Anda di halaman 1dari 41

KANKER LEHER RAHIM

(Carcinoma Cervix Uteri)


KANKER RAHIM / CA CERVIKS

• Adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada leher rahim.

• Merupakan momok yang paling menakutkan bagi


semua wanita.

• Menjadi penyebab kematian utama wanita penderita


kanker di negara berkembang, termasuk Indonesia.

• Dapat menyebar kebagian lain dan menyebabkan


kematian bila tidak segera dicegah.
SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN
ORGAN REPRODUKSI WANITA

A. BAGIAN LUAR
Labia Mayora (bibir
besar)
Labia Minora (bibir kecil)
Klitoris / klentit 
banyak mengandung
serabut saraf sehingga
mudah terangsang
Lubang Vagina
B. BAGIAN DALAM
Liang Vagina
tempat bersenggama /
hubungan seks, tempat
keluarnya bayi saat
melahirkan dan
keluarnya darah
mentruasi
Serviks (leher rahim)
Rahim / Uterus  tempat
calon bayi dibesarkan
 Saluran telur / tuba falopii
 saluran dikiri dan kanan
rahim yang berfungsi untuk
dilalui oleh ovum dari indung
telur menuju rahim

 Ovarium (indung telur)


 organ dikiri dan kanan rahim,
berfungsi mengeluarkan sel telur
(ovum). Sebulan sekali indung
telur kiri dan kanan secara
bergiliran mengeluarkan telur
GAMBAR
ALAT KELAMIN WANITA BAGIAN DALAM

Leher rahim (cervix) adalah


bagian ujung depan rahim yang
menjulur ke liang sanggama
(vagina).

Lokasi kanker leher rahim

Vagina
Lokasi Kanker Leher Rahim
PENYEBAB KANKER LEHER RAHIM
• Penyebab kanker leher rahim belum diketahui secara pasti.
• Sebagian besar (70% kasus) disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV), terutama HPV 16 & HPV 18,
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
• HPV ini menghasilkan protein E6 & E7 yang bisa menon-
aktifkan gen-gen tertentu dalam tubuh wanita yang
berperan dalam menghentikan perkembangan tumor →
memicu pertumbuhan sel-sel dinding rahim secara agresif
→ menyebabkan mutasi gen → berkembang menjadi sel-
sel kanker.
• Infeksi HPV banyak yang tidak memberikan gejala →
tidak menyadari telah terinfeksi.
• HPV dapat terdeteksi melalui Pap Smear → mendeteksi
perubahan sel serviks.
Human Papilloma Virus
• Virus HPV dapat menyebabkan kutil kelamin & kanker.
• Kanker yang disebabkan oleh HPV berupa kanker serviks, vulva,
vagina, penis, anus, orofaring (belakang tenggorok, pangkal
lidah & amandel).
• HPV menyebar melalui hubungan seksual, termasuk seks oral.
FAKTOR RISIKO KANKER LEHER RAHIM
Ada beberapa hal yang diduga dapat menambah resiko
timbulnya kanker leher rahim, yaitu :
1. Hubungan seks dan melahirkan pada usia muda
2. Sering berganti pasangan seksual
3. Sering terkena infeksi pada alat kelamin wanita
4. Melahirkan banyak anak
5. Kebiasaan merokok
6. Kontrasepsi oral (pil) jangka panjang
7. Keturunan → mempunyai nenek, ibu, sepupu wanita yang
menderita kanker meningkatkan risiko 2x lebih besar.
8. Usia – risiko meningkat setelah usia 40 tahun.
• Kanker leher rahim pada
stadium dini sering tidak
menimbulkan gejala
atau tanda-tanda yang
jelas

– Penderita masih dapat


melakukan kegiatan
sehari-hari.
Gejala & Tanda Kanker Serviks :
• Perdarahan yang tidak wajar dari vagina, misalkan perdarahan diluar
siklus haid, perdarahan setelah atau saat berhubungan intim, setelah
menopause, setelah BAB, atau setelah pemeriksaan panggul.
• Siklus menstruasi yang tidak teratur.
• Nyeri pada panggul, perut bagian bawah, punggung bawah, pinggang
atau kaki.
• Nyeri saat berhubungan badan.
• Badan lemas dan mudah lelah.
• Berat badan menurun padahal sedang tidak berdiet.
• Kehilangan nafsu makan.
• Keluar cairan vagina (seperti keputihan) yang tidak normal, yaitu
berbau menyengat (busuk), bercampur darah berlebihan, dan tidak
sembuh-sembuh.
• Salah satu kaki membengkak.
Stadium Kanker Leher Rahim
Stadium Kanker Serviks
• Stadium 1 :
 Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim,
namun belum menyebar keluar rahim.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah
menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyebar ke organ
sekitarnya.
 Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih
dari 4 cm.
Stadium Kanker Serviks
• Stadium 2 :
 Kanker sudah menyebar ke rahim, namun
belum menyebar ke bagian bawah vagina
atau dinding panggul.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah
menyebar ke kelenjar getah bening di
sekitarnya, namun belum menyebar ke organ
sekitarnya.
 Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih
dari 4 cm.
Stadium Kanker Serviks
• Stadium 3 :
 Sel kanker sudah menyebar ke bagian bawah
vagina, serta menekan saluran kemih, dan
menyebabkan hidronefrosis.
 Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar
ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun
belum menyebar ke organ sekitarnya.
• Stadium 4 :
kanker telah menyebar ke organ lain, seperti
kandung kemih, hati, paru, usus atau tulang.
Diagnosis
• Gejala klinis
• Pap smear
• Biopsi
• Kolposkopi
• Pemeriksaan vagina, rektum & kandung kemih
• Tes darah untuk memeriksa kondisi organ sekitar,
seperti tulang, darah & ginjal.
• X-Ray
• CT-scan
• MRI (Magnetic Resonance Imaging)
• PET (Positive Emission Tomography)-scan →
mengidentifikasi metastasis
Pengobatan
• Operatif → mengangkat bagian yang terserang kanker :
 Radical trachelectomi → serviks, jaringan sekitar &
bagian atas vagina diangkat → pada kanker serviks
tahap awal, penderita masih bisa punya anak
 Histerektomi → serviks & rahim diangkat
 Pelvic exenteration → serviks, vagina, rahim,
kandung kemih, indung telur, tuba falopii & rektum
diangkat.
• Radioterapi → penyinaran radioaktif
• Kemoterapi → obat-obat anti kanker
Angka harapan hidup
Tergantung stadium yang dialami.
Dihitung sampai 5 tahun dari terdiagnosis.
• Stadium 1 : 80 – 93%
• Stadium 2 : 58 – 63%
• Stadium 3 : 32 – 35%
• Stadium 4 : 15 – 16%
DETEKSI SEJAK DINI

• Kanker leher rahim merupakan salah satu jenis


kanker yang dapat ditemukan pada stadium dini.

• Pap smear test adalah suatu pemeriksaan usapan


leher rahim untuk menemukan kanker leher
rahim secara dini.
CARA MENGHINDARI RESIKO TERKENA
KANKER LEHER RAHIM

• Pola makan dengan gizi seimbang dan dari


bahan yang segar.
• Olah raga yang teratur.

• Menjaga kebersihan diri, terutama pada alat


kelamin.

• Melakukan pemeriksaan pap smear secara


berkala, 1 x / tahun.
KIAT MECEGAH KANKER RAHIM
1. JAUHI ROKOK
Kandungan nikotin dalam rokok mempermudah
semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau
menjadi terangsang termasuk juga serviks. “

2. PENCUCIAN VAGINA
– Menyebabkan iritasi di serviks, iritasi berlebihan dan
terlalu sering akan merangsang terjadinya perubahan
sel, yang akhirnya jadi kanker.

– Pencucian vagina dengan bahan-bahan kimia sebaiknya


dilakukan bila ada indikasi, misalnya, infeksi.
3. TIDAK DIANJURKAN MENABURI BEDAK
→ Partikel bedak masuk akan menempel di atas
perlukaan di ovarium saat ovulasi terjadi, bisa
merangsang bagian luka untuk berubah sifat jadi kanker

4. DIET RENDAH LEMAK


Wanita yang banyak mengkonsumsi lemak akan jauh lebih
berisiko terkena kanker endometrium (badan rahim).
–Lemak memproduksi hormon estrogen.
–Endometrium yang sering terpapar hormon estrogen
mudah berubah sifat menjadi kanker.
5. KONSUMSI VITAMIN C

– Beta karoten, vit C, dan asam folat dapat


memperbaiki atau memperkuat mukosa diserviks.

– Jika kekurangan zat-zat gizi tersebut akan


mempermudah rangsangan sel-sel mukosa tadi
menjadi kanker."
6. HUBUNGAN SEKS TERLALU DINI

• Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum


matang.
– Masih rentan terhadap rangsangan sehingga tak siap
menerima rangsangan dari luar. Termasuk zat-zat kimia
yang dibawa sperma.”
• sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker.

• Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita


tersebut berusia > 20 tahun .
– Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks
pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan pada
usia < 16 tahun.
7. BERGANTI-GANTI PASANGAN

• Bila berganti-ganti pasangan, hal ini terkait dengan


kemungkinan tertularnya penyakit kelamin, salah
satunya Human Papilloma Virus (HPV).

• Virus akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa


hingga membelah menjadi lebih banyak. Bila terlalu
banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan, tentu
akan menjadi kanker."
8. VAKSINASI
• Mengurangi risiko infeksi HPV di organ kelamin &
menurunkan jumlah kasus & penyebaran kanker serviks.
• Idealnya diberikan pada anak laki-laki maupun perempuan
usia 9 – 12 tahun → untuk memberi kekebalan pada HPV
sebelum aktif melakukan aktivitas seksual.
• Tidak mengobati infeksi HPV yang telah terjadi.
• Diberikan 3 kali dengan rentang waktu 1 – 2 – 6 bulan.
• Disuntikan IM pada lengan atas atau paha atas.
• Tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
• Tetap perlu melakukan Pap-Smear.
PEMERIKSAAN PAP SMEAR
Pemeriksaan Pap Smear
• Adalah suatu tes penyaring (skrining), berupa
prosedur pengambilan sampel sel dari leher rahim
untuk memastikan ada atau tidak adanya
ketidaknormalan yang dapat mengarah kepada kanker
serviks pada wanita.
• Tes ini sangat penting untuk rutin dilakukan pada
semua perempuan yang sudah menikah atau aktif
secara seksual.
• Pemeriksaan ini dapat mendeteksi sampai 80% kasus
pra-kanker serviks & kanker serviks stadium
dini/awal.
Cara Pemeriksaan Pap-Smear

• Posisi pasien litotomi


• Petugas medis akan memasukkan
spekulum, sehingga tampak jelas
leher rahim
• Diambil apusan sel serviks dengan
spatula, lalu diusapkan di kaca
pemeriksaan
• Sel hapusan akan diperiksa di bawah
mikroskop untuk dilihat ada tidaknya
perubahan sel-sel normal menjadi sel-
sel abnormal atau sel-sel kanker.
Syarat Pap-Smear :
• Tidak sedang hamil atau mungkin hamil.
• Tidak memiliki masalah kesehatan reproduksi atau
saluran kemih, seperti gatal, luka, bengkak, bau yang
tidak biasa, atau keputihan berlebih.
• Informasikan tentang:
 Alat kontrasepsi yang digunakan.
 Riwayat operasi atau prosedur lain yang berkaitan
dengan vagina, leher rahim, rahim atau vulva yang
pernah dijalani.
 Riwayat Pap-smear sebelumnya.
Persiapan :
• Tidak sedang menstruasi.
• Tidak membersihkan vagina (vaginal douche) minimal 3 hari
sebelum pemeriksaan.
• Tidak melakukan hubungan seksual minimal 2 hari sebelum
pemeriksaan.
• Tidak menggunakan tampon vagina minimal 2 hari sebelum
pemeriksaan.
• Tidak menggunakan alat kontrasepsi, seperti busa spermisida,
krim, gel, dan obat-obatan vagina, minimal 2 hari sebelum
pemeriksaan → menghilangkan atau mengaburkan sel-sel
abnormal.
• Kosongkan kandung kemih sebelum melakukan tes untuk
kenyamanan selama pemeriksaan.
Hasil Tes Pap-Smear
• Hasil Pap-Smear baru diketahui setelah 1 – 3 minggu
kemudian.
• Hasil negatif → normal.
• Hasil positif → menunjukkan adanya sel-sel abnormal
di serviks, dari tingkat paling ringan (atypia) sampai
karsinoma in situ (kanker).
• Untuk memperjelas diagnosis → Pap-Smear ulang
dalam 6 – 12 bulan kemudian, mungkin dianjurkan
untuk kolposkopi atau biopsi
Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat
• Pemeriksaan visual leher rahim dengan menggunakan asam
asetat (cuka) 3-5% → diusapkan pada leher rahim.
• Pada jaringan leher rahim normal tidak menunjukkan perubahan
apapun.
• Pada jaringan leher rahim yang memiliki sel kanker → terlihat
luka, berubah menjadi putih atau mengeluarkan darah.
• Merupakan skrining awal yang efektif & murah untuk
mendeteksi kanker serviks, aman dilakukan kapan saja & hasil
pemeriksaan bisa langsung diketahui.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai