Anda di halaman 1dari 19

Makalah Pengantar Bangunan Laut

FPSO Design, Construction, & Commissioning

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bangunan Laut

Disusun oleh :

 Ardan Maulana Rafli Surya Perkasa 40040418060059


 Rifky Al Zain 40040418060060
 Sekar Arum Swastika 40040418060061
 Hafizc Maulana 40040418060062
 Farras Mudrikah 40040418060063
 Alfira Santi Kuriadewi 40040418060064

Dosen Pengampu :

Zulfaidah Ariany, ST, MT

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami munajatkan kepada-Nya,
yang telah memberikan kami petunjuk, rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami
masih bisa diberikan kesempatan untuk membuat makalah berjudul Design,
Construction, & Comissioning of FPSO dalam mata kuliah Pengantar Bangunan
Laut.
Tujuan penulisan makalah ini adalah dalam rangka menyelesaikan tugas
Presentasi dengan judul yang sama, Design, Construction, & Comissioning of FPSO
dari Ibu Zulfaidah Ariany, ST, MT
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang positif dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan tugas berikutnya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………... 2
BAB III. PENUTUP............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Unit penyimpanan dan pembongkaran produksi terapung ( FPSO ) adalah kapal apung
yang digunakan oleh industri minyak dan gas lepas pantai untuk produksi dan pemrosesan
hidrokarbon , dan untuk penyimpanan minyak. Sebuah kapal FPSO dirancang untuk menerima
hidrokarbon yang diproduksi sendiri atau dari platform terdekat atau templat bawah laut ,
memprosesnya, dan menyimpan minyak hingga dapat diturunkan ke tanker atau, lebih jarang,
diangkut melalui pipa. FPSO lebih disukai di wilayah lepas pantai perbatasan karena mudah
dipasang, dan tidak memerlukan infrastruktur pipa lokal untuk mengekspor minyak. FPSO dapat
berupa konversi tanker minyak atau bisa juga kapal yang dibuat khusus untuk aplikasi tersebut.
Sebuah kapal yang hanya digunakan untuk menyimpan minyak (tanpa memprosesnya) disebut
sebagai kapal penyimpanan dan pembongkaran terapung (FSO).

Perkembangan baru-baru ini di industri LNG memerlukan relokasi kereta pemrosesan


LNG konvensional ke laut untuk membuka kunci ladang gas terpencil yang lebih kecil yang tidak
ekonomis untuk dikembangkan sebaliknya, mengurangi biaya modal, dan dampak terhadap
lingkungan. Fasilitas FLNG tipe baru yang muncul akan digunakan. Tidak seperti FPSO selain
produksi, penyimpanan, dan pembongkaran gas, mereka juga akan memungkinkan pemrosesan
dalam skala penuh.

Sumber :

https://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=https://en.wikipedia.org/wiki/Floating_pr
oduction_storage_and_offloading&prev=search

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana bentuk desain FPSO ?


 Apa saja bagian – bagian yang ada di dalam pembangunan FPSO?
 Bagaimana Proses pembangunan FPSO ?
 Bagaimana cara FPSO di pindahkan ke lokasi penambangan gas & minyak

C. Manfaat Makalah

 Mengetahui desain FPSO


 Mengetahui bagian – bagian yang ada di dalam pembangunan FPSO
 Mengetahui Proses pembangunan FPSO
 Mengetahui FPSO di pindahkan ke lokasi penambangan gas & minyak
BAB II
PEMBAHASAN

A. FPSO Design

Dalam hal desain, sebagian besar FPSO berbentuk supertanker dan mungkin sulit untuk
membedakan keduanya. Perbedaan visual yang menentukan dari FPSO adalah alat – alat
pemrosesan yang dipasang di atas dek kapal, fasilitas penyimpanan biasanya terletak di dalam
lambung. Terdapat sistem tambatan mooring, berfungsi agar posisi kapal FPSO dapat bertahan
tetap pada tempatnya & tidak berubah dalam kondisi apapun. Selain itu, FPSO memiliki tempat
tinggal / akomodasi untuk staf / awak selama waktu yang lama di laut, yang terdiri dari ruang
kontrol, kantor, dan fasilitas lainya.
Dengan FPSO, minyak mentah diproduksi dengan memisahkan air dan gas dari fluida
sumur di ladang minyak lepas pantai. Gas terkait yang dihasilkan sebagian digunakan untuk
pembangkit listrik turbin gas di FPSO dan sisanya diberi tekanan dengan kompresor dan
disuntikkan kembali ke dalam reservoir seperti air untuk meningkatkan pemulihan minyak mentah.
Ketika ada pipa lepas pantai di dekatnya, saluran gas terhubung ke sana dan gas dikirim ke
pantai dan digunakan di pembangkit listrik dan fasilitas lainnya. Karena platform dari FPSO adalah
kapal yang mengapung di laut, maka Topsides juga harus dirancang untuk mengakomodasi
pergerakan air, sehingga untuk berbicara merancang tanaman di tanah sangat bergetar.
Bagian atas pada papan kapal dirakit dalam unit blok independen yang disebut modul. Ini
memungkinkan konstruksi mereka berjalan secara paralel dengan konstruksi atau konversi
lambung, sehingga mengurangi jadwal konstruksi FPSO secara keseluruhan. Desain juga harus
mengasumsikan sebagai prasyarat distorsi yang mungkin terjadi ketika mengangkat modul super-
berat ke kapal. Desain dan konstruksi Topsides dilakukan dengan mengeksploitasi 3D-CAD,
sambil mengakomodasi kondisi kaku yang unik untuk proyek-proyek FPSO pada ruang sempit di
kapal yang sedang bergerak
Fasilitas produksi seluruhnya terpasang diatas Main Deck kapal . Cairan minyak mentah
yang masih mengandung lumpur dan air dialirkan dari sumur-sumur produksi bawah laut melalui
Flowlines dan Risers naik ke atas kapal dan kemudian dialirkan ke fasilitas produksi diatas Kapal.
Minyak dari perut bumi kemudian di proses untuk di hilangkan air dan lumpurnyaserta gas yang
dihasilkan. Minyak yang telah bersih dan kandungan airnya telah minimum dan kandungan gas
nya pun telah minimum kemudian dialirkan dan disimpan dalam Cargo Tank kapal sedang air sisa
akan dibuang kelaut setelah sebelumnya di treatment terlebih dahulu.
Demikian pula dengan gas yang dihasilkan sebagian dipergunakan sebagai bahan bakar
Gas Engine yang menghasilkan Listrik dan sisanya dibakar ke atmosfir melalui Scrubber.
Secara berkala bila sudah mencapai kuota Produksi sesuai perencanaan sebelumnya
kemudian hasil minyak yang telah di produksi kemudian di alirkan kekapal Tanker Pengangkut
melalui Floating Hose.
Akhirnya timbul pertanyaan, apakah FPSO itu masih layak disebut sebagai kapal laut
ataukah hanya sebagai pabrik pengolahan minyak terapung?
Kalau di kondisikan masih sebagai kapal apakah layak disebut kapal ? Sedangkan Mesin
dan Propeller sudah tidak ada atau di noaktifkan, Anjungan beserta peralatan Navigasi sudah di
non aktifkan seluruhnya kecuali Radar dan yang utama peralatan yang masih dipakai dikapal
hanyalah Main dan Emergency Generator dan Pompa pompa utama sedang yang lainnya tidak ada
lagi, sehingga dapat disimpulkan kapal ini hanya berfungsi sebagai Unit Pengolahan dan Ruang
Muatan ( Cargo Tank ) dimana Unit Pengolahan berada diatas Main Deck dan Ruang Muat ( Cargo
Tank ) berada dibawah Main Deck.
Diatas Main Deck ditempatkan semua peralatan yang berhubungan dengan kegiatan proses
produksi/ pengolahan dimana minyak dari dalam perut bumi di Separasi dari kotoran berupa
lumpur dan air serta Gas. Lumpur dan air dibuang kedalam sloop tank dan untuk selanjutnya
didalam Sloop Tank air di treatment untuk mencapai standard yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah dalam hal ini Migas, hingga layak di buang kelaut sebagai air limbah sisa industri.

Beberapa Hal yang Diperhatikan Pada Desain FPSO


• Pilihan sistem tambatan – sistem tambatan yang dominan menggunakan sistem turret
(Turret/Tower Mooring), bisa juga dengan sistem tambat tersebar (Spread Mooring)
ataupun sistem tambatan buoy (Buoy Mooring).
• Lokasi & desain blok akomodasi - Secara konvensional di buritan kapal / haluan kapal,
tergantung dari faktor yang ada.
• Layout / desain posisi modul yang akan dipasang harus bisa menjamin keamanan dan
kemudahan pengoperasianya.
• Desain harus sesuai dengan model kapal / lambung tanker bila FPSO yang akan dibuat
menggunakan teknik konversi

Sumber :
 https://en.wikipedia.org/wiki/Floating_production_storage_and_offloading
 https://www.emaritim.com/2018/03/floating-production-storage-and.html
Komponen Inti yang Ada pada Desain FPSO

1. Lambung

6. Export
2. Sistem
Tools /
Mooring
System

Bebrapa
Komponen
yang Ada
pada Desain
FPSO

3. Modul
5. Oil Storage Pemrosesan
FPSO

4. Tempat
Akomodasi

1. Lambung
Jenis Lambung pada FPSO:
• Single Hull - Lambung yang terdiri dari satu lapis pelat baja
• Double Hull - Lambung yang terdiri dari dua lapis pelat baja
Hull / lambung didapatkan dari hasil konversi kapal Tanker, atau bisa juga dengan pembangunan
lambung baru yang memang di fungsikan untuk FPSO.

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
2. Sistem Mooring

A. Sistem Mooring Turret


Mooring Turret adalah fitur/sistem FPSO yang unik. Sistem turret yang diintegrasikan ke
dalam lambung FPSO untuk dipasangkan sistem tambat dan saluran pipa.
Fungsi :
• Agar Kapal bersandar di posisi yang tetap.
• Memungkinkan kapal bertahan dari perubahan posisi yang disebabkan oleh angin,
gelombang air, ataupun cuaca buruk (badai).
• Menyediakan saluran untuk transfer fluida dari Infrastruktur reservoir bawah laut ke modul
unit pemrosesan di atas kapal.

B. Desain Turret
Desain turret di pilih berdasarkan lokasi pemasangan :
• Baik eksternal di sambung ke Haluan kapal.
• Atau dipasang secara internal di dalam lambung kapal dekat dengan haluan.

Pilihan turret juga berdasarkan :


• Lokasi geografis kapal akan ditempatkan
• Kedalaman air
2 jenis sistem turret mooring :
• Eksternal
• Internal
• Buoy

Setiap jenis dapat dibagi menjadi :


• Jenis Lepas Pasang
• Jenis Penghubung permanen

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
C. Sistem Spread Mooring
Spread mooring adalah sistem tambat tradisional pada FPSO, yang menggabungkan
sejumlah garis tambatan yang melekat pada lambung kapal. Garis tambatan ini berlabuh ke dasar
laut. Fungsi Spread Mooring sama seperti sistem Turret Mooring

D. Buoy Mooring
Pada sistem ini sebuah buoy digunakan sebagai Mooring Point kapal dan untuk Offloading
fluida. Tujuan utamanya adalah untuk transfer fluida dari daratan atau fasilitas offshore lainnya ke
kapal yang sedang ditambatkan. Komponen-komponennya antara lain:
• Buoy Body, sebagai penyedia stabilitas dan buoyancy
• Komponen mooring dan anchoring

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
3. Modul Pemrosesan pada FPSO

Beberapa Modul Pemrosesan pada FPSO yaitu sebagai berikut :


» Gas, Water, & Oil Separator
» Gas Compression and Treatment System
» Produced water treatment and disposal
» Water injection
» Gas export / re-injection
» Support utilities
» Chemical injection and distribution
» Seawater treatment

• Gas, Water and Oil Separator


Fungsi untuk memisahkan gas, air, dan minyak dengan memanfaatkan bentuk zat yang
berbeda, yaitu dipisahkan dengan cara gas yang di naikan ke atas, air di bagian bawah, dan minyak
yang berada di tengah. Bahan tambahan seperti pasir akan mengendap di bagian bawah.
• Gas Compression and Treatment System
Sistem pemrosesan yang mengubah gas alam mentah / gas yang baru ditambang menjadi
gas alam yang sesuai dengan standar komersial dan siap pakai.
• Seawater Treatment System
Pengolahan air laut menghilangkan zat atau elemen yang tidak diinginkan lainnya dari air
yang di injeksi ke dalam sistem / modul pemrosesan lain
• Water Injection System
Water injection adalah proses di mana air dimasukkan ke dalam reservoir untuk mendorong
produksi minyak atau keperluan pemrosesan lainya.
• Support Utilities
Modul tambahan pendukung untuk mendukung kinerja modul – modul pemrosesan lain,
seperti Sistem Pembangkit Listrik, sistem pendingin modul, dll.
• Chemical Injection System
Sistem yang digunakan untuk menginjeksi bahan – bahan kimia tertentu kedalam sistem
pemrosesan Gas, Minyak, ataupun air
• Gas / Oil Export Injection System
Sistem / modul yang digunakan untuk menginjeksi gas / minyak yang telah diproses ke
dalam pipa / saluran yang menghubungkan FPSO dengan kapal Tanker
Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design

4. Tempat Akomodasi
Berfungsi sebagai tempat tinggal para awak / pekerja yang bekerja pada FPSO. Akomodasi
pada FPSO biasanya dibuat lebih besar dan memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap dan nyaman
agar dapat menopang kinerja & produktifitas para awak FPSO.
Fasilitas Akomodasi FPSO biasanya terdiri dari :
• Ruang Kontrol / Kendali FPSO
• Dapur
• Ruang Makan
• Auditorium
• Ruang Fitness
• Ruang Tidur Awak
• Ruang Santai
• Ruang Medis
• Kamar Mandi / Toilet
• Dan fasilitas akomodasi lainnya yang dibutuhkan

Pembangunan Tempat Akomodasi dipengaruhi oleh beberapa hal :


• Lokasi Sistem Mooring (Khusus pada sistem mooring turret)
• Luas tempat pemasangan akomodasi yang tersedia
• Fasilitas yang diperlukan
• Biaya
• Dibagi ke dalam 2 lokasi, di buritan dan di haluan
• Sebisa mungkin dapat mengoptimalkan presentase Efisiensi dan efektifitas operasional
FPSO
Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design

A. Akomodasi di Lokasi Buritan


Kelebihan :
• Untuk tempat akomodasi FPSO hasil konversi dari kapal tanker, pembangunan
ulang/renovasi akomodasi membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan harus
membangun/memindahkan tempat akomodasi ke bagian haluan.
• Pemosisian modul & mooring turret yang optimal
• Dapat dipasangkan Landing Pad untuk pendaratan helikopter
• Meminimalkan waktu pembangunan FPSO karena tidak perlu mengubah posisi
Akomodasi
• Akomodasi luas karena terletak di buritan
Kekurangan :
• Biaya yang dibutuhkan cenderung besar karena harus mengubah beberapa fasilitas
akomodasi yang ada
• Menambah/memperpanjang waktu pembangunan FPSO karena harus melepas, merombak,
dan memasang kembali bagian tempat akomodasi

B. Akomodasi di Lokasi Haluan


Kelebihan :
• Menghemat biaya karena besar tempat akomodasi cenderung kecil karena terletak di
haluan
• Waktu pembangunan lebih singkat bila dibangun dari hasil proyek baru khusus FPSO ,
bukan hasil konversi kapal tanker
• Dapat dipasangkan Landing Pad untuk pendaratan helikopter
Kekurangan :
• Luas tempat akomodasi cenderung kecil karena terletak di haluan yang ukuran nya sempit
/ tidak seluas di buritan.
• Bagian haluan yang cenderung kurang stabil bila FPSO diterpa cuaca buruk
• Tidak dapat dipasangkan sistem mooring jenis turret mooring

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
5. Gas / Oil Storage
Gas / Oil Storage atau Tempat Penyimpanan Gas dan Minyak berfungsi untuk menyimpan
hasil produksi gas / minyak baik yang mentah maupun yang sudah diproses / layak pakai. Letak
penyimpanan biasanya terletak di dalam lambung kapal.

6. Offtake and Export System


Sistem Ekspor/ transfer minyak maupun gas mentah ataupun siap guna dari FPSO melalui
dari tempat penyimpanan melewati beberapa koneksi saluran pipa untuk di transfer ke kapal tanker
secara langsung, Menggunakan selang yang dapat ditenggelamkan, diambangkan, atau diroll
maupun melalui pelampung pemuatan / loading buoy

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
B. FPSO Construction
FPSO dibangun dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara pertama adalah dengan mengkonversi Kapal Tanker menjadi FPSO dengan melepas
beberapa bagian kapal tanker (pipa – pipa, tempat akomodasi yang lama, dan sebagainya),
kemudian dilanjutkan dengan memasangkan bagian – bagian FPSO seperti sistem
mooring, modul pemrosesan, dsb di atas lambung kapal tersebut.
2. Cara kedua adalah dengan membangun dari awal desain kapal yang memang di khususkan
untuk di operasikan sebagai FPSO.

3.

Sumber :
https://www.slideshare.net/chieunguyenthuygiang/0020-introduction-to-fpso-design
C. Commissioning of FPSO
FPSO yang sudah dibuat, dan diresmikan akan ditarik menuju lokasi penambangan
minyak/gas dengan menggunakan Tugboat atau dengan Heavy Lifting Ship. Gambar dibawah
adalah FPSO “Egina” yang dibuat oleh Galangan Samsung Heavy Industries di Korea, sedang
ditarik dengan beberapa tugboat dalam perjalanan dari Korea Selatan di Asia menuju Nigeria di
Afrika.

Sumber :
https://gcaptain.com/worlds-largest-fpso-departs-samsung-heavy-industries/
BAB 3
KESIMPULAN

Perkembangan baru-baru ini di industri gas & minyak memerlukan relokasi sebuah
platform / sistem pemrosesan gas & minyak konvensional ke laut untuk membuka kunci ladang
gas terpencil yang dianggap tidak ekonomis untuk dikembangkan, namun dengan mengurangi
biaya modal, dan meminimalisir dampak terhadap lingkungan.
Maka dari itu dciptakanlah Fasilitas FPSO yang muncul sebagai jalan baru untuk
digunakan dalam Dunia industri pertambangan gas & minyak dengan memanfaatkan Kapal Tanker
bekas yang di konversi menjadi FPSO ataupun dengan membangun fasilitas khusus FPSO yang
baru, dipasangkan beberapa modul pemrosesan gas & minyak yang akan ditambang, dan
mengolahnya langsung secara insitu.

Anda mungkin juga menyukai