PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam memberikan aturan-aturan yang longgar dalam bidang muamalah, karena bidang tersebut
amat dinamis mengalami perkembangan.Meskipun demikian, Islam memberikan ketentuan agar
perkembangan di bidang muamalah tersebut tidak menimbulkan kerugian salah satu pihak. Bidang
muamalah berkaitan dengan kehidupan duniawi, namun dalam prakteknya tidak dapat dipisahkan dengan
ukhrawi, sehingga dalam ketentuannya mengadung aspek halal, haram, sah, rusak dan batal.
Sebagian besar kehidupan manusia diisi dengan aktivitas muamalah (ibadah dalam arti luas),
dan selebihnya sebagian kecil waktunya diisi dengan aktivitas ibadah (ibadah dalam arti sempit yaitu
ibadah ritual, seperti : shalat, puasa, zakat, haji). Tidaklah mungkin Allah SWT Yang Maha Tahu
melepaskan kendali aspek muamalah begitu saja tanpa ada aturan dari-Nya. Dengan demikian ajaran
Islam yang lengkap dan menyeluruh ini sebagian besar mengatur tentang muamalah. Para Sahabat dan
para Ulama menegaskan pentingnya memahami muamalah atau mempelajari fiqh muamalah.
B. Rumusan Masalah.
B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Mu’amalah
Pengertian Muamalah dari Segi Bahasa dan Istilah
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti perlakuan atau
tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang
harus mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif,
sehingga kedua pelaku tersebut saling menderita dari satu terhadap yang lainnya.
Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang luas dan dapat pula dengan arti yang
sempit. Di bawah ini dikemukakan beberapa pengertian muamlah;
Menurut Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum syara yang berkaitan dengan urusan
dunia, dan kehidupan manusia, seperti jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya.
A. Pengertian Muamalah
Muamalah merupakan bagian dari hukum Islam yang mengatur hubungan antara seseorang dan orang lain.
Contoh hukum Islam yang termasuk muamalah, seperti jual beli, sewa menyewa, serta usaha perbankan dan
asuransi yang islami.
Dari pengertian muamalah tersebut ada yang berpendapat bahwa muamalah hanya menyangkut permasalahan
hak dan harta yang muncul dari transaksi antara seseorang dengan orang lain atau antara seseorang dan badan
hukum atau antara badan hukum yang satu dan badan hukum yang lain.
Ekonomi adalah sesuatu yang berkaitan dengan cita-cita dan usaha manusia untuk meraih kemakmuran, yaitu
untuk mendapatkan kepuasan dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Transaksi ekonomi maksudnya perjanjian atau akad dalam bidang ekonomi, misalnya dalam jual beli, sewa-
menyewa, kerjasama di bidang pertanian dan perdagangan. Contohnya transaksi jual beli.
Dijelaskan bahwa dalam setiap transaksi ada beberapa prinsip dasar (asas-asas) yang diterapkan syara’, yaitu:
1. Setiap transaksi pada dasarnya mengikat orang (pihak) yang melakukan transaksi, kecuali apabila transaksi
itu menyimpang dari hukum syara’, misalnya memperdagangkan barang haram. (Lihat Q. S. Al-Ma’idah, 5:
1!)
2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi penuh tanggung jawab, tidak
menyimpang dari hukum syara’ dan adab sopan santun.
3. Setiap transaksi dilakukan secara sukarela, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. (Lihat Q.S. An-Nisa’
4: 29!)
4. Islam mewajibkan agar setiap transaksi, dilandasi dengan niat yang baik dan ikhlas karena Allah SWT,
sehingga terhindar dari segala bentuk penipuan, dst. Hadis Nabi SAW menyebutkan: ”Nabi Muhammad
SAW melarang jual beli yang mengandung unsur penipuan.” (H.R. Muslim)
5. Adat kebiasaan atau ’urf yang tidak menyimpang dari syara’, boleh digunakan untuk menentukan batasan
atau kriteria-kriteria dalam transaksi. Misalnya, dalam akad sewa-menyewa rumah.
Insya Allah jika asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam dilaksanakan, maka tujuan filosofis yang luhur dari
sebuah transaksi, yakni memperoleh mardatillah (keridaan Allah SWT) akan terwujud.
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi yang telah kita bahas, maka dapat kami simpulkan bahwa muamalah
merupakan tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan, seperti
jual beli, sewa-menyewa, upah-mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha
lainnya.
Aturan jual beli telah ada dalam A-qur’an surat Al-baqarah ayat 275 dan pada surat An-nisa’ ayat 29.
Rukun jual beli yakni: penjual dan pembeli harus sesuai ketentuan, uang dan benda juga harus memenuhi
syara’, juga harus adanya ijab qobul. Hukum jual beli ada empat yakni: mubah, wajib, haram, sunat. Khiyar
adalah boleh memilih antara meneruskan akad jual beli ataupun mengurungkannya.
B. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai Agama Islam II ini, diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca khususnya di mata kuliah Agama Islam II. Disamping itu kami juga menyadari bahwa pada
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami menerima kritik maupun saran yang
membangun agar dalam pembuatan tugas selanjutnya lebih baik lagi.
Kita sebagai kaum muslim yang baik harus menerapkan hukum Muamalah yang baik dan benar sesuai
dengan ketentuan yang tertulis dalam Al’Quran dan As Sunah.