Pemastian Mutu Produk Steril Di Industri Farmasi PDF
Pemastian Mutu Produk Steril Di Industri Farmasi PDF
di Industri Farmasi
• Low-risk
• Medium Risk
• High Risk
Pemastian Mutu produk steril
• Bahan baku, intermediate, produk akhir
• Production process : teknik aseptik, sterilisasi
akhir
• Equipments
• Quality Control
• Environment : monitoring, validasi
• Personnel : skill, training
• Documentation : kelengkapan, arsip
• Sales : monitoring, evaluasi
QA Program
• Monitoring
• Evaluating
• Correcting
• Improving
• Maintaining
Fokus pembahasan
• Uji Sterilitas
• Uji Endotoksin
UJI STERILITAS
Pembuatan produk farmasi steril
Tujuan uji sterilitas:
Untuk menetapkan apakah bahan
farmakope yang harus steril memenuhi
syarat berkenaan dengan uji sterilitas
seperti yang tertera pada masing-masing
monografi
Suatu produk dikatakan STERIL
• Bila memenuhi persyaratan dalam uji
sterilitas
• Kemungkinan hasil positif dapat terjadi
karena teknik yang salah atau kontaminasi
lingkungan pada waktu pengujian.
Mikroba yang Digunakan:
(1) Bacillus subtilis (ATCC No. 6633)
(2) Candida albicans (ATCC No. 10321)
(3) Bacteroides vulgatus (ATCC No. 8482)
Ketentuan hasil:
• Jika terdapat kontaminasi mikroba dengan
menggunakan prosedur farmakope, maka
ditentukan bahwa bahan tersebut tidak
memenuhi syarat.
• Jika terdapat kegagalan menunjukkan adanya
kontaminasi mikroba dengan menggunakan
prosedur dalam farmakope, maka ditentukan
bahwa bahan tersebut memenuhi syarat.
Media yang digunakan :
Media yang digunakan mempunyai sifat
merangsang pertumbuhan bagi mikroba yaitu:
• Fluid Thioglycolate Medium (FTM) dan / atau
Alternative Thioglycolate Medium (ATM)
• Soybean-Casein Digest Medium (SCDM)
• INOKULASI LANGSUNG KE
DALAM MEDIA UJI
• TEKNIK PENYARINGAN
MEMBRAN
Hal yang perlu dilakukan sebelum
Prosedur Inokulasi langsung:
Uji Aktivitas Bakteriostatik dan Fungistatik
Jika pertumbuhan mikroba uji dalam
campuran media bahan secara visual
sebanding dengan pertumbuhan dalam tabung
kontrol, gunakan jumlah bahan dan media
seperti yang tertera pada Tabel jumlah untuk
bahan cair dalam pemilihan spesimen uji dan
masa inkubasi
Penetapan perbandingan bahan dan media
yang tidak merugikan pertumbuhan mikroba uji
Jumlah untuk bahan cair
Kurang dari 10 1mL, atau seluruh isi 15 100 20 (40 jika volume tiap
jika kurang dari wadah tidak
1mL cukup untuk
kedua media)
Catatan:
Perlakuan awal berbeda untuk masing-masing
produk farmasi dan kesehatan.
• Tahap II
Jumlah spesimen yang diuji minimal 2 kali jumlah tahap I.
Jika tidak ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji
memenuhi syarat.
Jika ditemukan pertumbuhan mikroba, bahan yang diuji tidak
memenuhi syarat.
UJI ENDOTOKSIN
Pendahuluan
Produk farmasi parenteral
Mannose-Abequose
Rantai samping
Rhamnose
Galactose n
Glucose-N-acetylglucosamine
Galactose
Glucose-Galactose
Inti polisakarida
Heptulose
Heptulose-P-P-Ethanolamine
KDO
KDO-KDO-P-Ethanolamine
P-GlcN-GlcN-P
Lipid A
Efek endotoksin bagi tubuh
• demam
• aktivasi sistem sitokin
• rusaknya sel-sel endotelial
• permeabilitas pembuluh darah berubah
sehingga menyebabkan turunnya tekanan
darah
• dll.
Perkembangan regulasi tentang
uji pirogen
• Bacterial endotoxin test (BET) merupakan
salah satu uji yang penting terhadap produk
parenteral dan alat kesehatan
• 1912 : uji pirogen dilakukan dengan metode
kelinci (Rabbit test)
• Digunakan dalam USP XII pada tahun 1942
sampai 40 tahun kemudian
• 1980 : metode baru diterapkan yaitu Limulus
amoebocyte lysate (LAL) test
LAL-test
• The Limulus Amebocyte Lysate (LAL)
test adalah uji in vitro untuk deteksi dan
analisis kuantitatif endotoksin bakteri.
• LAL diperoleh dari ekstrak cair amebosit
Horseshoes crab (Limulus polyphemus
atau Tachypleus tridentatus)
• Metode analisis LAL yang dilakukan
mencakup teknik gel-clot dan turbidimetri
kinetik dan kromogenik (kolorimetri)
Mengapa LAL test?
• Limulus amebocyte lysate (LAL) test
adalah metode alternatif terhadap rabbit
pyrogen test yang difokuskan pada deteksi
senyawa pirogen dalam produk, untuk
menghindari penggunaan hewan/binatang
dalam percobaan
• Metode lebih akurat
Limulus amebocyte lysate
• Lisat diperoleh dari amubosit kepiting landam kuda
(Limulus polyphemus atau Tachypleus tridentatus
• ekstrak amebosit
dalam kepiting
landam kuda,
Limulus
polyphemus
(Atlantic horseshoe
crab)
REAGEN TAL
• Tachypleus
Amebocyte Lysate
(TAL): ekstraksi
Amebocyte
Tachypleus
tridentatus
(Japanese
horseshoe crab
atau Chinese
horseshoe crab)
Bahan :
• Reagen TAL 0,125
EU/ml ,
• Control Standar
Endotoksin (CSE) 10
EU/ml,
• Reagent Water (RW),
• Sampel : Aqua pro
injeksi.
Tahapan Sebelum Uji LAL terhadap
sampel
• Uji konfirmasi kepekaan lisat
• Optimasi kondisi percobaan
• Verifikasi atau Validasi metode (*sesuai
keperluan di Laboratorium uji)
• Uji terhadap sampel
• Untuk mengecek kepekaan/sensitivitas
reagen TAL, apakah sesuai dengan yang
tercantum pada label.
• Dibuat 4 seri pengenceran (2λ; λ; 0,5λ dan
0,25λ) dari CSE dalam 4 replikasi dan
kontrol negatif (RW)
• Persyaratan : Kadar rata-rata geometrik
titik akhir harus ≥ 0,5λ dan ≤ 2,0λ .
Penyiapan Larutan CSE
Penyiapan Sampel
1. Sampel
2. Sampel Tercemar
1,0ml 0,5ml
CSE 10 EU/ml
(10/0,125 x λ
=
80 λ)
Pengenceran Maksimum yang Absah (PMA=MVD)
0,25 EU/ml
0,125 EU/ml
=2
Jadi, sampel ini hanya dapat diencerkan
maksimal 1: 2
• Optimasi kondisi dilakukan dengan
melakukan variasikan suhu dan atau
waktu inkubasi.
Parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam validasi
metode
Parameter Kualitatif (ID) Perhitungan Perhitungan Kembali Perhitunga
Performa Kembali Kategori III n Kembali
Analitik Kategori I Kuantitatif Batas Tes Kategori III
Akurasi tidak ya ya * *
Presisi Tidak ya ya tidak ya
Spesifisitas ya ya ya ya *
Persyaratan : Kadar rata-rata geometrik titik akhir harus ≥ 0,5λ dan ≤ 2,0λ .
(≥ 0,0625EU/ml dan ≤ 0,25EU/ml)
Pengujian 1
1 - + + - - + + + + + -
2 - + + - - + + + + + -
Pengujian 2
1 - + + + - + + + + + -
2 - + + - - + + + + + -
Pengujian 3
1 - + + + - + + + + + -
2 - + + - - + + + + + -
Hasil Pengujian dengan TAL
Rep K (-) Kontrol Positif Kontrol Sampel
li RW Sediaan
kasi 2λ λ 0,5λ 0,25λ Positif Neat 1:2 1:4 1:8
Pengujian 1
1 - + - - - + + + - -
2 - + - - - + + + - -
Pengujian 2
1 - + - - - + + + - -
2 - + - - - + + + - -
Pengujian 3
1 - + - - - + + + - -
2 - + - - - + + + - -
Pengujian 4
1 - + - - - + + + - -
2 - + - - - + + + - -
Pengujian dengan Toksinometer
• Teknik Kinetik-Turbidimetri
• Endotoxin mengaktifkan
enzim pada LAL
menghasilkan gelatinasi
coagulin dalam LAL,
Alat sehingga meningkatkan
turbiditas sampel
• Perubahan transitans selama
kurun waktu tertentu diukur
(kinetik) utk mengukur waktu
gelatinasi dari awal smp akhir
reaksi.
• Gelation time (waktu
gelatinasi) secara langsung
berhubungan dengan jumlah
endotoksin dalam sampel
Hasil Pengujian
Kurva Baku
Run Time (Menit)
Pengenceran
Tg Mean Tg
¼λ 48,2 47,80
47,4
½λ 43,2 43,30
43,4
λ 35,0 35,00
35,0 Persamaan :
2λ 29,0 29,10 Log (Tg) = -0,2400 Log (C) + 1,326
29,2 r = -0,9909
Persyaratan nilai r ≥-0,980
(USP 30 : 112)
Hasil Pengujian
Sampel uji diicemari dengan endotoksin :
- Sampel neat = 0,4761 EU/ml
- Sampel 1 : 2 = ½ x 0,4761 EU/ml = 0,2381
Pen Sampel
guji Neat 1:2
an T [ ] Rata- Rata- % T [ ] Rata- Rata- %
rata rata recov rata T rata recove
T [ ] ery [ ] ry
26,0 0,4258 25,9 0,4320 90,73 30,6 0,2154 31,2 0,2001 84,04
1 25,8 0,4382 31,8 0,1848
25,0 0,3931 25,0 0,3931 82,57 28,4 0,2560 29,0 0,2393 100,50
2 25,0 0,3931 29,6 0,2227