Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

NAMA : KHAIRI NAFARIN


NIM : DBC 117 033
KELAS :D
MODUL : I ( Jaringan Komputer Peer to Peer )

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2019
BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

1.1. Tujuan
a. Mahasiswa/i mengetahui tool-tool dasar yang paling sering digunakan
untuk membuat Jaringan Komputer.
b. Mahasiswa/i mengetahui project workflow dalam proses pembuatan
rancangan jaringan di Cisco Packet Tracer.
c. Mahasiswa/i dapat membuat Topologi sederhana dengan memberikan
ip (Internet Protocol) pada objek Komputer.
d. Mahasiswa/i dapat membuat koneksi dengan Peer to Peer.

1.2. Landasan Teori


1.2.1. Pengertian Jaringan Peer to Peer
Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu model
jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer,
dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam
lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Bahkan untuk
membuat jaringan peer-to-peer dengan dua komputer, kita tidak
perlu menggunakan hub atau switch, namun cukup menggunakan
1 kabel UTP yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing
komputer.
Dalam sistem jaringan ini, yang diutamakan adalah sharing
resource dan service, seperti penggunaan program, data dan printer
secara bersama-sama. Misalnya pemakai komputer bernama Rajo
dapat memakai program yang dipasang di komputer Kaciak, dan
mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang
bersamaan. Jaringan peer-to-peer pertama kali di luncurkan dan
dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing)
seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P
memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan
mengunduh berkas.
Jaringan peer-to-peer juga sering disebut dengan workgroup.
karena arti workgroup mempunyai konotasi yaitu kolaborasi tanpa
adanya pusat kontrol (server). Peer-to-peer dapat dibangun hanya
dengan sistem operasi yang terinstall di dalam komputer dan
tersambungnya beberapa komputer secara fisik.
Dalam jaringan ini tidak ada komputer yang berfungsi
khusus, semua komputer dapat berfungsi sebagai klien dan server
secara bersamaan. Pengguna masing-masing komputer
bertanggung jawab terhadap administrasi resource komputer,
seperti membuat nama user, menentukan yang akan di-share,
menandai ijin akses bagian share tersebut, dan yang lainnya. Tiap-
tiap user juga bertanggung jawab melakukan backup data pada
komputer masing-masing.
Sistem jaringan ini dapat digunakan di rumah atau di kantor.
Pemakai komputer yang memiliki sebuah komputer lama dan
sebuah komputer baru, tidak perlu membuang komputer lamanya.
Dengan memasang kartu jaringan (netword card) pada komputer
tersebut, maka kedua komputer dapat dihubungkan dengan kabel
yang khusus digunakan untuk sistem jaringan.

1.2.2. Keuntungan dan Kerugian Jaringan Peer to Peer


Keuntungannya adalah pertama Pelaksanaannya tidak terlalu
mahal dibandingkan dengan menggunakan client/server. Kedua
adalah tidak membutuhkan software NOS (Network Operating
System), yang terakhir adalah tidak membutuhkan tenaga
administrator yang handal karena jaringan peer to peer sangatlah
mudah dibuat bahkan untuk orang awam.
Kerugiannya adalah pertama peer to peer tidaklah cocok
untuk pembuatan jaringan berskalah besar karena membuat
administrasinya tidak terkontrol, kedua tiap user harus dilatih untuk
menjalankan tugas administratif karena tidak ada server sehingga
setiap user harus bisa menjalankan tugas seorang admin. Ketiga,
jaringan ini tidak memiliki keamanan yang kuat.

1.2.3. Pengertian PING


Ping (Packet Internet Gopher) merupakan perangkat atau
program pada windows yang dipergunakan untuk melakukan
pengecekan konektivitas pada komputer yang saling terhubung. Hal
ini bisa dilakukan dengan cara mengirimkan satu pesan ICMP
(Internet Control Message Protocol) pada IP address yang akan
diujicoba mengenai konektivitasnya, dan setelah itu menunggu
respon.
Selain itu Ping juga dipergunakan untuk melakukan instalasi
IP address pada suatu host seperti berikut ini:
a. Ping loopback: untuk melakukan test pada software TCP/IP.
b. Ping IP alamatku: untuk melakuan tes pasda perangkat jaringan
di suatu host.
c. Ping alamat IP host lainnya: untuk melakukan test apakah
jalurnya sudah benar.
d. Ping nama suatu host: melakukan test apakah sistem DNS telah
berjalan.

1.2.4. Fungsi PING


a. Melakukan pengecekan mengenai troubleshooting pada jaringan
komputer
b. Melakukan cek mengenai kualitas koneksi jaringan. Setelah
mengirim ping nanti akan muncul statistik paket lost. Apabila
paket lost 0 = nol% yang berarti bagus.
c. Time pada ping menggambarkan ketersediaan bandwidth.
Apabila bandwidth habis maka statistik Time akan makin besar.
Umumnya ISP akan menyediakan bandwidth untuk ping secara
khusus.
d. Untuk mengetahui status up atau status down komputer pada
jaringan.
e. Melakukan monitoring “status available” kompiter pada jaringan.
f. Mengetahui respon komunikasi pada suatu jaringan.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada project pertama, mempraktekkan simulasi menghubungkan 2 PC


menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer dengan cara Peer to Peer. Cisco Packet
Tracer sendiri adalah sebuah alat yang dibuat oleh team cisco yang mana
kegunaannya adalah untuk melakukan simulasi pada networking, switching,
routing, dan internet.
Projek ini nantinya akan menampilkan hasil ping antara 2 PC dengan IP
yang berbeda. Apabila hasil pingnya menampilkan reply from IP PC yang lain maka
projeknya berhasil dibuat , apabila hasil pingnya menunjukkan kalimat requested
timed out maka ada yang salah pada projek yang dibuat.
Pertama kita membuka aplikasi Cisco Packet Tracernya, kemudian
memasukkan 2 buah PC yang ada pada bagan End Devices lalu klik gambar PC
untuk memilih device yang dimasukkan ke simulasinya.

Gambar 2.1. Cisco Packet Tracer.

Gambar 2.2. Ikon bagan End Devices.


Pada bagan End Devices ini terdapat banyak devices, ikon yang paling kiri
adalah ikon untuk sebuah PC , kemudian yang kedua adalah ikon sebuah laptop ,
fungsi dari laptop relatif sama dengan PC, ikon ketiga adalah ikon dari sebuah
server, biasanya hanya ketiga ikon tersebut yang lebih sering digunakan pada bagan
ini.

Gambar 2.3. Devices yang ada pada bagan End Devices.

Gambar 2.4. Simulasi jaringan Peer to Peer

Setelah menambahkan 2 buah PC pada Cisco Packet Tracer maka


selanjutnya adalah menghubungkan 2 buah PC tersebut menggunakan kabel Cross
yang terdapat di bagan Connections.

Gambar 2.5. Ikon Bagan Connections.


Pada bagan ini terdapat banyak kabel yang memiliki masing-masing
fungsinya tersendiri, ikon yang paling kiri adalah ikon untuk membuat cisco
menentukan otomatis kabel yang digunakan, ikon yang kedua adalah ikon dari
kabel console untuk jaringan VLAN, ikon ketiga adalah ikon dari kabel straight,
ikon keempat adalah ikon untuk kabel cross.

Gambar 2.6. Contoh kabel yang terdapat dibagan Connections.

Setelah menghubungkan dua PC menggunakan kabel Cross dengan port


FastEthernet0 pada masing-masing PC, Port pada masing-masing PC dapat diubah
dengan mengganti portnya dengan port lain pada bagian Physical Device pada
PCnya, setiap port memiliki kegunaannya masing-masing.

Gambar 2.7. Memilih Port yang digunakan.

Gambar 2.8. 2 Buah PC dihubungkan menggunakan kabel Cross.


Mengatur IP pada masing - masing PC , dimana PC0 memiliki IP Address
192.168.10.10/24 dan PC0 memiliki IP Address 192.168.10.11/24, dimana
192.168.10.x adalah IP Address PC dan /24 adalah alamat subnet masknya yang
artinya /24 adalah 255.255.255.0, IP Address dibagi menjadi 2 bagian yaitu
Network ID dan Host ID, pada simulasi kali ini network IDnya adalah 3 bagian
pertama pada IP Addressnya yaitu 192.168.10 dan Host IDnya adalah bagian
terakhirnya.
Mengatur IP Address PC pada Cisco dapat diatur dengan mengklik ikon PC
yang ingin diatur IPnya lalu membuka bagan IP Configuration yang terdapat
dibagan Desktop, pada bagan Desktop sendiri terdapat berbagai macam ikon untuk
mengatur berbagai macam hal pada PC seperti IP kemudian ada Dial-Up lalu ada
Command prompt untuk membuka Command Prompt pc tersebut, kali ini kita
menggunakan IP Configuration saja.

Gambar 2.9. Berbagai Ikon pada bagan Desktop


Gambar 2.10. IP Configuration PC0.

Gambar 2.11. IP Configuration PC1.

Setelah mengatur IP Address pada PC maka selanjutnya adalah melakukan


uji coba ping antara masing-masing PC dengan cara membuka command prompt
pada desktop lalu mengetikkan Ping 192.168.10.10 atau Ping 192.168.10.11
tergantung pada PC mana yang digunakan untuk melakukan ping, jika
menggunakan PC0 yang memiliki IP Address 192.168.10.10 maka pingnya
menggunakan ping 192.168.10.11 dan begitupun sebaliknya.
Ping (Packet Internet Gopher) merupakan perangkat atau program pada
windows yang dipergunakan untuk melakukan pengecekan konektivitas pada
komputer yang saling terhubung. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengirimkan
satu pesan ICMP (Internet Control Message Protocol) pada IP address yang akan
diujicoba mengenai konektivitasnya, dan setelah itu menunggu respon.

Gambar 2.12. Gambar Command Prompt pada Cisco Packet Tracer.

Gambar 2.13. Hasil ping apabila berhasil menghubungkan 2 PC.


Gambar 2.14. Hasil apabila gagal dihubungkan.

Dapat dilihat dari uji coba pada command prompt tadi ada 2 hal yang
menunjukkan bahwa hasilnya berhasil atau gagal yaitu pada kalimat yang
diberikan, apabila berhasil maka kalimatnya diawali dengan reply from dan apabila
gagal maka diberikan kalimat request timed out.
Pada projek kedua kita akan mengimplementasikan simulasi Peer-to-Peer
yang telah dibuat tadi kedalam kehidupan sehari-hari yaitu menghubungkan
beberapa pc dalam sebuah lab agar bisa melakukan sharing file satu sama lain
dengan menggunakan jaringan Peer-to-Peer saja.
Disini sudah disiapkan 2 buah pc yang sudah terhubung kedalam sebuah
jaringan yang sama sehingga bisa menjalankan sharing file dengan menggunakan
metode peer-to-peer melalui sarana LAN ataupun wifi.
Kita perlu mengetahui ip address yang dimiliki oleh pc awal dan pc tujuan,
dengan cara membuka command prompt lalu mengetikkan ipconfig pada command
promptnya.
Gambar 2.15. IP Address PC Awal.

Gambar 2.16. IP Address PC Tujuan.


Untuk mengetahui apakah pc sudah terhubung maka perlu melakukan PING
antara 2 pc , apabila balasannya adalah reply from ip address pc target maka berarti
pc telah berhasil terhubung, apabila balasannya request timed out maka berarti
jaringan belum berhasil terhubung.

Gambar 2.17. Hasil Ping ke PC Tujuan.

Sampai disini prosesnya belum selesai , karena kita perlu melakukan sharing
file antara 2 pc maka perlu melakukan pengaturan pada sharing settingsnya,
pengaturan sharing ini terdapat pada network and sharing centre, yaitu pada Change
advanced sharing settings.

Gambar 2.18. Network and Sharing Centre.


Turn on semuanya kecuali pada bagian Password-protected sharing agar
tidak memerlukan username dan password untuk dapat mengakses file yang
dibagikan oleh pc yang dituju.

Gambar 2.19. Setting Sharing.

Gambar 2.20. Setting Sharing (2).


Gambar 2.21. Setting Sharing (3).

Apabila pengaturan sharingnya sudah dilakukan maka selanjutnya adalah


membuka file explorer kemudian mengklik pada ikon network yang ada disamping
kiri untuk melihat pc yang terhubung dan telah melakukan pengaturan sharingnya
disitu.
Gambar 2.22. Device yang terhubung di network.

Gambar 2.23. Folder Sharing PC Tujuan.


BAB III
KESIMPULAN

Peer-to-Peer merupakan suatu cara untuk menghubungkan beberapa buah


pc tanpa memerlukan sebuah server sehingga dapat mengurangi estimasi biaya
yang digunakan dalam membangun sebuah jaringan walaupun jaringan ini memiliki
keamanan yang rawan tapi Peer-to-Peer mudah diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, terbukti melakukan file sharing dengan metode Peer-to-Peer
dapat mempercepat dan mempermudahnya tanpa harus menggunakan alat
tambahan seperti flashdisk maupun harddisk.
DAFTAR PUSTAKA

Edizon, Jonriadi (2012) .” Keuntungan dan Kerugian jaringan Peer - to - Peer


dibanding Client / Server ”.
https://edizon123.wordpress.com/2012/11/14/keuntungan-dan-kerugian-
jaringan-peer-to-peer-dibanding-clientserver/. Diakses pada 14 April
2019.

Kaciak, Gufron Raji (2013) . “ Pengertian Jaringan Peer - to - Peer ”.


https://dosen.gufron.com/artikel/pengertian-jaringan-peer-to-peer-p2p/7/.
Diakses pada 14 April 2019.

Rifzan (2017) . “ Penjelasan Fungsi Perintah Ping di CMD “.


https://www.robicomp.com/penjelasan-fungsi-perintah-ping-di-cmd.html
. Diakses pada 14 April 2019.
LAMPIRAN

Gambar 5.1. Cisco Packet Tracer.

Gambar 5.2. Ikon bagan End Devices.

Gambar 5.3. Devices yang ada pada bagan End Devices.

Gambar 5.4. Simulasi jaringan Peer to Peer


Gambar 5.5. Ikon Bagan Connections.

Gambar 5.6. Contoh kabel yang terdapat dibagan Connections.

Gambar 5.7. Memilih Port yang digunakan.

Gambar 5.8. 2 Buah PC dihubungkan menggunakan kabel Cross.


Gambar 5.9. Berbagai Ikon pada bagan Desktop

Gambar 5.10. IP Configuration PC0.


Gambar 5.11. IP Configuration PC1.

Gambar 5.12. Gambar Command Prompt pada Cisco Packet Tracer.


Gambar 5.13. Hasil ping apabila berhasil menghubungkan 2 PC.

Gambar 5.14. Hasil apabila gagal dihubungkan.


Gambar 5.15. IP Address PC Awal.

Gambar 5.16. IP Address PC Tujuan.


Gambar 5.17. Hasil Ping ke PC Tujuan.

Gambar 5.18. Network and Sharing Centre.

Gambar 5.19. Setting Sharing.


Gambar 5.20. Setting Sharing (2).

Gambar 5.21. Setting Sharing (3).


Gambar 5.22. Device yang terhubung di network.

Gambar 5.23. Folder Sharing PC Tujuan.

Anda mungkin juga menyukai