Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Konsep Puskesmas Pembantu”. Tulisan
ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan
kelompok yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah
tulisan ini. Harapan kami semoga naskah tulisan ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun sangatlah
kami harapkan demi perbaikan naskah penelitian lebih lanjut.

Denpasar, 1 Pebruari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Konsep-Konsep Kunci ...................................................................... 1
1.2 Petunjuk ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PENYAJIAN MATERI ....................................................................... 3
2.1 Pengertian Puskesmas Pembantu ...................................................... 3
2.2 Fungsi Dari Puskesmas Pembantu .................................................... 4
2.2 Peran Dari Puskesmas Pembantu ...................................................... 6
BAB III TUGAS DAN LATIHAN .................................................................. 8
3.1. Evaluasi Formatif ............................................................................. 8
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 12
4.1. Rangkuman ................................................................................... 12
4.2. Tes Akhir Bab ................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konsep-Konsep Kunci


Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas, di antaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar.
Di sini peran Puskesmas dan jaringannya sebagai institusi yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di jenjang pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat
menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat
ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas.
Untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dimaksud, diperlukan data dasar
Puskesmas di antaranya data yang berkaitan dengan bangunan, peralatan, sarana
penunjang, tenaga, serta pembiayaan di Puskesmas dan jaringannya yang
digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. Kemudian jaringan
puskesmas juga roda 4 jumlah dan kondisi pusling Perairan (Perahu) Jumlah dan
kondisi pustu.sangat ikur berperan penting untuk meratakan akses pelayanan
masyarakat yang memadai jaringan puskesmas ini seperti; Jumlah dan kondisi
pusling

1.2 Petunjuk

Dalam mempelajari materi ini ada beberapa kunci yang nantinya digunakann
sebagai petunjuk dalam memahami materi ini yaitu:

a. Pelajari materi Bab I mengenai Konsep Puskesmas Pembantu dengan tekun dan
disiplin

1
b. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk,
kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan
materi, tugas dan latihan, rangkuman, dan soal-soal akhir bab yang disertai
dengan kunci jawaban
c. Dalam urauan materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tuntunan
pembaca dalam memahami uraian bahan ajar bagian demi bagian
d. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan
wawasan anda

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Memahami konsep Puskesmas Pembantu.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Untuk mengetahui Pengertian Puskesmas Pembantu.
b. Untuk mengetahui Fungsi dari Puskesmas Pembantu.
c. Untuk mengetahui Peran dari Puskesmas Pembantu.

2
BAB II
PENYAJIAN MATERI

2.1 Pengertian Puskesmas Pembantu


Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan
dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.(Departemen Kesehatan RI. 2005)
 Jumlah Puskesmas Pembantu (pustu)
Puskesmas Pembantu didirikan dengan perbandingan 1 (satu) Puskesmas
Pembantu untuk melayani 2 (dua) sampai 3 (tiga) desa/kelurahan. Penanggungjawab
Puskesmas Pembantu adalah seorang perawat atau Bidan, yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan atas usulan Kepala Puskesmas. Tenaga minimal di Puskesmas
Pembantu terdiri dari 1 (satu) orang perawat dan 1 (satu) orang bidan. Pendirian
Puskesmas Pembantu harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
peralatan kesehatan dan ketenagaan. Bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan di
Puskesmas Pembantu harus dilakukan pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan
secara berkala agar tetap laik fungsi.
Tujuan Puskesmas Pembantu adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.
Menurut Kondisi adalah informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu
(pustu) yang dimiliki oleh Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut kondisi
fisik bangunannya. Rincian kondisi fisik tersebut adalah:
1. Baik; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam kondisi baik atau tidak
mengalami kerusakan.
2. Rusak Ringan; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada
komponen pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci, cat, dan sebagainya.

3
3. Rusak Berat; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada
komponen pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
4. Rusak Total; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan sudah tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan lagi.
Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat,
puskesmas pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas,
dalam jaringan pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu
merupakanbagian integral dari puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil dan derajat kecanggihan yang lebih rendah. Di Kabupaten masalah keterbatasan
penduduk miskin untuk menjangkau pelayanan kesehataan juga sangat terasa. Dengan
berbagai hambatan, letak geografis dan sarana transportasi seharusnya pustu menjadi
pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena merupakan satu-satunya pelayanan
kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat. Namun kenyataannya pemanfaatan
pustu masih sangat rendah

2.2 Fungsi Puskesmas Pembantu


Fungsi Puskesmas Pembantu adalah untuk menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas, di wilayah kerjanya.

Apabila dilihat dari fungsinya Pustu memiliki tiga fungsi yaitu :


1. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.
Puskesmas pembantu selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

4
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas pembantu selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masrakat untuk hidup sehat,
berperan aktif adalah memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber
pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,
khusunya social budaya masyarakat setempat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas pembantu bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas
meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehtan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan
untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
adalah promosi kesehatan, pemberatasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan
jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

5
2.3 Peran Puskesmas Pembantu:
 Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
Puskesmas.
 Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM.
 Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan
kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
 Mendukung pelayanan rujukan.
 Mendukung pelayanan promotif dan preventif.

Tugas pimpinan puskesmas pembantu :


1) Melaksanakan pelayanan kesehatan promotif, preventif dan tidak
mengabaikan kuratif dan rehabilitatif. Seperti :
a) KIA (Kesehatan Ibu dan Anak):
 Pembinaan dukun bersalin
 Pemeriksaan bumil dan buteki
 Pertolongan persalinan
 Pemeriksaan bayi dan balita
 Ante natal care
 Penyuluhan.
b) KB
 Motivasi KB
 Pelayanan kontrasepsi dan komplikasi atau dirujuk ke puskesmas.
c) Imunisasi Dan Penanggulangan Diare
 Imunisasi pada bayi, ibu hamil dan anak sekolah
 Penanggulangan diare
 Distribusi oralit
 Penyuluhan

6
d) Perbaikan Gizi
 Penyuluhan gizi
 Pemberian vitamin a pada balita
 Pemberian tablet besi pada ibu hamil
e) Pengobatan
 Melaksanakan program pengobatan.
 Melakukan rujukan penderita
f) Kesehatan lingkungan
 Penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat dalam
pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan samijaga oleh
masyarakat.
 Pemantauan keadaan kesehatan lingkungan.
2) Menggerakkan, mengembangkan dan membina masyarakat desa di
wilayah kerjanya agar berperilaku hidup sehat
3) Membantu upaya masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya dalam hal:
 Telibat langsung dalam Lokakarya Mini di Puskesmas.
 Telibat langsung dalam Pertemuan tingkat desa.
 Melatih dan membimbing kader Dalam melaksanakan kegiatan
Program kesehatan di masyarakat.
 Memberikan pelayanan langsung di meja 5 pada setiap kegiatan
Posyandu.
4) Melaksanakan pengelolaan keuangan, inventarisasi peralatan medis, non
medis dan obat
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan puskesmas pembantu
6) Memantau kegiatan-kegiatan kesehatan dalam wilayah kerjanya.
7) Membimbing membina dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
stafnya.

7
BAB III
TUGAS DAN LATIHAN

3.1 Evaluasi Formatif

1. Puskesmas pembantu disebut juga ?


a. Pustu
b. Posyandu
c. Kestu
d. Poskesdes

2. Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah ?


a. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi untuk berkompetisi
dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
b. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang
dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
c. Unit pelayanan kesehatan yang besar dan berfungsi menunjang dan
membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
d. Unit pelayanan kesehatan yang sama dengan Puskesmas dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.

3. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di


wilayah kerjanya, merupakan……..dari pustu.
a. Manfaat
b. Fungsi
c. Ruang Lingkup
d. Tujuan

8
4. Untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan
Puskesmas, di wilayah kerjanya, merupakan………dari pustu.
a. Manfaat
b. Fungsi
c. Ruang Lingkup
d. Tujuan

5. Apabila dilihat dari fungsinya Pustu memiliki berapa fungsi ?


a. 4
b. 6
c. 3
d. 2

6. Berikut yang bukan merupakan fungsi Pustu….


a. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
d. Pusat pelayanan kesehatan strata utama

7. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas


meliputi ?
a. Pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat
b. Pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
c. Pelayanan kesehatan masyarakat secara luas
d. Pelayanan kesehatan perorangan saja

9
8. Rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap adalah
contoh ?
a. Layanan masyarakat
b. Layanan perorangan
c. Layanan kelompok
d. Layanan individu dan kelompok

9. Promosi kesehatan, pemberatasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan


gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya merupakan
contoh dari ?
a. Layanan masyarakat
b. Layanan perorangan
c. Layanan kelompok
d. Layanan individu dan kelompok

10. Berikut ini adalah yang bukan merupakan peran Pustu…


a. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
Puskesmas.
b. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM.
c. Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan
kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
d. Tidak mendukung pelayanan rujukan.

11. Penanggung jawab dari puskesmas pembatu adalah…


a. Bidan dan perawat
b. Dokter
c. Dinas kesehatan
d. Kepala desa

10
12. Dalam satu puskesmas pembantu, berapa tenaga minimal yang harus ada di
sana…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

13. Bagaimana perbandingan dari didirikannya puskesmas pembantu dalam satu


desa/ kelurahan….
a. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 5 sampai 6 desa/kelurahan
b. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 7sampai 8 desa/kelurahan
c. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 sampai 3
desa/kelurahan
d. Semua salah

14. Tenaga medis yang minimal harus ada di puskesmas pembatu adala….
a. Dokter
b. Perawat & bidan
c. Bidan
d. Dokter, perawat, & bidan

15. Siapa yang menetapkan berdirinya puskesmas pembantu dalam suatu desa/
kelurahan….
a. Kepala Dinas kesehatan
b. Kepala puskesmas
c. Kepala desa
d. Camat

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Rangkuman
Pustu meruapakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan
dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia.
Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan
pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan
strata pertama yang meliputi; pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas Pembantu adalah pelayanan
kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya
pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan
kesehatan).

4.2 Tes Akhir Bab

Evaluasi Sumatif
1. Puskesmas pembantu disebut juga ?
a. Pustu
b. Posyandu
c. Kestu
d. Poskesdes

12
2. Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah ?
a. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi untuk berkompetisi
dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
b. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang
dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
c. Unit pelayanan kesehatan yang besar dan berfungsi menunjang dan
membantu memperluas jangkauan Puskesmas.
d. Unit pelayanan kesehatan yang sama dengan Puskesmas dan berfungsi
menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas.

3. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di


wilayah kerjanya, merupakan……..dari pustu.
e. Manfaat
a. Fungsi
b. Ruang Lingkup
c. Tujuan

4. Untuk menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan


Puskesmas, di wilayah kerjanya, merupakan………dari pustu.
e. Manfaat
a. Fungsi
b. Ruang Lingkup
c. Tujuan

5. Apabila dilihat dari fungsinya Pustu memiliki berapa fungsi ?


a. 4
b. 6
c. 3

13
d. 2

6. Berikut yang bukan merupakan fungsi Pustu….


e. Pusat penggerak pembanguanan berwawasan kesehatan.
a. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
b. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
c. Pusat pelayanan kesehatan strata utama

7. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas


meliputi ?
e. Pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat
a. Pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
b. Pelayanan kesehatan masyarakat secara luas
c. Pelayanan kesehatan perorangan saja

8. Rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap adalah
contoh ?
a. Layanan masyarakat
b. Layanan perorangan
c. Layanan kelompok
d. Layanan individu dan kelompok

9. Promosi kesehatan, pemberatasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan


gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa
masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya merupakan
contoh dari ?
e. Layanan masyarakat

14
a. Layanan perorangan
b. Layanan kelompok
c. Layanan individu dan kelompok

10. Berikut ini adalah yang bukan merupakan peran Pustu…


e. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja
Puskesmas.
a. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM.
b. Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan
kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
c. Tidak mendukung pelayanan rujukan.

11. Penanggung jawab dari puskesmas pembatu adalah…


e. Bidan dan perawat
f. Dokter
a. Dinas kesehatan
b. Kepala desa

12. Dalam satu puskesmas pembantu, berapa tenaga minimal yang harus ada di
sana…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

13. Bagaimana perbandingan dari didirikannya puskesmas pembantu dalam satu


desa/ kelurahan….
e. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 5 sampai 6 desa/kelurahan
f. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 7sampai 8 desa/kelurahan
a. 1 (satu) Puskesmas Pembantu untuk melayani 2 sampai 3
desa/kelurahan
b. Semua salah

15
14. Tenaga medis yang minimal harus ada di puskesmas pembatu adala….
e. Dokter
f. Perawat & bidan
g. Bidan
a. Dokter, perawat, & bidan

15. Siapa yang menetapkan berdirinya puskesmas pembantu dalam suatu desa/
kelurahan….
e. Kepala Dinas kesehatan
a. Kepala puskesmas
b. Kepala desa
c. Camat

16
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-


2009. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju Indonesia
Sehat 2010.Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai