Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat rumit. Belajar mengajar
adalah proses tranfer ilmu dari seorang pengajar kepada peserta didik. Yang dimana di
dalamnya membutuhkan sebuah proses yang panajang demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam proses tersebut seorang pendidik dapat
melakukan improfisasi metode atau cara menyampaikan materi atau ilmu. Sebab banyak
cara belajar siswa atau cara siswa memahami materi tersebut yang mengakibatkan
seorang guru harus selalu melakukan refisi dalam metode atau cara menyampaikan
materi tersebut.
Dalam memahami karakter belajar siswa, seorang guru harus menguasai beberapa
metode atau cara pembelajaran yang tepat. Seperti halnya metode ceramah, tanya jawab,
diskusi, demonstrasi, penugasan, kerya wisata dan lain sebagainya. Semua itu merupakan
sebagian dari metode yang dapat diterapkan oleh seorang pendidik untuk mentransfer
ilmu kepada peserta didik. Metode yang tepat dan menarik dapat membuat peserta didik
mudah untuk memahami dan mengerti tentang materi yang di ajarkan. Oleh sebab itu
seorang pendidik dituntut untuk memiliki skil dalam mengajar, sebab hal itu penting
demi tercapainya pembelajaran yang interaktif.
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh seorang pendidik yaitu metode
interview dan tanya jawab. Metod interview merupakan metode yang berbasis
pertanyaan yang dapat dijawab oleh peserta didik dan dapat pula didiskusikan dalam sutu
forum. Sedangkan metode tanya jawab adalah salah satu metode yang dapat digunakan
untuk merangsang ingatan siswa kepada materi pembelajaran secara tepat dan tepat.
Kedua metode ini sangat tepat untuk digunakan dan disandingkan dengan metode
ceramah. Sebab, kedua metode tersebut dapat mengingatkan siswa dan melatih siswa
untuk rajin memahami materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru
.
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang, kami mencoba merumuskan masalah yang natinya
akan menjadi fokus pembahasan pada makalah ini di antaranya:
1. Jelaskan konsep dasar metode interview dan tanya jawab!
2. Sebutkan kelemahan dan kelebihan metode interview dan tanya jawab!

1
3. Berikan gambaran pengimplemantasian metode interview dan tanya jawab dalam
pembelajaran PAI!

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan konsep dasar metode interview dan tanya jawab,
2. Menunjukan kelemahan dan kelebihan metode interview dan tanya jawab,
3. Melihat gambaran pengimplementasian metode interview dan tanya jawab pada
pembelajaran PAI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Metode Interview Dan Tanya Jawab


Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang dimana melibatkan individu
sebagai subjek dan objek pendidikan. Pembelajaran merupakan kegiatan mentransfer
ilmu dari pendidik kepeserta didik. Seorang pendidik dituntut untuk menyampaikan ilmu
kepada peserta didik dengan cara yang menyenangkan dan mudah untuk difahami oleh
peserta didik. Berangkat dari hal tersebut, dalam sisitem perundang-undangan di
Indonesia. Seorang pendidik dituntut untuk memiliki beberapa potensi yang nantinya
potensi tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran. Salah satu kompetensi
tersebut adalah pedagogik. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomer 14/2005 (pasal
10 ayat 1) yang disebutkan bahwa seorang pendidik harus memiliki 4 kompetensi, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan perfesional yang diperolah melalui
pendidika profesi.1
Abdurrahman Assegaf mencoba merinci nilai-nilai yang terkandung dalam
kopetensi tersebut, namun kali ini kami ingin menfokuskan kepada kompetensi
pedagogik. Beliau mengatakan bahwa nilai yang terkandung dalam kompetensi
pedagogik antara lain:
1. Menguasai landasan pendidikan
2. Menguasai kebijakan pendidikan
3. Menguasai konsep kepemimpinan menejemen
4. Terampil dalam pembelajaran di kelas
5. Menguasai beberapa metode dalam proses pembelajaran
6. Terampil dalam problem solver
7. Menguasai pengelolaan kelas
8. Memahami kesulitan dan kepentingan peserta didik
9. Melibatkan peranserta peserta didik dalam mengambil keputusan
10. Memiliki sikap empati
11. Menguasai berbagai tekni evaluasi
12. Bersikap toleransi terhadap pendapat berbagai pendapat peserta didik.2

1
Undang-undang no. 14/2005, 9.
2
Buna’i, Prospek Guru Agama Pasca Pemberlakuan UU Guru dan Dosen Nomor 14/2005, Tadris Jurnal
Pendidikan Islam, Vol 1. Nomor 1. 2006, 65.

3
Dapat kita cermati bersama bahwa tuntutan menjadi seorang pendidik bukanlah hal
yang mudah atau gampang. Seorang pendidik harus memiliki jiwa yang loyal kepada
peserta didik dan instansi. Serta dapat kita cermati pula pada poin yang ke 5, seorang
pendidik harus menguasai beberapa metode pembelajaran guna ketika mengajar, kelas
terasa asik dan komikatif.
Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah metode tanya jawab atau
interview. Metode pembelajaran tanya jawab atau interview merupakan salah satu dari
model pembelajaran secara langsung. Jadi model pembelajaran secara garis besar dibagi
menjadi dua yaitu model pembelajaran secara langsung dan model pembelajaran secara
tidak langsung dan disetiap model pembelajaran tersebut memiliki metode yang
bervariasi dan metode tanya jawab atau interview merupakan salah satu dari model
pembelajaran secara langsung.
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic atau two way comunication sebab
dalam waktu yang bersamaan terjadi dialog yang berupa tanya jawab antara guru
memberi pertanyaan kepada siswa atau siswa memberi pertanyaan kepada guru.3
Keadaan ini dapat kita cermati bahwa metode ini ada timal balik secara langsung anatar
guru dan siswa dalam tempat dan waktu yang bersamaan.
Metode tanya jawab atau interview sudah dipakai sejak zaman dahulu kala, metode
ini sangat berpengaruh pada pembelajaran pada zaman itu. Bobot pertanyaan yang berat
lagi baik maka akan menguntungkan siswa atau bisa juga menguntungkan kepada guru.
Pertanyaan itu tidak hanya bersuber dari guru, malainkan bisa dari sesama teman.
Metode ini juga telah dijalankan oleh beberapa filsuf Yunani diantara adalah Plato.
Beliau sering sekali menggunakan metode ini, sebab beliau menyakini bahwa metode ini
bisa membuat siswa mencapai hakikat kebenaran seuatu dan membiasakan mereka
senang membaca dan menelaah.4
Sedangkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah megajarkan kita melalui sebuah
dialek tanya jawab. Allah SWT berfirman:

َ‫ أ َ هم ۡن َخ َلق‬٥٩ ‫ُون‬ َ ‫ّللٓاُ َخ ۡي ٌر أَ هما يُ ۡش ِرك‬ ‫طفَ َٰٰۗٓ َى َء َ ه‬


َ ‫ٱص‬
ۡ ‫ِين‬ َ ‫علَ َٰى ِعبَا ِد ِه ٱلهذ‬ َ ‫س َٰلَ ٌم‬ َ ‫قُ ِل ۡٱل َح ۡم ُد ِ هّلِلِ َو‬
َ ‫س َما َِء َما َٗء فَأ َ ۢنبَ ۡتنَا ِب ِهۦ َح َداَئِقَ ذَاتَ بَ ۡه َج ٖة هما ك‬
ۡ‫َان لَكُم‬ ‫نز َل لَكُم ِم َن ٱل ه‬ َ َ ‫ض َوأ‬ َ ‫ت َو ۡٱۡل َ ۡر‬ ِ ‫س َٰ َم َٰ َو‬
‫ٱل ه‬
‫ض قَ َر ٗارا َو َجعَ َل‬ َ ‫ أ َ همن َجعَ َل ۡٱۡل َ ۡر‬٦٠ ‫ون‬ ِۚ ‫ه هم َع ه‬ٞ َ‫ش َج َر َه ٰۗٓا َ أَ ِء َٰل‬
َ ُ‫م يَ ۡع ِدل‬ٞ ‫ٱّلِلِ َب ۡل هُمۡ قَ ۡو‬ َ ْ‫أَن ت ُ ۢن ِبتُوا‬
ِۚ ‫ه هم َع ه‬ٞ َ‫اج ًز ٰۗٓا أ َ ِء َٰل‬
‫ٱّلِلِ بَ ۡل أ َ ۡكث َ ُرهُمۡ ََل‬ ِ ‫س َي َو َجعَ َل بَ ۡي َن ۡٱلبَ ۡح َر ۡي ِن َح‬ ِ ‫ِخ َٰلَلَ َها َ أ َ ۡن َٰ َه ٗرا َو َجعَ َل لَ َها َر َٰ َو‬
3
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching (Padang:), 55.
4
Sriyono, TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBSA (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1992), 102.

4
‫ه‬ٞ ‫ض أ َ ِء َٰ َل‬
ٰٓۗ ِ ‫س َو َء َويَ ۡجعَلُكُمۡ ُخلَفَا َ َء ۡٱۡل َ ۡر‬ ُ ‫ط هر ِإذَا َدعَاهُ َويَ ۡكش‬
ُّ ‫ِف ٱل‬ َ ‫ض‬ ۡ ‫يب ۡٱل ُم‬
ُ ‫ أ َ همن يُ ِج‬٦١ ‫ون‬ َ ‫يَ ۡعلَ ُم‬
‫ٱلر َٰيَ َح بُ ۡش ۢ َرا‬ِ ‫س ُل‬ ِ ‫ت ۡٱلبَ ِر َو ۡٱلبَ ۡح ِر َو َمن يُ ۡر‬ِ ‫ظلُ َٰ َم‬ ُ ‫ أ َ همن يَ ۡهدِيكُمۡ فِي‬٦٢ ‫ون‬ َ ‫ٱّلِلِ قَ ِل ٗيٗل هما ت َذَك ُهر‬ ِۚ ‫هم َع ه‬
ُ‫ أَ همن يَ ۡب َد ُؤاْ ۡٱل َخ ۡلقَ ث ُ هم يُ ِعي ُدهۥ‬٦٣ ‫ُون‬ َ ‫ع هما يُ ۡش ِرك‬ ‫ٱّلِل ت َ َٰعَلَى ه‬
َ ُ‫ٱّلِل‬ ِ ِۚ ‫ه هم َع ه‬ٞ َ‫بَ ۡي َن يَد َۡي َر ۡح َمتِ ٰۗٓ ِ َهۦ أ َ ِء َٰل‬
٦٤ ‫ين‬ َ ِ‫ص ِدق‬ ِۚ ‫ه هم َع ه‬ٞ َ‫ض أ َ ِء َٰل‬
َ َٰ ۡ‫ٱّلِلِ قُ ۡل َهاتُواْ بُ ۡر َٰ َه َنكُمۡ ِإن كُنت ُم‬ ٰٓۗ ِ ‫س َما َِء َو ۡٱۡل َ ۡر‬
‫َو َمن يَ ۡر ُزقُ ُكم ِم َن ٱل ه‬
Yang artinya: 59. Katakanlah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba-
hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa
yang mereka persekutukan dengan Dia, 60. Atau siapakah yang telah
menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari
langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang
berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu
menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan
(yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang
menyimpang (dari kebenaran), 61. Atau siapakah yang telah menjadikan
bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk
(mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut?
Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya)
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui, 62. Atau siapakah yang
memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa
kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan
kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada
tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya), 63. Atau
siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan
dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira
sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan
(yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan
(dengan-Nya), 64. Atau siapakah yang menciptakan (manusia dari
permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang
memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping
Allah ada tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti
kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar" (QS. An-
Naml: 59-64)5
Dalam ayat tersebut secara spesifik tidak dinyatakan secara langsung tentang
metode tanya jawab. Namun coba kita cermati, di dalam ayat tersebut Allah SWT yang
sangat luas ilmu sengaja memberi pertanyaan hambanya. Yang sebenarnya konsep
pertanyaan tersebut tidak perlu untuk dijawab namun cukup direnungkan, dan jawaban
dari pertanyaa itu bukan untuk Allah SWT melainkan untuk manusia itu sendiri.
Disinilah letak keagungan Allah SWT dan keluasan ilmu Allah SWT pada umumnya
seorang mahluk bertanya untuk mencarai sebuah jawaban, namun tidak dengan Allah

5
AL-QUR’AN DAN TERJEMAH JUZ 1-30 (CV-PUSTAKA AGUNG HARAPAN, 2006), 538-539.

5
SWT. Ia memberi pertanyaan dan jawabannya untuk seorang yang mau berfikir dan
bertafakur.
Sedangkan dalam Hadits Nebi Muhammad SAW, beliau juga sering menggunakan
metode tanya jawab dalam dialek bersama para sahabatnya untuk menjawab sebuah
permasalahan yang dialami oleh para sahabatnnya. Beliau bersabda:
َ‫ش ْب ُر َمةَ ع َْن أَ ِبي ُز ْرعَة‬
ُ ‫ارةَ ْب ِن ا ْلقَ ْعقَاعِ ْب ِن‬ ُ ‫ير ع َْن‬
َ ‫ع َم‬ َ ‫َح هدثَنَا قُت َ ْيبَةُ ْب ُن‬
ٌ ‫س ِعي ٍد َح هدثَنَا َج ِر‬
‫ع ْنهُ قَا َل‬ ‫ع َْن أ َ ِبي ُه َر ْي َرةَ َر ِض َي ه‬
َ ُ‫ّللٓا‬
‫اس‬ِ ‫ق النه‬ ُّ ‫ّللٓا َم ْن أ َ َح‬
ِ ‫سو َل ه‬ ُ ‫سله َم فَقَا َل يَا َر‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫ّللٓا‬ َ ‫ّللٓا‬
ِ ‫سو ِل ه‬ ُ ‫َجا َء َر ُج ٌل إِلَى َر‬
‫ص َحابَتِي قَا َل أ ُ ُّمكَ قَا َل ث ُ هم َم ْن قَا َل ث ُ هم أ ُ ُّمكَ قَا َل ث ُ هم َم ْن قَا َل ث ُ هم أ ُ ُّمكَ قَا َل ث ُ هم َم ْن قَا َل‬
َ ‫س ِن‬ ْ ‫بِ ُح‬
َ‫ث ُ هم أَبُوك‬
ُ‫وب َح هدثَنَا أَبُو ُز ْرعَةَ ِمثْ َله‬
َ ُّ‫ش ْب ُر َمةَ َويَحْ يَى ْب ُن أَي‬
ُ ‫َوقَا َل ا ْب ُن‬
Yang artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan
kepada kami Jarir dari 'Umarah bin Al Qa'qa' bin Syubrumah dari Abu
Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata;
"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti
kepadanya?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian
siapa?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "kemudian siapa
lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?"
dia menjawab: "Kemudian ayahmu." Ibnu Syubrumah dan Yahya bin
Ayyub berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah hadits seperti
di atas." (HR Al-Bukhari: 5514)6
Hadits di atas merupakan salah satu dari ribuan Hadits Nabi Muhammad SAW
yang menggambarkan metode tanya jawab dalam memberikan pengajaran secara
langsung. Andai kita cermati, seluruh dakwah Nabi Muhammad SAW selalu
menggunakan metode tanya jawab. Sebab andai kita rasakan, metode ini sangat dialogis
atau sangat komunikatif. Seakan-akan tidak ada jarak di antara penanya dan yang ditanya.
Dan tidak melibatkan banyak orang, sehingga pembelajaran lebih terfokus pada
pertanyaan dari seseorang tersebut.

6
Abbullaits Assamarqandi, TAMBIHUL GHOFILIN Jilid 1, Diterjemahkan oleh Salim Bahreisy (Surabaya: PT
Bina Ilmu, ), 140.

6
Metode tanya jawab atau interview merupakan salah satu dari implementasi
strategi pembelajaran pertisipatif (Partisipative Teaching and Learning) atau strategi
pembelajaran ekspositori (strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar
siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal)7
1. Penggunaan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab biasa digunakan apabila:
a. Bermaksud untuk mengulang pembelajaran
b. Ingin membangkitkan perhatian siswa belajar
c. Siswa tidak terlalu banyak
d. Sebagai selingan metode ceramah
e. Untuk menarahkan proses berfikir.8
Dalam literatur yang lain, ada beberapa hal mengenai metode tenya jawab ini.
Selain pengunaan metode tanya jawab di atas. Ada beberapa kegunaan metode ini
diantaranya:
a. Meninjau bahan pembelajaran yang lampau
b. Membimbing atau memusatkan perhatian pelajar
c. Mengikutsertakan semua pelajar dalam interaksi pembelajaran
d. Mengarahkan pengamatan dan pemikiran pelajar
e. Melatih daya pemikiran siswa sehingga dapat mengambil kesimpulan dangan baik
dan tepat.9
Banyak sebab mengapa mengunakan metode ini, metode ini sangat interaktif
dalam pembelajaran. Namun metode ini tidak akan berdiri sendiri, metode ini akan
sempurnah ketika disandingkan dengan metode yang lain.

2. Tujuan Yang Dicapai Oleh Metode Tanya Jawab


Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab atau interview diantaranya:
a. Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai oleh peserta didik
b. Untuk merangsang siswa supaya berfikir

7
Mulyono, STRATEGI PEMBELAJARAN Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global (Malang: UIN-
MALIKI PRESS, 2012), 104.
8
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, 57.
9
Sriyono, TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBSA, 103.

7
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan masalah yang belum
dipahami.10
Dalam literatur yang lain, dinyatakan bahwa dalam proses belajar-mengajar.
Bertanya memegang peranan yang penting, sebab pertanyaan yang tersusun dengan
baik dan dengann teknik pengajuan yang tepat maka akan tercipta:
a. Meningkatkan prestasi peserta didik dalam kegiatan belajar-mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap masalah yang
sedang dibicarakan
c. Merangsang dan mengembangkan pola berfikir dan belajar aktif peserta didik,
sebab berfikir itu sendiri adalah bertanya
d. Menuntun proses berfikir peserta didik, sebab pertanyaa yang baik aka membantu
peserta didik agar dapat menentukan jawaban yang baik
e. Memusatkan perhatian peserta didik terhadap masalah yang sedang dibahas
f. Untuk mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai oleh
peserta didik
g. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengajukan masalah yang belum
dipahami.11
Banyak tujuan yang dikemukakan literatur tentang metode tanya jawab atau
interview ini. Namun tujuan yang utama dalam penggunaan metode pembelajaran
adalah sebagai perantara penyampaian materi yang telah dirankai sebelumnya serta
memberi kemudahan terhadap peserta didik untuk memahaminya.

B. Kelemahan Dan Kelebihan Metode Interview Dan Tanya Jawab


1. Kelemahan Metode Interview atau Tanya Jawab
Setiap metode memiliki kelemahan tersendiri. Sehingga seorang pendidik
dalam undang-undang yang telah dinyatakan di atas harus memahami dan menguasai
beberapa metode pembelajaran. Kelemahan metode interview atau tanya jawab
adalah:
a. Akan menimbulkan penyimpangan pembicara.

10
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching,, 56.
11
Mulyono, STRATEGI PEMBELAJARAN Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, 104-105.

8
b. Dapat menghambat cara perfikir anak bila tidak/kurang pandai membawakan.
Misalnya, guru meminta siswa-siswanya untuk memjawab persis seperti yang dia
kehendaki, kalau tidak dinilai salah.12
Dalam literatur lain disebutkan juga tentang kelemahan dari metode ini,
diantaranya:
a. Bila terjadi perbedaan pendapat, akan banyak menyita waktu untuk
menyelesaikannya. Bahkan perbedaan pendapat antara guru dan siswa dapat
menjurus pada negative, dimana siswa menyalahkan guru dan hal ini besar
resikonya.
b. Tanya jawab dapat menimbulkan penyimpangan dari pokok permasalahan atau
meteri pelajran, hal ini terjadi jika guru tidak dapat mengendalikan jawaban atau
segala pertanyaan siswanya.
c. Tidak cepat merangkum bahan pelajaran.
d. Tanya jawab akan membosankan jika yang ditanyakan tidak ada variasi.13

2. Kelebihan Metode Interview atau Tanya Jawab


Selain kelemahan yang terdapat di dalam setiap metode pembelajaran. Ada
juga kelebihan yang tercermin ketika menggunakan suatu metode tertentu. Kelebihan
dari metode interview atau tanya jawab ini adalah:
a. Mendorong siswa untuk aktif berfikir
b. Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
Sehingga Bapak/Ibu guru dapat menjelaskan kembali. Dalam hal ini guru dapat
menyuruh siswa lain yang sudah mengerti untuk menjelaskan kepada temannya
c. Perbedaaan pendapat siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada suatu
diskusi.14
Dalam literatur yang lain juga disebutkan tentang kelebihan dari metode
interview atau tanya jawab, diantaranya:
a. Situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

12
Sriyono, TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBSA, 105-106,
13
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1997), 62.
14
Sriyono, TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBSA, 105.

9
b. Melatih siswa agar berani mengemukakan pendapat scara argumentative dan
bertanggung jawab.
c. Mengetahui perbedaan pendapat antar siswa dan guru yang dapat membawa ke
arah diskusi yang positif.
d. Membangkitkan semangat belajar dan daya saing yang sehat diantara siswa.
e. Dapat mengukur batas kemampuan dan penguasaan siswaterhadap pelajaran yang
telah diberikan.15
Setiap metode pasti memiliki kelebihan masing-masing, dan banyak juga
kelebihan dari metode tanya jawab ini. Salah satunya untuk melatih siswa lebih aktif
dalam pembelajaran. Metode ini tidak akan sempurnah apabila tidak disandingkan
dengan metode yang lain. Jadi metode tanya jawab atau interview ini akan sempurnah
apabila disandingkan atau tambah dengan metode pembelajaran lain dalam aktifitas
belajar mengajar.

C. Kriteria Pertanyaa
Semua orang dapat melontarkan sebuah pertanyaan. Namun pertanyaan itu
memiliki kuwatitas atau tidak. Dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pada
khususnya dalam proses pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
hendaknya:
1. Mendorong atau mengajak mereka berfikir.
2. Jelas dan mudah difahami.
3. Sesuai dengan taraf kecerdasan mereka.
4. Umum dan menyeluruh untuk semua siswa.
5. Berisi satu problematika.16
Serta timbal balik yang musti diujarkan atau jawaban dari peerta didik selayaknya
ialah:
1. Teliti dan tepat, ini menunjukan bahwa murid benar-benar memahami pertanyaan
tersebut.
2. Lengkap dan sempurna, tidak sekedar menunjukan jawaban.
3. Singkat dan mudah dipahami.

15
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab, 63.
16
Sriyono, TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBSA, 103-104.

10
4. Difikirkan terlebih dahulu, maka dari itu peserta didik harus diberi kesempatan untuk
berfikir agar mereka tidak tergesa-gesa atau tidak berlambat-lambat dalam menjawab.
5. Terdengar oleh semua siswa, tidak terlalu keras sehingga tidak memekakan telinga
dan tidak terlalu lemah sehingga tidak kedengaran.17
Dalam menyampaikan pertanyaan seorang pendidik harus memperhatikan
beberapa pokok tentang penyampaian pertanyaa tersebut diantaranya:
1. Perumusan pertanyaan harus jelas dan terbatas, sehingga tidak menimbulkan keragu-
raguan pada siswa.
2. Pertanyaan hendaknya disampaikan atau diajukan sebelum menunjuk peserta didik
untuk menjawab.
3. Beri kesempatan/waktu untuk siswa memikirkannya.
4. Hargai pendapat/pernyataan dari siswa.
5. Distribusi atau pemberian pertanyaan harus merata.
6. Buatlah ringkasan hasil tanya jawab sehingga memperoleh pengetahuan secara
sistematik.18
Perlu diperhatikan juga bahwa ada dua pertanyaan yang perlu diajukan dalam
proses pembelajaran. Pertanyaan itu adalah pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.
1. Pertanyaan Ingatan
Pertanyaan ingatan memiliki maksud untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan sudah tertanam pada peserta didik. Biasanya pertanyaan ini berpangkal
pada apa, kapan, di mana, berapa dan sejenisnya.
2. Pertanyaan Pikiran
Pertanyaa pikiran dimaksudkan untuk mnegetahui sajauh mana cara perfikir
peserta didik dalam menanggapi suatu permasalahan. Biasanya pertanyaan ini dimulai
dengab mengapa dan bagaimana.19
Berangkat dari kriteria pertanyaan dan tipe pertanyaan di atas. Sering kali kita
jumpai dalam kelas ketika guru memberikan sebuah pertanyaan yang sulit bahkan peserta
didik susah untuk memahaminya. Berikut beberapa kesalahan guru dalam
menyampaikan pertanyaan atau soal kepada peserta didik:
1. Guru mengajuka pertanyaan yang terlalu sulit bagi peserta didik.

17
Ibid., 104.
18
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, 56-57.
19
Mulyono, STRATEGI PEMBELAJARAN Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, 105.

11
2. Memberikan rumusan masalah yang sulit dipahami oleh peserta didik (berbelit dan
menggunakan kata yang tidak dikenal oleh peserta didik).
3. Melanjutkan pertanyaan, walaupun pendidik atau guru mengetahui bahwa peserta
didik kurang memahami meteri yang dibahas.
4. Hanya mengambil jawaban dari peserta didik yang berprestasi.
5. Tidak memberikan koreksi terhadap respon atau jawaban yang tidak tepat.20
Banyak kriteria pertanyaan yang diajukan dari para literatur. Dan tipe-tipe
pertanyaan serta problem yang dijumpai ketika guru menyampaikan suatu pertanyaan.
Semua itu ditunjukan agar kita mau melihat dan mempelajari hal-hal tersebut, sehingga
metode pembelajaran ini menjadi semakin sempurnah dan tujuan dari pembelajaran
tersebut tercapai dengan hasil yang diinginkan.

D. Pengimplementasian Metode Interview Dan Tanya Jawab Pada Pembelajaran PAI


Untuk menghindari penyimpangan dari pokok persoalan, penggunaan metode
tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merumuskan tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan
berpusat pada tingkah laku siswa.
2. Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab.
3. Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan.
4. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang dari
pokok persoalan.
5. Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.21
Berdasarkan langkah-langkah yang di atas, maka tindakan guru dalam
menggunakan metode tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk
rencana pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyebutkan alasan penggunaan metode tanya jawab.
2. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
khusus.
3. Menyimpulkan jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang belum
dipahami.

20
Ridwan Abdullah Sani, INOVASI PEMBELAJARAN (Jakarta: PT. Bina Aksara, 2013), 76-77.
21
https://ainamulyana.blogspot.com/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-prinsip.html?m=1 (diakses pada 5 Maret
2019/19.43 WIB).

12
5. Memberi pertanyaan atau kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada hal-hal yang
sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan yang relevan dan
sifatnya pengembangan atau pengayaan.
7. Menyimpulkan materi jawaban yang relevan dengan tujuan pembelajaran khusus.
8. Memberi tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis
pertanyaan yang akan diajukan pada pertemuan berikutnya.22
Metode tanya jawab atau interview ini dapat kita aplikasikan pada segala mata
pelajaran. Baik mata pelajaran Qur’an Hadits, Aqidah Akhlaq, Fiqih, Sejarah
Kebudayaan Islam serta mata pelajaran umum lainnya. Namun perlu diperhatikan juga
metode ini tidak bisa berdiri sendiri, harus ada metode yang mengiringinya. Sehingga
pembelajaran yang terjalin di dalam kelas maupun di luar kelas akan terjalin dengan baik
dan apik.

22
Ibid.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat two way traffic atau two way comunication sebab
dalam waktu yang bersamaan terjadi dialog yang berupa tanya jawab antara guru
memberi pertanyaan kepada siswa atau siswa memberi pertanyaan kepada guru. Dasar
yang dapat dijadikan acuan dalam Al-Qur’an adalah QS. An-Naml ayat 59-64.
Kelemahan dari metode ini adalah Akan menimbulkan penyimpangan pembicara, dan
dapat menghambat cara perfikir anak bila tidak/kurang pandai membawakan. Misalnya,
guru meminta siswa-siswanya untuk memjawab persis seperti yang dia kehendaki, kalau
tidak dinilai salah.
Sedangkan kelebihan dari metode ini adalah Mendorong siswa untuk aktif berfikir,
Memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas, sehingga
Bapak/Ibu guru dapat menjelaskan kembali, Dalam hal ini guru dapat menyuruh siswa
lain yang sudah mengerti untuk menjelaskan kepada temannya Perbedaaan pendapat
siswa dapat dikompromikan atau diarahkan pada suatu diskusi.
Kriteria pertanyaan yang dapat diajukan meliputi: Mendorong atau mengajak
mereka berfikir. Jelas dan mudah difahami. Sesuai dengan taraf kecerdasan mereka.
Umum dan menyeluruh untuk semua siswa. Dan Berisi satu problematika.
Serta langka-langka pengimplementasiaannya seperti: Merumuskan tujuan tanya
jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada tingkah laku siswa.
Mencari alasan pemilihan metode tanya jawab. Menetapkan kemungkinan pertanyaan
yang akan dikemukakan. Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak
menyimpang dari pokok persoalan. Dan Menyediakan kesempatan bertanya bagi siswa.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah yang singkat ini, kami sadari bahwa makalah ini sangat
jauh dari kata sempurnah. Untuk itu kami mengharapkan adanya saran dan masukan dari
pembaca yang budiman demi penyempurnaan makalah ini.

14
DAFTAR PUSATAKA

Agama RI, Kementrian. Al-Qur'an dan Terjemah. Jakarta: Widya Cahaya, 2011.
Assamarqandi, Abbullaits. TAMBIHUL GHIFILIN Jilid 1 (Diterjemahkan oleh Salim
Bahreisy). Surabaya: PT Bina Ilmu, t.thn.
Buna'i. “Prospek Guru Agama Pasca Pemberlakuan UU Guru dan Dosen Nomer 14/2005.”
Tadris Jurnal Pendidikan Islam, 2006: 61-74.
https://ainamulyana.blogspot.com/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-prinsip.html?m=1
Mulyono. STRATEGI PEMBELAJARAN Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global.
Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2012.
Sabri, Ahmad. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang, t.thn.
Sani, Ridwan Abdullah. INOVASI PEMBELAJARAN. Jakarta: PT. Bina Aksara, 2013.
Sriyono. TEKNIK BELAJAR MENGAJAR DALAM CBS. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1992.
Undang-undang no. 14/2005. t.thn.
Yusuf, Tayar, dan Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 1997.

15

Anda mungkin juga menyukai