Chapter II PDF
Chapter II PDF
BAB 2
LANDASAN TEORI
Dalam setiap proses produksi, hal yang perlu dipahami adalah setiap
produk ataupun jasa yang dihasilkan tidak akan 100% sama. Hal ini karena
adanya variasi selama proses produksi berlangsung. Adanya variasi merupakan
hal yang normal dan wajar, namun akan berpengaruh pada kualitas produk
sehingga perlu dikendalikan.
Umumnya, metode statistik banyak digunakan dalam upaya pengendalian
proses produksi. Pendekatan yang paling umum digunakan dalam dunia industri
adalah melalui metode Statistical Process Control (SPC).
Statistical Process Control merupakan metode pengambilan keputusan
secara analitis yang memperlihatkan suatu proses berjalan dengan baik atau tidak.
SPC digunakan untuk memantau konsistensi proses yang digunakan untuk
pembuatan produk yang dirancang dengan tujuan mendapatkan proses yang
terkontrol (Yuri, T, 2013).
Ada beberapa manfaat dari pengendalian proses statistik bagi organisasi yang
menerapkannya. Ada beberapa manfaat dari pengendalian proses statistik, antara
lain :
1. Tersedianya informasi bagi karyawan apabila akan memperbaiki proses.
2. Membantu karyawan memisahkan sebab umum dan sebab khusus
terjadinya kesalahan.
3. Tersedianya bahasa yang umum dalam kinerja proses untuk berbagai
pihak.
4. Menghilangkan penyimpangan karena sebab khusus untuk mencapai
konsistensi dan kinerja yang lebih baik.
5. Pengertian yang lebih baik mengenai proses.
6. Pengurangan waktu yang berarti dalam masalah penyelesaian masalah
kualitas.
7. Pengurangan biaya pembuangan produk cacat, pengerjaan ulang terhadap
produk cacat, inspeksi ulang dan sebagainya.
8. Komunikasi yang lebih baik dengan pelanggan tentang kemampuan
produk dalam memenuhi spesifikasi pelanggan.
9. Membuat organisasi lebih berorientasi pada data statistik daripada hanya
berupa asumsi saja.
10. Perbaikan proses, sehingga kualitras produk menjadi lebih baik, biaya
lebih rendah dan produktivitas meningkat.
Ada banyak situasi yang memonitor secara bersama atau mengontrol dua atau
lebih yang menghubungkan karakteristik – karakteristik yang dibutuhkan.
( )
( ) (2.1)
√
Rata – rata dari distribusi normal adalah dan varian adalah . Catat bahwa
(bagian dari tanda minus) bentuk eksponential dari distribusi normal bisa ditulis
sebagai berikut :
( )( ) ( )
Banyaknya ukuran jarak standart akar dari ke rata – rata , di mana bentuk “
Standart” rata – rata jarak dinyatakan dalam unit standart deviasi (Montgomery,
D.C, 2009)
1
1 ( X )' 1 ( X )
f ( xi , x2 ,..., x p ) e 2
(2 ) p / 2
p/2
(2.2)
( x) ( x ) i 1,..., n (2.3)
( x) ( x)
Keterangan :
adalah dengan mencari nilai jarak kuadrat untuk setiap pengamatan ke
–i
adalah pengamatan yang ke – i, dengan i = 1, 2, ..., n
adalah kebalikan (inverse) matriks varians- kovarian S
b. Mengurutkan
...
( ) ( ) ( )
( )
persentil untuk distribusi Chi-Kuadrat dengan derajat kebebasan
p.
d. Plot ini merupakan garis lurus bila data berdistribusi normal multivariat.
Kelengkungann menunjukkan penyimpangan dari normalitas.
Kriteria Pengujian :
Angka signifikansi , maka data berdistribusi normal
Angka signifikansi , maka data tidak berdistribusi normal
Diagram kontrol adalah teknik pengendali proses pada jalur yang digunakan
secara luas untuk menaksir parameter suatu proses produksi menentukan
kemampuan dan memberi informasi yang berguna dalam meningkatkan proses
tersebut (Montgomery, 1990).
Grafik pengendali atau disebut diagram kontrol adalah alat untuk
menggambarkan dengan cara yang tepat apa yang dimaksudkan dengan
pengendalian statistik, dengan itu dapat digunakan dalam berbagai cara. Grafik
pengendali pertamakali ditemukan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart, dari Bell
Telephone Laboratories Amerika Serikat pada tahun 1924. Dalam banyak
penerapan, ini digunakan untuk mengawasi proses pada jalur. Yakni, data sampel
dikumpulkan dan digunakan untuk membentuk grafik pengendali. Grafik
pengendali dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe umum. Apabila karakteristik
kualitas dapat diukur dan dinyatakan dalam bilangan, dinamakan variabel. Dalam
hal seperti itu, tepat sekali untuk melukiskan karakteristik kualitas dengan ukuran
tengah dan ukuran variabilitas. Grafik pengendali untuk nilai tengah dan
variabilitas dinamakan grafik pengendali variabel.
UCL
Karakteristik
kualitas CL
sampel
LCL
Bentuk dasar grafik pengendali ditunjukkakan dalam Gambar 2.1 yang merupakan
peragaan grafik suatu karakteristik kualitas yang telah diukur atau dihitung dari
sampel terhadap nomor sampel atau waktu. Grafik itu memuat:
1. Central Line (CL) atau disebut garis tengah yang merupakan nilai rata –
rata karakteristik kualitas yang berkaitan dengan keadaan terkontrol.
2. Uper Control Limit (UCL) yaitu batas pengendali atas.
3. Lower Control Limit (LCL) yaitu batas pengendali bawah.
Selama titik – titik sampel terletak di dalam batas – batas pengendali, proses
dianggap dalam keadaan terkendali, dan tidak perlu tindakan apapun. Jika titik
berada di luar batas pengendali, diinterpretasikan sebagai proses tak terkendali
Karya asli dalam pengendalian kualitas multivariat dikerjakan oleh Hotelling pada
tahun 1947, yang menerapkan prosedurnya pada data pembidik bom selama
Perang Dunia II.
Misalkan terdapat variabel sampel. Rata- rata sampel dan varian
dihitung dari masing – masing sampel biasa sehinnga,
x ∑ (2.4)
Di mana :
∑ ( x ) (2.5)
Di mana :
∑ ( x )( x ) (2.6)
Di mana :
x ∑ x (2.7)
Di mana :
s ∑ (2.8)
Di mana :
Dan
s ∑ (2.9)
Di mana :
, x - adalah elemen – elemen dari vektor x , dan rata – rata dari sampel
(2.10)
[ ]
Rata- rata sampel matriks kovarian S adalah estimasi dari ketika proses berada
dalam keadaan terkendali atau terkontrol.
(x x* (x x* (2.11)
Keterangan :
: Nilai Hotelling
x : nilai observasi
( )
= (2.12)
2.4 Matriks
Definisi. Matriks ialah suatu susunan berbentuk empat persegi panjang dari
elemen-elemen (bilangan-bilangan) yang terdiri dari beberapa baris dan kolom
dibatasi dengan tanda kurung, seperti bentuk :
( , (2.13)
.
Matriks (2.12) disebut matriks tingkat , atau disingkat matriks ,
karena terdiri dari m baris dan n kolom. Setiap disebut elemen (unsur) dari
matriks itu, sedang indeks dan berturut-turut menyatakan baris dan kolom. Jadi
elemen terdapat pada baris ke- , kolom ke- . Pasangan bilangan ( ) disebut
dimensi (ukuran atau bentuk) dari matriks itu. Suatu matriks tidak mempunyai
harga numerik. Biasanya tanda kurung dapat dipakai seperti
( ) * + atau ‖ ‖.
Pada umumnya matiks disingkat dan dinyatakan dengan huruf besar, sedang
elemen-elemen matriks dengan huruf kecil (Sianipar, P, 2007).
( + atau ( )
Akibat ( ) = .
Di mana =( ) ( )
Jadi satu matriks memiliki paling banyak satu invers perkalian, dan disebut invers
perkalian dari satu matriks taksingular sebagai invers dari dan ditulis sebagai
(Leon, Steven J., 2001).