PENDAHULUAN
terlepas dari peranan guru sebagai tenaga pendidik dan merupakan tanggung
jawab kepala sekolah. Kepala sekolah dan guru dapat dikatakan sebagai ujung
peserta didik melalui suatu proses pembelajaran yang merupakan usaha sadar
manusia trampil, mandiri dan berguna bagi kehidupan pribadinya, orang lain,
salah satu mata pelajaran wajib di sekolah yang diharapkan dapat membantu
1
2
teratur mulai dari Sekolah Dasar sampai tingakat Sekolah Menengah Atas. Di
pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah sangat penting bagi peserta didik
aktivitas jasmani terpilih dapat menerapkan pola hidup sehat dan lingkungan
yang bersih.
utama guru yaitu : “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
3
faktor lain seperti sarana dan prasarana pendidikan, lingkungan yang kondusif,
sesuatu hal yang disebut “pesan”, dalam setiap kegiatan belajar siswa juga
jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) suatu hal yang dimaksud adalah
“merupakan suatu proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan
dan media yang tepat dalam pembelajaran, dan meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar.
penjasorkes belum terlaksana dengan baik. Hal ini diperoleh informasi dari
beberapa orang guru kelas dan siswa yang mengatakan guru penjasorkes dalam
Misalnya saja masih ada guru yang menilai siswa berdasarkan hasil akhir
evaluasi belajar saja tanpa memandang proses dari pembelajaran tersebut, dan
ada juga guru yang menilai siswa berdasarkan pendekatan siswa dengan guru,
latar belakang ekonomi siswa, kedudukan sosial siswa dalam masyarakat, selain
itu di dalam penilaian sumatif (semester) guru lebih cenderung menilai aspek
psikomotor.
jasmani olahraga dan kesehatan dalam evaluasi, belum efektif dan memahami
evaluasi terhadap siswa dalam mata pelajaran penjasorkes tersebut. Maka pada
kesempatan ini penulis ingin melakukan suatu penelitian benar atau tidak guru
Padang”.
5
B. Identifikasi Masalah
pembelajaran penjasorkes.
penjasorkes.
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
Padang?
Padang?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Padang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Evaluasi
buruknya proses dan hasil kegiatan pembelajaran, maka seorang guru harus
alternatif keputusan
8
9
menentukan nilai belajar atau hasil belajar siswa yang diperoleh melalui
sebagai proses untuk menentukan nila yang diperoleh siswa dari proses
beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk lebih memahami apa yang
data yang dimaksud mungkin berupa perilaku atau penampilan siswa selama
mengikuti pelajaran, nilai mid semester, nilai ujian akhir semester dan lain
sesuai dengan maksud dan tujuan evaluasi yang sedang dilaksanakan. Setiap
yaitu:
10
dkk (2006:200) mengatakan hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar pada
proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk yang ada pada
dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada
panca indra, otak dan anggota tubuh lain, demikian pula aspek kejiwaan,
evaluasi pendidikan dalam delapan bidang yang tidak jauh berbeda dengan
mengajar mengajar.
kurikulum.
tertentu.
yang saling berkaitan satu sama lain, antara lain adalah tujuan, bahan
14
monitoring. Dalam fungsi ini dapat dijelaskan, (1) kesiapan siswa dalam
yang digunakan. Kedua, funsi evaluatif. Pada tahapan ini berfungsi sebagai
misalnya, tes bakat, tes intelegensi dan pretes, (2) Diagnostik, yaitu evaluasi
menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar-benar dapat mengukur
jelas, maka penilaian terhadap tes hasil belajar tidak akan terarah sehingga
penilaian tidak valid, yaitu tidak mengukur apa yang sebenarnya diukur.
Untuk sampel yang repsentatif dalam mengukur hasil belajar siswa, guru
kisi) yang memuat rincian topik dan penentuan jumlah serta jenis soal yang
kecakapan menyusun berbagai macam bentuk soal dan alat evaluasi, untuk
oleh karena itu penyusunan suatu tes harus disesuaikan dengan jenis
Di samping itu tes yang dibuat harus reliabel, indikasi reliabel dilihat
ulang pada objek yang sama maka hasilnya akan tetap sama/ relatif sama.
Selanjutnya tes yang dilakukan berguna bagi siswa dan guru, yaitu dalam
17
Evaluasi belum lah cukup bila dilakukan dengan tes semata, tanpa
skala sikap dan nilai-nilanya dengan cara pengamatan dapat diketahui dari
adalah:
kisi-kisi butir soal dengan membuat suatu tabel yang memuat tentang
perincian aspek isi dan aspek prilaku beserta imbangan atau proporsi yang
dan hasil belajar di kelas telah dicapai oleh siswa. Penilaian yang dilakukan
yang dicerminkan sebagai hasil yang telah dicapai siswa dalam pengajaran.
sehingga orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih lagi dalam
tenaganya.
dalam bentuk tugas. Dengan demikian tes perbuatan ini digunakan untuk
dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olaharag dan kesehatan. Hal ini
B. Kerangka Konseptual
yang berhubungan dengan variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu
akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun. Dan membuat kisi-kisi yang
berisi tentang perincian variabel dan jenis instrument yang akan digunakan.
Kisi-kisi disebut juga dengan tabel spesifikasi atau blue print. Kemudian
sebagainya.
syang berisikan tujuan pengajaran, tolak ukur, data yang diperoleh, dan
C. Pertanyaan Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
ini sesuai dengan Arikunto (1996) yaitu “Penelitian deskriptif adalah penelitian
Padang.
1 Populasi
sekumpulan objek yang lengkap dan jelas dan ingin dipelajari sifat-sifatnya"
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VII yang ada di
SMP Negeri 26 Kota Padang yang berjumlah 260 orang ditambah 3 orang
25
guru penjasorkes. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 di bawah
ini.
Tabel 1.
Distribusi Populasi Penelitian
Jumlah siswa
No Populasi Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 Kelas VII-1 12 orang 14 orang 26 orang
2 Kelas VII-2 12 orang 14 orang 26 orang
3 Kelas VII-3 13 orang 11 orang 24 orang
4 Kelas VII-4 10 orang 14 orang 24 orang
5 Kelas VII-5 13 orang 16 orang 39 orang
6 Kelas VII-6 11 orang 12 orang 23 orang
7 Kelas VII-7 13 orang 10 orang 23 orang
8 Kelas VII-8 18 orang 20 orang 38 orang
9 Kelas VII-9 21 orang 16 orang 37 orang
Jumlah 125 orang 137 orang 263 orang
Sumber : Kantor tata usaha SMP Negeri 26 Kota Padang
2 Sampel
2008 "Jika populasinya lebih dari seratus maka sampelnya minimal 10%-
25%".
diambil 16% dari populasi penelitian yaitu sebanyak 41 orang siswa yang
terdiri dari siswa Kelas VII-7, VII-8 dan VII-9 karena lebih mudah diberi
purposive random sampling. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2:
26
Tabel 2
Distribusi Sampel Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Yang dimaksud data primer dalam penelitian ini adalah
data yang langsung diperoleh dari responden dengan cara menyebar angket
kepada siswa yang terpilih menjadi sampel di SMP Negeri 26 Kota Padang.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diambil secara langsung dari
2. Sumber Data
Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data primer, maka sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 26 Kota Padang yang
c) Instrument Penelitian
dan pelaksanaan evaluasi bidang studi Penjasorkes pada SMP Negeri 26 Kota
27
bidang studi Penjasorkes pada SMP Negeri 26 Kota Padang, ditempuh prosedur
pengambilan data tersebut, terlebih dahulu penulis mengurus izin penelitian ini
1. Penyusunan instrument
studi Penjasorkes pada SMP Negeri 26 Kota Padang berawal dari definisi
memenuhi syarat untuk dianalisis. Teknik analisis data yang digunakan adalah
P= f x 100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Banyak data
29
Klasifikasi Persentase
Sangat baik 81 – 100
Baik 61 – 80
Cukup 41 – 60
Kurang 21 – 40
Tidak Baik 0 – 20