 = 110% x 1983 (=399.300) = 439.230
Tidak terjadi kenaikan kebutuhan uang kas yang besarnya sejak 1980 adalah
Rp. 120.000. berarti komponen modal kerja bukan kas adalah:
1981 = 330.000 - 120.000 = 210.000
1982 = 363.000 - 120.000 = 243.000
1983 = 399.300 - 120.000 = 279.300
1984 = 439.230 - 120.000 = 319.230
Berarti kenaikan komponen modal kerja bukan kas menjadi:
1981 = 210.000 - 180.000 = 30.000
1982 = 243.000 - 180.000 = 33.000
1983 = 279.300 - 180.000 = 36.300
1984 = 319.230 - 180.000 = 39.930
Analisis :
- Proyeksi kebutuhan modal kerja didapat dari 110% dikalikan dengan modal
kerja tahun sebelumnya itu di karnakan setiap tahunnya volume penjualan
naik sebesar 10%
- Kenaikan komponen modal kerja bukan kas didapat dari kebutuhan modal
kerja setiap tahunnya dikurangi 40% dari modal kerja jeseluruhan yaitu
120.000, setelah itu hasil nya di kurangi dengan sisa dari modal kerja
keseluruhan yaitu 180.000 dan akan di ketahui kenaikan modal kerja bukan
kas setiap tahunnya
c. Proyeksi Kas/ Anggaran Kas 1980-1984 =
Item 1980 1981 1982 1983 1984
1. Saldo Kas = 100.000 225.000 515.000 851.000 1.288.650
2. E.A.T = 225.000 270.000 319.500 373.950 433.845

3. Depr = 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000


4. Perubahan
M.K= - -30.000 -33.000 -36.300 -39.930
Lain-lain = 100.000 50.000 100.000 100.000 100.000

5. Kas Tersedia
= 575.000 665.000 1.051.000 1.438.650 1.932.565
6. Pengeluaran
a. Hutang = 200.000 100.000 50.000
b. Lain-lain = 150.000 150.000 100.000 150.000 100.000
350.000 150.000 200.000 150.000 150.000
7. Saldo Kas = 225.000 515.000 851.000 1.288.650 1.782.565
Analisi:
Jadi untuk memproyeksikan anggaran kas kita harus mencari pertahun untuk
menentukan saldo kas pada tahun berikutnya, dimana caranya yaitu dengan
menambahkan saldo kas ditambah E.A.T , depresiasi, perubahan modal kerja,
dan biaya lain lain dari hasil penambahan tersebut akan memperoleh kas
tersedia dan akan dikurang dengan pengeluaran dan akan menghasilkan saldo
kas tahun berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai