Anda di halaman 1dari 23

3rd Economics & Business /?

e
3'° R
Research
earcn Festival
13 November 2014

Analisis Pengembangan Produk Susu Murni dan Yoghurt Menggunakan


Metode Quality Function Deployment (QFD) Dalam Rangka Keputusan
Bisnis

(Studi kasus pada PT. MSA)

Okky Rizkia Yustian


Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama
Okky .rizkia @ widyatama. ac.
acidid

ABSTRACT
The encouraging factors to implement product development is advance of science and
technology, change of consumer's demands due to change taste, competition and a requirement to
improve profit. The research is intended to figure out and anylyze the tools applied in the PT MSA
MSA's 's
product development and its alternatives. Quality Function Deployment (QFD) is used to find product
attributes for
for consumer's demand, company's performance, level of interest, technical paramaters.
paramaters, an
requirement of process and quality procedures to improve products. Design study is a quantitative
research method with two kinds of validity, namely external and internal validity. QFD application in
PT. MSA resulted 15 product attributes demanded by consumers and those are interpreted in 9
technical parameters in House
Flouse of Quality (HOQ)
(FIOQ) for fresh milk in package, while for yoghurt, it has
15 product attributes interpreted in 8 parameters in House
Flouse of Quality (HOQ).
(FIOQ). PT. MSA will conduct
their business decision for the product development based on the step of priority for yoghurt product
because it can increase total sales, overcoming the weakness of marketing comparison with fresh milk
in package.
Keywords: Product development, Quality Function Deployment, Business Decision.

PENDAHULUAN

Gizi yang cukup memiliki peran yang penting selama usia sekolah untuk menjamin bahwa
anak-anak mendapatkan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang maksimal. Di dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan tersebut seorang anak membutuhkan sejumlah zat gizi yang harus
barns
didapatkan dari
dan konsumsi pangan dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dianjurkan setiap
harinya (Brown, 2005). Susu merupakan salah satu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi
lengkap yang dapat menunjang proses pertumbuhan (Almatsier, 2002). Seseorang yang mengonsumsi
susu dalam jumlah yang rendah pada saat anak-anak, akan menghalangi mereka dalam mencapai
kepadatan tulang maksimum (peak bone mass) saat dewasa sehingga akan terjadi penurunan masa
tulang dan dapat .Susu merupakan salah satu bahan makanan hewani yang sangat penting bagi
manusia.

Dikaji dari nilai gizinya tersebut, susu mempunyai banyak kegunaan bagi kehidupan manusia.
Jika dibandingkan dengan bahan makanan lain, susu adalah bahan makanan yang mendekati
kesempumaan.
kesempurnaan. Hal itu disebabkan karena hampir seluruh protein susu dapat dicerna tubuh. Oleh
karena itu susu menjadi bahan makanan yang penting dalam menu empat sehat lima sempurna, yaitu
sebagai penyempurna susunan makanan sehari-hari.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 199
3rd Economics & Business Rm^aron
3'° Research Festival
13 November 2014

Selama ini masyarakat menyetorkan perahan susu murninya ke KPSBU (Koperasi Peternak
Susu Bandung Utara).
Utaraj. Pendirian koperasi peternak sapi ini karena sadarnya akan potensi yang sangat
besar di daerah Lembang. Para peternak menjual susu perahan per liternya
litemya sebesar Rp 4.300, terlihat
begitu rendahnya harga yang ditawarkan oleh KPSBU sehingga PT. MSA bemiat berniat untuk menjual
langsung olahan susu murninya ke konsumen. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan laba bersih yang
diperoleh selama ini.

Namun kendala pemasaran sangat mempengaruhi berkembangnya usaha tersebut, bahwa


semakin tingginya budaya minum susu, maka produksi susu kemasan tersebut akan semakin
dibutuhkan. Terlebih, sekarang ini budaya konsumsi susu sapi segar sedang ditingkatkan sehingga
industri kemasan susu segar menjadi salah satu pilihan masyarakat. Selain itu hal-hal lain
Iain seperti
penentuan harga, saluran pemasaran, promosi produk tidak dilakukan dengan baik sehingga
kecenderungan dilakukan penjualan hanya mengejar omset penjualan sesaat, mengakibatkan peternak
tidak memiliki posisi tawar akan produk susu murni yang dihasilkan secarasccara berkesinambungan.
Apabila kondisi tersebut secara terus menerus berlangsung tanpa ada perbaikan menyebabkan produk
susu murni susah untuk diterima di pasaran.

PT. MSA akan melakukan pengembangan produk susu murni. Oleh karena itu diperlukan
suatu pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran pemasar
pemasaranan dengan menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD), sehingga diharapkan terdapat peningkatan kualitas produk susu
murni yang sesuai denan harapan konsumen. Dalam metode QFD, dilakukan suatu kegiatan
benchmaking untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan suatu produk dibandingkan dengan
produk pesaing lainnya. Sistem ini untuk meningkatkan keselurahan kualitas menuju pencapaian
keunggulan bersaing yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh (total)
anggota organisasi. Hasil dan
dari implementasi QFD akan menghasilkan suatu rumah mutu (House Of
Quality/ HOQ) yang akan menjadi informasi dalam pengembangan produk. Dengan menggunakan
aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) pada pengembangan produk susu murni,
diharapkan akan menghasilkan varian produk susu murni yang berkualitas. Alat analisis ini
diharapkan dapat menjembatani proses peningkatan kualitas produk susu murni berdasarkan aspek
bauran pemasaran dengan selera pasar. Hasil pengembangan produk susu murni berdasarkan bauran
pemasaran diharapkan bisa menjadi solusi pasti untuk perkembangan usaha susu murni sehingga susu
murni yang dihasilkan dapat menjadi komoditi yang potensial dan dapat bersaing.

Dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan antara susu murni dalam kemasan dan
yoghurt. Dan
Dari pengolahan dan pemasaran susu murni dalam kemasan, tantangan besar adalah masih
sulitnya mengubah kebiasaan konsumsi susu masyarakat yang selama ini masih suka produk susu
kental manis. Padahal di berbagai negara maju, susu segar-
segar dalam kemasan menjadi pilihan utama
yang ditunjang budaya minum susu yang sudah memasyarakat untuk kepentingan kesehatan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut;
berikut:

1. Bagaimana QFD digunakan dalam analisis pengembangan produk pada PT. Murpi
2. Bagaimana hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu murni kemasan dan
yoghurt
3. Bagaimana memilih alternatif dari hasil analisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu
murni kemasan dan yoghurt

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 200
3rd Economics & Business Repearon
3'° Research Festival
13 November 2014

4. Bagaimana keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh PT. Muipi
Murpi

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD yang digunakan dalam analisis pengembangan produk
pada PT. Murpi
2. Untuk mengetahui dan menganalisis QFD dalam analisis pengembangan produk susu murni mumi
kemasan dan yoghurt
3. Untuk mengetahui dan menganalisis alternatif dari basil analisis QFD dalam analisis
pengembangan produk susu murni kemasan dan yoghurt
4. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan bisnis yang dibuat berdasarkan analisis QFD oleh
PT. Murpi

Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan
Diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan masukan bagi perusahaan
untuk mengetahui keinginan konsumen, bagaimana strategi pengembangan produk, dan sebagai
masukan yang bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan dimasa yang akan
datang.
2. Bagi pihak lain
Penelitian yang dilakukan ini dapat digunakan sebagai penelitian lebih lanjut sebagai bahan
referensi bagi peneliti yang akan mengambil topik permasalahan yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Produk Baru

Produk baru melipuT


meliputi produk asli, produk yang ditingkatkan, produk yang dimodifikasi, dan
merek baru. Pengertian produk baru selain dilihat dari tujuan perusahaan, kita juga perlu berusaha
agar konsumen dapat memandang produk tersebut adalah produk baru.

Menurut kantor konsultan Bootz, Allen dan Hamilton yang dikutip oleh Kotler
dialihabahasakan Hendra Teguh (2002: 374) mengidentifikasi ada enam kategori produk baru yaitu:

1. Produk baru bagi dunia


Produk baru yang menciptakan suatu pasar yang sama sekali baru.
2. Uini produk baru
Produk baru yang memungkinkan perusahaan memasuki pasar yang telah mapan untuk pertama
kali.
3. Tambahan pada lini produk yang telah ada
Produk-produk yang melengkapi suatu lini produk perusahaan yang telah mantap (ukuran,
kemasan, rasa dan laindain).
4. Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
Produk baru yang memberikan kinerja yang telah lebih baik atau nilai yang dianggap lebih hebat
dan menggantikan produk yang telah ada.
5. Penentuan kembali posisi (repositioining)
Produk yang telah ada diarahkan ke pasar atau segmen pasar baru.
6. Pengurangan biaya
Produk baru yang menyediakan kinerja serupa dengan harga lebih murah.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 201
3rd Economics & Business Researon
3'° Research Festival
13 November 2014

Pengertian Pengembangan Produk Baru

Pengembangan produk yang berhasil, mengharuskan perusahaan untuk menetapkan suatu


organisasi yang efektif dalam mengelola proses pengembangan produk baru. Manajemen puncak
paling bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru.

Menurut Kotler dan Armstrong yang diterjemahkan oleh Sarwiji (2001;


(2001: 409), pengertian
pengembangan produk baru sebagai berikut:

"Pengembangan produk adalah mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik agar
meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan"

Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dialihbahasakan oleh David Octarevia (2001: 450)
adalah:

"Pengembangan produk mempakan strategi pemasaran yang memerlukan penciptaan produk


baru yang dipasarkan, proses merubah aplikasi untuk teknologi baru kedalam produk yang
dapat dipasarkan"

Berdasarkan definisi di atas, pengertian pengembangan produk adalah usaha yang dilakukan
perusahaan untuk menghindari penumnan
penurunan volume penjualan. Pengembangan produk dapat berupa
perbaikan dari produk yang sudah ada atau berusaha menciptakan produk baru untuk diproses dan
dipasarkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada pasar saat ini.

Definisi Quality F
Function
unction Deployment (QFD)

Quality Function Deployment (QFD) adalah metode perencanaan dan pengembangan


produk/jasa sccara
secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembang mendefinisikan secara
sccara jelas
kebutuhan dan harapan tersebut dan mengevaluasi kemampuan produk atau jasa sccara
secara sistematik
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut. (Wahyu, 2003: 184).

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk
menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan
teknis yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan
bertindak (Nasution, 2001: 52).

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari
pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut "suara dari pelanggan" (voice of the customer). Pekerjaan dari
tim QFD adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan
kemudian berlanjut
berianjut melalui 4 aktivitas utama yaitu (Gaspersz, 2001:42)

1. Perencanaan Produk (Product Planning)


Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan kedalam kebutuhan-kebutuhan teknik (technical
requirements).
2. Desain Produk (Product Design)
Menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik kedalam kar
karakteristik
akteristik komponen.
3. Perencanaan Proses (Process Planning)
Mengedentifikasikan langkah-langkah proses dan parameter-parameter serta menerjemahkan
kedalam karakteristik proses.
4. Perencanaan Pengendalian Proses (Process Planning Control)
Menetapkan atau menetukan metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik
proses.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis 202
aSS Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business Refjaron
3'° Research Festival
13 November 2014

Tahapan-tahapan pengimplementasian Quality Function Deployment (QFD) secara umum ada


tiga fase:

1. Fase pengumpulan suara konsumen (Voice of Customer)


2. Fase penyusunan rumah kualitas (House
(Flouse of Quality)
3. Fase analisa dan interpretasi

Matrik House of Quality

Metode QFD adalah prosedur yang sistematis untuk melukiskan keinginan pelanggan dan
menginterpretasikannya dalam hal kekhususan produk dan karakteristik proses. Dalam QFD, suatu
matriks yang saling berhubungan dikembangkan untuk menetapkan hubungan antara keinginan
pelanggan dan parameter teknik dari produk atau jasa.

Harus dicatat bahwa QFD dapat diterapkan untuk menganalisis pelayanan jasa seperti halnya
perencanaan dan pabrikasi suatu produk. Dan banyaknya matriks digunakan untuk menganalisa bisa
sedikit (1) atau banyak tergantung kebutuhan. Pada sisi tangan kiri (bagian 1), terdiri dari daftar input
yang berisi keinginan dari konsumen. Masukan diterjemahkan ke dalam output yang teknis, yang
dimasukkan di bagian 2 dari matriks itu. Output dari matriks 2 menjadi input untuk matriks bagian 3,
seperti terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 1. Pengembangan Matriks House of Quality

(Sumber: Groover, 2005: 769)

Outpiii Outpn \
Technical
Tertuul Prccesa QtJ5i!rt]|i
Oualify
Reqiirionenila
Reqiifitinsrila Requlnehieni
P-wjuireffieiC Piixjedurts
Pruusdiires
E1

ai
£-

n
n C: ^

Pengertian Atribut Produk

Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang sering dijadikan dasar

pengambilan keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian (Tjiptono, 2003). Atribut produk
mempunyai pengaruh yang cukup besar pada persepsi konsumen terhadap suatu produk, karena di
dalamnya terdapat unsur-unsur yang memberikan manfaat atas produk itu sendiri, karenanya semakin
kuat manfaaat dan keunggulan atribut atas sebuah produk, maka akan memberi nilai lebih atas uatu
produk tersebut

Strategi Pemasaran

Menurut Schnars (1998) yang menjadi fokus strategi pemasaran khususnya pada tingkat
makro adalah variabel bauran pemasaran, yang terdiri atas

produk, harga, distribusi, dan promosi. Karenanya dalam menetapkan strategi harus mencakup proses
penetapan dan pemilihan harga untuk suatu produk, desain, promosi serta alur distribusinya.

f
feb Fakultas Ekonomika
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
dan Bisnis
aSS Universitas Kristen Satya Wacana \ 203
3rd Economics & Business Reeearon
3'° Research Festival
13 November 2014

Tujuan pemasaran untuk membantu perusahaan dalam upayanya untuk menggapai tujuan dan
target perusahaan sccara
secara menyeluruh. Untuk mencapai tujuan pemasaran maka dirancang suatu
strategi pemasaran yang dilakukan dalam

bentuk bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran terdiri dari STP, yaitu Segmenting,
Targeting dan Positioning.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran yang


dibandingkan dengan harapannya. Definisi kepuasan menurut Kotler (2000:42) adalah:

"Kepuasan adalah perasaan senang atau kesan seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja (atau basil) suatu produk dengan harapan-harapannya".

Penghargaan pelanggan dibentuk berdasarkan pengalaman mereka, saran teman-teman, dan


iklan yang disampaikan perusahaan jasa. Pelanggan memilih memberi jasa berdasarkan harapan ini
dan setelah menikmati jasa tadi mereka akan membandingkannya dengan apa yang mereka harapkan.

Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi tetapi tidak sesuai dengan harapan,
har apan, konsumen akan
menimbulkan berbagai macam tindakan. Tindakan-tindakan tersebut menurut Tjiptono (2000:154):

1. Tidak melakukan apa-apa


2. Melakukan keluhan secara langsung
3. Memperingatkan teman atau kerabat
4. Mengadu ke media masa

Pengukuran Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan hal yang bersifat kualitatif, subjektif dan abstrak. Namun
demikian bukan berarti terlalu sulit untuk mengukumya
mengukurnya karena berbagai metode untuk mengukur
kepuasan konsumen telah dikembangkan oleh beberapa ahli.

Menurut Kotler yang dukutip oleh Tjiptono (2000:34) Mengidentifikasikan empat metode
untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran


2. Ghost shopping (pembeli bayangan)
3. Lost customer analysis (analisis pelanggan yang hilang)
4. Survey kepuasan pelanggan

Kerangka Penelitian

Berawal dari analisis SWOT yaitu dengan menganalisa kekuatan (Strength) yang dimilki oleh
susu murni yaitu dengan tersedianya Sumber Daya Alam yang luas, iklim yang mendukung, masa
panen susu yang tidak tergantung musim, susu tanpa bahan pengawet, dan diolah dengan sangat
higienis.

Selain memiliki kekuatan (Strenght), susu mumi


murni tentu memiliki kelemahan (Weakness) antara
lain timbulnya produk cacat atau gagal dalam setiap produksi, karena tidak menggunakan bahan
pengawet produk ini tidak dapat bertahan lama, dan banyaknya persaingan.

Peluang (Opportunity) yang ada adalah produksi yang dihasilkan segar dan berkualitas, harga
barang yang menarik dan terjangkau, dan menjual produk dengan kemasaran dan cup.

Hambatan (Treath) adalah susu murni yang dijual setiap harinya tidak selalu habis, kurangnya
informasi tentang peluang pasar, dan produk ini tidak terjual di supermarket atau toko klontongan.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
204
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business Ro^osron
3'° Research Festival
13 November 2014

Dari
Dan analisis SWOT tersebut, maka dipeiiukan perbaikan/ pengembangan produk susu murni.
Pengembangan produk susu murni dilakukan dengan menggunakan Metode Quality Function
Deployment, dimana konsep perbaikan berawal dari "voice of customer" yaitu dengan mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni. Setelah diidentifkasi
diidentifkas apa
yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, dibuat matriks perencanaan yang berisi hubungan antara
atribut kebutuhan dan keingiaan konsumen dengan karakteristik teknis Selain itu dilakukan
benchmarking dengan mencari referensi pesaing, kemudian membandingkan kinerja susu murni
apakah telah sesuai target atau tidak. Kemudian dilakukan analisis, fokus pengembangan produk
berdasarkan bauran pemasaran, yaitu:

1. Product (Produk), menyesuaikan produk susu murni dengan keinginan konsumen dan dikaitkan
dengan teknis produksi
2. Price (Harga), menyesuaikan harga dengan biaya produksi serta permintaan pasar
3. Place (Tempat/Saluran Distribusi), menganalisa apakah saluran distribusi yang ada telah sesuai
dengan kebutuhan konsumen
4. Promotion (Promosi), melakukan perbaikan jika konsumen membutuhkan dan mengharapkan.

Hubungan Antar Variabel


Yariabel

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, sehingga jumlah variabel sulit untuk
ditentukan, tetapi bukan berarti hubungan antar variabel tidak dapat ditentukan. Dalam penelitian
kualitatif hubungan antar variabel dapat dilakukan dengan analisis domain, dimana dalam analisis
domain ini dilakukan analisis hubungan sematik, yang dibagi menjadi sembilan tipe yaitu
(j60*8)' spatial (ruang), causeeffect (sebab akibat), rationale (rasional),
strictinclusion (jenis),
locationforaction (lokasi untuk melakukan sesuatu), function (fungsi), meansend (cara mencapai
tujuan), sequence (urutan), dan attribution (atribut). Secara kesekuruhan penelitian kualitatif yang
bersifat holistik dan lebih menekankan kepada proses, maka dalam penelitian ini hubungan antar
variabel lebih bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dipendennya.

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni digunakan
hubungan antar variabel yang bersifat interaktif sehingga tidak diketahui mana variabel independen
dan dipendennya. Yang bisa dilakukan adalah analisis domain, yaitu hubungan semantik tipe atribut,
dimana konsumen menyebutkan apa saja yang menjadi kebutuhan dan keinginan akan produk susu
murni.

Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen atas atribut yang dibutuhkan dan diinginkan
konsumen adalah bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi, sehingga tidak diketahui mana
variabel independen dan independennya. Dalam hal ini hubungan interaktif jika persepsi konsumen
akan produk susu murni menyatakan bahwa kualitas susu murninya bagus. Artinya produk susu murni
sudah memenuhi keinginan konsumen dan tidak perlu dilakukan perbaikan, tetapi juga sebaliknya jika
dilakukan pengembangan produk berarti bahwa kualitas susu murni masih rendah menurut persepsi
konsumen. Analisis domain yang digunakan adalah analisis semantik tipe atribut.

Untuk mengetahui bagaimana menerjemahkan kebutuhan konsumen akan produk susu murni
kedalam karakteristik produk digunakan hubungan antar variabel bersifat interaktif dan juga
digunakan hubungan antar variabel yang bersifat sebab akibat, sehingga ada variabel dependen dan
independen. Analisis domain yang dilakukan dengan hubungan semantik tipe atribut, tipe fungsi, tipe
urutan, dan cara mencapai tujuan. Konsumen menyebutkan karakteristik susu murni yang diinginkan,
kemudian dihubungkan dengan karakteristik teknis produksi, setelah itu dilakukan analisis, termasuk
melakukan perbandingan dengan pesaing, setelah itu dilakukan konsep perbaikan berdasarkan bauran
pemasaran.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 205
3rd Economics & Business Refearon
3'° Research Festival
13 November 2014

Analisis SWOT Pengembangan Analisis SWOT


Susu Murni Produk Yoghurt

Customer Needs

I
Voice of Customer

i
X
Kinerja Produk

1
Rekomendasi

i
1
Konsep pengembangan
produk

I
1
Perbandirigan Susu
Murni dari Yoghurt

Keputusan Bisnis

Gambar 2
Skema Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN

Desain penelitian

Peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode penelitian kualitatif, karena data yang
diperoleh akan lebih lengkap, lebih mendalam, lebih kredibel, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai. Penelitian dirancang untuk mencari kejelasan data dan kedalaman informasi.
Dengan metode kualitatif mengutamakan proses, sehingga makna akan lebih jelas.

Dalam penelitian kualitatif terdapat dua macam validitas, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan basil yang
dicapai. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah basil penelitian dapat diterapkan
secara generalisasi. Temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

Objek Penelitian

Di tahun 2010 Murpi berkembang sebagai salah satu penghasil susu terbesar di kawasan
Lembang yang menyetorkan susunya sebanyak 400 liter per hari ban kepada koperasi KPSBU yang
nantinya akan dijual kepada salah satu IPS (Industri Pengolahan Susu) di Indonesia.

Pada Tahun 2011 MURPI mendaftarkan ijin usahanya dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT)
menjadi PT MURPI. Tercatat ada 25 tenaga kerja yang bekerja dalam MURPI sekarang.
^E,S% Fakultas Ekonomika dan Bisnis ^Qg
» feb
r Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business Re'-earon
3'° Research Festival
13 November 2014

Oprasionalisasi Variabel
Yariabel

Tabel l.Operasionalisasi Variabel


Yariabel Penelitian

Variabel
Yariabel Dimensi Indikator Skala Instrumen

Produk Nilai
Niiai a. Kuaiitas
Kualitas Ordinal Kuesioner
konsumen
(Xi) b. Variasi produk

c. Merkdagang

d. Kemasan

e. Ukuran

Haiga
Harga Biaya a. Daftar harga Ordinal Kuesioner

(X2) b. Diskon

c. Periode
pembayaran

Tempat Kenyamanan a. Saluran


Saiuran Ordinal Kuesioner
distribusi
(X3)
(Xs)
b. Area

c. Lokasi

d. Gudang
pengangkutan

Promosi Komunikasi a. Promosi Ordinal Kuesioner


penjuaian
penjualan
(Xr)
b. Tklan
Iklan

c. Penjuaian
Penjualan
langsung

Pengembangan Perbaikan Produk susu murni Ordinal Kuesioner


yang terus dan Yoghurt
Produk
menerus disesuaikan
(Y) akan produk dengan keinginan
susu murni konsumen
dan Yoghurt

Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara


sccara langsung dari objek penelitian yang berupa basil survey, observasi dan
wawancara kepada narasumber sebagai responden meiaiui
melalui kuesioner, penjelasan
penjeiasan dan keterangan
dari pihak peternak susu mumi
murni pada PT. Murpi.

2. Data Sekunder

^E,S% Fakultas Ekonomika dan Bisnis


» feb
r Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business R&
3'° e
Research
earon Festival
13 November 2014

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti. Data berfungsi
sebagai pelengkap data primer, data sekunder dapat diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku,
internet dan catatan yang berkaitan erat dengan masalah yang sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan basil penelitian yang diharapkan, maka diperlukan data dan informasi
yang mendukung penelitian, sehingga data yang diperoleh akan berkualitas. Menurut Sugiyono
(2003; 129) ada beberapa teknik pengumpulan data, dalam penelitian itu teknik pengumpulan data
dilakukan melalui:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner

b. Wawancara

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Sedangkan dalam penelitian ini yang menggunakan metode kualitatif teknik pengumpulan
data dilakukan melalui:

1. Observasi

2. Wawancara mendatam.

3. Kuisioner

4. Triangulasi

Data dan informasi primer untuk menyirsun House of Quality (Rumah Kualitas) dan
pemilihan atribut produk susu murni
mumi dikumpulkan melalui wawancara dengan UKM susu mumi
murni yang
berada di bawah naungan KPBS. Wawancara dilakukan kepada para pengusaha, Ketua Koperasi,
Bagian Bina Sarana Produksi, dan Bagian Humas. Sedangkan untuk kuisioner diberikan kepada
konsumen pembeli produk susu mumi.
murni.

Data yang diperoleh dari lapangan akan dianalisa dengan cara deskriptif dengan menggunakan
beberapa teknik analisa statistik yang sesuai dengan kebutuhan

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandung, alasan peneliti memilih Masyarakat
Kota Bandung sebagai sampel, karena masyarakat Kota Bandung sudah mewakili berbagai macam
latar belakang, diantaranya pegawai swasta, wiraswasta, mahasiswa dan pelajar,
pel ajar, professional, ibu
rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil, Polisi, Tentara, guru, dan lain-lain.

Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dimana penelitian ini mempunyai tujuan atau
target tertentu dalam memilih sampel. Penelitian ini menggunakan metoda teknik Multistage Cluster
merupakan
mempakan salah satu bagian dari sampling probabilitas. Samplin klaster ini berkaitan dengan
sampling area yang lebih kecil yang jelas batas-batasanya (Rachmat Kriyantono, 2008:156).

Multistage Cluster

William G. Cochran memberikan gambaran tentang Cluster Sampling sebagai berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 208
3rd Economics & Business Researon
3'° Research Festival
13 November 2014

" Populasi dibagi kedalam sub-sub unit yang berukuran lebih kecil. Sampel tahap pertama
"Populasi
diperoleh dari pemilihan sebagian atas unit-unit atau lebih dikenal dengan unit primer dan
sampel tahap kedua diperoleh dari pemilihan unit didalam unit primer terpilih."

Klaster ini memiliki beberapa keuntungan: hemat biaya bila klaster didefinisikan dengan
jelas, membantu periset karena tiadanya daftar sampling karakteristik
karaktcristik populasi (parameter) dari
klaster dapat diberlakukan untuk populasi seluruh populasi (Rachmat Kriyantono, 2008: 156).

Mencari ukuran sampel dari data diatas, maka perlu dihitung dengan menggunakan rumus di
bawah ini (Prijana, 2005:42):

n' = n x deff

tlr
no V
n=■ deff =
^n11 }
0o 'p-q^
1+
InJ Iv n j

_ t2(p.q)
(p-q) dN
n
o = v= -T
d2 U
v t yJ

Keterangan :
n' = sampel untuk tahap pertama
n = Sampel untuk unit primer
no - sampel asumsi
d = sampling eror
t = koefisien kepercayaan (Coefficient of Confidence)
p & q = parameter proporsional binominal
deff = design effect
N = populasi untuk unit primer
Dari rumus dan data yang tersedia, dapat ditentukan sebagai berikut:
N = 30
=30
d = 00,7 (ditentukan peneliti)
t = 1,96 (95%)
p&q = (50% : 50%)

Setelah melewati beberapa tahap ukuran sampel telah diketahui, yakni dari tiap-tiap kelurahan
hanya dibutuhkan satu unit sampel yaitu satu (1) RW, dengan melakukan teknik acak sederhana
(randomisasi) terpilih:

a. RW 02 dari Kelurahan Sadang Serang yang memiliki 6 RT

b. RW 08 dari Kelurahan Cieumbeluit yang memiliki 6 RT

c. RW 12 dari kelurahan Taman Sari memilki 8 RT

Unit sampel tersebut masih terlalu besar, oleh karena itu peneliti akan melakukan multi-stage
cluster untuk mencari ukuran sampel tahap ke-empat, cara yang dilakukan adalah dengan
mengalihkan jumlah populasi dengan 10% sehingga diperoleh basil perhitungan sebagai berikut:

^E,S% Fakultas Ekonomika dan Bisnis


» feb
r Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business RB
3'° e
Research
^aron Festival
13 November 2014

a. RW 02 kelurahan Sadang Serang : 6 x 10% = 0,6

b. RW 08 Kelurahan Cieumbeluit : 6 x 10% = 0,6

c. RW 12 Kelurahan Taman Sari


Said : 8 x 10% = 0,8

Tahap selanjutnya adalah melakukan randomisasi untuk memilih RT yang akan dijadikan
sebagai unit sampel, dari randomisasi terpilih:

a. RT 05 dari RW 02 Kelurahan Sadang Serang sebanyak 34 orang

b. RT 02 dari RW 08 Kelurahan Cieumbeluit sebanyak 21 orang

c. RT 07 dari RW 12 Kelurahan Taman Sari sebanyak 46 orang

Sehingga diketahui unit sampel dari penelitian ini berjumlah 101 orang.

Metode analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sab atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Digunakan perangkat lunak Software SPSS 15 for windows
dalam menguji validitas pada penelitian ini.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree
of freedom ( df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Bandingkan nilai Correlated Item -
Total Correlation dengan basil perhitungan r table, jika r hitung lebih besar
bcsar dari r table dan nilai
positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, Imam, 2001: 45).

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, Imam,
2001:42).

Pengolahan Data Quality Function


F unction Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House
Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisis QFD membolehkan lebih dari
satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini
menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan hasil
basil analisis yang optimal.

Matrik HOQ

Langkah-langkah pembuatan matrik HOQ adalah sebagai berikut:

1. Menentukan derajat kepentingan tiap atribut:


n
yoKi
V DKt
A" =
n

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 210
3rd Economics & Business /?e®earcn
3'° Research Festival
13 November 2014

Dimana: DKi = Derajat Kepentingan responden ke-i

n =
=jumlah
jumlah responden

2. Kinerja atribut produk


n
Tv
I*'
r=l
r: I
n

Dimana: Ki = Kepuasan responden ke-i

n =
=jumlah
jumlah responden

3. Menentukan nilai target dari setiap atribut produk

4. Menentukan rasio perbaikan.

Nilai target
Rasio perbaikan =
Kinerja produk

5. Menentukan sales point

6. Menentukan bobot dari setiap atribut produk

Bobot = Derajat Kepentingan x Rasio Perbaikan xSales Point

7. Menentukan normalisasi bobot.

8. Identifikasi parameter teknik (technical requirements)

9. Menentukan interaksi antara keinginan konsumen dengan parameter teknik.

a. Nilai matrik interaksi keinginan konsumen dengan parameter teknik.

KD
KT; = I BT;
BTi x Hi

Dimana:

KTi = Nilai absolut parameter teknik setiap atribut

BTi = Kepentingan relatif (bobot) keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan
atribut produk.

Hi = Nilai hubungan keinginan konsumen yang memiliki hubungan dengan atribut


produk.

b. Prioritas Parameter Teknik berdasar


bcrdasar kepentingan relatif

Parameter teknik absolut


Kepentingan relatif = x 100%
Z Parameter teknik absolut

Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

1. Identifikasi masalah

^ _ I— Fakultas Ekonomika dan Bisnis


211
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business Researon
3'° Research Festival
13 November 2014

2. Proses pengumpulan data diperoleh keterangan mengenai atribut kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan cara wawancara kepada pihak yang dianggap bisa menjawab permasalahan.
3. Identifikasi atribut kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk susu murni, atribut ini
digunakan untuk penyusunan kuisioner.
4. Penyusunan dan penyebaran kuisioner basil dari penelitian pendahuluan. Kuisioner disebarkan
kepada konsumen.
5. Pengolahan data basil kuisioner dengan menggunakan metode Borda dan CPI
6. Bobot atribut juga dapat dijadikan skala prioritas perbaikan, kemudian dilakukan perbandingan
dengan pesaing yang dapat diperoleh melalui referensi pesaing.
7. Penerapan metode Quality Function Deployment, dengan membuat matriks (HOQ)
8. Perbaikan/pengembangan produk sesuai dengan keinginan konsumen

Waktu Penelitian (Time horizon)

Time Horizon dalam penelitian ini adalah selama 3 bulan lamanya, dimulai dari menyusunan
proposal penelitian sampai tahap membuat laporan basil penelitian. Penelitian ini dilakukan pada PT.
Murpi yang berlokasi di desa Cikahuripan, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Lembang. Penelitian
berupa observasi dan wawancara yang lakukan dari bulan Maret - Mei 2014. Sedangkan untuk
penyebaran
penyebar an kuisioner dlakukan mulai bulan Mei - Juni 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tools Yang Digunakan Dalam Pengembangan Produk Pada PT. Murpi


PT. MSA menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu
murni kemasan dan yoghurt. Pada dasarnya
dasamya metode QFD ini digunakan untuk memastikan bahwa
sebuah perusahaan atau organisasi memusatkan perhatiannya terhadap kebutuhan pelanggan sebelum
setiap perancangan produk dilakukan, namun penerapan QFD ini dapat juga digunakan untuk
mengetahui suara konsumen terhadap suatu produk yang sudah ada untuk pengembangan kualitas
serta untuk mengetahui posisi produk tersebut di dalam persaingan dengan produk merk lain. QFD
digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasikan suara pelanggan (atribut pelanggan) yang kritis dan
menciptakan suatu hubungan mata rantai yang spesifik antara suara pelanggan dan respon teknis
perusahaan.

Dengan memanfaatkan metode QFD ini suatu tenaga pemasaran dan tim pendesain produk
dapat menjawab pertanyaan seperti berikut: atribut apa yang kritis bagi pelanggan, apa yang menjadi
respon teknis yang penting dalam mendukung atribut pelanggan, dan apakah parameter tar-get
target respon
teknis sebelum merancang atau mengembangkan kualitas produk. Features dan rancangan desain
produk yang akan dikembangkan pada suatu periodik bukanlah terletak pada selera, opini dan
keinginan individu dalam pemsahaan tersebut melainkan ada "suara" calon atau pelanggan yang
sangat banyak dan beragam yang harus didengar dan dianalisa dengan baik, ditambah lagi dengan
faktor-faktor yang cukup rumit dan kompleks seperti persaingan bisnis yang sangat ketat. Inti dari
metode QFD ini adalah suatu matriks besar yang menghubungkan apa keinginan pelanggan dan
bagaimana suatu produk akan didesain dan diproduksi agar memenuhi keinginan pelanggan.

Tujuan dari QFD sendiri tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan-harapan
pelanggan, tetapi juga berusaha melampaui harapan-harapan pelanggan sebagai cara untuk
berkompetisi dengan saingannya, sehingga konsumen tidak menolak dan tidak complaint, tetapi
malah menginginkan produk itu.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


212
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business /?e«earcn
3'° Research Festival
13 November 2014

Titik awal (starting point) QFD adalah pelanggan serta keinginan dan kebutuhan dari
pelanggan. Dalam QFD hal ini disebut "suara
""suara konsumen"
konsumcn" (voice of customer) pekerjaan dari tim QFD
adalah mendengar suara dari pelanggan. Proses QFD dimulai dengan suara pelanggan dan kemudian
berlanjut melalui aktivitas utama yaitu:

1. Perencanaan produk (product planning) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pelanggan


kedalam kebutuhan teknik (technical requirements).
2. Desain produk (produk design) yaitu menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan teknik ke dalam
karakteristik komponen.
3. Perencanaan proses (process planning) yaitu mengidentifikasikan langkah-langkah proses dan
parameter-parameter serta menerjemahkan ke dalam karakteristik proses.
4. Perencanaan pengendalian proses (process planning control) yaitu menetapkan atau menentukan
metode-metode pengendalian untuk mengendalikan karakteristik proses.

Perbandingan Antara Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Susu Murni Kemasan

Susu biasa diartikan sebagai cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia
betina. Ditinjau dari segi nutrisi, susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat. Menurut SK Dirjen Peternakan
Petemakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan definisi susu
adalah susu sapi yang meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu
segar adalah susu murni yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang
berasal dari ambing sapi sehat. yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, tanpa mengurangi
atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu yang biasa dikonsumsi manusia berasal dari
sapi, dari beberapa hewan mamalia lainnya. diantaranya: Domba, Kambing, Kuda, Keledai,Unta.

Yoghurt

Yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang diproses melalui proses fermentasi dengan
penambahan kultur organisme yang baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Di pasaran yoghurt
terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan
yang kedua adalah drink yoghurt yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa
tambahan buah-buahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun leci.
led.

Kelebihan yoghurt bila dinilai dari kandungan gizinya, yoghurt tidaklah kalah dengan susu
pada umumnya. Hal ini karena bahan dasar yoghurt adalah susu, bahkan ada beberapa kelebihan
yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni yaitu :

1. Sangat cocok dikonsumsi oleh orang yang sensitif dengan susu (yang ditandai dengan diare)
diaie)
karena laktosa yang terkandung pada susu biasa sudah disederhanakan dalam proses fermentasi
yoghurt.

2. Bila dikonsumsi secara rutin bahkan mampu menghambat kadar kolestrol dalam darah karena
yoghurt mengandung bakteri lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat pembentukan
kolestrol dalam darah kita yang berasal dari makanan yang kita makan seperti jeroan atau daging.

3. Meningkatkan day a tahan tubuh kita karena yoghurt mengandung banyak bakteri baik sehingga
secara otomatis dapat menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu kita.

Pemilihan Alternatif Produk Susu Murni Kemasan dan Yoghurt

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


213
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Business Re^earon
3'° Research Festival
13 November 2014

Altematif
Alternatif produk dari susu murni kemasan dan yoghurt didapat dengan cara melakukan
pengumpulan data dan
dari konsumen berupa data penyebaran kuesioner, data dari pihak manajemen
PT.Muiphi,
PT.Murphi, uji validitas dan reliabilitas yang diolah dengan menggunakan metode QFD

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 15 for windows. Uji
signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (
df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel, pada kasus ini jumlah sampel (n) ==101
101 dan besamya
besarnya
df dapat dihitung 101 - 2 = 99 dengan df = 99 dan alpha 0.05 didapat r tabel = 0.1695. Bandingkan
nilai Correlated Item - Total Correlation dengan basil perhitungan r tabel, jika r hitung > r tabel dan
nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan basil pengolahan uji validitas data kepentingan konsumen atas produk susu
murni kemasan dan produk yoghurt, keseluruhan atribut memiliki tingkat signifikansi (r hitung) lebih
besar dari r tabel. Dengan demikian, maka data kepentingan konsumen atas produk susu murni
dikatakan sudah valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Software SPSS 15 for windows
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Dari basil hasil uji
reliabilitas didapatkan basil
hasil yang handal atau reliabel, yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan basil
hasil pengolahan uji reliabilitas data kepentingan konsumen atas produk susu
murni kemasan dan yoghurt, diperoleh nilai signifikansi (r hitung) lebih besar dari 0,60. Dengan
demikian, maka data kepentingan konsumen atas susu murni kemasan dan yoghurt dikatakan sudah
reliabel.

Pengolahan Data Quality Function


F unction Deployment (QFD)

Perhitungan QFD yang digunakan adalah analisis QFD berantai, artinya analisis matrik House
Of Quality (HOQ) menggunakan lebih dari satu matrik HOQ. Analisi QFD membolehkan lebih dari
satu matrik HOQ dengan tujuan agar output dari QFD lebih teknis dan spesifik. Pada penelitian ini
menggunakan tiga matrik HOQ untuk menghasilkan basil
hasil analisis yang optimal.

Matrik House Of QualityCustomer Requirements to Technical Requirement

Matrik
Mabik House Of Quality ini menjelaskan apa saja yang menjadi keinginan konsumen dan
bagaimana memenuhinya. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengolahan data dari
penentuan derajat kepentingan sampai dengan interaksi parameter teknik, akan tetapi hasil dari matrik
ini belum sepenuhnya dapat diterapkan pada operasional perusahaan.

Agar- hasil dari metode QFD ini sempuma


Agar sempurna dan lebih spesifik maka hasil matrik HOQ ini akan
diolah lagi pada tahap mabik
mattik HOQ selanjutnya hingga dihasilkan output yang benar-benar spesifik,
operasional, teknis dan jalas. Output HOQ ini (parameter teknik) akan menjadi input bagian matrik
HOQ selanjutnya dan nilai parameter teknik menjadi normalisasi bobot bagi matrik HOQ selanjutnya.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis 214


feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis 214
aSS Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics
3'° Ec mnmic? & Business Research festival
Festival
13 November 2014

jnqn^ i«Hsjjp Irun^

in^ny
T-qnu

ursfreqinj
lirspqinj oiSHy
otsiTj
Ffjoj v*p*;
rm\j ?.Tp^ "■J f'

pEtminuH

iTiiiniiran' .him^
[imninrflilivi ;3;
■ ■:
c
C
A
ra
L/l j||] I fJIrtJI l^fnjhoh
Inny
tfl
(0
A
E
tu
<u
M
C
b III' lIKHUlTUm^J
iimuiiynirvi
3
s
3 i| I'{SKSII
iKsp irfrfO
cfitn IRi'
rtin^if^
1/1
tA
3
VI
(/) fBUSdl^
isiLmlrH
■X
Z>
■O
"O jHXt in
o
0
L_
a.
in:lil!.!lliiiilijiiniy
1B1' |:^
"5
3
Of / tiripqiniFiii.niiii\i
ll^ll^lBII ptt IHTIIlITHl^l
&

1
i
X

ID
If
m
4a/
pjy 5»U
XI
)2 if!
(- ■3 iti.
n II j T4
ia
= III
I I^
■2 II
> -4
' ti
I

if

5^% Fakultas Ekonomika dan Blsnis


Bisnis
feb 215
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd fgoiBmies
3'° Economics s
& Business Research Festival
13 November 2014

T'lH (liililli'iiiifN

tone f r-

ilTfi:i)n|(i!«r;| ■ ■I ''iI r., r ri


'o

ftK( V>Pfl "1 ""t L'^l

^aj tlHN

■11 !il III I. 11^ |


inwuetSnj

imuiunHBpudiiki
^l!llll«IIHIil!|hlm:f|^«*IIDtll
ii z\mm
-c
OA
Ofl
>
>- ■il11!|(lli^!;lHl«
[.niilirjnq
;ii|S|!r|<i(|m!|<:|'in|iii:^ui:in'|
c ]^ | iiTT W I;! i[ infljirilipiQ
Q.
a.

2
a
o
O ^plfnitndnmnDiKOBjQ

jF,ii!i|ni)iit!;liri|np iF!-inii!i!.
^imi.ii'nnilli mspim nrg|
t
JC
Limiiiiiiiijj
itmniWE

rs
r^
m
^X-nFtUMi,!
WI "innm,!
V rf:
.Q
JJ s
rgR
IQ >f
M-
|SM

SK
-■! g 31
i
I
S-%
I
a
Jj
|
(If
s.
flH
: 't-L
■a
oTft.i
flf
r^i
m g
; t3r"
1 f
n
ii a f
n n. I. i •.
□1

it, feb Fakultas Ekonomika dan Bisnis


feb 216
Universitas Kristen Satya Waoana
Wacana
3rd Economics & Business Refjaron
3'° Research Festival
13 November 2014

Input matrik untuk produk susu murni kemasan ini adalah 9 atribut parameter teknik dan
output matrik berupa 15 kebutuhan proses, dan untuk produk yoghurt adalah 8 atribut parameter
teknik dan output matrik berupa 15 kebutuhan proses. Agar basil dan
dari metode QFD ini sempurna dan
lebih spesifik maka basil matrik HOQ ini akan diolah lagi pada tahap matrik HOQ selanjutnya hingga
dihasilkan out put yang benar-benar spesifik, operasional, teknis dan jelas. Output HOQ ini
(kebutuhan proses) akan menjadi input bagi matrik HOQ selanjutnya dan nilai absolut kebutuhan
proses terhadap parameter teknik akan menjadi bobot kebutuhan proses.

Implementasi Hasil Penelitian

1. Untuk perbaikan kualitas produk, PT. Murpi telah melakukan perbaikan berupa:

a. Menggunakan bahan baku susu murni yang berkualitas tinggi. Dengan susu murni yang
berkualitas tinggi, produk susu murni kemasan maupun yoghurt yang dihasilkan juga akan
berkualitas tinggi.

b. Melakukan kerjasama dengan departemen peternakan setempat dalam hal teknis beternak sapi
yang baik dan bcnar
benar

c. Mengadakan kerjasama dengan petemak-peternak


peternak-peternak yang lain melalui Koperasi Peternak Susu
Bandung Utara (KPSBU)

d. Memperbaiki kemasan. Dikemas menggunakan bahan yang tidak mudah robek dan tahan
lama serta pencantuman ijin dari departemen kesehatan dan komposisi produk

e. Proses penciptaan merek dagang

Syarat pemberian merek dagang diantaranya nama merek harus unik dan mudah diingat serta
tidak boleh sama dengan merek perusahaan lain.

f. Melakukan kerjasama dengan perbankan untuk mengatasi masalah modal

2. PT. Murpi menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) dalam menentukan
pengembangan produk susu murni menjadi susu murni kemasan dan yoghurt. Berdasarkan
metode QFD, maka dipilihlah produk yoghurt dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

b. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

c. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

d. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

e. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

f. Area pemasan yoghurt khusus untuk daerah Bandung

g. Pengenalan produk yoghurt melalui pameran-pameran

h. Volume yoghurt 1 cup 240 ml

i. Distribusi yoghurt langsung ke konsumen atau agen-agen

j. Khusus agen pembayaran dapat dilakukan setelah jatuh tempo

3. Untuk masalah harga, PT. Murpi telah melakukan penyesuaian antar harga dengan proses
produksi, elastisitas harga disesuaikan dengan permintaan pasar.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


217
Universitas Kristen Satya Wacana
3rd Economics & Supines-®
3'° Business RB^aron
Research Festival
13 November 2014

4. Dalam hal saluran pemasaran, PT. MurpiMuipi mulai menerapkan sistem distribusi langsung. Jika
semula melalui perantara, distribusi sebagian mulai dilakukan secara
sccara langsung. Setelah dilakukan
perbaikan kemasan, variasi rasa dan tingkat keasaman yang akan menambah nilai tambah produk,
PT. Murpi
Muipi dapat menjual langsung ke konsumen akhir, restoran maupun supermarket. Dengan
begitu harga jual bisa dinaikkan sehingga meningkatkan laba perusahaan

5. Kegiatan promosi mulai ditingkatkan, misalnya saja dengan mengikuti pameran, melalui media
sosial internet seperti facebook dan twiter. Hal ini dilakukan untuk menggaet konsumen dari luar
kota agar bisa mengetahui tentang produk PT. Muipi
Murpi

Strategi perluasan pasar pada dasarnya berusaha menambah jangkauan pemasaran dari jenis
barang yang sekarang telah diproduksi. Modifikasi produk biasanya tidak terlalu esensial. Untuk hal
ini dapat dilakukan dengan cara menambah pasar sasaran, memodifikasi saluran distribusi, menambah
intensitas promosi. Perusahaan dapat memperluas wilayah pemasaran secara bertahap dari pasar lokal,
regional, dan nasional. PT. Muipi
Murpi dapat melakukan penambahan pasar sasaran yang semula hanya
daerah Bandung bisa dikembangkan ke wilayah Jawa Bar Barat.
at.

sccara substansial. Bahkan, jika perlu


Strategi ini berusaha melakukan perubahan produk secara
perusahaan bersedia mengembangkan produk baru, sekalipun jarang sampai pada tahapan benar-benar
mencipta produk baru (inoasi baru). Produk baru tersebut sedikit banyak masih terikat dengan produk
yang lama, perubahan ini menyangkut karakter (ciri) dan atribut produk.

Sccara
Secara detail strategi penembangan produk dapat dilakukan dengan berbagai cara berikut:

1. Pertama, dilakukan dengan jalan mengembangkan (merubah) ciri dari atribut produk, teknik yang
dapat dilakukan yaitu:

a. Adaptasi

b. Modifikasi (warna, aroma, bentuk, rasa)

c. Menambah (besar, berat)

d. Mengurangi

e. Mengganti (bahan baku, proses)

f. Mengatur ulang (pola, tata letak, komponen)

g. Membalik (lokasi yang sebelumnya tidak lazim)

h. Kombinasi

2. Kedua, perusahaan juga dapat melakukan dengan cara mengembangkan produk yang memiliki
berbagai tingkatan kualitas. Kelemahan teknik ini dapat memberikan kerancuan akan reputasi dan
citra perusahaan. Apalagi jika perusahaan tersebut dikenal hanya menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan persepsi yang bias apakah perusahaan mengalami
penurunan kualitas yang ujungnya membuat konsumen kecewa dan beralih ke produk pesaing

3. Perusahaan dapat mengembangkan produk dengan berbagai ukuran dan mode. Strategi ini
cenderung tepat diterapkan pada produk yang dintuntut untuk terus mengikuti perkembangan
selera konsumen. Target pasar yang dituju memiliki tingkat perubahan yang relatif cepat dalam
waktu yang relatif pendek. Perusahaan yang terlebih dulu mampu mengikuti perubahan tersebut
memiliki peluang untuk memperoleh marjin laba yang tinggi yang biasanya terjadi pada saat
perubahan diperkenalkan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 218
3rd Economics & Business Re^aron
3'° Research Festival
13 November 2014

4. Inovasi produk. Pilihan ini memiliki resiko kegagalan yang cenderung tinggi. Konsumen pun
berharap akan adanya inovasi produk yang periodik. Setidaknya ada perubahan yang substansial
jika pilihan ini berhasil dilakukan, perusahaan memiliki kemungkinan menikmati laba yang besar
pada saat produk tersebut dapat diterima masyarakat luas khususnya pada saat pertumbuhan.

Keputusan Bisnis pada PT. Murpi

Proses bisnis saat ini membutuhkan suatu sistem yang bertujuan untuk mengembangkan
efektifitas dan kinerja bisnis dengan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Bagian
terpenting dari
dan aktivitas bisnis itu sendiri adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu
produk yang ditawarkan para pelaku bisnis.

Pilihan produk oleh pelanggan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang cukup
berpengaruh dalam pemilihan produk di beberapa lingkungan bisnis pada saat ini adalah faktor usia.
Selera atau kepuasan pelanggan jika dilihat menurut usianya dapat memiliki perbedaan yang cukup
signifikan.

Dalam penerapannya dibutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu keputusan bisnis yang
berguna dalam penentuan produk pilihan pelanggan. Dengan sistem yang ada perusahaan dapat
menentukan langkah-Iangkah
langkah-langkah atau keputusan-keputusan bisnis selanjutnya sesuai dengan informasi
yang diperoleh dari sistem.

PT. Murpi dalam hal penawaran barang produksi, perusahaan dapat menawarkan produk-
produk yang ada dengan lebih efektif yaitu yang sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh sistem,
hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap basil klasifikasi produk pilihan
pelanggan. Untuk meningkatkan penjualan total perusahaan, PT. Murpi melakukan pengembangan
produk yoghurt berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD). Selain meningkatkan total
penjualan, produksi yoghurt juga bertujuan untuk mengatasi kelemahan pemasaran susu murni
pasteurisasi pada segmen supermarket dan perumahan yang memiliki kemungkinan produk
dikembalikan ke perusahaan tinggi.

Berdasarkan metode Quality Function Deployment (QFD),


(QFD)|| pemilihan antara produk susu
murni kemasan dan yoghurt keputusannya adalah yoghurt. Dimana urutan prioritas 5 prosedur
kualitas produk yoghurt adalah sebagai berikut:

1. Kandungan gizi yoghurt mencukupi

2. Harga yoghurt terjangkau oleh masyarakat

3. Lokasi penjualan yoghurt dapat ditemui di mana saja

4. Yoghurt memiliki banyak variasi rasa

5. Penjualan produk yoghurt langsung ke masyarakat

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban dari suatu tujuan penelitian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Adapun simpulan dari penelitian ini adalah:

1. PT. Murpi menggunakan tools QFD dalam pengembangan produk susu murni menjadi susu murni
kemasan dan yoghurt. Beberapa faktor yang mendorong PT. Murpi dalam melaksanakan

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 219
3rd Economics & Business Re^earon
3'° Research Festival
13 November 2014

pengembangan produk terlihat dan


dari beberapa aspek, tergantung dari arah pengembangan yang
dituju oleh perusahaan

a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Perubahan permintaan dari konsumen, yang disebabkan adanya perubahan selera.

c. Persaingan

d. Keinginan untuk meningkatkan laba

e. Untuk mempertahankan posisi pasar

Kondisi perolehan laba yang bergerak fluktuatif tersebut, PT. Murpi berkeinginan untuk
mengembangkan produk baru agar perolehan labanya semakin meningkat.

2. Telah dilakukan analisis QFD perbandingan antara produk susu murni kemasan dan yoghurt.
Produk olahan susu murni kemasan adalah susu yang telah mengalami proses pasteurisasi.
Yoghurt adalah bahan makanan yang berasal dari susu sapi, yang merupakan basil pemeraman
susu dalam bentuk mirip bubur atau es krim yang mempunyai rasa agak asam sebagai basil
fermentasi oleh bakteri-bakteri tertentu.

3. Analisis QFD memilih altematif


alternatif produk susu murni kemasan dan yoghurt. Dari penelitian yang
dilakukan didapat 15 atribut produk yang diinginkan konsumen. Atribut produk susu murni
kemasan dan yoghurt yang dianggap penting oleh konsumen yaitu kandungan gizi, variasi rasa,
merek, kadaluarsa, volume, harga, discount khusus, pembayaran, distribusi, area pemasaran,
lokasi penjualan, gudang penyimpanan, pengenalan produk, promosi produk, dan penjualan
langsung.

Atribut produk susu murni kemasan yang dianggap penting oleh konsumen adalah volume
susu murni 1 cup 225 ml. Sedangkan atribut produk yoghurt yang dianggap penting oleh
konsumen adalah atribut kandungan gizi yoghurt mencukupi dan harga yoghurt terjangkau oleh
masyarakat.

Prioritas pengembangan produk susu murni kemasan agar sesuai dengan keinginan konsumen
adalah dengan mengikuti urutan prosedur kualitas basil analisis QFD. Urutan prioritas 10
prosedur kualitas dari 15 yaitu volume, pengenalan produk, penjualan langsung, harga, cara
pembayaran, kandungan gizi, kadaluarsa, discount khusus, distribusi, variasi rasa. Sedangkan
untuk produk yoghurt yaitu kandungan gizi, harga, lokasi penjualan, variasi rasa, penjualan
langsung, area pemasaran, pengenalan produk, volume, distribusi, cara pembayaran.

4. Keputusan bisnis yang dilakukan oleh PT. Murpi terhadap pengembangan susu murni adalah
yoghurt berdasarkan urutan prioritas prosedur kualitas produk yoghurt.

Saran

1. Pada penelitian ini metoda yang digunakan adalah QFD (Quality Function Deployment) dengan
menggukan matriks HOQ (House Of Quality). Alangkah baiknya jika perusahaan dalam upaya
peningkatan kualitas produk menggunakan semua tahapan dari metode QFD

2. Dalam melakukan peningkatan kualitas produk, perusahaan disarankan menggunakan metoda


QFD dan dikembangkan lagi dengan metode lainnya

3. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan perbaikan kualitas produk perlu
dilakukan dukungan dari berbagai pihak, seperti dalam masalah keuangan untuk biaya produksi,

Fakultas Ekonomika dan Bisnis


Universitas Kristen Satya Wacana 220
3rd Economics & Business Researon
3'° Research hestival
Festival
13 November 2014

kerjasama tentang teknis produksi yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen

4. Peningkatan dukungan Sumber Daya Manusia dalam rangka perbaikan kualitas produksi,
misalnya dengan mengadakan pelatihan manajemen, keuangan, pengolahan informasi,
penggunaan teknologi, serta dukungan fasilitas penunjang

5. Berdasarkan basil analisis QFD, sebaiknya pihak menajemen PT. Murpi Muxpi melakukan
pengembangan produk berdasarkan prosedur kualitas basil dan
dari pengolahan dan analisis QFD agar
sesuai dengan keinginan konsumen.

6. Pengembangan produk PT. Murpi perlu dilakukan mengingat tidak berkembangnya perolehan
laba perusahaan selama ini, dan pengembangan produk perlu dilanjutkan kembali agar- basil yang
didapat lebih maksimal dalam rangka keputusan bisnis yang dibuat oleh perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ating Soemantri dan Sambas Ali Muhaidin. 2006. Aplikasi Statistik Dalam. Penelitian,

Bandung: Pustaka setia

Fandy Tjiptono. 2000. Manajemen Jasa, Edisi Pertama. Andi Offset, Yogyakarta.

Fandy Tjiptono. 2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi

Gaspersz. 2001. Analisa Untuk Peningkatan Kualitas. Penerbit PT. Gramedia Pustaka

Utama

Hauser dan Clausing. 1988. The House of Quality. Harvard Business Review (May-June):

63-73

Kotler dan Amstrong. 2003


2003. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan oleh

Bambang Sarwiji. Edisi Sembilan. Jilid 1. Penerbit PT. Index. Jakarta

Kotler, Hair, McDaniel. 2001. Pemasaran. Diterjemahkan oleh David Octarevia, Edisi

Pertama. Salemba. Empat. Jakarta

Lowe and Ridgway. 1999. Quality Function Deployment. University of Sheffield

Marimin. 2003. Pengambilan Keputusan Berbasis Indeks Kinerja. Modul/Bahan Ajaran

Mata Kuliah Teori Keputusan. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Fakultas

Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor

Wahyu. 1999. Manajemen Kualitas. Universitas Atmajaya Yogyakarta

^ _ I— Fakultas Ekonomika dan Bisnis


221
Universitas Kristen Satya Wacana

Anda mungkin juga menyukai