Anda di halaman 1dari 6

Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah

Dan budaya Nasional

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu budhayah,yang


merupakan bentuk jamak dari budhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi,dan akal manusia,dilansir dari Wikipedia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk system agama dan politik,dat
istiadat,bahasa,perkakas,pakaian,bangunana,dan karya seni.

Bahasa, sebagimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaanya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat


kompleks,abstrak,dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif.unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar,dan meliputi banyak kegiatan
social manusia.

1. Lunturnya Budaya
‘Luntur’ disini berarti kebudayan bangsa di masyarakat sudah mulai
luntur,karena masyarakat, khususnya para pemuda lebih cenderung meniru
budaya-budaya luar dari pada budaya asalnya sendiri. Anak-anak remaja lebih
sering menggunakan gaya pakaian yang merupakan kebudayaan berat, seperti
remaja perempuan lebih senang menggunakan celana pendek, mereka
melakukan itu agar terlihat lebih cantik, padahal salah karena hal tersebut tidak
menutup aurat. Faktanya, itu telah menyalahi budaya bangsa karena budaya
bangsa terkenal dengan sopan santun dalam berpakain.

2. Apa penyebabnya?
a. Kurangnya kesadaran masyarakat

Kesadaran masyarakat terhadap budaya local ini terbilang turun drastis,mereka


lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai perkembangan
zaman.budaya asing mereka anggap lebih keren dan praktis.

b. Minimnya komunikasi budaya

Kempuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi kesalah-


pahaman perihal budaya yang dianut.minimnya komunikasi juga sering mnyebabkan
perselisihan antara suku, yang akhirnya berdampak pada turunya ketahanan budaya
bangsa. Komunikasi antar masyarakat pun penting dengan saling mengenalkan
budaya ke masyarakat lain, juga ke generasi penerus agar budaya itu tetap hidup dan
lestari.

c. Kurangnya pembelajaran budaya

Memang betul dalam pembelajaran kita saat ini anak usia dini telah
mempelajari budaya yang masuk dalam mata pelajaran di sekolahnya. Namun banyak
juga yang tidak menganggap penting mempelajari budaya local. Padahal melalui
pelajaran budaya ini, kita dapat membangun budaya bangsa serta cara berapdatasi
dengan budaya lokal di tengah perkembangan zaman ini.

3. Dampak apa saja yang ditimbulkan

Dampaknya,remaja Indonesia mulai kehilangan jati dirinya sebagai


rakyat Indonesia yang memegang teguh budaya Indonesia.budaya daerah mulai
luntur,seperti tarian daerah,kesenia daerah,dan adat daerah,begitu juga dengan budaya
seperti budaya gotong royong,budaya tolong menolong,dan lainnya.di sisi lain,ada
Negara lain yang mengklain budaya Indonesia sebagai bagian dari budaya mereka,itu
adalah kesalahan besar.lagi –lagi peran remaja di perlukan dalam pelestarian budaya
agar tidak di ambil begitu saja oleh Negara lain.

Rendahnya kesadaran ini akan menyebabkan budaya itu punah,dengan tidak


diteruskannya kepada generasi mudah atau generasi penerus.juga berakibat terhadap
turunnya moral bangsa,turunnya nilai religious remaja,turunnya sikap salin
menghargai antar masyarakat dan banyak lagi.

Berikut adala dampak dari lunturnya budaya asing yang menyebabkan budaya
kita diklaim atau di eksploitasi oleh pihak asing:

 Tari roog ponorogo dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia


 Lagu soleram dari riau oleh pemerintah Malaysia
 Tari kuda lumping dari jawa timur oleh pemerintah Malaysia
 Produk berbahan rempah-rempah dan tanaman obat asli Indonesia oleh
shiseido co Ltd
 Kopi toraja dari Sulawesi selatan dari perusahaan jepang

4. Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi masalah


1) Masuknya budaya asing dalam kehidupan masyarakat tanpa adanya
filtersasi seksama
Genarasi mudah saat ini lebih mengutamakan kemewahan tarutama
dalam berpakaian yang nantinya dapat menunjukkan status social atau
kasta mereka masing-masing.
2) Pesatnya perkembangan jaman yang disertai perkembangan IPTEK
ternyata tidak selamanya menguntungkan bangsa.

5. Keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut

1. kemewahan terutama dalam berpakaian

 Keuntungan
Kita semakin mendapatkan banyak wawasan mengenai busana-busana
seputar dunia.
 Kerugiannya
Pakaian busana adat di Indonesia semakin membuat besarnya peluang
untuk punah karena kita jarang melestarikan busana khas Indonesia.

2. Pertunjukan musik modern di televisi

 Keuntungan
Mempermudah perkembangan informasi musik modern berbagai negara
di dunia
 Kerugiannya
Lunturnya budaya Indonesia akibat banyaknya orang lebih memilih hal
baru dengan banyaknya orang yang lebih memilih musik modern.
6. Solusi

Kita sebagai remaja seharusnya lebih mencintai budaya kita sendiri,


jangan hanya karna budaya kita diakui oleh Negara lain baru bergerak, unjuk
diri dengan berkoar-koar di media social, tanpa melakukan aksi nyata untuk
mempertahankan budaya tersebut. Setidaknya mari kita mulai ikut melestarikan
budaya Indonesia dari dalam diri sendiri, seperti mencintai budaya, musik,
film, hal-hal lain dari negeri kita sendiri.

Beberapa solusi mengantisipasi hal ini adalah:


 Bersikap kritis terhadap budaya asing yang merusak
 Meningkatkan pengetahuan dan teknologi yang disertai peningkatan
iman dan takwa
 Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat
 Menanamkan dan mengamalkan ajaran agama
 Melaksanakan supremasi hokum
 Selektif terhadap segala budaya asing

Cara ini dapat kita lakukan melalui ceramah, dialog, diskusi maupun
penyampaian melalui media elektronik dan media cetak, misalnya:

 Melalui keteladanan, yaitu memberikan contoh sikap, perilaku yang


mengutamakan kepentingan nasional sehingga muncul rasa
nasionalisme. Contohnya, mengadakan upacara tiap hari senin atau
memberikan penghargaan bagi para penari tradisional
 Edukasi, yaitu memberikan pendidikan formal maupun informal kepada
seluruh lapisan masyarakat terutama generasi muda. Contohnya,
mendirikan ekskul tari tradisional di sekolah
 Melaksanakan pengelolaan kebudayaan. Contohnya, mendirikan
museum batik yang terdiri dari seluruh hasil karya batik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai