Banyak orang menganggap UGD (unit gawat darurat) dan IGD (instalasi
gawat darurat) adalah dua fasilitas perawatan yang sama. Padahal tidak
begitu. UGD dan IGD memang merupakan tempat pelayanan kesehatan
untuk menangani pasien yang gawat darurat. Akan tetapi, UGD dan IGD
adalah dua hal yang berbeda.
UGD memiliki ruang lingkup yang lebih kecil dibanding IGD. Biasaya
UGD terdapat di rumah sakit kecil sementara IGD berada di rumah sakit
yang lebih besar dengan dokter jaga yang juga lebih banyak. Dokter
jaga di UGD biasanya adalah dokter umum. Sedangkan dokter jaga di
IGD biasanya tak hanya melibatkan dokter umum saja, namun
juga dokter spesialis.
Meski begitu baik UGD dan IGD memiliki prinsip penanganan yang
sama. Pasien gawat darurat yang datang ke akan langsung
mendapatkan penanganan dari dokter jaga hingga kondisinya membaik.
Setelah membaik, pasien umumnya akan dipindahkan ke ruang rawat
inap yang telah ditentukan oleh dokter.
ICU
Intensive Care Unit alias ICU adalah perawatan di rumah sakit yang
dikhususkan untuk pasien dewasa dengan kondisi yang mengancam
jiwa. Sebagian besar prosedur yang dilakukan di ruang perawatan ICU
ditujukan untuk menyelamatkan pasien dari cacat permanen yang
dikhawatirkan dapat memengaruhi bagaimana mereka menjalani
aktivitas sehari-hari. Bahkan, dalam banyak kasus, prosedur yang
dilakukan di ruang ICU dikhususkan untuk menyelamatkan pasien dari
kematian. Oleh sebab itu, pasien yang mengalami kondisi kritis atau
mengacam jiwa biasanya akan dipantau secara intensif dengan
peralatan khusus oleh tenaga medis yang sudah terampil dan terlatih.
Akan ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi di ruang ICU. Nah, hal
inilah yang jadi alasan mengapa tenaga medis yang ditugaskan berjaga
di ruang ICU dituntut untuk bisa melakukan tindakan penanganan medis
kritis dengan tingkat kesiagaan yang tinggi. Para tenaga medis yang
kebagian tugas jaga di ruang ICU harus siap jika sewaktu-sewaktu ada
pasien yang membutuhkan pertolongannya.
PICU