Oleh:
Uher Hertita
2A / 34 / 1403300
KAMPUS SUMEDANG
2016
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
A. Judul Penelitian
Penerapan Model Pembalajaran Berbasis Lingkungan Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Hubungan Antara Struktur Bagian Tumbuhan
Dengan Fungsinya (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas IV Di
SDN Pasirmuncang Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka Mata
Pelajaran IPA Pada Materi Hubungan Antara Bunga Dengan Fungsinya Tahun
2016)
B. Pendahuluan
C. Perumusan Masalah
2. Batang
a. Pengangkut air dan mineral dari akar ke daun, buah, dan bunga.
b. Pengangkut zat makanan dari daun ke akar.
c. Tempat tumbuhnya daun, bunga, dan buah.
d. Tempat menyimpan cadangan makanan (seperti pada kentang dan
tebu).
3. Daun
Daun tumbuhan umumnya berwarna hijau karena di dalamnya
terdapat zat warna hijau daun atau klorofil. Zat warna hijau daun ini
yang menyebabkan daun dapat mengabsorpsi energi cahaya dan
menghasilkan gula dalam proses fotosintesis. Jadi, tumbuhan yang
mengandung zat hijau daun dapat membuat makanan sendiri.
4. Bunga
Tumbuhan berbiji selain memiliki akar, batang, dan daun juga
memiliki bunga. Alam ini sangat indah dan nyaman jika tanaman
sedang berbunga. Bunga merupakan bagian yang penting bagi
pembuahan. Bunga memiliki warna yang beraneka ragam. Bunga juga
ada yang berbau dan tidak berbau. Bunga yang lengkap terdiri atas
beberapa bagian, yaitu: tangkai bunga, kelopak, mahkota, putik, dan
benang sari.
Fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut.
a. Tangkai bunga merupakan penghubung batang dengan bunga.
Air dan mineral dari akar sampai ke bunga melalui batang dan
tangkai bunga.
b. Kelopak bunga, berfungsi untuk membungkus mahkota bunga
ketika bunga masih kuncup.
c. Mahkota bunga merupakan perhiasan bunga yang berwarna
indah berfungsi untuk menarik serangga.
d. Putik dan benang sari terletak pada mahkota bunga. Putih
merupakan alat kelamin betina, sedangkan benang sari alat
kelamin jantan. Fungsi utama bunga adalah untuk membentuk
biji agar tanaman dapat ditanam kembali sehingga keturunannya
jadi bertambah banyak.
4. Pembelajaran IPA di SD
Dalam hubungannya dengan materi pelajaran ilmu pengetahuan alam
(sains), tentunya cara berfikir yang ingin dikembangkan adalah cara
berfikir (sains). Cara berfikir sains bersifat spesifik, sehingga perlu adanya
penekanan serta contoh-contoh yang erat kaitannya dengan ilmu
pengetahuan alam (sains).
Ilmu pengetahuan alam mempunyai karakteristik yang berbeda dengan
ilmu pengetahuan lainnya, menuntut seorang guru untuk menguasai
pengetahuan, cara kerja serta keterampilan dalam bidangnya. Seorang guru
ilmu pengetahuan alam (IPA) yang baik selain harus dapat berkomunikasi
dengan siswa, dengan rekan kerja, dan dengan kepala sekolah, juga ia
harus dapat berkomunikasi dengan alam. Guru juga harus mempunyai
kemampuan untuk mendemonstrasikan atau mempraktekan hal-hal yang
terjadi di alam atau hal-hal yang terjadi didalam makhluk hidup. Hal yang
lain sangat penting bagi guru ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah
mempunyai kemampuan untuk mengelola kelas dan mengelola
labolatorium. Ini sangat penting, karena sebagian besar ilmu pengetahuan
alam dikembangkan di labolatorium. Seorang guru IPA harus mampu
memotivasi siswanya agar senang belajar ilmu pengetahuan alam, member
penguatan serta memperhatikan bahwa belajar IPA yang baik bukan hanya
menghapal.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolah dasar secara khusus diberikan
ke kelas tiga, sedangkan untuk kelas satu dan dua diberikan secara terpadu
pada mata pelajaran lain seperti pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
Secara lebih lengkap ruang lingkup materi ilmu pengetahuan alam (IPA)
dapat dilihat di GBPP, namun secara umum ruang lingkup mata pelajaran
IPA disekolah dasar (SD) terdiri dari:
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, serta interaksinya.
2. Materi, sifat-sifat dan kegunaanya meliputi air, udara, tanah dan
batuan.
3. Listrik dan magnet, energy dan panas, gaya dan pesawat sederhana,
cahaya dan bunyi, tata surya, bumi, serta benda-benda lainnya.
4. Kesehatan, makanan, penyakit, serta pencegahanya.
5. Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, serta pelestarianya.
Setelah mengetahui ruang lingkup materi pelajaran, salah satu aspek
penting yang harus dilakukan oleh guru atau calon guru adalah
melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan ini meliputi tiga tahap yaitu
penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta
pelaksanaan evaluasi dan balikan.
Rencana merupakan serangkaian kebijakan strategis mengenai
kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang. Rencana
pebelajaran merupakan langkah awal dari suatu manajemen pembelajaran
yang berisi kebijakan strategis mengenai pelaksanaan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Dalam rencana pembelajaran terdapat beberapa
komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen-komponen
tersebut adalah: tujuan, bahan ajar, metode atau teknik, media yang
digunakan, alat evaluasi, serta penjadwalan setiap langkah kegiatan. Selain
rencana pembelajaran ada hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru
yaitu seperangkat program pembelajaran.
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
Jika pembelajaran IPA materi hubungan antara bagian tumbuhan dan
fungsinya menggunakan medel pembelajaran berbasis lingkungan maka dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
J. Rencana dan Prosedur Penelitian
1. Rencana Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Pasirmuncang, yang
beralamat di Jl. Embah Alief No.20 Desa Pasirmuncang, Kecamatan
Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.
b. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah seluruh siswa
kelas IV SDN Pasirmuncang Kecamatan Panyingkiran Kabupaten
Majalengka sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 10 orang perempuan dan
13 orang laki-laki.
c. Lama Tindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan rentan waktu 2 bulan terhitung
dari tanggal 2 Mei 2016.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat
berikut ini :
a. Penetapan Fokus Masalah
Penetapan fokus masalah dapat dilakukan beberapa langkah.
Menurut tantra, (2005:12) langkah-langkah yang dimaksud ialah
sebagai berikut:
1) Merasakan adanya masalah
2) Mengidentifikasi masalah
3) Menganalisis masalah
4) Merumuskan masalah
Jadi, dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa ada masalah dari
hasil belajar siswa yang rendah kemungkinan karena disebabkan oleh
metode pembelajaran konvensional (ceramah, tanya jawab, dan
tugas) sehingga membuat kegiatan pembelajaran monoton dan tidak
adanya motivasi belajar siswa. Dengan begitu perlu adanya
penggunaan metode pembelajaran yang inovatif serta efisien untuk
bisa meningkatkan hasil belajar siswa yaitu salah satunya model
pembelajaran berbasis lingkungan dimana diharapkan dengan
penggunaan model pembelajaran berbasis lingkungan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan berkaitan dengan hal-hal yang harus disiapkan
untuk melaksanakan tindakan perbaikan terkait masalah penelitian
yang telah ditetapkan. Hal terpenting yang harus disiapkan saat
perencanaan tindakan ini antara lain:
1) Menyusun scenario pembelajaran
2) Menyiapkan sarana prasarana penunjang terlaksananya tindakan .
3) Menyusun instrument, baik proses maupun instrument hasil.
4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan.
c. Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi
Pelaksanaan tindakan, observasi, dan interprestasi merupakan
tahapan pengaplikasian semua perencanaan tindakan yang telah
disusun. Scenario tindakan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran
yang sesungguhnya. Pada konteks ini, observasi dan interprestasi
juga dilakukan secara bersamaan.
d. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi dilakukan untuk memaknai hasil temuan pada
pelaksanaan tindakan dan menentukan tingkatan keberhasilan
tindakan dalam menyelesaikan masalah penelitian.
Dalam hal ini, dilakukan analisis data berupa:
1) Reduksi data (penyederhanaan, pengelompokan, atau
pengorganisasian data mentah menjadi informasi bermakna)
2) Paparan data menampilkan (data secara jelas dan mudah
dipahami)
3) Penyimpulan (pengambilan intisari dari sajian data)
4) Dilakukan refleksi dengan mengkaji apa yang telah dan belum
terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
e. Siklus 1
Pelaksanaan tindakan dimulai dengan mengadakan observasi
awal yang dilakukan pada hari Senin tanggal 2 Mei 2016. Tujuannya
untuk mengetahui lebih mendalam kondisi sekolah, sebagai kelas
yang akan mendapat perlakuan. Kondisi tersebut mencakup kondisi
fisik kelas, kondisi siswa, guru, proses pembelajaran dan kegiatan
belajar mengajar dikelas serta sarana dan prasarana pendidikan yang
terdapat di kelas maupun di sekolah. Pada observasi awal, kegiatan
pembelajaran terdiri dari 3 tahapan, 1) Kegiatan awal, 2) Kegiatan
Inti, dan 3) Penutup. Pada kegiatan awal yang berupa apersepsi,
siswa diajak tanya jawab tentang materi yang akan dibahas, yang
akhirnya mengaitkan dengan materi inti; Sedangkan pada kegiatan
inti dalam pembelajaran banyak menggunakan metode ceramah
tanpa menggunakan media hanya buku pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) digunakan sebagai sumber belajar. Guru lebih banyak
menerangkan dengan menggunakan metode ceramah dalam
menjelaskan konsep sehingga terkesan siswa hanya mendapatkan
konsep yang abstrak dan kegiatan belajar mengajar terfokus kepada
guru. Selain itu, keterlibatan siswa masih tampak kurang optimal, ini
terlihat dari kepasifan dan kebingungan siswa dalam mengikuti dan
memahami pelajaran yang disampaikan guru. Adapun kegiatan
penutup siswa diberi tugas mengerjakan soal atau evaluasi.
f. Siklus 2
a. Tahap Perencanaan
c. Tahap Observasi
d. Tahap Refleksi
K. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut.
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Pelaksanan
Bimbingan
4 Pelaksanaan Tindakan
(Siklus 1)
5 Pengolahan dan
analisis data siklus 1
6 Perencanaan dan
tindakan siklus 2,
dst...
7 Sidang