Tegangan geser absolut maksimum di dalam sebuah unsur dari material akan terjadi pada
bidang ketika tegangan utama menunjukkan kesamaan, yaitu keduanya tarik atau keduanya
adalah tekan. Hasil serupa juga terjadi untuk regangan bidang. Contohnya, jika regangan
utama pada bidang menyebabkan elongasi (gbr. a), maka tiga buah lingkaran Mohr
mendeskripsikan regangan normal dan regangan geser masing-masing komponennya (gbr. b):
(a) (b)
atau
Ketika melakukan uji tarik pada spesimen regangan normal pada material diukur
menggunakan strain electrical-resistance gauge, yang terdiri dari grid kawat atau sepotong
logam foil yang terikat ke spesimen. Untuk beban umum, regangan pada titik di permukaan
bebasnya ditentukan menggunakan cluster tiga buah strain electrical-resistance gauge yang
diatur dalam pola tertentu. Pola ini disebut sebagai Regangan Mawar.
pemulih .
Pertambahan panjang pegas saat diberi gaya akan sebanding dengan besar gaya yang
diberikan. Hal ini sesuai dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa:
“ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka perubahan panjang pegas
berbanding lurus dengan gaya tariknya”
Besar gaya pemulih sama dengan besar gaya yang diberikan, yaitu ,tetapi arahnya
berlawanan:
Berdasarkan hukum Hooke, besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik sepanjang
adalah : Fr = -kΔL
Persamaan tersebut merupakan bentuk matematis hukum Hooke. Dalam SI, satuan k adalah
. Tanda negatif pada persamaan menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan arah
dengan simpangan pegas.
Ada berbagai macam teori kegagalan, tapi secara umum dalam sistem perpipaan, hanya
digunakan tiga jenis saja.
Teori ini menyebutkan bahwa, Failure pada material akan terjadi, apabila octahedral shear
stress pada material tersebut sama dengan octahedral shear stress pada kondisi yield(terjadi
deformasi plastis) dalam uniaxial tensile test.
Sehingga
Dengan demikian, dapat disimpulkan : Deformasi plastis terjadi apabila Octahedral Shear
Stress melebihi dari 21/2 x SYield / 3
Teori ini menyebutkan bahwa, Failure pada material akan terjadi, apabila maximum shear
stress pada material tersebut sama dengan maximum shear stress pada kondisi yield(terjadi
deformasi plastis) dalam uniaxial tensile test.
Sehingga :
Dengan demikian dapat disimpulkan : Deformasi plastis terjadi apabila Maximum Shear
Stress melebihi dari SYield / 2
Teori ini menyebutkan bahwa, Failure pada material akan terjadi, apabila maximum tensile
stress pada material tersebut sama dengan maximum tensile stress pada kondisi yield(terjadi
deformasi plastis) dalam uniaxial tensile test.
Maximum Tensile stress adalah principal stress yang terbesar, dan positif, yaitu S1.
Dari ketiga Failure Theory ini, yang diadopsi oleh ASME adalah Rankine Theory. Walaupun
pada kenyataanya Von Mises Theory lebih akurat dalam memprediksikan terjadinya
kegagalan dalam material, tetapi Rankine Theory dipilih karena Rankine Theory lebih
simpel, dan lebih mudah diaplikasikan. Sedangkan untuk Tresca Theory diadopsi oleh ASME
Subsection NB Section III.