Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi didalam mahluk hidup,
mulai dari mahluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan, sampai kepada manusia, mahluk yang sususnan tubuhnya kompleks.
Didalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahnkan kelangsungan hidupnya (Wirahadikusumah, 1985).
Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu anabolisme
(penyusunan) dan katabolisme (penguraian) (Baret dkk., 1986).
1. Anabolisme
Anabolisme merupakan proses pembentukan makromolekul (lebih kompleks) dari
molekul yang lebih sederhana (Shuler & Kargi, 2002). Contoh anabolisme karbohidrat
yaitu Fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pengubahan zat anorganik (H2O dan CO2)
oleh karbohidrat menjadi zat organik (Karbohidrat) dengan bantuan sinar matahari
sebagai sumber energi utamanya. Fotosintesis disebut juga anabolisme karbohidrat.
2. Katabolisme
Menurut Lehninger (2005), katabolisme merupakan fase metabolisme yang
bersifat menguraikan, yang menyebabkan molekul organik nutrien seperti karbohidrat,
lipid, dan protein yang datang dari lingkungan atau dari cadangan makanan sel itu sendiri
terurai di dalam reaksi-reaksi bertahap menjadi produk akhir yang lebih kecil dan
sederhana, seperti asam laktat, CO2, dan ammonia.
B. Jalur Metabolisme Karbohidrat
1. Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6
atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP.
NADH (Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang
mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP
(adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus
fosfatnya menghasilkan energi. proses glikolisis, pada setiap 1 molekul glukosa
diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP (Rochmah, 2009).
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara
aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan
ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul
yang satu ke molekul yang lain. Sel eukariotik pada glikolisis terjadi di sitoplasma
(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan
energi dan 5 tahapan pelepasan energi. pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP.
Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan
2 NADH. Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP +
2 NADH. (Rochmah, 2009).
2. Glikogenesis
Glikogenesis adalah proses pembentukan atau biosintesis glikogen yang terjadi
terutama di dalam hati dan otot. Kelebihan kadar glukosa di dalam darah akan
memicu disekresikannya hormon insulin untuk memicu terjadinya glikogenesis.
Glikogen ini dapat dipecah lagi menjadi glukosa saat kadar glukosa darah menurun
seperti dalam keadaan lapar atau puasa.
(Sumardjo, 2006)
3. Glikogenelisis
Glikogenolisis merupakan suatu proses pemecahan glikogen menjadi
glukosa yang dipengaruhi oleh hormon glukagon dan hormon katekolamin (Husna,
2008). Glikogenolisis (pemecahan glikogen) terjadi jika kadar glukosa darah turun
(hipoglikemia) (James, dkk., 2002). Glikogenolisis tidak berjalan spontan, tetapi
melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah proses fosforilasi glikogen oleh
pengaruh enzim glikogen fosforilase sehingga dilepaskan glukosa 1-fosfat.
Selanjutnya, glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa-6-fosfat oleh enzim
fosfoglukomutase. Langkah terakhir adalah defosforilasi glukosa-6-fosfat oleh
pengaruh enzim glukosa-6-fosfatase sehingga terbentuk glukosa (Sumardjo, 2008).
4. Glikoneogenesis
Glukoneogenesis adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat,
contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. Karena senyawa yang digunakan
bukan karbohidrat, maka sumber karbonnya adalah sejumlah senyawa glukogenik
terutama berasal dari asam amino-L, laktat atau gliserol. Proses ini terjadi jika
makanan yang dimakan tidak cukup mengandung D-glukosa yang dapat
menyebabkan turunnya kadar glukosa darah. Glukoneogenesis yang dilakukan oleh
hati atau ginjal, menyediakan suplai glukosa yang tetap. (Wirahadikusumah, 1985).
Baret, J.M., Peter A., Kumaran, A.K., and Millington, W.F., 1986, Biology. New Jersey: Prentice Hall.
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchell, L.G., 2002, Biologi Edisi ke-5, Erlangga, Jakarta.
Husna, M., 2008. Pengaruh Pemberian Minyak Jinten Hitam (Nigella Sativa L.) terhadap Kadar Glukosa
Darah pada Tikus Diabetes Akibat Induksi Aloksan. Skripsi. Hal 6-7.
Nurhayati, Nunung., Unayah, Yati., Prayitno, Basuki. 2015. Biologi. Bandung : Yrama Widya.
Rochmah, Sit Nur, 2009, Biologi, Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional, Jakarta.
Shuler, M.L., Kargi,F., 2002, Bioprocess Engineering. New Jersey : Prentice Hall PTR
Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: Penerbit EGC Kedokteran
Wirahadikusumah, Muhamad., 1985, Biokimia : metabolisme energi, karbohidrat, dan lipid, ITB,
Bandung