BAB II Skripsi
BAB II Skripsi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompetensi Klinik
1. Pengertian Kompetensi
defenisi ini berarti mutu yang seharusnya, atau syarat atau standar yang
atau sebab akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif, dan
2011).
10
11
berikut :
sebagainya).
(Nursalam, 2011)
a. Pengetahuan (knowledge)
b. Pemahaman (understanding)
c. Kemampuan (skill)
d. Nilai (value)
e. Sikap (attitude)
f. Minat (interest)
berikut :
positif baik terhadap dirinya maupun orang lain, karena jika orang
percaya bahwa dirinya tidak kreatif dan inovatif maka tidak akan
13
sesuatu.
b. Keterampilan
c. Pengalaman
kompetensi yang perlu, tetapi untuk menjadi ahli tidak cukup dengan
pengalaman.
d. Karakteristik Kepribadian
e. Motivasi
f. Isu Emosional
inisiatif.
g. Kemampuan Intelektual
B. Bimbingan Keperawatan
1. Pengertian Bimbingan
(Inayah, 2016).
2. Tujuan Bimbingan
individual
pratik klinik
berikut :
meningkatkan kemampuannya
peserta didik
mentor dan mentee dibangun dari 4 fase, yaitu fase prainteraksi, fase
a. Fase prainteraksi
b. Fase perkenalan
1) Tugas utama peserta didik pada fase ini adalah membina rasa
bersama pasien
c. Fase kerja
meliputi :
keperawatan
d. Fase terminasi
1) Pada fase ini peserta didik dan pasien akan merasakan kehilangan.
pencapaian tujuan
20
sebagai penolakan
5. Model Bimbingan
peserta
praktek
1. Eksperensial
2. Konferensi
3. Observasi
4. Penyelesaian Masalah
5. Ronde Keperawatan
6. Bedside Teaching
a. Eksperensial (Penugasan)
1. Penugasan klinik
2. Penugasan tertulis
pra praktik meliputi konferen hari pertama dan hari ke dua serta
seterusnya.
keperawatan.
c. Metode observasi
d. Ronde keperawatan
didapat (Inayah, 2016). Kelemahan dari metode ini yaitu pasien dan
klien dan asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh klien. Bed – side
C. Mentorship
1. Pengertian Mentorship
Praktikan akan memiliki self confidence, self esteem, self awareness, serta
proses umpan balik yang terus menerus dan dinamis antara dua individu
adviser, role model, consellor, tutor, dan guru (Roberts, 1999 dalam
2. Peran Mentor
antara lain; sebagai guru, panutan, pelindung dan penasehat ( Ali &
memecahkan masalah, fokus pada orang lain dan memberikan respon yang
keprofesionalan.
3. Tujuan Mentoring
serta mampu mengambil keputusan secara otonom (Dadge, Jean & Casey,
professional.
4. Manfaat Mentoring
tinggi harapan. Manfaat ini dapat meningkatkan harga diri, konsep diri,
pengetahuan.
5. Jenis Mentoring
dan timbal balik yang dibentuk melalui saling tukar ide dan sudut
Mentor bertemu mentee satu jam per minggu dan dilakukan minimal
selama satu tahun. Mentee lebih merasa puas dengan tipe tradisional
b. E – mentoring
tepat seperti ekspresi wajah, postur, indikator status sosial dan isyarat
c. Peer Mentoring
jawab pekerjaan yang sama seperti mentee, tetapi yang telah memiliki
mendapatkan mentor yang berasal dari teman kerja, teman sendiri atau
d. Group Mentoring
mentor. Mentoring jenis ini lebih formal dan fokus kegiatan berbasis
e. Mentoring tim
apabila keahlian yang ingin dikuasai oleh mentee sudah tercapai, maka
(Grant, 2015).
34
belajar. Hubungan dari mentor-mentee dibangun dari tiga fase yaitu; fase
inisiasi, fase kerja, dan fase terminasi (Ali & Panther, 2008; Faoreur,
2008). Hubungan dari ketiga fase dapat dilihat gambar di bawah ini:
mentoring sampai selesai. Hal yang penting disadari pada fase inisiasi
perkembangan fase ini, rasa percaya antara mentor dan mentee mulai
pada fase kerja meliputi kegiatan berlatih dan simulasi dari mentee
c. Pada fase terminasi, mentee bekerja secara mandiri dan bertindak atas
inisiatif sendiri. Pada fase ini dilakukan evaluasi dari apa yang telah
kegiatan yang dapat bermanfaat dan dijalankan dengan baik sehingga bisa
a. Tahap invitasi
b. Tahap Keraguan
keraguan.
c. Tahap transisi
kelebihan dan keunikan dari mentee tersebut. Mentee tersebut saat ini
D. Kerangka teori
1. Teacher
2. Guide
3. Role Model
4. Coach
5. Counselor
6. Advisor
7. Networker
8. Sponsor
9. Resource fasilitator
Metode pebelajaran klinik
menurut Nursalam (2011),
Fase Mentorship (Ali & antara lain :
Panther, 2008) :
1. Eksperensial
Bimbingan Mentorship 2. Konferensi
1. Fase Inisiasi
2. Fase Kerja 3. Bedside Teaching
3. Fase Terminasi 4. Penyelesaian Masalah
5. Observasi
6. Ronde Keperawatan