METABOLISME
URAIAN MATERI
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali olah substrat awal dan
diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi didalam sel.Metabolisme dapat dibedakan menjadi
katabolisme dan anabolisme. Kedua macam metabolisme tersebut terjadi secara terus-
menerus dan satu sama lain saling bergantung. Perubahan-perubahan yang terjadi proses
katabolisme dan anabolisme dibantu dan dipercepat oleh suatu zat yang disebut Enzim.
A. Enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup,
karena itu enzim disebut juga biokatalisator. Sebagai katalisator enzim dapat
meningkatkan kecepatan reaksi kimia tetapi tidak berubah dalam reaksi kimia tersebut.
Molekul yang bereaksi di dalam suatu reaksi yang dikatalis oleh enzim disebut substrat,
dan molekul yang dihasilkan disebut produk .
KomponenEnzim
Penyusun utama suatu enzim adalah molekul protein yang disebut Apoenzim. Agar berfungsi
sebagaimana mestinya, enzim memerlukan komponen lain yang disebut kofaktor. Kofaktor
adalah komponen nonprotein berupa ion atau molekul. Berdasarkan ikatannya, kofaktor dapat
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu gugus prostetik, ko-enzim, dan ion-ion anorganik.
Gugus prostetik merupakan tipe kofaktor yang biasanya terikat kuat pada enzim,
berperan memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim. Contohnya adalah heme,
yaitu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung besi. Heme merupakan gugus
prostetik sejumlah enzim, antara lain katalase, peroksidase, dan sitokrom oksidase.
Ko-enzim merupakan kofaktor yang terdiri atas molekul organik nonprotein yang
terikat renggang dengan enzim. Ko-enzim berfungsi untuk memindahkan gugus
kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim yang lain. Contohnya, tiamin
pirofosfat, NAD, NADP+, dan asam tetrahidrofolat.
Ion-ion anorganik merupakan kofaktor yang terikat dengan enzim atau substrat
kompleks sehingga fungsi enzim lebih efektif. Contohnya, amilase dalam ludah akan
bekerja lebih baik dengan adanya ion klorida dan kalsium. Beberapa kofaktor tidak
berubah di akhir reaksi, tetapi kadang-kadang berubah dan terlibat dalam reaksi yang
lain. Enzim yang terikat dengan kofaktornya disebut haloenzim.
bagian enzim yang berfungsi sebagai Sumber : Campbel, Biology 7th edition
katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik
sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik sehingga
diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat
menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling
komplementer.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak
kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dari sejumlah kecil asam amino, bentuk
sisi aktif sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat
menjadi substrat bagi enzim. Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk
kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat
bereaksi denganenergi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan
melepaskan produk serta membebaskan enzim.
Sifat-sifat Enzim
Sebagai biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat antara lain:
Enzim berfungsi sebagai katalis
Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak mengubah produk akhir
yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju
suatu reaksi.
Enzim bekerja secara spesifik/khusus
Enzim hanya mempengaruhi substrat tertentu saja.
Enzim adalah protein.
Bagian terbesar dari enzim adalah protein, karena itu enzim memiliki sifat seperti
protein, antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim
akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut
organik. Selain itu, panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Diperlukan dalam jumlah sedikit
Sebagai katalisator, enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Sejumlah kecil
enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi secara hebat.
Enzim bekerja secara bolak-balik.
Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya enzim tidak
menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain. Atau sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
Reaksinya dapat digambarkan sebagai berikut.
E+S ES E+P
(E = enzim, S = substrat, dan P = produk)
Suhu
Tiap kenaikan suhu 10º C, kecepatan reaksi enzim
menjadi dua kali lipat. Hal ini berlaku dalam batas
suhu yang wajar. Kenaikan suhu berhubungan
dengan meningkatnya energy kinetik pada molekul
substrat dan enzim. Pada suhu yang lebih tinggi,
kecepatan molekul substrat meningkat. Sehingga,
pada saat bertubrukan dengan enzim, energi molekul
substrat berkurang. Hal ini memudahkan molekul
substrat terikat pada sisi aktif enzim. Peningkatan
suhu yang ekstrim dapat menyebabkan atom-atom
penyusun enzim bergetar sehingga ikatan hidrogen Gambar: Grafik pengaruh suhu terhadap kerja
terputus dan enzim terdenaturasi. Denaturasi adalah enzim
rusaknya bentuk tiga dimensi enzim dan Sumber : Campbel, Biology 7th edition
menyebabkan enzim terlepas dari substratnya. Hal
ini, menyebabkan aktivitas enzim menurun, denaturasi bersifat irreversible (tidak
dapat balik). Setiap enzim mempunyai suhu optimum, sebagian besar enzim manusia
mempunyai suhu optimum 37ºC. Bakteri yang toleran terhadap suhu tinggi memiliki
enzim yang bekerja pada suhu optimum 75 ºC.
pH (derajat keasaman).
Enzim sangat peka terhadap perubahan
derajat keasaman dan kebasaan (pH)
Konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim juga mempengaruhi kecepatan
reaksi. Semakin besar konsentrasi enzim semakin
cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata
lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi. Sisi aktif suatu enzim dapat
digunakan berulang kali oleh banyak substrat.
Substrat yang berikatan dengan sisi aktif enzim akan
membentuk produk. Pelepasan produk meyebabkan
sisi aktif enzim bebas berikatan dengan substrat
lainnya. Oleh karenanya hanya dibutuhkan sejumlah
kecil enzim untuk mengkatalis sejumlah besar
Konsentrasi substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan
reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan
konsentrasi substrat. Namun pada saat tertentu
penambahan substrat tidak dapat meningkatkan
kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini
disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh
atauVmax. Banyaknya molekul substrat yang diubah
menjadi produk oleh enzim sangat bervariasi.
Jumlah pergantian substrat adalah banyaknya
molekul substrat yang dapat diubah menjadi produk
Gambar 10. Grafik pengaruh konsentrasi substrat
terhadap kecepatan reaksi
oleh satu molekul enzim selama 1 menit.
Penamaan enzim pada umumnya disesuaikan oleh nama substrat yang dipecah atau
dikatalisis oleh enzim dan biasanya diberi akhiran -ase. Beberapa jenis enzim dan peranannya
dapat dilihat pada tabel berikut.
B. Katabolisme
Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul besar
dan produk akhirnya adalah molekul kecil. Dengan kata lain, katabolisme adalah rangkaian
reaksi yang bertujuan untuk pembongkaran atau penguraian suatu molekul. Katabolisme
menghasilkan energi, sehingga disebut jjuga reaksi eksoterm.Katabolisme memiliki 2 fungsi
yaitu menyediakan bahan baku untuk sintesis molekul lain dan menyediakan energy kimia
yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan baik tingkat seluler maupun
tingkat individu. Proses katabolisme yang akan di bahas adalah katabolisme karbohidrat di
dalam sel hidup yaitu respirasi sel. Respirasi sel menyangkut proses enzimatis di dalam sel,
di mana molekul karbohidrat, asam lemak, dan asam amino diuraikan menjadi karbon
dioksida dan air dengan konversi energy biologis yang sangat bermanfaat. Berdasarkan
kebutuhan akan oksigen respirasi sel dibagi menjadi dua, yaitu respirasi aerob dan
anaerob.Respirasi aerob terjadi dalam 3 tahap, yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transport
elektron.
1. Glikolisis
Glikolisis diperoleh daribahasa yunani glyk “manis”, dan lysis “pemecahan”.Glikolisis
merupakan proses pemecahan glukosa menjadi senyawa triosa (C3) yaitu piruvat. Siklus asam
sitrat atau siklus Krebs merupaknan proses oksidasi senyawa trikarboksilat menjadi senyawa
sumber elektron atau sumber energi yang kemudian difosforilasi oksidatif menjadi energi.
Senyawa pada glikolisis dan siklus asam sitrat menyediakan prekursor biosintesis asam
amino.
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6 atom
C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan ATP. NADH
(Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang mengikat elektron (H),
sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP (adenosin trifosfat) merupakan
senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya menghasilkan energi.
Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah menjadi 2 molekul asam
piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain:
1. Glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob
2. Glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis
adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain.
3. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol)
Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5
tahapan pelepasan energi. Berikut ini reaksi glikolisis secara lengkap: Dari skema tahapan
glikolisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah
2 ATP. Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan
2 NADH. Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 ATP + 2
NADH.
Tahapan glikolisis
Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui proses
ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat,
dua molekul ATP dan dua NADH (Reduced nikotinamida adenin dinukleotida) radikal yang
membawa elektron yang dihasilkan. Butuh waktu bertahun-tahun penelitian melelahkan
dalam biokimia yang mengungkapkan tahap-tahap glikolisis yang membuat respirasi selular
mungkin. Berikut adalah berbagai tahap yang disajikan dalam urutan awal terjadinya dengan
glukosa sebagai bahan baku utama. Seluruh proses melibatkan sepuluh tahap dengan
membentuk produk pada setiap tahap dan setiap tahap diatur oleh enzim yang berbeda.
Produksi berbagai senyawa di setiap tahap menawarkan entry point yang berbeda ke dalam
proses. Itu berarti, proses ini dapat langsung mulai dari tahap peralihan jika senyawa yang
reaktan pada tahap yang langsung tersedia.
2. Siklus Krebs
Sikluskrebsadalahsalahsatureaksi yang terjadidarirangkaianreaksi metabolismesel di
dalammitokondria yang membawakatabolismeresiduasetyl, membebaskanekuivalenhidrogen,
yang denganoksidasimenyebabkanpelepasandanpenangkapan ATP
sebagaipemenuhkebutuhanenergijaringan. Siklusinidinamakansikluskrebskarenayang
menemukanadalah Mr. Krebs atau Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) padatahun 1937,
seorangahlibiokimiaterkenal yang menemukanmetabolismekarbohidrat. Nama lain
darisikluskrebsyaitusiklusasamsitratkarenasenyawapertama yang
terbentukadalahasamsitratjugasiklusasamtrikarboksilat (-COOH) karenahampir di awal-
awalsikluskrebs, senyawanyatersusundariasamtrikarboksilat.
Trikarboksilatitumerupakangugusasam (-COOH).
Siklus krebs adalah serangkaian reaksi yang digunakan oleh organisme aerobik untuk
menghasilkan energi dari oksidasi molekul asetil-CoA hasil tiga metabolisme karbohidrat
utama, Glikolisis, Jalur Pentosa Fosfat dan Jalur Entner-Doudoroff.
Siklus krebs merupakan salah satu proses yang menggunakan asam nitrat dari sebuah
reaksi metabolisme pada asetil ko-A yang digabungkan dengan asam oksaloasetat setelah
terjadi suatu proses berupa glikolisis. Pada kinerjanya penjelasan dan proses siklus krebs ini
merupakan salah satu reaksi dari proses pernafasan yang lebih panjang. Bertepatan di
Mitokondria dengan menggunakan asetat aktif untuk dijadikan Asetil ko-A dalam proses
oksidasi glukosa. Dari siklus ini metabolisme yang dihasilkan dari proses glikolisis akan
menjadi sumber utama bagi tubuh sebagai energi. Yangmana proses glikolisis ini merupakan
proses konversi antara karbohidrat dengan lemak untuk dijadikan adenon trifosfat atau ATP.
FungsiutamaSiklus Kreb
1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan pada
sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung (produk → bakal produk) atau tidak
langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.
Proses fermentasi juga dimulai dengan glikolisis yang menghasilkan asam piruvat.
Karena pada proses ini tidak ada oksigen yang merupakan reseptor terakhir, maka asam
piruvat diubah menjadi asam laktat. Kejadian ini berakibat pada elektron yang tidak
meneruskan perjalanannya, tidak lagimenerima elektron dari NADH dan FAD. Karena tidak
terjadi penyaluran elektron, berarti pula NAD+ dan FAD yang diperlukan dalam siklus krebs
juga tidak terbentuk. Akibatnya, reaksi siklus krebs pun terhenti. Asam laktat merupakan zat
kimia yang merugikan karena bersifat racun atau toksis.
C. Anabolisme
Sintesis Protein. Protein merupakan polipeptida, tersusun atas asam amino-asam amino.
Sintesis protein berlangsung melalui transkripsi dan translasi. Proses sintesis protein secara
detail dijelaskan di modul 4 kegiatan belajar 2.