Anda di halaman 1dari 6

KASUS 3-1

SOUTHWEST AIRLINES CORPORATION

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Rumusan masalah

1. apakah strategi dan basis yang digunakan perusahaan untuk membangun keunggulan
kompetitifnya?
2. Bagaimana sistem pengendalian Southwest membantu melaksanakan strategi
perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi dan basis perusahaan pada keunggulan kompetitifnya

Southwest Airlines Corporation merupakan salahsatu perusahaan penerbangan


terbesar urutan ke 4 di Amerika Serikat dan juga memiliki salah satu dari rekor pelayanan
pelanggan terbaik industry penerbangan di Amerika. Atas dasar hal tersebut maka dapat
dikatakan bahwa penerapan startegi yang digunakan southwest telah cukup baik sampai
mengantarkannya pada posisi industry sekarang. Adapun beberapa penerapan strategi
yang digunakan oleh Southwest yang tidak dimiliki oleh industry penerbangan lainnya
atas dasar keunggulan kompetitif yang dimilikinya antaralain:
a. Cost Leadership dan Time Leadership. Southwest adalah satu-satunya angkutan jarak
dekat dengan tarif rendah dan berfrekuensi tinggi dari kota ke kota, tidak seperti
penerbangan besar lainnya yang menggunakan pendekatan hub-and-spoke atau pusat
dan jari-jari pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek pendek selain
itdalam mendukung adanya strategi cost leadership yang digunakan oleh Southwest
dapat dilihat dalam hal biaya reservasinya. Dimana biaya reservasi dapat dilakukan
secara online melalui southwest.com yang harganya akan jauh lebih rendah
dibandingkan melalui agen perjalanan. Dengan fasilitas tersebut, Southwest
menempatkan dirinya berbeda dari perusahaan penerbangan lain, dan dapat dengan
mudah menjangkau lebih banyak pelanggan khususnya yang sensitif dengan harga
tiket.
b. Short flight in high frequencies. Dimana Southwest melakukan jumlah penerbangan
dengan frekuensi yang tinggi, sehingga dapat memberikan waktu yang lebih flexible
pada konsumen yang akan melakukan penerbangan untuk memilih jadwal
penerbangan sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh konsumen tersebut.
Tercapainya hal ini didukung oleh penerapan strategi southwest dengan melakukan
penerbangan dalam trayek yang pendek (short haul) saja sehingga dapat dilakukannya
frekuensi penerbangan yang lebih tinggi disbanding industri penerbangan lain yang
pada umumnya melakukan perjalanan penerbangan yang tinggi dan membutuhkan
waktu yang lama dalam sekali perjalanannya.
c. Southwest Airlines juga membayar awak menurut trayek yang dilayaninya. Hal ini
membuat upah awak kabin sesuai dengan beban pekerjaan yang diterimanya, awak
kabin dengan frekuensi terbang yang tinggi dan trayek yang padat mendapatkan upah
yang lebih tinggi jika dibandingkan awak kabin yang terbang lebih sedikit. Sehingga
hal ini dapat mendukung strategi perusahaan sebelumnya untuk mencapai frekuensi
yang tinggi dalam penerbangannya.
d. Dalam hal perekrutan pilot, pilot yang direkrut adalah pilot dari perusahaan
penerbangan di AS yang tidak menjadi serikat nasional sehingga tidak ada
pembatasan terhadap jumlah jam terbang yang yang dapat digunakan pilot tersebut.
Karena kebanyakan perusahaan penerbangan membatasi jam terbang pilotnya
e. Melakukan pendekatan yang cermat pada penerimaan karyawan baru, dimanan proses
penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi
sehingga mereka dapat benar-benar memahami bagaimana tugas yang akan mereka
lakukan nantinnya.
f. Komitmen yang dibangun oleh Soutwest adalah dengan mengutamaka karyawannya.
“ bila mereka gembira, puas,penuh dedikasi dan energik maka mereka akan sungguh
memberikan perhatian yang baik pada pelanggan” sehingga tentunya akan berdampak
pada kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Southwest tersebut.
Dengan pelanggan yang merasa puas mereka tentunya akan memberikan loyalitas nya
terhadap perusahaan yang tentunya akan berdampak baik pula pada para pemegamg
saham yang ada.
g. Limited Customer Services. Untuk alasan effisiensi, para penumpang tidak dapat
memilih tempat duduk, Southwest telah mengatur agar setiap kursi dapat diisi tanpa
ada yang tersisa.
h. Low Cost dan Efisiensi Bahan Bakar. Dalam hal biaya operasi, salah satu ukuran
kunci adalah biaya bahan bakar. Naiknya harga bahan bakar bisa mengubah
keuntungan dan kerugian perusahaan. Maskapai mencoba untuk mengelola biaya
bahan bakar melalui praktek lindung nilai, atau membeli berbagai instrumen
keuangan yang mengunci harga di masa depan. Southwest dapat memperoleh
keuntungan selama bertahun-tahun karena terampil mengunci harga bahan bakar
selama periode ketika harga pasar tinggi
i. Manajemen SDM dengan Mendukung dan Mengapresiasi Budaya Kerja keras, Energi
Tinggi, Rasa Senang, Otonomi Lokal dan Kreatifitas Karyawan Dukungan dilakukan
melalui pelatihan karyawan di University of People, in-flight contest, dan pengakuan
inisiatif pribadi. Southwest memenuhi dinding Southwest dengan foto-foto
karyawannya sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja, inisiatif, dan attitude.
j. Pemberian Insentif Perusahaan membuat kebijakan bagi hasil dengan cara pembagian
saham perusahaan kepada karyawan sehingga karyawan ikut merasa memiliki
perusahaan. Dengan demikian mereka akan dengan sadar diri bekerja secara efektif
dan efisien untuk memajukan perusahaan.

Sehingga secara umum dapat dilihat bahwa Strategi yang dilakukan ialah strategi
unit bisnis dimana Southwest menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap dapat
bersaing dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya. Dan untuk
basis yang digunakan oleh Soutwest ialah diferensiasi dan cost leadership. Diferensiasi
dilihat dari dimana perusahaan melakukan diferensiasi penawaran produk yang
dihasilkan oleh unit bisnis sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh
pelanggan sebagai sesuatu yang unik, baik itu dari segi rute penerbangan, pelayanan
yang diberikan, jumlah waktu penerbangan dan lain sebagainnya yang menunjang
strategi diferensiasi ini. Untuk cost leadership dapat dilihat dari penekanan atau
peminimalisasian biaya yang dilakukan oleh Southwest untuk mengahsilkan penerbangan
dengan biaya yang rendah dengan kualitas yang memadai. Hal ini didukung dengan
adanya pembelian biaya reservasi yang dapat dilakukan secara online melalui
southwest.com yang harganya akan jauh lebih rendah dibandingkan melalui agen
perjalanan, serta penekanan biaya pada bahan bakar untuk menekan biaya operasi
perusahaan.
2.2 Sistem pengendalian Southwest dalam pelaksanaan strateginya

Atas dasar bahwa strategi yang cukup baik telah diterapkan oleh Southwest pada
perusahaanya, maka agar startegi tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, perusahaan perlu adanya sistem pengendalian. Sistem pengendalian yang dirancang
dengan baik akan berdampak pada penerapan strategi perusahaan agar sesuai dengan tujuan
dan target perusahaan.

Adapun sistem pengendalian Southwest dalam membantu melaksanakan strategi


perusahaan adalah

a. Sistem pengendalian dalam hal penyeleksian karyawan. CEO Kelleher


mengungkapkan bahwa Southwest mengutamakan orang yang mengerjakan hal
dengan baik, dengan tertawa dan senang hati. Maka attitude dan kecerdasan
menjadi kriteria yang sama pentingnya dalam proses ini. Proses penerimaan
karyawan baru Southwest cukup unik; rekan-rekan menyaring kandidat dan
melakukan interview sesuai pekerjaan masing-masing; pilot meng-interview pilot,
petugas landasan menerima petugas pintu gerbang. Hal ini merupakan sistem
kontrol pertama terhadap aset perusahaan yang paling utama dalam hal
pencapaian goal congruence
b. Sistem Kontrol Formal dengan Gaya Manajemen yang Walking Around Aturan-
aturan yang dibuat perusahaan tidak akan berjalan lancar tanpa kontrol langsung
leader. Oleh karena itu, para leader atau manager operasional, bahkan CEO
perusahaan melakukan kontrol langsung dibanding hanya diam di kantor menulis
laporan. Hal ini juga dilakukan untuk menjaga komunikasi dengan para karyawan,
memberikan kontrol terhadap keadaan aktual di lapangan dan membantu
memberikan solusi.
c. Sistem Kontrol dengan Melembagakan Kebijakan Budaya Kerja Salah satu isi
kontrak kerja dengan karyawan adalah mengijinkan karyawan membantu bagian
lain pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya. Hal ini guna mendorong
tumbuhnya budaya inisiatif pribadi yang bertujuan untuk mencapai kepentingan
bersama. Dan apresiasi perusahaan terhadap inisiatif pribadi, kerja keras, dan
kekreatifitasan karyawan dengan rencana bagi hasil. Sistem kontrol ini cukup
efektif untuk membantu Southwest menciptakan competitive advantage-nya.

Anda mungkin juga menyukai