Anda di halaman 1dari 3

Metode Runge-Kutta-Fehlberg

Metode Runge-Kutta-Fehlberg (RKF45) digunakan untuk menyelesaikan


persoalan persamaan syarat awal dengan ukuran langkah t adaftif.
Dengan demikian, perhitungan dengan syarat keakuratan yang diminta
bisa dilakukan dengan menyesuaikan t. Untuk itu dilakukan dua
perhitungan dengan langkah berbeda, yaitu t dan ½ t, untuk
menghasilkan dua jawaban pendekatan yang bisa dibandingkan. Jika
kedua jawaban bercocokan maka jawaban diterima dan perhitungan
dilanjutkan ke langkah selanjutnya. Jika kedua jawaban tidak saling
cocok pada tingkat keakuratan yang diminta, maka perhitungan
diulang dengan ukuran langkah yang lebih kecil. Jika jawaban
bercocokan lebih dari angka signifikan yang diminta, perhitungan
dilanjutkan dengan ukuran langkah yang tetap sama atau lebih besar.

Jawaban pendekatan pertama diperoleh dari RK orde-4:


y n 1  y n  216
25
k1  1408
2565 k 3  4104 k 4  5 k 5
2197 1

Jawaban pendekatan kedua, yang lebih akurat, diperoleh dari RK orde


5:
z n1  y n  135
16
k1  12825
6656
k 3  56430
28561
k 4  509 k 5  552 k 6

Taksiran error jawaban:


error  y n 1  z n 1

Rumus untuk parameter k adalah sbb:



k 1  t  f t n , y n 
k2  t  f  t n
 14 t , y n  14 k1 
k3  t  f  t n
 83 t , y n  323 k1  329 k 2 
k4  t  f  t n
 12
13 t , y  2197 k1  2197 k 2  2197 k 3
n 1932 7200 7296

k5  t  f  t n
 t , y n  439
216 k1  8k 2  513 k 3  4104 k 4
3680 845

k6  t  f  t n
 12 t , y n  278 k1  2k 2  3544 k  1859
2565 3
k  1140 k 5
4104 4

Jawaban pendekatan pertama diterima jika errornya relatif terhadap
jawaban pendekatan kedua sama atau lebih kecil dari toleransi error, ,
yang diminta.
error  y n 1  z n 1  

1
Ukuran langkah optimal untuk perhitungan berikutnya bisa ditentukan
dengan mengalikan ukuran langkah terakhir (t) dengan suatu faktor S
yang dihitung dari rumus berikut:
   t 
S  
 2  y n 1  z n 1 
 

Koefisien pengali dalam metode RKF45


Para- Penga Penga Penga Penga Penga Penga Penga
meter li t li k1 li k2 li k3 li k4 li k5 li k6
k1 0
1 1
k2
4 4
3 3 9
k3
8 32 32
12 1932 7200 7296
k4 
13 2197 2197 2197
432 3680 845
k5 1 8 
216 513 4104
1 8 3544 1859 11
k6  2  
2 27 2565 4104 40
16 6656 28561 9 2
yn+1 0 
135 12825 56430 50 55
25 1408 2197 1
zn+1 0  0
216 2565 4104 5

2
Metode Dormand-Prince
Metode Dormand–Prince (DOPRI) adalah anggota keluarga metode Runge–Kutta untuk
menyelesaikan persamaan diferensial biasa. Metode ini menggunakan evaluasi 6 fungsi
untuk menghitung penyelesaian yang akurat sampai orde keempat dan kelima. Selisih
kedua penyelesaian merupakan ukuran dari error dari penyelesaian orde keempat.
Taksiran error ini bisa digunakan untuk menyesuaikan ukuran langkah seperti yang
diterapkan pada metode Fehlberg (RKF). Metode Dormand–Prince memiliki koefisien
yang dipilih untuk menekan error dari penyelesaian orde kelima. Inilah perbedaan utama
dengan metode Fehlberg, yang disusun untuk menekan error penyelesaian orde keempat.

Koefisien pengali dalam metode RKDP45


Para
- Peng Peng Pengali Penga Penga Pengali Peng Penga
met ali t ali k1 k2 li k3 li k4 k5 ali k6 li k7
er
k1 0
1 1
k2
5 5
3 3 9
k3
10 40 40
4 44 56 32
k4 
5 45 15 9
8 19372 25360 64448 212
k5  
9 6561 2187 6561 729
9017 355 46732 49 5103
k6 1  
3168 33 5247 176 18656
35 500 125 2187 11
k7 1 0 
384 1113 192 6784 84
5179 7571 393 92097 187 1
yn+1 0 
57600 16695 640 339200 2100 40
35 500 125 2187 11
zn+1 0  0
384 1113 192 6784 84

Anda mungkin juga menyukai