MATERI
MATERI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan Penulisan CJR
2
1.4 Identitas Artikel dan Journal
3
BAB II
HASIL RIVIEW
2.1 Ringkasan Pendahuluan
Dengan perkembangan teknologi, manusia menjadi semakin tergantung dengan energi listrik.
Hampir semua kegiatan manusia modern adalah melibatkan penggunaan energi listrik. Mulai
dari aktivitas rumah tangga, hingga kegiatan industri adalah menggantungkan pada energi
listrik. Dengan kondisi seperti ini maka, pemenuhan energi listrik secara berkesinambungan
adalah menjadi suatu keharusan. Energi listrik yang dipakai di negara Indonesia sebagian
besar dipasok dari jaringan PLN. Pasokan energi dari PLN ini tidak bersifat kontinyu untuk
selamanya. Ada saatnya pasokan listrik dari PLN terputus karena adanya perawatan jaringan
atau adanya gangguan dalam jaringan. Dengan terputusnya pasokan energi listrik ini, akan
mengakibatkan sebagian besar aktifitas masyarakat menjadi terhenti, jika aktifitas tersebut
adalah aktifitas produksi atau hal yang penting lainnya, maka akan menimbulkan banyak
kerugian. Oleh karenanya, sangat diperlukan adanya sumber listrik cadangan, seperti
genset.Untuk menyalakan genset diperlukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur
pengoperasian. Tidak semua orang memahami prosedur tersebut, oleh karenanya diperlukan
sistem pengalihan sumber dari PLN ke Genset yang dapat bekerja secara otomatis, baik
ketika terjadi pemadaman listrik ataupun ketika listrik kembali menyala.
Penelitian tentang sistem pengalih sumber listrik otomatis telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya. Mikrokontroler [2,1] dan PLC [4] telah dipilih untuk
digunakan sebagai pengendali sistem secara keseluruhan. Chandra [1], menggunakan
mikrokontroler AT89S52 untuk mengendalikan dan memonitor genset melalui SMS
Gateway. Sms diterima dan dikirim menggunakan perangkat telepon genggam. Setiap
kejadian direkam ke dalam sistem basis data menggunakan PC. UPS juga digunakan dalam
Purbhadi [3] sebagai sumber tenaga cadangan energi untuk menyalakan genset. Kondisi
listrik padam diamati menggunakan kontaktorkontaktor. Ketika terjadi pemadaman listrik
utama, maka kontaktor yang dirangkai sedemikian rupa dapat menyambungkan motor untuk
4
starting genset. Ketika genset sudah menyala, maka beban dipindahkan dari UPS ke genset.
Ketika listrik utama menyala kembali maka kontaktorkontaktor akan bekerja mengembalikan
sambungan beban ke listrik utama dan genset dimatikan.
Berbeda dengan Chandra[1] dan Purbhadi[3], Shiba[4] telah membuat sistem ATS
dan AMF dengan memanfaatkan PLC sebagai pengendali utama. Tegangan listrik dari PLN
di deteksi dengan detektor tegangan, yang berguna untuk memberikan informasi kondisi
pasokan listrik dari PLN. Ketika terdeteksi pemadaman listrik PLN, maka PLC akan segera
menyalakan genset. Frekuensi genset diindera menggunakan sensor frekuensi. Ketika
frekuensi listrik keluaran genset mencapai 50 Hz, maka PLC akan menyalurkan energi listrik
genset ke beban melalui kontaktor. Genset akan dimatikan lagi ketika listrik dari PLN
kembali menyala. Shiba [4] juga telah melengkapi sistem yang telah dibuat dengan sensor
level bahan bakar, oli mesin serta temperatur genset. Informasi dari sensor-sensor ini
digunakan selama pengoperasian genset.
Dalam makalah ini, akan dijelaskan sistem ATS dan AMF yang dilengkapi dengan
sistem konfirmasi melalui SMS, yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Rangkaian kendali menggunakan mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali utama,
SMS dikirimkan dan diterima melalui card SIM300C. SMS ini digunakan untuk proses
konfirmasi penyalaan genset serta informasi status dari genset.
1.1 Generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari
prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Genset
merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik..
Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya
yang tergantung atas kebutuhan pemakai).
1.2 Relay
Relay adalah sebuah saklar magnetic yang biasanya menggunakan medan magnet dan
sebuah kumparan untuk membuka atau menutup satu atau beberapa kontak saklar pada
saat relay dialiri arus listrik. Pada dasarnya relay terdiri dari sebuah lilitan kawat yang
terlilit pada suatu inti besi dari besi lunak berubah menjadi magnet yang menarik atau
menolak suatu pegas sehingga kontak pun menutup atau membuka. Relay mempunyai
5
anak kontak yaitu NO (Normally open) dan NC (Normally Close. Cara kerja komponen
ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil, yang kemudian membuat
medan magnet di sekitarnya dan merubah posisi saklar sehingga dapat digunakan untuk
mengalirkan arus listrik yang lebih besar.
1.3 Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang jika dialiri arus listrik akan
timbul medan magnet pada inti besinya. Medan magnet ini, nantinya akan berguna untuk
menarik atau menolak kontak. Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan
kontak bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian kontrol.
Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi
yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak
utama dan kontak bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak
utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal kontaktor tersebut masih
dialiri arus, maka kontakkontaknya akan tetap pada posisi operasinya.
6
1.4 Sensor Arus ACS721
ACS712 adalah Hall Effect current sensor. Hall effect allegro ACS712 merupakan
sensor yang presisi sebagai sensor arus AC ataupun DC yang telah diterapkan dalam
dunia industri, otomotif, komersil dan sistem-sistem komunikasi. Pada umumnya aplikasi
sensor ini adalah untuk mengontrol motor, deteksi beban listrik, switched-mode power
supplies dan proteksi beban berlebih.
Ketepatan yang tinggi dalam pembacaan arus ini dikarenakan ACS712 menggunakan
rangkaian low-offset linear Hall dengan satu lintasan yang terbuat dari tembaga. Sensor
ini bekerja ketika ada arus yang mengalir melalui kabel tembaga dalam lingkungan
medan magnet yang kemudian oleh integrated Hall IC akan diubah menjadi tegangan
yang proporsional.
3. Bandwith 50 kHz
4. Total error keluaran 1,5% pada TA = 25°, dan 4% pada -40° C sampai 85° C
7
2. Ringkasan Perancangan Sistem
Secara garis besar, blok diagram sistem diperlihatkan dalam Gambar 4, sedangkan
flowchart sistem adalah diperlihatkan pada Gambar 5.
8
Rangkaian diatas memiliki fungsi sebagai pengalih sumber listrik PLN dan genset.
Rangkaian ini menggunakan dua buah kontaktor yang memiliki fungsi interlock sehingga
pada saat salah satu kontaktor aktif maka kontaktor yang lain akan terkunci sehingga tidak
akan dapat menyala.
9
Rangkaian ini berfungsi untuk melakukan starting genset pada saat terjadi pemadaman
pada sumber listrik utama. Ketika terjadi pemadaman listrik utama, sistem akan mengirimkan
SMS ke user apakah akan menyalakan genset atau tidak. Jika ada SMS konfirmasi penyalaan
genset maka rangkaian ini akan menyalakan genset. Jika SMS yang diterima adalah
konfirmasi untuk tidak menyalakan genset, maka gensetpun tidak akan dinyalakan. Namun
jika user tidak mengirimkan SMS balasan dalam waktu tertentu yang telah ditetapkan, maka
sistem akan menyalakan genset secara otomatis
Rangkaian ini berguna untuk mengubah data arus menjadi tegangan dengan perbandingan
kenaikan arus dan kenaikan tegangan adalah linear. Output dari ACS712 menyesuaikan
dengan jenis arus inputnya baik AC maupun DC. Karena yang diukur adalah arus AC, maka
sebelum tegangan output masuk kedalam ADC, output harus disearahkan terlebih dahulu.
10
2.4 Rangkaian Sensor tegangan
Rangkaian sensor tegangan dibuat dengan menserikan dua buah resistor yang nilai
nilainya telah diperhitungkan agar output yang didapat sesuai dengan kebutuhan. Fungsi dari
dari sensor tegangan disini adalah untuk mengetahui kualitas dari baterai genset, apakah
masih layak atau tidak untuk digunakan.
Sensor bahan bakar berfungsi untuk mengetahui kapasitas bahan bakar dari genset.
Rangkaian ini dibuat menggunakan pelampung bahan bakar pada sepeda motor, dimana
pelampung tersebut dihubungkan dengan sebuah variabel resistor. Dengan menggunakan
OpAmp, variabel resistor tersebut dipasang sebagai Rf, dengan demikian perubahan nilai Rf
akan mempengaruhi nilai penguatan dari Op-Amp. Output Op-Amp ini akan dimasukkan ke
ADC pada mikrokontroler.
11
3. Ringkasan Pengujian dan Analisa
Pengujian dilakukan untuk mendapatkan data, dan membandingkan apakah output dari
alat yang dibuat sesuai dengan yang telah direncanakan.
Dari rangkaian sensor arus ACS 712 didapatkan output tegangan DC dengan ripple yang
kecil, sehingga bisa dikatakan output tegangan adalah DC, dengan perbandingan 100mV /
Ampere. Data pembacaan arus akan semakin baik ketika arus yang diukur adalah berukuran
besar (dalam orde amper).
12
3.2 Pengujian Sensor Tegangan
Dari output sensor bahan bakar yang telah dihitung menggunakan mikrokontroler maka
output yang diperoleh adalah sesuai dengan yang diharapkan dengan % error yang kecil.
Pengujian sensor bahan bakar dilakukan dalam beberapa level kapasitas, seperti terlihat
dalam Tabel 2.
13
3.4 Pengujian Rangkaian pengalih Sumber listrik
Pengujian rangkaian ini adalah untuk mengetahui apakah pada saat genset telah menyala
apakah sumber listrik dapat dialihkan dari PLN ke Genset. Dari hasil pengujian didapatkan
bahwa rangkaian ini dapat bekerja dengan baik ketika pengalihan sumber listrik akan
dilakukan
14
Pengujian rangkaian ini adalah untuk melihat apakah pada saat PLN padam dan user
mengirim perintah untuk mengalihkan sumber listrik genset dapat dinyalakan tanpa campur
tangan manusia. Dari hasil pengujian diketahui genset akan dapat dihidupkan apabila posisi
“choke” berada ditengah, tetapi dalam keadaan seperti ini bahan bakar genset akan cepat
habis sehingga posisi “choke” harus dikembalikan keposisi “run” dengan bantuan tangan
manusia.
15
BAB III
JURNAL
PENDAPAT
Dari pemahaman penulis terhadap isi jurnak yang dikritik, maka penulis berpendapat
bahwa :
16
3.3 Pendapat Riviewer
Menurut saya untuk memahami percobaan yang dilakukan dengan judul Pencarian
Rangkaian Perangkat Keras Pengalih Sumber Listrik Berbasis SMS , dapat meningkatkan
pengetahuan dan dapat mengembangkan penelitian terseburt dan dapat di terapkan dalam
dunia kerja industry serta dalam masyarakat umum karena dengan hasil penelitian
tersebut kita dapat membuat bahan dan ide yang akan digunakkan untuk keperluan
terhadap Pemakaian dalam keghidupan sehari – hari dimana yang terdapat masalah
dilingkungan sosial yang dapat diminalisir terhadap pengoperasian yang dapat dipahami
banyak orang dengan menggunakan metode ATS ( Automatic Transfer Switch ) dan
AMF (Aoutomatic Main Failure).
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian sistem yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu:
1. Waktu yang diperlukan untuk mengirim SMS adalah 5 detik, sedangkan waktu
untuk menyambungkan keluaran genset ke beban adalah 60 detik.
2. Catatan waktu ini berubah-ubah tergantung kondisi jaringan GSM.
3. Posisi “choke” harus berada ditengah pada saat starting genset dilakukan
4.2 Saran
Membaca dan meriview isi dari artikel journal ini saya melihat pribadi individu
dijaman sekarang ini masih sangat kurang kesadaran untuk membaca dan membaca
dan menganalisi riview tidak di aplikasikan langsung akan membuat si.pembaca
binggung dan sulit dipahami karna benda tersebut berbentuk berupa peralatan
sebaiknya ada pengaplikasiannya secara langsung sehingga mudah dimengerti oleh si
pembaca.
18