Anda di halaman 1dari 15

KERJA SAMA INDONESIA DAN VENEZUELA

Makalah

“Diajukan Guna Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Hubungan


Internasional yang di ampu oleh Bapak Dr. Sudirman.SE.,M.Si”

DI SUSUN OLEH :

Roland S Kamah
NIM. 164022015

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN AMAI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Mekanisme


Transaksi Saham di Pasar Sekunder” yang mana makalah ini kami buat sebagai
tugas pembahasan materi pada mata kuliah Pasar Modal Syariah. Dalam
menyusun makalah ini, kami menyadari akan banyak bantuan dari berbagai pihak,
maka pada kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang mendukung dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Dan kami mengharapkan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, baik dalam hal
pengetahuan maupun terapan.

Gorontalo, 8 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Profil Venezuela ................................................................................... 2


B. Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Venezuela........ 3
C. Perkembangan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Venezuela .. 4
D. Analisis Peluang dan Tantangan Hubungan Diplomatik Indonesia
dan Venezuela ...................................................................................... 6
E. Neraca Perdagangan Indonesia dan Venezuela .................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan internasional adalah hubungan antarnegara atau antarindividu dari


negara yang berbeda dalam bidang tertentu untuk kepentingan kedua belah pihak.
Setiap negara tentunya tidak dapat terlepas dari hubungan internasional. Hal ini
karena setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga
hubungan internasional melengkapi itu.

Hubungan internasional tidak hanya terjadi karena ingin bekerjasama.


Persahabatan, persengketaan, permusuhan, ataupun peperangan juga termasuk
hubungan internasional. Hubungan internasional bisa antar individu, antar
kelompok, maupun antar negara di negara yang berbeda. Menurut Sam Suhaedi,
hubungan antar internasional juga terdapat hukum internasional yang mengatur
pergaulan hidup dalam masyarakat internasional. Arti hubungan internasional
secara umum adalah kerjasama antar negara, yaitu unit politik yang didefinisikan
secara global untuk menyelesaikan berbagai masalah. Menurut UU No. 37 Tahun
1999, hubungan internasional adalah kegiatan yang menyangkut aspek regional
dan internasional yang dilakukan oleh pemerintah di tingkat pusat dan
internasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, lembaga negara,
badan usaha, organisasi politik, organisasi masyarakat, LSM atau Warga Negara.
Hubungan internasional dianggap penting dalam rangka untuk menumbuhkan
saling pengertian antarbangsa, mempererat hubungan persahabatan dan
persaudaraan antarbangsa, saling mencukupi kebutuhan masing-masing bangsa
yang bekerja sama, memenuhi rasa keadilan dan kesejahteraan, dan membina dan
menegakkan perdamaian dan ketertiban dunia. Suatu negara yang tidak mau
mengadakan hubungan internasional dengan negara lain akan terkucilkan dalam
pergaulan dunia. Akibatnya, negara tersebut akan mengalami kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut J.C. Johari, hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang


interaksi yang berlangsung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga
studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang perilakunya
memiliki dampak terhadap tugas-tugas negara.

B. Rumusaan Masalah
Bagaimana mekanisme hubungan kerja sama indonesia dan venezuela

C. Tujuan Untuk mengetahui bagaimana hunungan kerja sama indonesia dan


1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Venezuela

Venezuela adalah sebuah negara yang terletak di benua Amerika Selatan, tepatnya
dibagian utara benua Amerika Selatan. Negara yang letak astronomisnya berada di
antara 0°LU – 13°LU dan 59°BB – 74°BB ini berbatasan dengan Guyana
disebelah Timurnya, berbatasan dengan Kolombia disebelah Baratnya. Sedangkan
di sebelah Selatan berbatasan dengan Brasil dan di sebelah utaranya adalah Laut
Karibia.

Venezuela pernah dijajah oleh Spanyol pada tahun 1522 dan menjadi negara yang
pertama mendeklarasikan kemerdekaannya dari jajahan Spanyol di kawasan
benua Amerika pada 5 Juli 1811. Hari tersebut kemudian diperingati sebagai hari
Kemerdekaannya. Venuzuela kemudian bergabung dalam Gran Kolombia pada
tahun 1821 hingga berpisah dengan Gran Kolombia ini pada tahun 1830.
Venezuela memperoleh kedaulatan penuh setelah berpisah dengan dengan Gran
Kolombia. Gran Kolombia atau Kolombia Raya adalah suatu negara federasi yang
terdiri dari Panama, Kolombia, Venezuela dan Ekuador yang dibentuk pada tahun
1819 dan berakhir pada tahun 1831. Sistem pemerintahan yang dianut oleh
Venezuela adalah sistem pemerintahan Republik Presidensil Federal. Dengan
sistem pemerintahan ini, Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan Venezuela
adalah seorang Presiden yang dibantu oleh seorang Wakil Presiden Ekskutif.
Presiden dan Wakil Presiden Ekskutif ini dipilih melalui pemilihan umum setiap 6
tahun sekali. Ibukota Venezuela adalah Kota Caracas.

Venuezuela memiliki luas wilayah sebesar 912.050 km2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 31.304.016 jiwa (estimasi Juli 2017). Mayoritas penduduk Venezuela
memeluk agama Roma Katolik yaitu sebanyak 96%. Etnis-etnis di Venezuela
diantara adalah etnis Spanyol, Italia, Portugis, Arab, Jerman, Afrika dan Penduduk
asli sedangkan bahasa resminya adalah bahasa Spanyol.

Dalam bidang perekonomian, Venuezuela merupakan salah satu negara yang


perekonomiannya sangat tergantung pada sektor perminyakan, hampir semua
pendapatan ekspor dan hampir dari setengah pendapatan pemerintah adalah
berasal dari sektor perminyakan ini. Pada tahun 2016, Pendapatan Domestik Bruto
Venezuela mengalami penurunan dari US$514 miliar (2015) menjadi US$434,9
miliar (2016) serta inflasi yang mencapai hingga 720%. Cadangan Devisa Bank
Sentral Venezuela juga terjadi penyusutan. Namun di satu sisi, Pemerintah
Venezuela berhasil membayar hutang luar negerinya dan mempersempit defisit
neracanya. Pendapatan perkapitanya juga menurun dari US$17.000,- di tahun
2015 menjadi US$14.000,- di tahun 2016.

2
Di hubungan luar negeri, negara yang memiliki nama lengkap Republik Bolivar
Venezuela ini merupakan anggota PBB dan beberapa lembaga di bawah PBB.
Venuzuela juga merupakan negara anggota OPEC (organisasi negara pengekspor
minyak), OPCW (organisasi Pelarangan Senjata kimia), Uni Latin, LAIA
(Asosiasi Integrasi Amerika Latin), Petrocaribe dan Gerakan Non-Blok (NAM).

B. Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Venezuela

Pada 10 Oktober 1959, Republik Indonesia dengan Republik Bolivaria


Venezuela secara resmi menjalin hubungan diplomatiknya. Pada masa itu,
presiden Indonesia yang sedang menjabat adalah Abdurrahman Wahid, sedangkan
presiden Venezuela yang sedang menjadabat adalah Hugo Chavez. Indonesia
membuka kedutaan besar di Caracas pada tahun 1977, kemudian Venezuela
menyusul dengan membuka kedutaan besarnya di Jakarta pada tahun 1981.1

Sebagai permulaan, hubungan diplomatik antara Indonesia dengan


Venezuela ditandai dengan kedatangan presiden Venezuela Hugo Chavez ke
Indonesia untuk memenuhi panggilan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid
pada tanggal 12 Agustus tahun 2000. Kemudian pada bulan berikutnya, tepatnya
pada tanggal 26-28 September 2000, presiden Abdurrahman Wahid pun
mendatangi Venezuela untuk menghadiri OPEC Summit, serta memenuhi
panggilan Hugo Chavez.2

1
“Venezuela Diplomatic Handbook”, dalam World Strategic and Business Information Library, 6th
Edition, International Business Publications: USA, 2009.
2
Loc.cit.
3
Lalu pada tanggal 30 sampai dengan 31 Mei 2001, Hugo Chavez kembali
datang ke Indonesia dalam rangka menghadiri KTT G-15. Ketika bencana tsunami
melanda Aceh, Venezuela menyumbangkan 2 juta dollar Amerika pada tahun
2004. Tak hanya itu, Venezuela juga membangun Institute of Polytechnic of
Venezuela-Indonesia di Aceh yang diresmikan pada tahun 2009 guna
mempromosikan pendidikannya.3

C. Perkembangan Hubungan Diplomatik Indonesia dengan Venezuela

Dalam menjalin hubungan internasionalnya, Indonesia dengan Venezuela


tentunya menemui banyak dinamika. Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri
Indonesia, terdapat beberapa perjanjian dan kerjasama yang telah keduanya
laksanakan. Beberapa di antaranya, yaitu:

Perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Venezuela:

1. Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Bolivar


Venezuela mengenai Kerjasama Ekonomi dan Teknik (1991);

2. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Penghindaran


Pajak atas Penghasilan antara RI dan Republik Venezuela (P3B) (1997);

3. MoU mengenai Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral (1997);

4. Perjanjian Kerjasama di Bidang Pers antara LKBN ANTARA dengan


Kantor Berita Venezuela, VenPres (1997);

5. Perjanjian Kerjasama Perbankan antara Bank Indonesia (BI) dan Bank


Central Venezuela (BCV) (1997);

3
Loc.cit.
4
6. Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Bolivar
Venezuela mengenai Kerjasama Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan
Pendidikan (2000);

7. MoU Pembentukan Komisi Bersama Tingkat Tinggi RI-Venezuela (2001);

8. Agreement Between The Government of the RI and The Government of the


Bolivarian Republic of Venezuela on Visa Exemption for Diplomatic and
Service Passports;

9. MoU between The Ministry of People’s Power for Foreign Affairs of the
Bolivarian Republic of Venezuela and the Ministry of Foreign Affairs of
the RI for Cooperation on Diplomatic Training and Education.4

Perjanjian bilateral antara Indonesia dengan Venezuela yang masih dalam


pembahasan

1. MoU on Mechanism for Political Consultation;

2. Agreement on Tourism Cooperation between the Bolivarian Republic of


Venezuela and the RI;

3. MoU between the Government of the RI and the Government of the


Bolivarian Republic of Venezuela on Cooperation in Drug Demand
Reduction and Combating Illicit Trafficking in Narcotic Drugs,
Psychotropic Substances and Precursors;

4. MoU between the Ministry of Energy and Petroleum of the Bolivarian


Republic of Venezuela and the Ministry of Energy and Mineral Resources
of the RI on Cooperation and Information Exchange in the Field of
Energy;

4
Newflash: Venezuela, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, 2015,
http://www.kemlu.go.id/caracas/id/Pages/Venezuela.aspx, diakses pada 3 Mei 2017.
5
5. Air Transport Agreement between the Government of the RI and the
Bolivarian Republic of Venezuela;

6. Agreement of Cooperation Between the Government of the RI and the


Bolivarian Republic of Venezuela for the Prevention and Combat of
International Crimes and Organized Delinquency;

7. Persetujuan Peningkatan dan Perlindungan atas Penanaman Modal RI-


Venezuela;

8. MoU on Sport Cooperation between the Ministry of Youth and Sport of the
RI and the Ministry of Education and Sport of the Bolivarian Republic of
Venezuela.5

Kemudian terdapat kerjasama saling dukung antara Indonesia dengan


Venezuela, yaitu Executive Board ECOSOC for the period of 2012-2014,
Indonesia’s candidature in the Executive Board UNESCO for the period of 2011-
2015 with Venezuela candidatures in the Board of Governors IAEA for the period
2013-2015. Sedangkan permintaan dukungan antara keduanya, yaitu RI sebagai
tuan rumah 82nd Annual Meeting of International Commission on Large Dams
(ICOLD) 2014, Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB periode 2019-
2020, Indonesia sebagai anggota Dewan HAM, serta keanggotaan RI di ICAO dan
IMO. Kemudian dalam bidang sosial dan budaya, terdapat kerjasama
Dharmasiswa (2003-2011).6

Berdasarkan data Institut Statistik Nasional (2012), ekspor Indonesia ke


Venezuela mencapai US$ 65,578,421. Sedangkan impor Indonesia dari Venezuela
(2011) mencapai US$ 458,837 (didominasi oleh produk kimia dan peralatan
listrik). Lalu investasi Indonesia di Venezuela, yaitu PT. Pertamina menunda

5
Loc.cit.
6
Loc.cit.
6
pembelian 32% saham Petrodelta, anak perusahaan Grup Harvest (AS) senilai
US$ 725 Juta. Petrodelta memiliki blok minyak di Orinoco yang sangat
potensial.7

Tercatat bahwa jumlah WNI di wilayah Venezuela pada tahun 2012 yaitu
1,554, 54 WNI di Caracas dan 1,500 WNI di Trinidad dan Tobago yang sebagian
besar merupakan ABK. Permasalahan WNI di Venezuela adalah terpidana
narkoba dan ABK yang ditelantarkan perusahaan penangkap ikan. Untuk
memperbaiki hubungan bilateral keduanya, Indonesia dan Venezuela melakukan
mekanisme peningkatan hubungan dengan SKB ke-1 (2002), SKB ke-2 (2005),
SKB ke-3 (2013), dan SKB ke-4 (2016).8

B. Analisis Peluang dan Tantangan Hubungan Diplomatik Indonesia


dengan Venezuela

Di era pemerintahan Joko Widodo, kebijakan luar negeri Indonesia sangat


kental kaitannya dengan ideosinkratik Jokowi. Jokowi terlihat lebih merapat
dengan negara-negara berhaluan sosialis-komunis atau kekiri-kirian seperti China,
Rusia, dan tentu saja Venezuela. Hal tersebut memicu pemikiran optimis terhadap
peluang hubungan Indonesia dengan Venezuela ke depannya. Terlebih mengingat
bahwa Indonesia dan Venezuela terus mengeratkan kerjasamanya, terutama dalam
bidang perdagangan, ekonomi, dan energi.9

Namun pada tahun 2013, presiden Venezuela Hugo Chavez meninggal


dunia. Secara konstitusi, kursi kekuasaannya akan diturunkan kepada wakil
presiden Venezuela yaitu Nicolas Maduro. Namun sepanjang tahun 2017, Maduro
terus-menerus dikecam oleh rakyat Venezuela karena telah membawa Venezuela
ke dalam situasi krisis ekonomi yang parah. Bahkan pada 19 April 2017, terjadi

7
Loc.cit.
8
Loc.cit.
9
Aaron L. Connelly, Indonesian Foreign Policy Under President Jokowi, Lowy Institute for
International Policy, 2014.
7
aksi demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Venezuela yang menyebabkan banyak
korban yang berjatuhan. Tuntutan dari demonstrasi tersebut di antaranya adalah
agar Maduro melaksanakan pemilihan umum yang demokratis secepatnya.10

Kemudian pada tahun 26 April 2017, Venezuela mengumumkan bahwa


negara tersebut akan keluar dari Organisasi Negara-negara Amerika (OAS).
Venezuela memilih jalan tersebut karena terdapat salah satu resolusi OAS yang
menghimbau Presiden Maduro untuk menghormati pemisahan kekuasaan dan
memulihkan demokrasi di Venezuela secepatnya. Venezuela menganggap resolusi
OAS tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap pihak oposisi di Venezuela. Oleh
karena itu, Venezuela ingin melepaskan intervensi Amerika Serikat di Venezuela
melalui OAS. Venezuela yakin bahwa keterlibatan pihak asing dalam urusan
dalam negerinya akan berdampak buruk.11

Tentunya permasalahan domestik tersebut memunculkan tantangan baru


tersendiri bagi hubungan bilateral Indonesia dengan Venezuela. Berpijak dari
konsep-konsep yang digunakan untuk menganalisis kebijakan luar negeri,
instabilitas politik domestik akan berpengaruh pula pada arah kebijakan luar
negeri negara tersebut. Boleh jadi dengan situasi kacau yang terjadi di Venezuela,
hubungan Indonesia dengan Venezuela menjadi renggang. Misalnya saja, dengan
instabilitas politik domestik di Venezuela, investasi Indonesia menjadi melemah.
Dan berbagai kemungkinan lainnya yang bisa terjadi.

C. Neraca Perdagangan

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA – VENEZUELA

Perkembangan Ekspor Venezuela ke Indonesia

10
Syarifudin, Oposisi Venezuela Gelar Demo Terbesar, SINDO News, 2017,
https://international.sindonews.com/read/1198955/42/oposisi-venezuela-gelar-demo-terbesar-
1492702501, diakses pada 3 Mei 2017.
11
Carlos Garcia Rawlins, Venezuela Keluar dari OAS, VOA Indonesia, 2017,
https://www.voaindonesia.com/a/venezuela-keluar-dari-oas/3827835.html, diakses pada 3 Mei
2017.
8
Nilai ekspor non-migas Venezuela ke Indonesia dari tahun 2008 s/d 2012
mengalami turun naik yang sangat signifikan. Pada tahun 2010 nilai ekspor
Venezuela mencapai sebesar USD. 5.794.864 dan pada tahun 2011 hanya
mencapai sebesar USD. 459.837 atau mengalami penurunan sebesar 92%.
Sementara pada tahun 2010 ekspor Venezuela ke Indonesia mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2009 yaitu sebesar 1566%, tercatat total ekspor tahun 2009
hanya sebesar USD.347.718.

TOTAL EKSPOR IMPOR ANTARA VENEZUELA-INDONESIA


2009-2012

FOB US$

TAHUN
KETERANGAN
2009 2010 2011 2012
Ekspor
Venezuela ke 347.718,00 5.794.864,00 459.837,00 40,762.00
Indonesia
Impor Venezuela
79.122.061,26 71,613,400.94 89.886.178,76 84,270,348.08
dari Indonesia
Sumber : INE

PRODUK EKSPOR VENEZUELA KE INDONESIA TAHUN 2012


Jumlah
No. Keterangan
US$
1. Produk kimia 34,684.00
2. Peralatan listrik 5,478.00
3. Textil 600
Total 40,762.00

9
10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Hubungan diplomatik Indonesia dengan Venezuela sudah dijalin sejak


tahun 1959. Seiring perkembangan zaman, hubungan diplomatik di antara
keduanya mengalami pasang-surut yang nyata. Kerjasama antara Indonesia
dengan Venezuela lebih banyak dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Namun
pernah pada tahun 2012, volume perdagangan Indonesia menurun sebanyak 24
persen. Selain itu, terjadi pula masalah seperti penangkapan WNI atas
keterlibatannya dalam pelanggaran narkoba di Venezuela dan TKI yang
ditelantarkan oleh perusahaan penangkap ikan di Venezuela.

Pada era pemerintahan Joko Widodo, terdapat peluang yang besar akan
semakin dekatnya hubungan Indonesia dengan Venezuela. Hal itu dikarenakan
ideosinkratik Jokowi yang lebih banyak mempererat hubungan dengan negara-
negara berpaham “kiri” atau sosialis-komunis, termasuk Venezuela. Akan tetapi,
tantangan datang tatkala terjadi instabilitas politik dan ekonomi internal yang
terjadi di Venezuela yang disinyalir dapat mempengaruhi arah kebijakan luar
negeri Venezuela. Indonesia bisa saja terkena dampak negatif dari instabilitas
ekonomi dan politik di Venezuela tersebut, misalnya seperti penurunan nilai
investasi, dan lain sebagainya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Connelly, Aaron L. 2014. Indonesian Foreign Policy Under President Jokowi.


Lowy Institute for International Policy.

Newflash: Venezuela. 2015. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.


(http://www.kemlu.go.id/caracas/id/Pages/Venezuela.aspx).

Rawlins, Carlos Garcia. 2017. Venezuela Keluar dari OAS. VOA Indonesia.
(https://www.voaindonesia.com/a/venezuela-keluar-dari-
oas/3827835.html).

Syarifudin. 2017. Oposisi Venezuela Gelar Demo Terbesar. SINDO News.


(https://international.sindonews.com/read/1198955/42/oposisi-venezuela-
gelar-demo-terbesar-1492702501).

2009. “Venezuela Diplomatic Handbook”, dalam World Strategic and


Business Information Library, 6th Edition. International Business
Publications: USA

12

Anda mungkin juga menyukai