Isabella Amalia DP - 1607123544 - Tugas Ekosistem Pesisir
Isabella Amalia DP - 1607123544 - Tugas Ekosistem Pesisir
Nim : 1607123544
Kelas : Teknik Lingkungan
Tugas : Ekosistem Pesisir
Logam terlarut:
17. Raksa (Hg) mg/L 0,001
18. Kromium heksavalen (Cr(VI)) mg/L 0,005
19. Arsen (As) mg/L 0,012
20. Kadmium (Cd) mg/L 0,001
21. Tembaga (Cu) mg/L 0,008
22. Timbal (Pb) mg/L 0,008
23. Seng (Zn) mg/L 0,05
24. Nikel (Ni) 0,05
3. Biologi
1. Coliform MPN/100 ml 1000
2. Patogen sel/100 ml Nihil
3. Plankton sel/100 ml Tidak bloom
4. Radio Nuklida
1. Komposisi yang tidak
diketahui Bq/l 4
Secara fisik, piramid desalinator biasanya dibangun dengan menggunakan bambu dan
plastik yang berlapiskan ultra violet. Adapun, untuk ukuran sudut prima, sudut yang
paling ideal adalah yang mencapai 45 derajat. Dengan sudut yang sedemikian tajam,
maka teknologi pengolahan akan semakin bagus untuk mengalirkan air. Akan tetapi
volume dan terpaan angin akan lebih tinggi juga. Air yang dihasilkan dari penguapan
akan mengalir mengikuti plastik UV, dan selanjutnya mengalir pada pipa paralon yang
terpasang dibagian bawah aliran air di lapisan plastik.
Untuk saat ini, , penggunaan teknologi canggih tapi efisien itu sudah diterapkan di
pabrik pengolahan garam di Cirebon, Jawa Barat. Untuk ke depan, teknologi tersebut
akan dikembangkan di kawasan Indonesia Timur dengan menggandeng kementerian
atau lembaga yang berkaitan. Dengan pengembangan itu, maka diharapkan
permasalahan air bersih bisa diatasi.
b. Penyulingan
Untuk mengolah air sumur asin agar bisa digunakan bisa melalui proses penyulingan.
Salah satu cara alami penyulingan ialah menguapkan air yang asin kemudian
mengembunkan uapnya kembali. Jadi saat air tanah yang asin dipanaskan atau direbut,
hanya air yang akan menguap, sedangkan garam – garam tetap larut dalam larutan
tersisa.
c. Reverse Osmosis
Sistem ini dikerjakan dengan cara memberikan tekanan pada air yang asin sehingga
memaksa molekul – molekul air murni menembus sebuah membrane, sedangkan
sisanya yang bisa berupa garam, bahan organic hingga bakteri akan tertinggal di
penyaringan. Sistem ini dapat dikerjakan secara terus menerus sehingga mampu
menghasilkan kemurnian air mencapai 99%. Dengan tingkat produksi yang tinggi,
sistem ini menjadi cara paling gampang untuk mengolah air tanah asin. Sistem ini juga
diklaim lebih hemat tempat dan tentu saja hemat energi dibanding sistem penyulingan.
d. Pencegahan Intrusi Air Laut
Setelah berhasil mengolah air yang asin, harus mampu mengendalikan intrusi laut agar
tidak semakin parah. Caranya dengan memindah lokasi sumur lebih ke arah hulu. Hal ini
membuat tekanan air tanah akan bertambah besar. Selain itu, Anda juga bisa menambah
kedalaman sumur hingga kurang lebih 100 meter. Dengan cara ini, sumber air yang
didapat akan menjadi lebih bagus. Namun, cara ini memiliki kekurangan karena air tanah
yang keluar biasanya memiliki warna berbeda dan suhu diatas rata – rata dari air sumur
biasanya.
Untuk mengurangi intrusi, Anda juga bisa menambah vegetasi atau tumbuhan di
sekitar pantai. Hal ini berguna karena tumbuhan bisa mengontrol pergerakan pasir
hingga mengontrol pergerakan air laut yang masuk ke tanah.