Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Small for gestational age (SGA) atau bayi kecil untuk masa kehamilan
(KMK) didefinisikan sebagai taksiran berat janin kurang dari persentil 10 untuk
umur kehamilan yang seharusnya. Kondisi ini dibagi menjadi 3 subkelompok,
yaitu SMK SGA (anatomi dan USG Doppler SMK), abnormal SGA (anomali
struktural atau genetik) dan fetal growth restriction(FGR) (USG Doppler abSMK)
(Sabogal dan Weiner, 2007).

Salah satu faktor risiko yang sering menyertai KMK adalah hipertensi
dalam kehamilan, terutama preeklamsia. Preeklamsia adalah sindrom spesifik
kehamilan yang dapat mempengaruhi setiap sistem organ yang ditandai dengan
tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu disertai
proteinuria ≥ 300 mg/24 jam atau ≥ 30 mg/dl (+1 dipstik) pada sampel urin
sewaktu atau rasio protein urin:kreatinin ≥ 0,3. (Cunningham, dkk., 2010). Pada
preeklamsia terdapat gangguan sirkulasi uteroplasenta yang diakibatkan oleh
implatasi plasenta yang abSMK, ditandai oleh kegagalan tropoblas untuk
berdiferensiasi, invasi dan remodeling arteri spiralis (Villar, dkk. 2006).

Pertumbuhan janin membutuhkan nutrisi yang cukup, terutama glukosa dan


protein untuk pembentukan sel. Gangguan pertumbuhan janin bisa disebabkakan
oleh kekurangan nutrisi atau gangguan penyampaian nutrisi dari ibu ke janin.
Kekurangan nutrisi bisa disebabkan oleh asupan yang kurang atau adanya
kehilangan nurisi seperti pada hiperemesis atau proteinuria. Jika penyebab
hambatan pertumbuhan hanya karena gangguan penyampaian nutrisi dari ibu ke
janin (gangguan sirkulasi uteroplasenta), logikanya semua pasien preeklamsia/
eklamsia memiliki janin KMK. Kenyataannya tidak semua pasien preeklamsia/
eklamsia memiliki janin KMK. Jika diasumsikan pasien preeklamsia memiliki

1
2

asupan nutrisi yang cukup, maka perlu dipikirkan apakah derajat kehilangan
protein (proteinuria) berpengaruh terhadap kejadian KMK.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hubungan derajat proteinuria dengan kejadian bayi kecil untuk


masa kehamilan?
2. Bagaimana hubungan derajat proteinuria dengan kadar albumin dalam darah
ibu?
3. Bagaimana hubungan kadar albumin dalam darah ibu dengan kejadian bayi
kecil untuk masa kehamilan pada pasien preeklamsia/eklamsia?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan derajat proteinuria dengan kejadian bayi kecil untuk masa


kehamilan.
2. Hubungan proteinuriadengankadar albumin dalam darah ibu.
3. Hubungan kadar albumin dalam darah ibu dengan kejadian bayi kecil untuk
masa kehamilan pada pasien preeklamsia/ eklamsia.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
bermanfaat tentang pengaruh derajat proteinuria terhadap kejadian KMK,
pengaruh proteinuria terhadap kadar albumin dalam darah ibu, dan pengaruh
kadar albumin dalam darah ibu terhadap kejadian KMK pada pasien preeklamsia/
eklamsia sehingga pengelolaan pasien bisa menjadi lebih baik.
3

E. Keaslian Penelitian
Keaslian penelitian dapat dibuktikan dengan membandingkan penelitian ini
dengan penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain. Perbandingan
penelitian ini dengan penelitian sejenis dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
4

TABEL 1. Keaslian Penelitian


Peneliti, tahun Judul penelitian Desain Fokus penelitian Hasil Perbedaan
Rita Sharshiner, Preeclampsia and Kohort retrospektif Membandingkan Kadar proteinuria Desain penelitian
Tyler Bardsley, proteinuria: effect wanita preeklamsia pada preeklamsia ini case control.
Erick Henry, on maternal and berat dengan berat tidak Fokus penelitian
Heather Major, neonatal outcome proteinuria ≥ 5000 memprediksi membandingkan
2014 mg/hari dengan morbiditas derajat proteinuria
kontrol wanita maternal, tetapi pada wanita
preeklamsia dengan meningkatkan preeklamsia dengan
proteinuria 300-999 risiko morbiditas bayi KMK dengan
mg/hari. Luaran neonatal, terutama kontrol wanita
yang dinilai frekuensi IUGR preeklamsia dengan
morbiditas maternal yang meningkat bayi SMK.
dan neonatal berupa pada kadar
pH arteri umbilkal proteinuria ≥ 5000
<7, necrotizing mg/hari.
enterocolitis,
perdarahan
intraventrikuler,
kematian perinatal
dan berat lahir <
persentil 10.
5

Xu Xiong, Damon Impact of Kohort retrospektif Meneliti pengaruh Preeklamsia Desain penelitian
Mayes, Nestor pregnancy-induced berbagai tipe meningkatkan ini case control.
Demianczuk, David hypertension on hipertensi dalam risiko IUGR dan Semua subjek
M. Olson, Sandra T. fetal growth kehamilan BBLR, tetapi risiko penelitian adalah
Davidge, Christine (hipertensi BBLR tidak wanita preeklamsia.
Newburn-Cook, L. gestasional, meningkat pada Yang dinilai adalah
Duncan Saunders, preeklamsia, hipertensi pengaruh derajat
1999 preeklamsia berat- gestasional proteinuria terhadap
eklamsia) terhadap (hipertensi tanpa risiko KMK.
umur kehamilan, proteinuria)
persalinan preterm,
berat lahir, BBLR
dan IUGR.

Anda mungkin juga menyukai