Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLORA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SAMBONG
JL. Raya Cepu Blora, Telp (0296)424181 Kode Pos 58371

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENEMUAN PENDERITA BARU TB PARU

I. Pendahuluan
Pengunaan tembakau telah menjadi masalah kesehatan global, karena dampak yang
ditimbulkan bukan hanya pada kesehatan penduduk. Tetapi juga pada ekonomi rumahtangga
dan negara. Banyak sekali penyakit yang timbul akibat dampak rokok, seperti penyakit paru
obstruksi kronik (PPOK), asthma, gangguan pernafasan lain, kanker paru, dll. Saat ini kita
akan focus pada salah satu penyakit sebagai akibat dampak rokok yaitu penyakit tuberculosis
paru. Agar penyakit ini di pahami untuk dapat dilakukak pencegahan dan
penanggulangannya.

II. Latar belakang


Program penanggulangan tuberculosis dengan strategi DOTS di kecamatan sambong
dilaksanakan sejak tahun 1999. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kendala dan
permasalahan yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas cakupan indicator program,
sehingga sampai saat ini belum bisa dicapai target nasional seperti yang ditetapkan WHO.
Sebagaimana yang tertuang dalam komitmen global yaitu pencapaian CDR ( Case Detections
Rate) sebesar 70%. Angkakonversi (conversion rate) sebesar 80% dan angka kesembuhan
sebesar 85%.
Di kecamatan Sambong dari perkiraan penderita TB dengan BTA positif sebanyak 27
penderita( dihitung berdasarkan angka prevalensi 107 per 100.000 penduduk). Pada tahun
2015 yang harus ditemukan dan diobati serta ditargetkan akan dicapai sebesar 70%, baru
dapat dicapai sebesar 40,5% atau sebanyak 20 penderita yang ditemukan dan diobati.
Cakupan hasil pengendalian pengobatan penderita TB BTA positif pada akhir pengobatan
fase awal (fase intensive) atau angka konversi 81,8% sudah memiliki target nasional sebesar
80% dan cakup anangka kesembuhan (care rate) sebesar 100% sudah memiliki target
nasional sebesar 85%.
Situasi sebagai mana diatas, menggambarkan bahwa pelaksanaan program
penanggulangan TB di kecamatan Sambong masih jauh dari harapan terutama untuk
penemuan penderita baru TB BTA (+) seningga masih diperlukan upaya-upaya yang harus
dilakukan agar dapat mencapai target global program pananggulangan TB di kecamatan

1
Sambong sampai dengan akhir tahun 2016 antara lain dengan kegiatan penjaringan suspek
TB, penemuan penderita TB BTA (+) baru, pengendalian pengobatan penderita TB, dan serta
monitoring dan evaluasi hasil pencapaian program.

III. Tujuan
A. TujuanUmum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TB dengan cara memutus
rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
dimasyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Sedini mungkin penderita TB positif ditemukan dan diobati.
2. Meningkatkanpenemuansuspek baru.
3. Meningkatkan angka CDR TB paru.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


A. Penemuan penderita Tb secara pasif
Penjaringan tersangka penderita TB dilaksanakan pada pasien yang berkunjung di
puskesmas. Penemuan secara pasif tersebut di dukung dengan penyuluhan secara aktif
oleh petugas TB puskesmas.
B. Penemuan penderita secara aktif
Penjaringan tersangka penderita TB dilaksanakan dengan cara kontak serumah penderita
TB positif dengan gejala yang sama harus diambil dahaknya dan diperiksa di
laboratorium.

V. Metode
A. Dengan pemeriksaan dahak
B. Penyuluhan tentang penyakit TB

VI. Sasaran
A. Penderita yang batuk lebih dari 2 minggu
B. Keluarga penderita Tb positif

VII. Jadwal pembelajaran

No. Waktu Pelaksanaan Petugas


1. 08.00 – 14.00 Penemuan secara pasif di Petugas TB
Puskesmas Petugas laborat
Dilaksanakan tiap hari kerja.
2. 10.30 – 12.00 Penemuan secara aktif di rumah Petugas TB
penderita Tb positif ( 1 bulan 2X)

2
VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Pasien yang diperiksa/di curigai suspek TB di catat pada form Tb 04 (buku register
laborat) bila menemukan TB positif dicatat pada form TB 01 dan pada form TB 03,
kemudian kita online kan pada SITT.

IX. Pencatatan pelaporan dan evaluasi kegiatan


Pencatatan semua suspek dan penderita TB BTA positif dari form TB 04, TB 03 setiap 3
bulan dilaporkan dengn sistem SITT. Evaluasi kegiatan dilakukan di DKK.

Anda mungkin juga menyukai