Panduan PPH 22
Panduan PPH 22
Bendahara
Pembelian Barang Pembelian barang oleh Bendahara dng jumlah lebih dari Rp2jt Harga pembelian pemerintah dan
Oleh Bendahara dan tidak terpecah, BUKAN pembelian BBM, BBG, Pelumas, 1.50% TIDAK termasuk Tidak Final
Kuasa Pengguna
Pemerintah dan pemakaian daya/air PPN Anggaran (KPA)
untuk keperluan kegiatan usahanya dengan pembayaran yang Harga pembelian BUMN, BUMN
jumlahnya paling sedikit Rp 10.000.000,00 dan tidak
BUT, BUMN 1.50% TIDAK termasuk Restrukturisasi, Tidak Final
merupakan pembayaran yang terpecah-pecah, BUKAN PPN BUT
pembelian BBM, BBG, Pelumas, pemakaian daya/air, dan
Kertas Kertas 0.10% DPP PPN
Semua jenis
Semen 0.25% DPP PPN
semen
Baja Baja 0.30% DPP PPN Badan usaha
yang bergerak
Badan Usaha Industri Farmasi Semua jenis obat 0.30% DPP PPN
dalam bidang
Semen, Kertas, Baja, Distributor di dalam
Semua jenis usaha industri Tidak Final
Otomotif, Dan negeri
Farmasi kendaraan semen, kertas,
Otomotif, BUKAN barang yang sangat bermotor beroda baja, otomotif,
0.45% DPP PPN dan farmasi
mewah (tanpa SKB) dua atau lebih,
tidak termasuk
alat berat
Agen Tunggal
Agen Tunggal Pemegang
Pemegang Merek Merek (ATPM),
Pembeli kendaraan Agen Pemegang
(ATPM), Agen bermotor di dalam
Pemegang Merek Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri 0.45% DPP PPN negeri, tidak termasuk Merek (APM), Tidak Final
(APM), Dan Importir dan importir
alat berat
Umum Kendaraan umum
Bermotor kendaraan
bermotor
Badan usaha
yang melakukan
pembelian
Pembelian Komoditas Harga pembelian Badan atau orang komoditas
Tambang Batubara, Pembelian komoditas tambang batubara, mineral logam, dan 1.50% TIDAK termasuk pribadi pemegang izin tambang Tidak Final
Mineral Logam, Dan mineral bukan logam PPN usaha pertambangan batubara,
Mineral Bukan Logam mineral logam,
dan mineral
bukan logam
Tidak memiliki NPWP dan sifat TIDAK FINAL dikenai kenaikan pajak 100% lebih tinggi
Pemungut Pajak wajib menyetorkan PPh yang dipungut ke Kantor Pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan paling lama tanggal 10 bulan berikutnya dengan
menggunakan SSP
Pemungut Pajak wajib melaporkan hasil pemungutannya dengan menggunakan SPT Masa ke KPP paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir