Jurnal Rival Sinaga PDF
Jurnal Rival Sinaga PDF
ABSTRAK
Setiap tahun, Dinas Pemuda dan Olahraga akan menyeleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
(PASKIBRAKA) untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI. Siswa-siswi dari beberapa sekolah se-
kabupaten Simalungun akan dipanggil mewakili sekolah masing-masing untuk mengikuti seleksi Paskibraka.
Selain harus didukung dengan kondisi fisik dan kesehatan yang prima, seorang anggota Paskibraka juga harus
memiliki rasa nasionalisme, wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan kedisiplinan yang tinggi serta
keterampilan dalam berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Oleh karena pentingnya seleksi Paskibraka
sehingga upacara nantinya dapat berjalan dengan baik, diharapkan agar kegiatan seleksi calon Paskibraka
dilakukan dengan penuh kesungguhan dan melakukan penilaian seobjektif mungkin, agar hasil yang didapat
nanti benar-benar berkualitas dan sukses membawa misi sebagai anggota Paskibraka dan ikut mengharumkan
nama sekolah, nama daerah bahkan nama bangsa.Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah
suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu.
Pada Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM), ada beberapa metode yang dipakai untuk
penyelesaian masalah, salah satu diantaranya adalah Simple Additive Weighting (SAW).Simple Additive
Weighting (SAW) yang dalam hal ini merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan system
pendukung keputusan dalam menyeleksi anggota Paskibraka merupakan suatu metode yang menggunakan
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif yang dalam hal ini adalah anggota Paskibraka
dengan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua rating
alternative atau anggota Paskibraka yang menjadi sampel.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem Pendukung Keputusan Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
Sistem pendukung keputusan/Decision alternatif Ai lebih terpilih.
Support Sistem (DSS) adalah Sistem informasi Dimana :
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, Vi = nilai akhir dari alternatif.
dan pemanipulasian data (Kusrini, 2007;15). Sistem Wi = bobot yang telah ditentukan.
ini digunakan untuk membantu pengambilan rij = normalisasi matriks
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan nilai yang lebih besar mengindikasikan bahwa
situasi tidak terstruktur, dimana tidak seorang pun alternatif lebih terpilih.
tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya
dibuat (Alter, 2002). 2.4 Kriteria Anggota Paskibraka
Adapun kriteria Anggota Paskibraka yang
2.2 Teori Himpunan Fuzzy diberikan oleh kantor Dinas Pemuda dan Olahraga
Teori himpunan fuzzy merupakan kerangka Provinsi Sumatera Utara adalah:
matematis yang digunakan untuk 1. Pendidikan :
mempresentasikan ketidakpastian, ketidakjelasan, a. Pelajar atau Siswa sekolah setingkat SMA.
ketidaktepatan, kekurangan informasi, dan b. Berusia antara 16 – 18 tahun.
kebenaran parsial. Kurangnya informasi, dalam 2. Mempunyai ahlak dan moral yang baik, yaitu :
menyelesaikan permasalahan sering kali dijumpai a. Mentaati kewajiban agama yang dianutnya.
di berbagai bidang kehidupan. Pembahasan tentang b. Memahami norma-norma etika yang berlaku
ketidakjelasan (vagueness) telah dimulai semenjak dalam masyarakat
tahun1937, ketika seorang filosof bernama Max c. Berbudi pekerti luhur serta mempunyai
Black mengemukakan pendapatnya tentang tingkah laku yang baik.
ketidakjelasan (Ross, 2005). Black mendefinisikan d. Memahami, mempunyai dan melaksanakan
suatu proposisi tentang ketidakjelasan sebagai suatu etika, sopan santun pergaulan yang baik.
proposisi diman status kemungkinan dari proposisi 3. Berkepribadian, yaitu :
tersebut tidak didefinisikan dengan jelas. a. Mudah dan pandai bergaul
b. Bersahaja, sopan dan disiplin.
2.3 Metode Simple Additive Weighting (SAW) c. Mandiri
Metode Simple Additive Weighting (SAW) d. Cerdas dan mempunyai prestasi
sering juga dikenal dengan istilah metode akademis/sekolah yang baik.
penjumlahan terbobot.Konsep dasar metode Simple 4. Kesehatan, yaitu :
Additive Weighting (SAW) adalah mencari a. Sehat jasmani dan rohani.
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap b. Sigap, tangkas dan licah
alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) c. Tegap, tidak cacat badan dan tidak berkaca
(MacCrimmon, 1968). Metode Simple Additive mata.
Weighting (SAW) membutuhkan proses normalisasi d. Tinggi badan, putra minimal 170 cm dan
matriks keputusa (X) kesuatu. (Sri Kusumadewi maksimal 175 cm, dan untuk putri minimal
dkk 2006;74). 165 cm dan maksimal 170 cm (tidak
dibolehkan dibawah ukuran minimum dan
diatas ukuran maksimum)
e. Berpenampilan segar, bersih dan menarik
5. Ketrampilan, yaitu :
Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari a. Mahir baris berbaris.
alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,…,m dan b. Menguasai peraturan dan perlakuan tentang
j=1,2,…,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif Bendera Kebangsaan dan dapat
(Vi) diberikan sebagai : melaksanakan tugas pengibaran dengan baik.
Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menyeleksi Anggota Paskibraka Dengan Menggunakan112
Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kab.Simalungun.
Oleh : Rival Sinaga
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425
3. Pembahasan
3.1. Analisa Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari
suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-
kesempatan hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehinnga Gambar 1 : Fuzzy
dapat diusulkan perbaikan perbaikannya. Berdasarakn gambar 1, bilangan-bilangan fuzzy
dapat dikonversikan ke bilangan crisp. Untuk lebih
3.2 Kriteria dan Bobot jelas data bobot dibentuk dalam tabel 2 berikut ini.
Dalam proses metode Simple Additive
Weighting (SAW), diperlukan kriteria-kriteria yang Tabel 2 : Bobot
akan dijadikan bahan perhitungan pada proses Bilangan Fuzzy Nilai
penyeleksian anggota Paskibraka yang menjadi Sangat Rendah (SR) 0
terbaik. Kriteria yang menjadi bahan pertimbangan Rendah (R) 0.2
adalah sebagai berikut : Sedang (S) 0.4
Tengah (T1) 0.6
Tabel 1 : Kriteria Anggota Paskibraka Tinggi (T2) 0.8
Kriteria Keterangan Sangat Tinggi (ST) 1
C1 Usia
3.3 Menentukan Alternatif
C2 Tinggi Badan Putra dan Putri Adapun yang menjadi alternatif pada
penelitian ini adalah :
C3 Mahir Baris Berbaris 1.Adi
2.Fernando
C4 Menguasai peraturan Paskibra
3.Riko
4.Rizki
C5 Berpenampilan Menarik 5.Viktor
C6 Tegap, tidak cacat badan 6.Eva
C7 Nilai Raport 7.Nani
C8 Berkribadian 8.Veni
9.Sonita
10. Susan
Dari masing-masing kriteria tersebut akan
3.4 Menentuan Nilai Rating kecocokan
ditentukan bobot-bobotnya. Pada bobot terdiri dari
alternatif
enam bilangan fuzzy, yaitu sangat rendah (SR),
Untuk lebih jelas, maka setiap alternatif
rendah (R), sedang (S), tengah (T1), tinggi (T2),
diberikan rating kecocokan pada setiap kriteria.
dan sangat tinggi (ST) seperti terlihat pada gambar
Tabel 3 menunjukan rating kecocokan alternatif
1.
pada setiap kriteria.
Tabel 3 : Nilai Kriteria
Alterna Kriteria
tif C C2 C C C C C C
1 3 4 5 6 7 8
Adi 1 17 8 8 7 9 2 8
8 4 5 0 0 0 3 0
Fernan 1 17 8 7 7 8 2 8
do 8 3 5 5 0 5 5 0
Riko 1 17 7 8 8 9 3 7
7 2 0 5 5 0 1 0
Rizki 1 17 7 8 6 8 2 6
Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menyeleksi Anggota Paskibraka Dengan Menggunakan113
Metode
Simple Additive Weighting (SAW) Pada Kantor Dinas Pemuda Dan Olahraga Kab.Simalungun.
Oleh : Rival Sinaga
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VI, Nomor: 3, April 2014 ISSN : 2301-9425
10 Susan 3,24