Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ALIRAN FLUIDA
I. TUJUAN
1. Menentukan head pompa (W) serta melihat hubungannya dengan debit fluida.
2. Menentukan panjang ekivalen (Le) dan melihat hubungannya dengan derajad pembukaan
kran.
3. Menentukan Coefficient of discharge (Co) pada aliran fluida serta melihat hubungannya
dengan bilangan Reynold.
4. Menentukan hubungan debit aliran fluida dengan tinggi float.
II. Dasar Teori
Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena
kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam
fluida jauh lebih kecil dari ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai
hambatan yang relatif kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Zat padat
mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar
diberikan pada zat padat tersebut, zat padat tidak mudah berubah bentuk maupun volumenya,
sedangkan zat cair dan gas, zat cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair
mengikuti bentuk wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya
yang sangat besar.
Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap,gas akan berkembang mengisi
seluruh wadah. Karena fase cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap,
keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua – duanya sering
secara kolektif disebut sebagai fluida (Olson, 1990).
Untuk mengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida. Adapun
sifat – sifat dasar fluida yaitu: kerapatan (density) ρ, (specific gravity) (s.g), tekanan (pressure)
P, kekentalan (viscosity) µ.
Tipe-tipe aliran dibedakan menjadi dua yaitu :
a) Aliran Laminar
Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan–
lapisan atau lamina–lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar. Aliran laminar ini
mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300 (Re < 2300).
Gamabar 1. Aliran laminar
b) Aliran transisi
Merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen. Keadaan peralihan ini
tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometri
aliran dimana nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000
(2300<Re4000).
Salah satu prinsip yang digunakan untuk menyelesaikan masalah aliran fluida adalah
kontinyuitas. Kontinyuitas ini diperoleh dengan melihat bahwa di dalam cairan yang mengalir
tidak berbentuk rongga.
Persamaan kontinyuitas adalah :
............. (1)
Dengan :
Q : debit
A : luas penampang
V : kecepatan linier rata-rata
ρQ : kecepatan massa
ρ : densitas
................ (2)
Setiap fluida yang mengalir di dalam pipa memiliki tenaga. Selama aliran mengalir terjadi
perpindahan tenaga dari fluida ke sekeliling. Tenaga yang dimiliki fluida dapat digolongkan
menjadi :
Tenaga yang dibawa
1. Internal energi (mE), adalah tenaga gerak yang dipengaruhi oleh temperatur dan molekul-
molekul.
2. Potensial energi, merupakan tenaga yang dimiliki oleh fluida karena tempat kedudukan dan
adanya pengaruh gravitasi bumi.
3. Tenaga kinetik, merupakan tenaga yang diperlukan agar fluida dapat mengalir.
4. Pressure enegy, adalah tenaga yang dibutuhkan untuk memasukkan fluida ke dalam sistem
tanpa adanya perubahan volume.
.... (3)
Jadi persamaan umum Bernoulli :
. . . . . . . . . . . (4)
Jika sistem berlaku untuk U = 0, berarti ada gesekan dan proses alirannya adiabatis, maka Q = 0
dan proses isotermal, maka E = 0
............ (5)
Dengan :
: pressure head
: potensial head
: velocity head
ΣF : friction head
Ws : kerja poros yang dinyatakan dalam head
Friksi adalah gesekan antara fluida dengan dinding pipa, persamaan umumnya adalah :
............................. (6)
Dengan :
F : friksi
f : faktor friksi
L : panjang pipa
V : kecepatan aliran fluida
gc : gravitasi bumi
D : diameter pipa
Bila zat cairnya incompressible, aliran tidak adiabatis dan non isothermal serta U = 0.
....... (7)
Kran
Adalah satu jenis fitting yang digunakan untuk mengatur aliran, mengontrol aliran, dan
membuka serta menutup aliran. Pemilihan terhadap jenis kran yang digunakan tergantung jumlah
aliran fluida dan jenis zat yang mengalir. Untuk memenuhi tujuan jenis kran yang panjang
ekivalennya besar yaitu globe, valve, gate valve, dan needle valve. Sedangkan untuk mengontrol
aliran digunakan : swing check valve, angle check valve, dan ball check valve. Panjang ekivalen
kran adalah panjang pipa yang memberikan friksi sama dengan friksi yang diberikan oleh kran
tersebut. Panjang ekivalen kran (Le) merupakan fungsi derajad pembukaan kran.
.............. (8)
Alat ini digunakan untuk menentukan kehilangan tekanan dari aliran fluida melalui pipa yang
dinyatakan terhadap panjang ekivalen.
Pompa
Adalah suatu alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ke tempat
lain. Aliran fluida pada pompa disebabkan oleh adanya gaya sentrifugal, perpindahan momentum,
dan gaya gravitasi. Dalam persamaan aliran, jumlah kerja yang diberikan pompa dinyatakan
dengan simbol W, dan menurut jenisnya pompa digolongkan menjadi pompa centrifugal, pompa
recriprocating dan pompa rotary.
Bila fluida yang dialirkan adalah incompressible dan tidak terjadi aliran lagi, maka persamaan
neraca energinya adalah :
.......... (9)
Oleh karena :
ΔZ = 0 (Z1 = Z2), ΔV = 0, ΣF = 0,
maka :
Pada titik a :
Pada titik b :
Karena tekanan di titik a dan tekanan di titik b sama, maka Pa = Pb, dan Zd = Ze, serta Zb = Za,
maka :
....................... (10)
Dengan :
Δh : beda tinggi manometer
ρ Hg : densitas air raksa
ρ : densitas fluida
W : head pompa
Untuk mengetahui karakteristik pompa dibuat grafik hubungan antara head pompa (W) dan debit
(Q).
Orificemeter
Adalah alat untuk mengukur/menentukan kecepatan linear rata-rata aliran fluida di dalam
pipa. Jenis hubungan orificemeter adalah dengan vena contracta. Vena contracta merupakan suatu
tempat dimana flow areanya minimum dan kecepatannya maksimum, sehingga pipanya
maksimum.
Gambar 6. Orifacemeter
Persamaan Bernoulli jika dirangkaikan dengan persamaan kontinyuitas, dengan anggapan –W = 0
dan Z = Z dan aliran fluida dianggap incompressible, maka didapat :
1 2
ΣF = tenaga yang hilang dalam meter tersebut selama fluida melaluinya. Harga ini sukar ditentukan
sehingga didekati dengan :
Sehingga didapatkan :
............... (11)
Dengan :
Co : koefisien discharge dari orificemeter
Do : diameter orificemeter
D1 : diameter pipa
W : kecepatan aliran massa
Rotometer
Alat terdiri dari gelas yang berbentuk kerucut dan di dalamnya terdapat pengapung (float)
yang bergerak naik turun sesuai dengan besar kecilnya kecepatan aliran. Alat ini untuk mengukur
debit aliran. Persamaan kesetimbangan gaya-gaya pada float adalah :
................. (12)
Dengan :
Vf : volume float
Pf : densitas float
Af : luas penampang maksimum float
.............. (13)
Dengan :
W : kecepatan aliran massa
Cr : koefisien discharge
Ao : luas orifice
gc : gaya gravitasi
ρ f : densitas float
ρ : densitas fluida
v f : volume float
A f : luas penampang maksimum float
B. Data Praktikum
1. Variasi Tegangan
Voltase Debit Pompa Kran Orificemeter
(Volt) t(s) V Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri
(ml) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm)
100 5 160 2,5 2,3 0 0 0,7 0,7
105 5 210 4,2 3,9 0 0 1,3 1,2
110 5 340 5,2 5,0 0 0 0,4 1,6
115 5 370 7,0 6,7 0 0 2,4 1,9
120 5 420 8,2 8,0 0 0 2,7 2,6
VI. Perhitungan
A. Perhitungan Densitas
1. Densitas Aquadest
𝑚
𝜌𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 =
𝑉
24,92 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌𝑎𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 = 25 𝑚𝑙
= 0,9968 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑙
150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6
Debit (ml/s)
205
185
0 1 2 3 4 5 6
Debit (ml/s)
𝑄
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (𝑉) =
𝐴
32 𝑐𝑚3 /𝑠
= 1,2661 𝑐𝑚2 = 25, 2745 𝑐𝑚/𝑠
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝐷 𝑥 𝑉
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑦𝑛𝑜𝑙𝑑 (𝑅𝑒) =
µ
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 1,27 𝑐𝑚 𝑥 25, 2745 𝑐𝑚/𝑠
=
9,523 𝑥 10−4 kg/m. s
= 33558,1026
Karena fluida memiliki jenis aliran turbulen, maka rumus factor friksi yang
digunakan adalah :
0,316
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑓𝑟𝑖𝑘𝑠𝑖 (𝑓) =
𝑅𝑒 0,25
0,316
=
33521,02550,25
= 0,0267
2𝑥𝑔𝑥𝐷𝑥𝐻 (𝜌𝐻𝑔 − 𝜌𝑎𝑖𝑟 )
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐸𝑘𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 (𝐿𝑒) = 𝑥
𝑓 𝑥 𝑉2 𝜌𝑎𝑖𝑟
𝑐𝑚
2 𝑥 980
𝑥 1,27 𝑐𝑚 𝑥 0 𝑐𝑚 (13,5460 − 0,9945)𝑔𝑟/𝑚𝑙
𝐿𝑒 = 𝑠2 𝑥
𝑐𝑚 0,9945 𝑔𝑟/𝑚𝑙
0,0234 𝑥 (25, 2745 𝑠 )2
𝐿𝑒 = 0 𝑐𝑚
Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
Voltase t(s) V H Manometer Kran (cm) Debit V Re f Le (cm)
(ml) (ml/s)
(Volt) Kanan Kiri ΔH (cm/s)
100 5 160 0 0 0 32,0 25,2745 33.520,9790 0,0234 0
105 5 210 0 0 0 42,0 33,1727 43.996,2849 0,0218 0
110 5 340 0 0 0 68,0 53,7082 71.232,0803 0,0193 0
115 5 370 0 0 0 74,0 58,4472 77.517,2639 0,0189 0
120 5 420 0 0 0 84,0 66,3455 87.992,5698 0,0183 0
1
1
1
1
0
0
0
y=0
0
R² = #N/A
-
95 100 105 110 115 120 125
Voltase (Volt)
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝐷 𝑥 𝑉
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑦𝑛𝑜𝑙𝑑 (𝑅𝑒) =
µ
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 1,27 𝑐𝑚 𝑥 55, 2879 𝑐𝑚/𝑠
=
9,523 𝑥 10−4 kg/m. s
= 73408,2581
Karena fluida memiliki jenis aliran turbulen, maka rumus factor friksi yang
digunakan adalah :
0,316
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑓𝑟𝑖𝑘𝑠𝑖 (𝑓) =
𝑅𝑒 0,25
0,316
=
73408,25810,25
= 0,0192
𝑐𝑚
2 𝑥 980 𝑥 1,27 𝑐𝑚 𝑥 0 𝑐𝑚 (13,5460 − 0,9945)𝑔𝑟/𝑚𝑙
𝐿𝑒 = 𝑠2 𝑥
𝑐𝑚 0,9945 𝑔𝑟/𝑚𝑙
0,0192𝑥 (55, 2879 𝑠 )2
𝐿𝑒 = 0 𝑐𝑚
Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
Voltase t(s) V H Manometer Kran (cm) Debit V Re f Le (cm)
(ml) (ml/s)
(Volt) Kanan Kiri ΔH (cm/s)
100 5 350 0 0 0 70,0 55,2879 73.327,1415 0,0192 0
105 5 360 0 0 0 72,0 56,8675 75.422,2027 0,0191 0
110 5 370 0 0 0 74,0 58,4472 77.517,2639 0,0189 0
115 5 365 0 0 0 73,0 57,6574 76.469,7333 0,0190 0
120 5 350 0 0 0 70,0 55,2879 73.327,1415 0,0192 0
Grafik hubungan antara
Bukaan Kran vs Panjang Ekivalen (Le)
1
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐴) = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
1
= 𝑥 3,14 𝑥 (0,635 𝑐𝑚)2 = 0,3165 𝑐𝑚2
4
𝑄
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (𝑉) =
𝐴
32 𝑐𝑚3 /𝑠
= = 101, 1058 𝑐𝑚/𝑠
0,3165 𝑐𝑚2
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝐷 𝑥 𝑉
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑦𝑛𝑜𝑙𝑑 (𝑅𝑒) =
µ
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 0,635 𝑐𝑚 𝑥 101, 1058 𝑐𝑚/𝑠
=
9,523 𝑥 10−4 kg/m. s
= 67121,3834
𝛥𝐻 𝑀𝑎𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑂𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 (𝜌𝐻𝑔 − 𝜌𝑎𝑖𝑟 )
𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 (𝑊) =
𝜌𝑎𝑖𝑟
1,4 𝑐𝑚 𝑥 (13,5460 − 0,9956) 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
𝑊= = 17,6482 𝑐𝑚
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
Coefficient of Discharge
W
𝐶0 =
2 𝑔 𝜌𝑎𝑖𝑟 (−𝛥𝑃)
𝐴0 √ 𝐷
1 − ( 𝐷0 )4
1
17,6482 cm
𝐶0 =
𝑐𝑚 𝑔𝑟
2𝑥980 𝑥0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥1.365,9632
𝑠2 𝑐𝑚. 𝑠 2
0,3165 𝑐𝑚2 √ 0,635 𝑐𝑚
1 − ( 1,27 𝑐𝑚 )4
𝐶0 = 0,0331
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut :
Voltase t(s) V H Manometer Debit V Re f Le (cm) -ΔP W C
(ml) Orificemeter (cm) (ml/s)
(Volt) Kanan Kiri ΔH (cm/s) (cm)
100 5 160 0,7 0,7 1,4 32,0 101,1058 67.047,2535 0,0196 109,547965 1.364,4540 17,6693 0,0
105 5 210 1,3 1,2 2,5 42,0 132,7014 87.999,5202 0,0183 121,546509 2.436,5250 31,5523 0,0
110 5 340 0,4 1,6 2,0 68,0 214,8499 142.475,4137 0,0163 41,843513 1.949,2200 25,2418 0,0
115 5 370 2,4 1,9 4,3 74,0 233,8073 155.046,7738 0,0159 77,589273 4.190,8230 54,2699 0,0
120 5 420 2,7 2,6 5,3 84,0 265,4028 175.999,0405 0,0154 76,608306 5.165,4330 66,8908 0,0
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝐴) = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2
4
1
= 𝑥 3,14 𝑥 (0,635 𝑐𝑚)2 = 0,3165 𝑐𝑚2
4
𝑄
𝐾𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑛𝑖𝑒𝑟 (𝑉) =
𝐴
70 𝑐𝑚3 /𝑠
= 0,3165 𝑐𝑚2 = 221, 1690 𝑐𝑚/𝑠
𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝐷 𝑥 𝑉
𝐵𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑒𝑦𝑛𝑜𝑙𝑑 (𝑅𝑒) =
µ
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 0,635 𝑐𝑚 𝑥 221, 1690 𝑐𝑚/𝑠
=
9,523 𝑥 10−4 kg/m. s
= 1,4683 𝑥10−3
𝛥𝐻 𝑀𝑎𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑂𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 𝑀𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑥 (𝜌𝐻𝑔 − 𝜌𝑎𝑖𝑟 )
𝐻𝑒𝑎𝑑 𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 (𝑊) =
𝜌𝑎𝑖𝑟
4 𝑐𝑚 𝑥 (13,5460 − 0,9956) 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
𝑊= = 50,4234𝑐𝑚
0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3
Coefficient of Discharge
W
𝐶0 =
2 𝑔 𝜌𝑎𝑖𝑟 (−𝛥𝑃)
𝐴0 √ 𝐷
1 − ( 𝐷0 )4
1
50,4234 cm
𝐶0 =
𝑐𝑚 𝑔𝑟
2𝑥980 𝑥0,9956 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥3.902,752
𝑠2 𝑐𝑚. 𝑠 2
0,3165 𝑐𝑚2 √ 0,635 𝑐𝑚
1 − ( 1,27 𝑐𝑚 )4
𝐶0 = 0,0559
0.0560
0.0550
y = 1E-08x + 0.0524
0.0540 R² = 0.0009
0.0530
0.0520
146,000.00 147,000.00 148,000.00 149,000.00 150,000.00 151,000.00 152,000.00 153,000.00 154,000.00 155,000.00 156,000.00
Bilangan Reynold (Re)
VII. Pembahasan
Praktikum ini adalah bertujuan menentukan head pompa (W) serta melihat hubungannya
dengan debit fluida, menentukan panjang ekivalen (Le) dan melihat hubungannya dengan
derajad pembukaan kran, menentukan coefficient of discharge (Co) pada aliran fluida serta
melihat hubungannya dengan bilangan Reynold dan menentukan hubungan debit aliran fluida
dengan tinggi float.
Pembacaan beda tekanan menggunakanmanometer.
VIII. Kesimpulan