2014/1015
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 1
IDENTITAS PROYEK
1
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 2
LATAR BELAKANG
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam berbagai program
pembangunan, pemerintah telah menetapkan kebijakan umum pembangunan perumahan
dan pemukiman yang relevan guna memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan harkat
serta martabat masyarakat.
Tujuan dan sasaran pembangunan perumahan dan pemukiman ditata dalam suatu
perencanaan yang sesuai dengan kondisi tata ruang dan tata guna lahan, disertai dengan
prasarana dan sarana fasilitas lingkungan yang berfungsi bagi kehidupan sosial masyarakat.
Salah satu kebutuhan pokok manusia yaitu rumah sebagai tempat berlindung. Mereka
membutuhkan rumah sebagai tempat tinggal mereka untuk hidup. Untuk itu perumahan ini
dibangun dilokasi yang cukup diminati oleh masyarakat
Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menciptakan desain rumah minimalis
yang indah yang jauh dari kesan monoton, terlalu polos, terlalu steril dan cenderung
membosankan.
2
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 3
DESKRIPSI PROYEK
Proyek perumahan dengan luas bangunan 750m2 ini membutuhkan pekerjaan yang efektif
dan efisien agar proyek berjalan dengan tepat waktu. Dalam perumah ini terdapat 6 unit
rumah dengan masing-masing unit memiliki 1 kamar tidur utama, 2 kamar tidur, ruang tamu,
teras, parkiran mobil, garasi, 3 toilet, dan dapur
Rumah dengan 2 lantai ini akan didesain dengan tipe 80 dengan bentuk dan tampilan yang
simpel, sederhana dan cocok untuk rumah keluarga, dengan susunan bidang bidang
horizontal vertikal yang lebih dinamis dan tegas. Prinsipnya semakin simpel akan semakin
baik, bebas dari ornamen ornamen yang rumit. Terdapat taman kecil untuk membuat
penghuni rumah memiliki ruang hijau pribadi dan dapat digunakan untuk berolahraga atau
bermain anak kecil. Bahan utama tembok adalah dengan bata merah dengan lapisan
tembok pada umumnya. Tahap-tahap pengerjaan rumah ini adalah sebagai berikut :
NO URAIAN
1 PEKERJAAN TANAH
2 Galian tanah pondasi
3 Urukan kembali
4 Urukan pasir bawah pondasi
5 Urukan pasir bawah lantai
6 PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN
7 Lantai kerja
8 Beton footplate K-175
9 Beton sloof K-175
10 Beton balok ring K-175
11 Beton kolom K-175
12 Beton balok K-175
13 Beton plat lantai 2 K-175
14 Plat atap beton K-175
15 Beton plat kanopi K-175
16 Beton kolom praktis
17 Beton tangga K-175
18 Beton meja dapur
3
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
4
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 4
MANAJEMEN WAKTU
5
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
6
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
1PC:1/2Kp:5Ps
20 Pasangan batu bata 44 days 8/4/2015 8:00 10/2/2015 9
trasram 1PC:2Ps 17:00
21 Pasangan batu bata 53 days 8/4/2015 8:00 10/15/2015 20SS
1PC:1/2Kp:5Ps 17:00
22 Plesteran 1PC:2Ps 37 days 12/1/2015 8:00 1/20/2016 58
17:00
23 Plesteran 1PC:1/2Kp:5Ps 40 days 12/1/2015 8:00 1/25/2016 22SS
17:00
24 PEKERJAAN ATAP 8 wks 12/3/2015 8:00 1/27/2016
17:00
25 Rangka atap baja ringan 17 days 12/3/2015 8:00 12/25/2015 14
17:00
26 Genting beton 15 days 12/28/2015 1/15/2016 25
8:00 17:00
27 Bubungan genting beton 4 days 1/18/2016 8:00 1/21/2016 26
17:00
28 Listplank keliling GRC 1/20 8 days 1/18/2016 8:00 1/27/2016 27SS
17:00
29 PEKERJAAN PINTU DAN 0.8 wks 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00
JENDELA
30 Pintu dan jendela (area 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
entrance & balkon)
31 Pintu kamar tidur 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
32 Pintu KM/WC 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
33 Pintu lipat 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
34 Jendela 1 daun 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
35 Jendela 2 daun 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
36 Jendela kaca frameless 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
37 PEKERJAAN PELAPIS 8.6 wks 2/29/2016 8:00 4/27/2016
LANTAI DAN DINDING 17:00
38 Keramik lantai 43 days 2/29/2016 8:00 4/27/2016 44
17:00
39 Keramik lantai KM/WC 13 days 2/29/2016 8:00 3/16/2016 44
17:00
40 Keramik dinding KM/WC 5 days 2/29/2016 8:00 3/4/2016 17:00 44
41 Keramik meja dapur 5 days 2/29/2016 8:00 3/4/2016 17:00 44
42 Keramik tangga 10 days 2/29/2016 8:00 3/11/2016 44
17:00
43 PEKERJAAN PLAFOND 5.2 wks 1/22/2016 8:00 2/26/2016
17:00
44 Plafond gypsum 9mm 26 days 1/22/2016 8:00 2/26/2016 27
17:00
45 Plafond ekspos beton atap 24 days 1/22/2016 8:00 2/24/2016 27
dan kanopi 17:00
46 PEKERJAAN CAT & 19.2 1/18/2016 8:00 5/30/2016
PELITUR wks 17:00
7
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
Dalam pekerjaan tersebut terdapat waktu tercepat 2 hari dan waktu terlama adalah 53 hari.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana
tanpa adanya pekerjaan yang tersendat. Manajemen waktu menjauhkan pengusaha proyek
dari stress karena dapat mengontrol setiap tugas dan tenggat waktunya. Manajemen waktu
membuat lebih produktif.
8
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
9
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
10
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
11
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 5
MANAJEMEN KERJA
Dalam pembangunan rumah ini, terdapat 12 orang pekerja yang dapat melakukan pekerjaan
tukang. Jumlah pekerjaan dalam proyek pembangunan rumah ini sebanyak 62 pekerjaan.
Perkiraan proyek akan selesai dalam waktu 1 tahun, 2 minggu, 4 hari. Teknik pengerjaan
berdasarkan predesessor sehingga pekerjaan lebih efektif dan efisien. Pengukuran waktu
proyek akan dibahas pada manajemen kerja dengan metode CPM (Critical Path Method).
12
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
13
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 6
RISK MANAJEMEN
1. Identifikasi risiko
14
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
Input: Output:
Deskripsi Sumber-
produk sumber risiko
Informasi Flowchart
histori
Wawancara
Identifikasi risiko terdiri atas pengawasan dan penentuan risiko apa saja yang dapat
mempengaruhi proyek serta mendokumentasikan setiap dari risiko tersebut. Identifikasi tidak
hanya dilakukan sekali, namun harus dilakukan sepanjang perjalanan proyek dari awal
sampai akhir.
Dari gambar di atas dapat dilihat input, output, dan teknik identifikasi risiko.
Input: Output:
Toleransi Responsi
risiko dari terhadap
stakeholders risiko
Teknik:
Sumber- Perkiraan nilai Menerima
sumber risiko moneter
Perkiraan Simulasi
biaya
Decision tree
Analisis Data
Untuk pengukuran persepsi respon-den tidak bisa langsung diolah karena ni-lainya masih
bersifat kualitatif, sehingga harus dikuantifikasikan dengan memberikan skala pada jawaban
15
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
responden, dengan pemberian code untuk mempermudah mengolah data secara matematis.
Menurut Riduwan (2009), skala yang di-gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok ten-tang kejadian atau suatu gejala disebut skala likert.
Penilaian dilakukan terhadap tingkat penilaian responden, dengan menggunakan skala likert,
berupa skala ordinal yang menunjukkan tingkat/rangking dari responden terhadap resiko
yang teridentifikasi. Skala penilaian terhadap kemungkinan timbulnya peristiwa risiko
teridentifikasi terhadap terjadinya masalah pada proyek konstruksi digunakan skala
likelihood (frekuensi/peluang) seperti pada Tabel 1.1
1 Sangat jarang 1
2 Jarang 2
3 Kadang-kadang 3
4 Sering 4
5 Sangat sering 5
16
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
2 Kecil 2
3 Sedang 3
4 Besar 4
5 Sangat besar 5
Sumber : Godfrey (1996), Saputra (2005)
Dari skor yang diberikan oleh para responden pada setiap identifikasi risiko dapat ditentukan
modus data itu sebagai representasi pendapat responden terhadap resiko yang telah
teridentifikasi. Mengacu pada skala penerimaan resiko (risk accept-ability) oleh Godfrey
(1996) dan Saputra (2005), dengan mempertimbangkan skala consequences dan skala
likehood seperti di atas, maka disusun skala penerimaan risiko seperti pada Tabel 1.3
Skala
Penerimaan risiko penerimaan
Unacceptable X > 12
(tidak dapat diterima)
Undesirable 5 ≤ X ≤12
(tidak diharapkan)
Acceptable (dapat diterima) 2< X<5
Negligible (dapat diabaikan) X<2
17
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
Hasil Analisis
Dari hasil perhitungan nilai risiko didapatkan risk untuk kecelakaan proyek adalah 6
dengan skala penerimaan risiko tidak diharapkan (Undesirable).
Biaya yang harus ditanggung jika terjadi keterlambatan proyek adalah didapatkan dari nilai
interval probabilitas (likelihood) risiko yang terjadi yaitu antara > 2 - 3% dari Nilai Kontrak.
PETA MITIGASI
Setelah mendapatkan hasil analisis resiko, selanjutnya adalah melakukan pemetaan
mitigasi. Hal ini akan menjelaskan tindakan apa yang perlu dilakukan dalam menghadapi
resiko suatu proyek.
18
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
19
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
BAB 8
PROCUREMEN MANAJEMEN
20
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
21
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
22
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
L. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Kisi-kisi aluminium 8.00 m2 525,000 4,200,000.00
2 Railing tangga 11.60 m2 425,000 4,930,000.00
3 Railing teras 2.85 m2 425,000 1,211,250.00
Sub jumlah pekerjaan lain-lain 10,341,250.00
JUMLAH 190,708,106.00
Tabel 2. Rencana Anggaran Biaya Pembangunan untuk 1 unit rumah
Total Anggaran Biaya Pembangunan perumahan ini adalah 6 x Rp. 190,708,106.00 = Rp.
6,086,178,341.43
Dalam proyek pembangunan perumahan ini digunakan rencana anggaran biaya untuk
menghitung total biaya proyek yang belum termasuk dengan biaya tukang. Total biaya untuk
pembangunan rumah dengan luas 750 m2 ini adalah Rp. 6,086,178,341.43. Sehingga biaya
per meter persegi untuk membangun rumah ini adalah Rp. 8,114,902.36. Sedangkan untuk
biaya pekerja adalah sebagai berikut :
- Total Gaji Tukang 12 org x Rp. 55.000.000 : Rp. 660.000.000
Sehingga total biaya proyek dengan biaya pekerja adalah Rp. 6.694.796.175,57. Jika akan
mengambil keuntungan sebanyak 10 % dari total biaya proyek, maka akan didapatkan
keuntungan sebesar Rp. 608.617.834,14
23
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
KESIMPULAN
24
[MANAJEMEN PROYEK] Rumah 2 Lantai
25