Anda di halaman 1dari 9

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/309740017

STUDI PENERAPAN ISO 9001 PADA LAYANAN


ADMINISTRASI DI PERGURUAN TINGGI XYZ
Study On Implementatio....

Article · September 2011

CITATION READS

1 299

2 authors, including:

Rahmat Nurcahyo
University of Indonesia
21 PUBLICATIONS 8 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rahmat Nurcahyo on 08 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi (Rahmat Nurcahyo, Sik Sumaedi)

STUDI PENERAPAN ISO 9001 PADA LAYANAN ADMINISTRASI DI


PERGURUAN TINGGI XYZ
Study On Implementation of ISO 9001 in Higher Education XYZ on Administration
Services

Rahmat Nurcahyo1 , Sik Sumaedi2


1
Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok
2
Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian – LIPI
Kawasan Puspiptek Gedung 410, Serpong, Tangerang 15310
e-mail: rahmat@eng.ui.ac.id, sik_s_01@yahoo.com

Diajukan: 30 September 2010, Dinilaikan: 13 Oktober 2010, Diterima: 9 September 2011

Abstrak

Penerapan SNI ISO 9001 : 2008 telah merambah sektor pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi. Salah satu
fenomena unik dalam penerapan SNI ISO 9001 : 2008 pada Perguruan Tinggi adalah pemilihan jasa administrasi
sebagai lingkup sertifikasinya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan motif Perguruan Tinggi menerapkan
SNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup jasa administrasi, memaparkan rancangan sistem manajemen mutu
Perguruan Tinggi untuk menerapkan ISO 9001 pada lingkup jasa administrasi, serta mengkaji hubungan antara
motif penerapan dan rancangan system manajemen mutu SNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup jasa administrasi
dengan konteks sebuah Perguruan Tinggi swasta. Metode penelitian yang digunakan adalah Participatory Action
Research pada Perguruan Tinggi XYZ yang berlokasi di Banten. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa motif PT
XYZ dalam menerapkan SNI ISO 9001 : 2008 pada lingkup administrasi adalah motif eksternal sementara
rancangan sistem manajemen mutunya bersifat minimalis untuk memenuhi persyaratan SNI ISO 9001 : 2008
saja. Lebih lanjut, tulisan ini akan menjelaskan hasil kajian hubungan antara motif dan rancangan sistem
manajemen mutu.
Kata kunci: Sistem Manajemen Mutu, SNI ISO 9001 : 2008,Perguruan Tinggi XYZ

Abstract

The implementation of SNI ISO 9001 : 2008 has spread to education sector including higher education. One
unique phenomenon in ISO 9001 implementation at higher education is the decision to choose administration
service as their certification scope. This research aims to describe the higher education motives in implementing
SNI ISO 9001 : 2008 at administration service, to describe the SNI ISO 9001 : 2008 quality management system’s
design at administration service, and to discuss the relationship between the motives and the SNI ISO 9001 :
2008 design using a private higher education context. The research methodology is using Participatory Action
Research at XYZ University that located at Banten.The research results show that the PT XYZ’s motive is
external driven and the quality management system’s design is minimalist in order to fulfill the SNI ISO 9001:2008
requirements. Furthermore, this paper will explain the result regarding the relationship between the motive and
quality management system’s design.
Keywords: Quality Management System, SNI ISO 9001 : 2008, Higher Education

1. PENDAHULUAN dan 2008 (Souza Poza dkk, 2009). ISO 9001


memiliki 8 prinsip utama yaitu (Lam, 2002).
Perguruan Tinggi (PT) memegang peranan
penting dalam mencetak mutu sumber daya • Fokus pada pelanggan
manusia suatu bangsa. Menyadari hal tersebut, • Kepemimpinan
pemerintah senantiasa berusaha meningkatkan • Keterlibatan Personel
performa PT agar dapat menghasilkan jasa
pendidikan yang unggul dan melahirkan lulusan • Pendekatan Proses
dengan mutu yang baik. Salah satu upaya yang • Pendekatan Sistem untuk Pengelolaan
dilakukan adalah mendorong adopsi standar ISO • Perbaikan Terus Menerus
9001 ke dalam proses-proses PT.
• Pendekatan Pengambilan Keputusan
ISO 9001 adalah standar internasional
Berdasarkan Fakta
tentang sistem manajemen mutu (SMM).
Standar tersebut diterbitkan pertama kali pada • Hubungan Saling Menguntungkan dengan
tahun 1987 dan direvisi pada tahun 1994, 2000 Pemasok

155
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun 2011: 155 - 162

Penerapan ISO 9001 pada PT dapat • Jasa Akademik: kurikulum, silabus


memberikan beberapa manfaat yaitu perkuliahan, diktat/bahan ajar, evaluasi
(Karapetrovic, 2001): pengajaran/ujian, bimbingan, dan
• Dokumentasi SMM ISO 9001 akan praktikum.
membuat proses Kegiatan Belajar Mengajar • Jasa Administrasi: administrasi umum,
(KBM) dan penelitian berlangsung nyaman, administrasi akademis, dan administrasi
terarah, dan dapat diterima. keuangan.
• Dokumentasi juga meningkatkan pengertian • Jasa Ekstra kurikuler: Program olah raga,
antar fakultas dan staf dan dapat digunakan kesenian, pengembangan karier dll.
untuk melatih staf baru. • Jasa Penelitian dan Pengabdian Pada
• Operasional PT lebih efisien, masalah mutu Masyarakat: Ide/Konsep penelitian, teori
dapat diidentifikasi, diperbaiki, dan dicegah, dan pengetahuan baru
dan kegiatan “improvement” dapat Salah satu fenomena yang terjadi dalam
dilakukan secara sistematis. penerapan ISO 9001 pada PT adalah adanya
• Audit mutu internal memungkinkan setiap sertifikasi ISO 9001 secara parsial dengan
fakultas dan staf untuk mengemukakan dan pilihan lingkup sertifikasi jasa administrasi.
memecahkan persoalan-persoalan yang Fenomena tersebut cukup menarik untuk dikaji
ada, baik yang timbul dari sisi pandang mengingat core business PT berada pada jasa
fakultas terhadap departemen maupun akademik yang berarti lingkup tersebut
dalam aspek pengelolaan yang dilakukan seharusnya terlebih dahulu disertifikasi sebelum
fakultas. Di sisi lain, siswa dan pihak terkait lingkup-lingkup lainnya, termasuk lingkup jasa
lainnya dapat memanfaatkan proses formal administrasi.
yang ada untuk memberikan tanggapan PT XYZ adalah sebuah perguruan tinggi
terhadap proses pelayanan yang berjalan. swasta di Banten. PT XYZ berfokus pada bidang
• SMM memberikan penjabaran yang jelas pendidikan manajemen dan sistem informatika.
terhadap hak dan kewajiban siswa, fakultas, Secara struktur organisasi membawahi dua
maupun staf. institusi pendidikan yaitu Sekolah Tinggi dan
• Audit yang dilakukan oleh badan sertifikasi Akademi. PT XYZ bermaksud untuk menerapkan
independen menghadirkan perspektif ISO 9001 untuk jasa administrasinya. Dalam
eksternal yang lebih objektif. Hal ini kaitan tersebut, fenomena penerapan ISO 9001
membuka peluang adanya peningkatan pada layanan administrasi akan dipelajari pada
mutu. Beberapa hal yang mungkin PT XYZ.
diidentifikasi dalam proses audit eksternal Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
yaitu kekuatan, kelemahan, dan beberapa motif PT menerapkan ISO 9001 pada lingkup
potensi “improvement” yang belum jasa administrasi, mengetahui rancangan sistem
dijalankan. manajemen mutu PT untuk menerapkan ISO
9001 pada lingkup jasa administrasi, serta
• Kemudahan dalam proses pemasaran dan
mengetahui hubungan antara motif penerapan
akreditasi.
dan rancangan system manajemen mutu ISO
Sertifikasi ISO 9001 dapat dilakukan pada 9001 pada lingkup jasa administrasi dengan
keseluruhan organisasi atau pada bidang konteks sebuah PT swasta.
tertentu saja. Organisasi yang memiliki range
produk yang luas biasanya akan memulai
sertifikasi dengan pilot departemen sebelum 2. ISO 9001 PADA PERGURUAN TINGGI
secara keseluruhan dilakukan sertifikasi (Van ISO 9001 adalah standar internasional tentang
den Berghe, 1997). SMM dimana sebuah organisasi (ISO 9001,
PT termasuk organisasi yang memiliki 2008)
range produk yang luas. Van den Berghe (1997) • membutuhkan untuk memperlihatkan
mengungkapkan bahwa produk bagi institusi kemampuannya secara konsisten untuk
pendidikan sebagai berikut: memenuhi persyaratan customer, peraturan
“The education and training services dan perundang-undangan
offered by the organization, including associated • bertujuan untuk meningkatkan kepuasan
products, tools, and services” pelanggan melalui aplikasi sistem yang
Berdasarkan pandangan tersebut, dapat efektif, termasuk proses untuk perbaikan
digambarkan bahwa produk PT adalah sebagai terus menerus system dan jaminan
berikut: kesesuaian persyaratan customer,
peraturan, dan perundang-undangan.
156
Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi (Rahmat Nurcahyo, Sik Sumaedi)

Standar tersebut bersifat generik dan yang ingin menerapkan ISO 9001 pada layanan
dapat diterapkan pada semua organisasi, administrasi saja.
terlepas dari tipe, ukuran, dan produk yang
diberikannya (ISO 9001, 2008). Dalam kaitan
3. METODOLOGI
tersebut, ISO 9001 dapat pula diterapkan oleh
PT sebagai kerangka sistem manajemen
mutunya. 3.1 Rancangan Penelitian
Upaya penerapan ISO 9001 pada PT Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dapat dilihat sebagai sebuah langkah untuk dengan metode Participatory Action Research
memberikan tata kelola yang baik, meraih (PAR). PAR merupakan paradigma baru dalam
praktek pendidikan “excellent”, meningkatkan dunia penelitian yang menekankan pentingnya
kepuasan pelanggan, dan memberikan respon keterlibatan (kolaborasi) seluruh pihak
yang lebih baik pada kebutuhan industri (Beaver, (Wadsworth, 1998). PAR berfokus pada
1994; Deshield et al., 2005; Eriksen, 1995; Ho & bagaimana pihak-pihak yang terlibat dalam
Wearn, 1995; Othman & Abdullah, 2007). Van penelitian berkeinginan mempelajari “sesuatu”
den Berghe (1997) menyebutkan beberapa motif dan menerapkan apa yang telah dipelajarinya.
utama organisasi pendidikan menerapkan ISO PAR dijalankan dalam latar alamiah dan
9001 yaitu: bertujuan untuk memecahkan masalah (O’brien,
• Promosi bahwa organisasi memiliki image 1998). Temuan penelitian akan direfleksikan
bermutu tinggi, visibilitas yang tinggi, dan setelah proses PAR dijalankan.
kredibilitas Penelitian ini menggunakan PAR dengan
• Respon pada faktor eksternal beberapa pertimbangan antara lain:
• Mengembangkan sistem jaminan mutu • Fenomena yang dihadapi oleh penelitian ini
secara keseluruhan bersifat aplikatif dengan solusi yang harus
dapat diterapkan. Di sisi lain, objek kajian
• Peningkatan pada beberapa kegiatan masih berada dalam tahap awal penerapan.
organisasi yang spesifik PAR berbasis pendekatan kolaborasi dan
Adopsi SMM bagi sebuah PT haruslah terfokus pada pembelajaran pihak-pihak
sebuah keputusan strategis pimpinan PT. Hal ini yang terlibat sehingga dapat sesuai dengan
disebabkan rancangan dan penerapan SMM fenomena seperti itu (Sankaran, 2001).
organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, • Pendekatan PAR bersifat fleksibel sehingga
yaitu (ISO 9001, 2008) memungkinkan peneliti melakukan adaptasi
a. lingkungan organisasi, perubahan pada dan perubahan pada model penelitian
lingkungan tersebut, dan risiko terkait (Sankaran, 2001).
dengan lingkungan tersebut.
• PAR akan memberikan gambaran fenomena
b. kebutuhan-kebutuhan organisasi dan masalah yang lebih jelas mengingat
c. sasaran-sasaran organisasi peneliti harus terlibat (berkolaborasi) dengan
d. produk yang diberikan objek yang ditelitinya dan turut serta
merumuskan aksi-aksi yang harus dilakukan
e. proses yang dikerjakan oleh objek.
f. struktur dan ukuran organisasi
• PAR menekankan perlunya penerapan
Dalam konteks PT, ISO telah “jawaban pertanyaan penelitian” sehingga
mengeluarkan standar intrepretasi ISO 9001 hasil-hasil penelitian tidak bersifat teoritis
yang dapat digunakan untuk merancang sistem saja tetapi juga memiliki implikasi manajerial.
manajemen mutu sebuah PT yaitu IWA 2. IWA 2
Tahapan penelitian ini mengikuti tahapan
merinci bagaimana aplikasi persyaratan-
penelitian PAR yang diungkapkan oleh Susman
persyaratan ISO 9001 dalam konteks sebuah
(1983, dalam O’brien, 2001) seperti terlihat pada
organisasi pendidikan. Meskipun demikian,
gambar 1.
apabila dikaitkan dengan lingkup layanan PT,
standar tersebut lebih terfokus pada layanan
akademik sehingga kurang sesuai untuk PT

157
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun 2011: 155 - 162

Perencanaan Aksi

Diagnosis Penerapan Aksi

Pembelajaran Evaluasi

Gambar 1 Tahapan Penelitian PAR


Pada tahap diagnosis, dilakukan Untuk menjawab pertanyaan penelitian,
identifikasi masalah dan kebutuhan yang data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis
dihadapi oleh PT XYZ untuk menerapkan ISO data. Data pertama adalah data motif penerapan
9001. Dalam hal ini adalah identifikasi motivasi ISO 9001 pada layanan administrasi. Dalam
penerapan ISO 9001 dan kesesuaian sistem PT konteks ini, motif penerapan ISO 9001
XYZ dengan persyaratan ISO 9001. Pada tahap merupakan faktor-faktor yang mendorong PT
perencanaan aksi bertujuan untuk merumuskan XYZ untuk menerapkan ISO 9001 pada layanan
alternatif aksi untuk dilakukan dalam administrasinya. Data yang kedua adalah data
memecahkan masalah. Dalam hal ini dilakukan rancangan sistem manajemen mutu. Rancangan
perumusan perancangan sistem manajemen sistem manajemen mutu yang dikumpulkan yang
mutu ISO 9001 yang mampu mengatasi meliputi:
ketidaksesuaian yang ada. Tahap penerapan • Struktur proses sistem
aksi bertujuan untuk menerapkan alternatif solusi
yang dipilih. Dalam hal ini dilakukan penerapan • Struktur sistem dokumentasi
sistem yang telah dirancang. Peneliti bersama- • Struktur organisasi
sama dengan pihak-pihak PT XYZ melakukan • Sistem untuk mendorong lahirnya komitmen
perbaikan apabila terdapat sistem yang tidak manajemen, partisipasi personel, dan
konsisten ataupun tidak berjalan. Tahap Evaluasi perbaikan berkelanjutan
bertujuan untuk mengevaluasi konsekuensi atas
aksi yang telah dilakukan. Pada penelitian ini,
tahap evaluasi, dilakukan evaluasi perbandingan 4. HASIL DAN DISKUSI
kesesuaian antara sistem PT XYZ sebelum dan
sesudah diberikan aksi. Adapun metode evaluasi 4.1 Motif Perguruan Tinggi dalam Menerapkan
yang dilakukan adalah meregistrasi sistem pada ISO 9001 pada Jasa Administrasi
lembaga sertifikasi ISO 9001. Tahap terakhir
adalah tahap pembelajaran. Pada tahap ini Motif PT XYZ menerapkan ISO 9001 ditujukan
peneliti akan merefleksikan apa yang terjadi untuk kepentingan meningkatkan citra PT serta
pada PT XYZ untuk menjawab tujuan-tujuan untuk kepentingan pemasaran. Kondisi ini
penelitian yang diajukan. didukung pula oleh cara PT XYZ dalam memilih
badan sertifikasi. PT XYZ memilih badan
sertifikasi yang dikenal bonafid dan terbukti
3.2 Metode Pengumpulan Data mampu membantu PT swasta lainnya untuk
Pengumpulan data dilakukan melalui meningkatkan penjualannya. Dengan demikian,
wawancara, diskusi partisipatif, observasi motivasi PT XYZ dalam menerapkan ISO 9001
maupun studi dokumen PT XYZ. Wawancara dapat dikategorikan sebagai motivasi eksternal.
dilakukan terhadap Direktur/Rektor dan Kepala- Menurut Sampaio dkk (2008), motivasi eksternal
Kepala Bidang yang ada pada PT XYZ. Diskusi berkaitan dengan isu-isu promosi dan
partisipatif dilakukan dengan Kepala-kepala pemasaran, tekanan pelanggan serta
Bidang maupun tim yang dibentuk oleh PT XYZ peningkatan pangsa pasar.
untuk menerapkan ISO 9001. Pemilihan lingkup jasa administrasi
Kegiatan wawancara dilakukan pada sebagai lingkup yang disertifikasi oleh PT XYZ
tahap diagnosis, perencanaan aksi, maupun berdasarkan pertimbangan biaya dan kebutuhan
penerapan aksi. Diskusi partispatif dilakukan sumber daya manusia. Dari sisi biaya, apabila
pada tahap perencanaan aksi. Observasi penerapan dilakukan pada jasa akademik akan
dilakukan pada tahap penerapan aksi dan memerlukan biaya bimbingan konsultasi yang
evaluasi. Sementara studi dokumen dilakukan lebih tinggi mengingat jasa akademik pada PT
pada tahap diagnosis dan perencanaan aksi. XYZ terdiri atas Sekolah Tinggi dan Akademi
sementara untuk jasa administrasi terpusat pada
satu kantor. Dari sisi SDM yang dilibatkan juga
158
Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi (Rahmat Nurcahyo, Sik Sumaedi)

akan lebih besar karena mencakup Sekolah administrasi perkuliahan, skripsi, ujian dan
Tinggi dan Akademi. Oleh karena itu, pihak- yudisium, proses administrasi pembayaran, dan
pihak yang terlibat dalam sertifikasi ISO 9001 PT proses cuti. Proses Pendukung adalah proses
XYZ menganggap akan lebih mudah yang diperlukan untuk mendukung proses inti
menerapkan ISO 9001 pada jasa administrasi tersebut, termasuk di dalamnya proses untuk
ketimbang jasa akademik. memenuhi persyaratan pelanggan internal
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat seperti Kepala Program Studi atau Dosen.
bahwa pemilihan lingkup sertifikasi lebih didasari Proses pendukung diantaranya proses
kepentingan PT XYZ untuk memperoleh sertifikat rekrutmen, pelatihan, dan evaluasi karyawan,
ISO 9001 dengan cara yang lebih mudah dan proses administrasi terkait jabatan fungsional
pengorbanan biaya maupun sumber daya dan kepangkatan dosen, proses pemeliharaan
manusia yang lebih sedikit ketimbang peralatan, proses pemeliharaan fasilitas IT,
peningkatan mutu. Perolehan sertifikat ISO 9001 proses promosi, proses pengendalian dokumen
yang cepat akan semakin baik bagi kepentingan dan rekaman. Sementara proses manajemen
pemasaran PT XYZ. Hal ini disebabkan alat-alat merupakan proses yang menjadi tanggung
promosi PT XYZ seperti brosur, spanduk, dan jawab utama pimpinan untuk menjalankannya.
flyer dapat dipasangi logo sertifikasi ISO 9001 Proses ini antara lain proses audit internal,
yang menunjukkan citra berkelas internasional. tindakan perbaikan, tindakan pencegahan,
Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengendalian ketidaksesuaian, proses
pemilihan lingkup jasa administrasi menjadi lebih perencanaan mutu dan proses tinjauan
rasional bagi PT XYZ ketimbang lingkup jasa manajemen.
akademik yang merupakan core business-nya. Selain proses manajemen, perancangan
proses yang ada pada prinsipnya merupakan
pemetaan mekanisme proses yang telah
4.2 Rancangan ISO 9001 pada Jasa
dijalankan sebelumnya oleh PT XYZ. Kondisi ini
Administrasi Perguruan Tinggi
membuat tidak ada perubahan dari aspek
Sesuai dengan metode PAR, proses performa proses. Hal ini tidak bertentangan
perancangan ISO 9001 pada jasa administrasi dengan ISO 9001, mengingat persyaratan ISO
PT XYZ mengikuti siklus yang disebutkan oleh 9001 “hanya” meminta adanya identifikasi dan
Susman (1983, dalam O’brien, 2001). Dalam penetapan proses sistem manajemen mutu (ISO
konteks tersebut, PT XYZ berhasil melalui 9001, 2008). Adapun content proses dapat diatur
proses diagnosis hingga evaluasi dengan hasil secara bebas oleh organisasi.
tersertifikasi ISO 9001. Meskipun demikian, pada
tahap perencanaan dan penerapan aksi,
terdapat kendala berupa kurangnya partisipasi Struktur Dokumentasi.
dan komitmen personel untuk mengerjakan Struktur dokumentasi SMM yang berlaku di PT
tugas-tugas sesuai jadwal yang telah disepakati XYZ, terdiri dari 3 tingkat (level), yaitu:
sebelumnya. Kondisi ini membuat rancangan • Tingkat I - Manual Mutu
ISO 9001 yang dipilih dalam tahapan tersebut
adalah rancangan yang bersifat minimalis. Menjabarkan keseluruhan garis besar sistem
Rancangan minimalis berarti rancangan sistem mutu dan menjadi basis referensi permanen
manajemen mutu yang dibuat sekedar untuk untuk penerapan, pemeliharaan dan peningkatan
mememenuhi persyaratan minimal yang diminta Sistem Mutu
oleh standar agar dapat tersertifikasi ISO 9001. • Tingkat II - Prosedur
Berikut ini adalah rancangan ISO 9001 pada jasa Menjabarkan aktivitas utama yang sesuai
administrasi PT XYZ. dengan setiap bagian dari Manual Mutu.
Prosedur juga mencakup tanggung jawab
Struktur Proses SMM. individu atau hubungan antar fungsional untuk
menjamin dan mengendalikan mutu di PT XYZ.
Proses-proses SMM yang terdapat pada PT XYZ Prosedur-prosedur ini harus diterapkan dalam
dapat dikelompokkan menjadi tiga proses yaitu pelaksanaan setiap kegiatan yang berhubungan
proses inti, proses pendukung, dan proses dengan Sistem Mutu.
manajemen. Proses inti adalah proses layanan
administrasi PT XYZ yang berhubungan dengan • Tingkat III - Instruksi Kerja
mahasiswa/peserta kursus dan realisasi Menjelaskan setiap langkah kerja atau tugas
kebutuhannya mengingat pelanggan utama PT tertentu secara rinci. Instruksi Kerja dapat juga
XYZ adalah mahasiswa. Proses inti antara lain dilengkapi dengan dokumentasi formulir dan
proses administrasi penerimaan mahasiswa catatan mutu.
baru, proses registrasi perkuliahan, proses
159
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun 2011: 155 - 162

Dalam konteks dokumen, selain pedoman awareness akan pentingnya SMM tersebut bagi
mutu dan enam prosedur wajib yang organisasi. Setelah itu, dibentuk Tim ISO yang
dipersyaratkan ISO 9001 (audit internal, tindakan merupakan perwakilan tiap fungsi yang ada. Tim
perbaikan, tindakan pencegahan, pengendalian ISO dibentuk agar mampu mendorong semangat
ketidaksesuaian jasa, pengendalian dokumen, personel organisasi secara keseluruhan dan
dan pengendalian rekaman), pada prinsipnya menjembatani komunikasi antara MR dengan
lebih menekankan pada penyeragaman format personel-personel organisasi yang lain.
penulisan ketimbang menyimpan mekanisme
baku yang telah diuji cobakan.
Perbaikan Berkesinambungan.
PT XYZ melakukan kegiatan perbaikan secara
Struktur Organisasi ISO 9001:2008. berkesinambungan terhadap SMM sesuai
Tim ISO terdiri atas seorang Management persyaratan minimal ISO 9001. Untuk menjamin
Representative (MR), dua orang Document peningkatan yang berkesinambungan tersebut,
Control (DC), dan Tim Audit Internal. tanggung setiap saat, SMM dapat direview dan dapat
jawab, fungsi, dan wewenang MR mengikuti diperbaiki. Untuk memfasilitasi hal tersebut
ketentuan yang dipaparkan dalam standar ISO dikembangkan tiga prosedur yaitu prosedur
9001:2008 klausul 5.5.2. Terkait dengan DC, pengendalian ketidaksesuaian, prosedur
posisi ini sebenarnya tidak dipersyaratkan oleh tindakan perbaikan dan prosedur tindakan
standar ISO 9001:2008. Hanya saja untuk pencegahan. Ketiga prosedur tersebut
memastikan bahwa semua proses pengendalian diimplementasikan secara simultan dalam
dokumen dan rekaman yang bersifat lebih teknis operasi harian agar perbaikan
dan klerikal berjalan lancar, akan lebih efektif berkesinambungan dapat membudaya.
apabila MR dibantu oleh DC. DC memastikan Selain itu, dilakukan secara terprogram
proses pembuatan, pengusulan, perubahan, kegiatan audit mutu internal dan rapat tinjauan
persetujuan, idenfikasi, penyimpanan dan manajemen. Kedua kegiatan dilakukan
pemusnahan dokumen sesuai dengan prosedur sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
pengendalian dokumen dan prosedur Kegiatan audit mutu internal bertujuan menguji
pengendalian rekaman. Dalam hal ini, DC apakah penerapan sistem mutu sesuai dengan
bertanggung jawab dan melapor kepada MR. rencananya dan apakah sistem mutu yang
Tim Audit Internal terdiri atas MR, DC dan diterapkan dapat secara efektif digunakan untuk
personel yang merupakan perwakilan dari tiap mencapai sasaran mutu. Audit mutu internal
fungsi yang ada pada obyek penelitian. MR dilakukan oleh Tim Audit internal yang dibentuk
bertugas menyusun jadwal audit, tim bertugas oleh MR.
melakukan kegiatan audit internal sesuai dengan Rapat tinjauan manajemen ditujukan untuk
prosedur audit internal. Pada saat tidak terjadi melihat dan memastikan keefektifan dan
audit internal, tim audit internal kembali kesesuaian sistem manajemen mutu oleh
menjalankan tugasnya masing-masing. Pimpinan Puncak. Agenda yang dibahas dalam
rapat tersebut antara lain:
Komitmen Pimpinan Puncak dan Partisipasi a. Presentasi MR dan DC mengenai:
Personel. • Tindak lanjut dari tinjauan manajemen
Dasar penggerak sertifikasi ISO 9001 berasal sebelumnya;
dari pimpinan puncak. Oleh karena itu, komitmen • Hasil pelaksanaan audit mutu internal
pimpinan puncak pada PT XYZ untuk sertifikasi sistem manajemen mutu;
ISO 9001:2008 cukup tinggi. Hal ini bisa dilihat
dengan pengawasan yang kuat pada saat • Status dari tindakan perbaikan dan
proses pengembangan proyek. Pimpinan puncak pencegahan;
melakukan rapat secara rutin untuk meminta • Kebijakan mutu;
laporan MR dan menindaklanjuti permasalahan- b. Presentasi masing-masing divisi/bagian
permasalahan yang ada. Hal ini membuat mengenai:
penerapan SMM menjadi lebih mudah.
• Pencapaian sasaran mutu;
Untuk mewujudkan partisipasi personel
dilakukan pendekatan top down dan bottom up. • Umpan balik dari pelanggan (keluhan);
Pendekatan top down dilakukan melalui • Kinerja proses operasi dan kesesuaian
monitoring dan supervisi yang dilakukan oleh pelayanan;
pimpinan puncak. Sementara pendekatan c. Rekomendasi untuk perbaikan penerapan
bottom up, diawali dengan pelatihan sistem manajemen mutu;
pemahaman ISO 9001:2008 untuk memberikan
160
Studi Penerapan ISO 9001 Pada Layanan Administrasi (Rahmat Nurcahyo, Sik Sumaedi)

d. Rekomendasi untuk perbaikan sistem merancang ISO 9001. Di sisi lain, keterlibatan
pelayanan; manajemen puncak lebih berorientasi pada
e. Kebutuhan sumber daya. pencapaian sertifikasi ketimbang rancangan
sistem manajemen mutu itu sendiri. Hal ini
mengakibatkan, rancangan sistem manajemen
4.3 Hubungan Motif dan Rancangan ISO 9001 mutu berbasis ISO 9001 yang diterapkan oleh
Pada Jasa Administrasi PT XYZ PT XYZ bersifat minimalis dan “hanya” untuk
Motif organisasi dalam menerapkan ISO 9001 memenuhi keperluan sertifikasi.
dapat dikategorikan menjadi motivasi eksternal Berdasarkan kondisi tersebut, maka dapat
dan motivasi internal. Motivasi internal berkaitan dirumuskan pola hubungan antara motif
dengan keinginan organisasi untuk mencapai penerapan ISO 9001 seperti terlihat dalam
perbaikan sementara motivasi eksternal gambar 2. Pada gambar 2, dapat dilihat bahwa
berhubungan dengan isu-isu promosi dan motif penerapan akan mempengaruhi kendala-
pemasaran, tekanan pelanggan serta kendala yang timbul dalam proses perancangan.
peningkatan pangsa pasar (Sampaio dkk, 2008). Dua kendala utama dalam proses perancangan
Menurut ISO 9001 (2008), adopsi dan rancangan ISO 9001 adalah keterlibatan manajemen dan
sistem manajemen mutu harus partisipasi personel (Sampaio dkk, 2008). Pada
mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan organisasi bermotif eksternal, dua kendala ini
organisasi. Dalam kaitan tersebut, dapat cenderung lebih terlihat. Kendala-kendala yang
dipahami motif penerapan dapat diduga timbul akan mendorong bagaimana rancangan
mempengaruhi bagaimana sebuah PT sebuah sistem manajemen mutu. Dalam konteks
merancang sistem mutu berbasis ISO 9001-nya. tersebut, kurangnya keterlibatan manajemen dan
Dalam konteks PT XYZ, dapat dilihat partisipasi personel akan membuat rancangan
bahwa motivasi organisasi yang bersifat sistem menjadi minimalis.
eksternal driven mendorong kurangnya
partisipasi dan komitmen personel dalam

Motif Penerapan Kendala Rancangan ISO 9001

Gambar 2 Hubungan antara Motif dan Rancangan ISO 9001

Temuan ini selaras dengan temuan yang motivasi eksternal. Dalam kaitan tersebut,
diperoleh oleh Prayogo dan Sohal (2006) dimana pemilihan jasa tersebut sebagai lingkup
kedua peneliti tersebut menyimpulkan bahwa sertifikasi disebabkan kepentingan PT XYZ
penerapan ISO 9001 yang terlalu didorong faktor untuk memperoleh sertifikat ISO 9001
eksternal, tetapi tidak didukung oleh komitmen dengan cara yang lebih mudah dan
dan keterlibatan manajemen puncak serta pengorbanan biaya maupun sumber daya
proses SMM yang cenderung berdiri sendiri dan manusia yang lebih sedikit.
tidak terintegrasi pada operasi keseharian akan • Rancangan ISO 9001 pada jasa
mengarahkan organisasi untuk menerapkan administrasi PT XYZ bersifat minimalis.
persyaratan ISO 9001 secara minimalis. Selain Dalam konteks proses, terdiri atas tiga
itu, temuan penelitian ini juga mendukung proses yaitu proses inti, proses pendukung,
kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh dan proses manajemen dimana
Williams (2004) dimana ia mengungkapkan perancanagan pada konteks tersebut lebih
bahwa faktor yang mempengaruhi kesuksesan mengarah pada pemetaan proses yang
penerapan ISO 9001 adalah komitmen sudah dilakukan ketimbang memperbaiki.
manajemen sedangkan komitmen manajemen Dalam konteks dokumentasi, terdiri atas
akan dipengaruhi oleh motivasi dalam tiga level dokumen yaitu pedoman mutu,
menerapkan ISO 9001. prosedur, dan instruksi kerja. Dokumentasi
lebih bersifat penyeragaman penulisan atas
mekanisme-mekanisme yang telah ada
5. KESIMPULAN
sebelumnya. Struktur organisasi terdiri atas
MR, DC, dan tim audit internal. Sistem
Sesuai dengan tujuan penelitian, kesimpulan perbaikan berkelanjutan sesuai dengan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut: persyaratan minimal ISO 9001 terdiri atas
• Motivasi PT XYZ dalam menerapkan ISO pembuatan prosedur pengendalian
9001 pada jasa administrasi bersifat ketidaksesuaian, prosedur tindakan
161
Jurnal Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun 2011: 155 - 162

perbaikan, prosedur tindakan pencegahan, Academics’ Perspectives”. The 1st


kegiatan audit mutu internal dan rapat International Conference on Educational
tinjauan manajemen. Reform, November 9-11, Mahasarakham
• Hubungan antara motif penerapan dan University. Thailand
rancangan sistem manajemen mutu Prayogo, D & Amrik, Sohal. (2006). “The
berbasis ISO 9001 dapat digambarkan implementation of ISO 9000 in Australian
dalam gambar 2. Motif penerapan akan Organizations: a comparison between
mempengaruhi kendala-kendala yang 1994 and 2000 version”, Report on a
timbul dalam proses perancangan. Kendala- Study Conducted by Australian Supply
kendala yang timbul akan mendorong Chain Management Research Unit,
bagaimana rancangan sebuah sistem Monash university, and supported by JAZ-
manajemen mutu. ANZ.
Sampaio, P, Saraiva, and Rodriguez. (2009).
DAFTAR PUSTAKA “ISO 9001 Certification Research:
Questions, Answers and Approaches”.
International Journal of Productivity and
ISO 9001 : (2008). International Standard, Performance Management. Vol. 26 No. 1,
Quality Management Systems Hal. 38-58.
Requirements Sankaran, S. (2001), “Methodology for an
Karapetrovic, S. (2001). “ISO 9000 Quality Organisational Action Research Thesis”,
System Development For Engineering Action Research International, Paper 6
School: Why and How Should We Do It?”, Souza-Poza, Andres et all (2009),
International Conference on Engineering “Implementing a Functional ISO 9001
Education, August 6 – 10, Oslo, Norway Quality Management System in Small and
Lam, Steve Y.W. (2002).“Role of Surveyors Medium-Sized Enterprises”, International
under ISO 9000 in the Construction Journal of Engineering (IJE), Vol. 3 No.3
Industry”, Journal of Surveying Van den Berghe, Wouter (1997), “Aplication of
Engineering, Vol. 128, No. 4, November 1. ISO 9000 Standards to Education and
O'Brien, R. (2001). “Um exame da abordagem Training Interpretation and Guidelines in
metodológica da pesquisa ação [An Europe Perspective”, Thesaloniki:
Overview of the Methodological Approach CEDEFOP
of Action Research]”. In Roberto Wadsworth, Yoland (1998), “What is
Richardson (Ed.), “Teoria e Prática da Participatory Action Research?”, Action
Pesquisa Ação [Theory and Practice of Research International, Paper 2
Action Research]”. João Pessoa, Brazil:
Universidade Federal da Paraíba. (English Williams, Joseph A (2004), “The Impact of
version) Motivating Factors on Implementation of
ISO 9001: 2000 Registration Process”,
Othman, R & Abdullah, Melisa Ng Lee Yen. Management Research News, Volume 27
(2007). “ISO Standard’s Implementation At Number ½, Hal. 74-84
Private Colleges: Academics and Non

162

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai