EKOLOGI HEWAN
OLEH :
KELOMPOK IIIA
NANDA NELFITRIZA
VIKA WIDYAWATI
LABORATORIUM PENDIDIKAN IV
JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2019
BAB I. PENDAHULUAN
spesies yang sama yang hidup secara bersama dan melakukan proses berkembang
biak. Sedangkan proses berkembang biak merupakan kemampuan dari suatu in-
memiliki persediaan pangan yang cukup dan luasan wilayah yang memadai. Populasi
dapat mengalami suatu perubahan, baik perubahan dalam hal bertambah jumlah
individu lain yang berasal dari daerah lain (migrasi) dan karena adanya kelahiran
kepadatan yaitu jumlah organisme atau individu yang bertambah ke dalam populasi
per satuan waktu. Pengurangan terhadap suatu populasi dapat disebabkan karena
perubahan dalam jumlah per unit populasi pada periode waktu tersebut (rt = dn /
Ntd). Angka ini biasanya berubah seiring waktu ketika populasi bertambah atau
semakin lama tekanan itu semakin membesar akibat daya dukung lingkungan sudah
semakin dekat. Akhirnya besarnya kepadatan populasi hewan tersebut sampai pada
dapat diamati secara langsung. Morfologi dari Sitophilus oryzae yaitu imago muda
berwarna coklat merah dan umur tua berwarna hitam. Jika akan bertelur, kumbang
betina membuat liang kecil dengan moncongnya sedalam kurang lebih 1 mm.
Sitophilus oryzae dan Sitophilus zeamais merupakan hama utama yang merusak
(Campbell, 2002). Hama kumbang bubuk beras (Sitophilus oryzae L.) tergolong
sebagai hama primer yang mampu menyerang biji utuh. Serangga dewasa dan larva
Sitopilus oryzae merusak biji-bijian dengan memakan karbohidrat dalam butiran biji
sehingga terjadi penurunan susut berat pangan dan kontaminasi produk, mengurangi
viabilitas benih, menurunkan nilai pasar, dan mengurangi nilai gizi (Ashamo, 2006).
peningkatan kerusakan beras dari sisi kuantitas dan kualitasnya selama penyimpanan.
penyimpanan (Tefera et al., 2011). Hal ini yang kemudian mendasari dilaksanakan
praktikum laju pertumbuhan populasi yaitu untuk melihat laju pertumbuhan populasi
Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui laju pertumbuhan
Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang terdapat di suatu daerah tertentu.
sejenis dapat di pandang sebagai sebuah populasi. Beberapa populasi lokal atau deme
Populasi sementara yang terdiri atas tahap tertentu dari daur hidup suatu organisme
kehidupan, ukuran, dispersi, rasio kelamin, struktur atau komposisi umur, dan
Setiap individu adalah bagian atau anggota dari suatu populasi, suatu spesies.
kemudian mengatasi setiap perubahan dan tuntutan yang ada dalam lingkungan jenis
hidup kumbang beras, agar diketahui tingkat natalis dan mortalitas dari individu-
individu pada setiap kondisi yang berbeda (Yasin, 2009). Populasi juga mempunyai
sejarah hidup dalam arti mereka tumbuh, mendadakan pembedaan dan memelihara
diri seperti yang di lakukan organisme. Di samping itu populasi juga mempunyai
organisasi dan struktur yang dapat dilukiskan. Tetapi ada kalanya dalam praktek
fekunditas dan fertilitas. Selain itu juga ditentukan oleh lingkungan biotis (parasit
dan predator) dan ketersediaan bahan makanan serta tempat berlindung. Juga
ditentukan oleh factor kesanggupan bertemunya spesies organisme jantan dan betina
(Odum, 1983).
Dinamika poulasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini
khususnya untuk organisme yang dapat bergerak, misalnya hewan dan manusia
hewan dan manusia. Imigrasi adalah perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah
lain atau peristiwa yang didatanginya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
dalam dua jenis yaitu mortalitas ekologik yang merupakan mortalitas yang
yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua (Zulkifli, 1996).
dengan batas kondisi kehidupan organisme, baik batas terendah maupun batas
tertinggi yang disebut batas toleransi. Setiap organisme akan hidup dalam rentang
batas toleransi minimal dan maksimal terhadap faktor-faktor lingkungan yang akan
yang hidup disana. Bila karena suatu hal keadaan suatu lingkungan berubah menjadi
ekstrim bagi kehidupan suatu organisme maka organisme terpaksa bermigrasi kearah
lain atau mati. Sebaliknya bila perubahan factor lingkungan sangat optimal bagi
Yaitu kurva eksponensial dan sigmoid. Kurva eksponensial dapat dipakai jika laju
Perubahan kepadatan merupakan perubahan suatu titik dalam suatu ruang yang
berdimensi banyak dalam selang waktu yang mengikuti suatu lintasan atau trayektori
dari system. Dalam hal ini perubahan terjadi dalam waktu tertentu. Jadi waktu
merupakan salah satu dimensi dari perubahan tersebut. Perubahan dalam dimensi
Kumbang bubuk beras menyukai biji yang kasar dan tidak dapat berkembang
biak pada bahan makanan yang berbentuk tepung. Kumbang ini tidak akan
meletakkan telur pada material yang halus karena imago tidak dapat merayap dan
bentuk tubuh yang langsing dan agak pipih. S. oryzae berukuran kecil sekitar 2-3
mm. Pada bagian pronotumnya terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai gigi
hampir sepertiga panjang tubuhnya. Protoraksnya sangat kuat dan elitranya memiliki
kolom cekungan. Pada sayap depannya terdapat garis-garis membujur yang jelas.
Terdapat 4 bercak berwarna kuning agak kemerahan pada sayap bagian depan, 2
bercak pada sayap sebelah kiri, dan 2 bercak pada sayap sebelah kanan. (Campbell,
2010).
Sitophilus oryzae betina dewasa dapat bertelur rata – rata empat telur per
haridan dapat hidup empat hingga lima bulan. Siklus hidup penuh S. oryzae berkisar
antara 26 hingga 32 hari selama musim panas. Pada musim dingin siklus hidup ini
akan semkain panjang. Telur akan menetas setelah berumur tiga hari. Larva
menggerogoti bagian dalam biji atau buah selama 18 hari. Pupa S. oryzae tergolong
dalam pupa telanjang. Fase pupa terjadi selama enam hari. Serangga dewasa akan
tinggal didalam buah selama buah mengeras dan mulai matang (Koehler, 2012).
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Praktikum Laju Pertumbuhan Populasi ini dilaksanakan pada Selasa, 6 Maret 2019 di
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah toples 5 buah dengan ukuran yang
sama, kain kasa, karet gelang, dan termometer. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah 150 pasang Sytophilus oryzae, ketan hitam, ketan putih, beras,
Dimasukkan ke dalam masing-masing botol kaca 250 gram ketan hitam, ketan putih,
beras, jagung dan kacang hijau. Lalu dimasukkan 15 pasang Sitophilus oryzae
dewasa, kemudian ditutup mulut botol kaca dengan kain kasa dan diletakkan botol
kaca pada tempat yang agak gelap di laboratorium. Dilakukan pengamatan selama 4
minggu dengan selang waktu 1 minggu terhadap jumlah Sitophilus oryzae yang
masih hidup dan jumlah yang mati. Dikeluarkan Sitophilus oryzae yang mati dari
media. Selama diamati, dicatat suhu ruang dan kelembababan relatif. Dihitung laju
pertumbuhan Sitophilus oryzae tersebut dan dibuatlah kurva laju pertumbuhan dari
Nt = No.e r.t
e = Natural logaritma
t = Waktu
a = Konstanta
DAFTAR PUSTAKA
Ashamo MO. 2006. Relative susceptibility of some local and elite rice varieties to
Campbell JF. 2002. Influence of seed size on exploitation by the rice weevil,
Marbun, C.U dan Yuswani P. 1991. Ketahanan Beberapa Jenis Beras Simpan
Molles, Manuel C,Jr. 2004. Ecology Concepts And Applications. Third Edition. Mc
College Publishing
storage time on grain damage and weight loss in maize due to the maize
weevil Sitophilus zeamais and the larger grain borer Prostephanus truncates.
Yasin M. 2009. Kemampuan Akses Makan Serangga Hama Kumbang Bubuk dan