BUKU 3
PENERAPAN PPK BLUD
PADA UPTD 1
bidang PLP
2017
BUKU 3 PENERAPAN PPK BLUD PADA UPTD BIDANG PLP
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
TIM PENYUSUN
Penanggungjawab:
Dodi Krispratmadi
Penulis:
Marsaulina Pasaribu
Meinar Manurung
Nurul Madina
Niken Sri Hartiwi
Puji Setiyowati
Lita Adwitiaswari
Lutvi Hastowo
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga telah dan akan terus mendampingi
Pemerintah Daerah untuk memperkuat kelembagaan baik regulator maupun operator pengelola
infrastruktur air limbah dan persampahan. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kementerian
Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mencapai akses sanitasi adalah dengan melakukan
penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam bidang pengembangan air limbah dan persampahan.
Dalam rangka mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk membentuk kelembagaan
teknis (operator) pengelola infrastruktur air limbah dan persampahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menyusun Buku Pedoman Kelembagaan
Infrastruktur Permukiman Bidang PLP.
Buku pedoman ini terdiri dari 3 (tiga) buku, yaitu Buku 1 Penjelasan Umum Kelembagaan Bidang PLP,
Buku 2 Pembentukan UPTD Bidang PLP, dan Buku 3 Penerapan PPK BLUD Pada UPTD Bidang PLP.
Kami berharap buku pedoman ini memberikan manfaat bagi para pihak yang berkepentingan dalam
pengelolaan infrastruktur permukiman bidang PLP.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI III
DAFTAR TABEL V
DAFTAR GAMBAR VII
DAFTAR ISTILAH IX
2 PROSEDUR PENGAJUAN UPTD BIDANG PLP YANG AKAN MENERAPKAN PPK BLUD 5
2.1. UMUM 5
2.2. PERSYARATAN PENERAPAN PPK BLUD PADA UPTD 6
2.2.1. Persyaratan Substansi 6
2.2.2. Persyaratan Teknis 6
2.2.3. Persyaratan Administrasi 7
2.3. PROSES PENETAPAN PPK-BLUD PADA UPTD 7
2.3.1. Permohonan Pada Kepala Daerah Untuk Penerapan PPK-BLUD 7
2.3.2. Penilaian 7
2.3.3. Penetapan 8
LAMPIRAN 66
Lampiran 1 Format Surat Pemohonan Kepada Kepala Daerah
Untuk Menerapkan PPK-BLUD 66
Lampiran 2 Format Surat Kesanggupan Meningkatkan Kinerja 67
Lampiran 3 Format Penilaian Untuk Unit Kerja yang Akan Menerapkan PPK BLUD 68
Lampiran 4 Format Berita Acara Hasil Penilaian Usulan Penerapan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah 87
Lampiran 5 Format Rekomendasi Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah 88
Lampiran 6 Format Rekomendasi Penolakan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah 89
Lampiran 7 Contoh Format Keputusan Gubernur
Tentang Penetapan UPTD Untuk Melaksanakan
Penerapan PPK-BLUD 90
Lampiran 8 Contoh Format Peraturan Daerah Tentang Tata Kelola Pengelolaan
Persampahan dan/ atau Air Limbah Domestik 92
Lampiran 9 Contoh Format Peraturan Kepala Daerah Tentang Sistem Renumerasi 98
Lampiran 10 Contoh Format Peraturan Kepala Daerah Tentang Standar Pelayanan
Minimal Untuk Pengelolaan Persampahan Dan/Atau Air Limbah BLUD 102
Lampiran 11 Format Pernyataan Bersedia Diaudit Secara Independen 106
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kriteria Penilaian dan Status Pengajuan BLUD 8
Tabel 3.1. Contoh Pengelompokan Fungsi Pada UPTD Persampahan 14
Tabel 3.2. Contoh Pengelompokan fungsi pada UPTD Air Limbah 15
Tabel 4.1. Contoh Format Matrik Sasaran, Target Kinerja dan Strategi
Peningkatan Pelayanan 27
Tabel 4.2. Contoh Format Matrik Sasaran, Target Kinerja dan Strategi
Pendukung Pelayanan 28
Tabel 4.3. Contoh Format Matrik Gambaran Program Saat Ini Dan Lima Tahun Yang Direncanakan 29 9
Tabel 4.4. Pencapaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Jenis Pelayanan 29
Tabel 4.5. Biaya Kegiatan Pelayanan 31
Tabel 4.6. Biaya Kegiatan Pendukung Pelayanan 34
Tabel 4.7. Biaya Pelayanan Dan Pendukung Pelayanan Tahun Yang Dianggarkan 37
Tabel 4.8. Format Anggaran BLUD 38
Tabel 4.9. Rekapitulasi Anggaran Biaya BLUD Tahun Anggaran .... 40
Tabel 4.10. Rekapitulasi Anggaran Biaya BLUD Berdasarkan Jenis Anggaran 42
Tabel 4.11. Tarif Rata-Rata (dalam rupiah) 45
Tabel 4.12. Proyeksi Biaya Operasional; Biaya Pelayanan 46
Tabel 4.13. Proyeksi Laporan Operasional 46
Tabel 4.14. Proyeksi Arus Kas 47
Tabel 4.15. Proyeksi Neraca 48
Table 5.1. Contoh Laporan Realisasi Anggaran UPTD PPK-BLUD Persampahan 62
Tabel 5.2. Contoh Format BLUD Laporan Arus Kas per 31 Des 200 63
Tabel 5.3. Contoh Laporan Neraca 63
Tabel 5.4. Laporan Sisa Penerimaan Atas Biaya Tahun 2015-2016 64
10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Persyaratan Pengajuan Penerapan PPK-BLUD 5
Gambar 2.2. Diagram Proses Penetapan Penerapan PPK-BLUD Unit Kerja Pada SKPD 9
Gambar 3.1. Contoh Struktur Organisasi Pengelola Berbentuk UPTD
pada Pemerintah Provinsi 13
Gambar 4.1 Pendekatan Strategi Bisnis
22
11
12
DAFTAR istilah
A
ABK : Analisis Beban Kerja
B
BPS : Badan Pusat Statistik
I 13
O
Operator : yang bertugas menjaga, melayani, dan menjalankan suatu peralatan, mesin
P
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
PD PAL : Perusahaan Daerah Pengelola Air Limbah
PLP : Penyehatan Lingkungan Permukiman
PPK BLUD : Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PUTR : Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Perkada : Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/ Walikota/ Bupati)
Perda : Peraturan Daerah
R
Regulator : Yang bertugas sebagai pembuat kebijakan, pengatur dan pengawas
RDF : Refused Derived Fuel
S
SNI : Standar Nasional Indonesia
SPA : Stasiun Peralihan Antara
SPALD S : Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
SPALD T : Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat
SOP : Standar Operasi dan Prosedur
SDM : Sumber Daya manusia
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
T
TPA Sampah : Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
TPST : Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
TPS 3R : Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle)
U
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
14
15
16
1
1.1 UMUM
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Prinsip yang tertuang dalam undang-undang tersebut menjadi dasar penetapan instansi
pemerintah untuk menerapkan pengelolaan keuangan BLUD. Melalui pola pengelolaan keuangan BLUD
inilah diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Pengelolaan dan pengembangan sistem persampahan atau air limbah domestik merupakan
tanggung jawab pemerintah guna menjamin agar setiap orang dapat terlayani akses sanitasi yang layak.
Untuk memastikan pelayanan persampahan dan/atau air limbah domestik domestic berjalan dengan
baik, salah satunya adalah mendorong Unit Pelaksana Teknis pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
selanjutnya disebut SKPD1 yang secara operasional memberikan layanan pengelolaan persampahan
atau air limbah domestik, dapat mengajukan permohonan kepada Kepala Daerah melalui Kepala SKPD
untuk ditetapkan sebagai BLUD.
UPTD pengelola bidang PLP (meliputi persampahan atau air limbah domestik) menyelenggarakan
layanan yang berhubungan dengan penyediaan barang/jasa. Hal tersebut secara substantif telah
memenuhi salah satu persyaratan pengajuan penerapan PPK-BLUD. Adapun persyaratan teknis dan
adminstratif yang merupakan kriteria persyaratan lebih lanjut akan diuraikan pada bab berikutnya dalam
buku pedoman ini.
1 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dimaksud adalah SKPD yang menangani pengelolaan persampahan
dan/atau air limbah domestik
Untuk mendapatkan status pengelolaan BLUD, UPTD harus memenuhi persyaratan substantif,
persyaratan teknis, dan persyaratan administratif, sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 61 Tahun
2007 tentang Pedomen Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, sebagaimana
dapat dilihat pada gambar berikut ini.
5
KRITERIA YANG HARUS DIPENUHI
Apabila tugas dan fungsi UPTD bersifat
operasional dalam menyelenggarakan pelayanan
umum terjadi peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan masyarakat
PERSYARATAN SUBSTANTIF
Terpenuhi apabila tugas dan fungsi
UPTD bersifat Operasional
PERSYARATAN TEKNIS
a. Memiliki potensi untuk meningkatkan
penyelenggaraan pelayanan secara efektif
PERSYARATAN TEKNIS efisien dan produktif
Terpenuhi apabila b. Memiliki spesifikasi teknis yang langsung
a. Kinerja layanan yang dikeloka dengan layanan publik
dan di tingkatkan atas c. Terjadinya peningkatan pendapatan dan
rekomendasi Kepala SKPD efisiensi dalam membiayai pengeluaran
b. Kinerja Keuangan Sehat
Pelayanan umum tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (2) berhubungan dengan:
1. Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya
melalui BLUD sebagaimana direkomendasikan oleh kepala SKPD;
2. Kinerja keuangan UPTD yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen
usulan penetapan BLUD. (Lihat Pasal 10 Permendagri N0 61 Tahun 2007)
2.3.2 Penilaian
Dokumen persyaratan administratif yang telah disusun oleh UPTD yang akanmenerapkan PPK-
BLUD akan dinilai oleh tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh kepala daerah.
Untuk memudahkan tim penilai dalam melakukan penelitian dan penilaian terhadap dokumen
administratif, Menteri Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Edaran No. 900/2759/SJ tanggal 10
September 2008 perihal pedoman penilaian penerapan PPK-BLUD.
Format penilaian terhadap dokumen administratif tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.
Adapun hasil penilaian dari Tim Penilai dibuat dalam berita acara hasil penilaian usulan penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan (PPK-BLUD). Format berita acara hasil penilaian dapat dilihat pada Lampiran 4.
Selanjutnya hasil penilaian dari Tim Penilai terhadap usulan penerapan PPK BLUD UPTD bidang
PLP tersebut dapat berupa rekomendasi penerapan PPK-BLUD UPTD Bidang PLP maupun dapat berupa
rekomendasi penolakan penerapan PPK-BLUD UPTD Bidang PLP. Format rekomendasi penerapan dapat
dilihat pada Lampiran 5, dan format rekomendasi penolakan dapat dilihat pada Lampiran 6.
2.3.3 Penetapan
Berdasarkan hasil penilaian dari tim penilai, kepala daerah menetapkan status penerapan PPK-
BLUD pada UPTD Bidang PLP melalui keputusan kepala daerah. Penetapan persetujuan status PPK-
BLUD paling lambat 3 (tiga) bulan sejak usulan diterima kepala daerah secara lengkap. Contoh surat
keputusan kepala daerah yang dimaksud dapat dilihat dalam Lampiran7.
Penetapan persetujuan penerapan PPK-BLUD, dapat berupa pemberian status BLUD penuh
atau status BLUD bertahap. Adapun kriteria penilaian dan status pengajuan BLUD dapat dilihat sebagai
berikut:
Proses penetapan penerapan PPK BLUD pada UPTD dapat digambarkan sebagai berikut;
Surat
Kesanggupan
Pola Tata
Kelola
Rencana
Strategis Bisnis
Standar KEPALA
Pelayanan UNIT KERJA
Minimum
Laporan
Keuangan
Pokok
Laporan
Audit
Terakhir
BLUD 9
PENUH
SEKDA KEPALA
SKPD PENERAPAN
PPKD
BAPPEDA BLUD
SEKDA BERTAHAP
INSPEKTORAT
DITOLAK
TENAGA
AHLI
KDH
KEPUTUSAN
KDH
REKOMENDASI
DITERIMA
Gambar 2.2. Diagram Proses Penetapan Penerapan PPK-BLUD Unit Kerja Pada SKPD
10
11
3
3.1 UMUM
PENYUSUNAN DOKUMEN POLA
TATA KELOLA
Pola Tata Kelola adalah peraturan atau kebijakan internal yang memuat antara lain :
1. Struktur Organisasi, harus menggambarkan posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung
jawab, dan wewenang dalam organisasi
2. Prosedur Kerja, menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi
dalam organisasi
3. Pengelompokan Fungsi yang Logis, dimaksudkan sebagai pembagian yang jelas dan rasional
antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian internal
dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi
4. Pengelolaan SDM termasuk di dalamnya penerimaan pegawai, penempatan sistem remunerasi,
jenjang karir, pembinaan, termasuk sistem reward dan punishment, pemutusan hubungan kerja.
Adapun tata kelola tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, dan independensi (lihat Permendagri No. 61 Tahun 2007 Pasal 31, 32 dan Pasal 33).
Pola Tata kelola harus tergambarkan dalam sebuah dokumen dengan sistematika dan penjelasan
sebagaimana diuraikan di bawah ini
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : STRUKTUR ORGANISASI
BAB III : PROSEDUR KERJA
BAB IV : PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS
BAB V : PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
BAB VI : SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA
BAB VII : KEBIJAKAN KEUANGAN
BABVIII : KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PERSAMPAHAN DAN ATAU/AIR
LIMBAH
LAMPIRAN
Uraian setiap bab pada sistematika di atas akan dijelaskan dalam sub-bab berikut.
Bab I Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang, pengertian tata kelola, maksud
dan tujuan penerapan tata kelola, serta prinsip-prinsip dalam tata kelola
1. Latar belakang
Berisi gambaran atau profil UPTD bidang PLP yang akan menerapkan PPK-BLUD yang dapat
meningkatkan kinerja layanannya.
2. Pengertian tata kelola
Pola tata kelola sebagaimana tercantum dalam Pasal 13 Permendagri No. 61 Tahun 2007
merupakan peraturan internal SKPD atau unit kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD.
3. Maksud dan tujuan penerapan tata kelola.
Pada maksud dan tujuan perlu dijelaskan maksud dan tujuan penerapan pola tata kelola pada
UPTD bidang PLP yang akan menerapkan PPK-BLUD dapat diuraikan antara lain memberikan
gambaran atas organisasi dan mekanisme kerja antar jabatan, dan gambaran pengelolaan SDM.
4. Prinsip dalam tata kelola
Pada bagian ini menguraikan prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam menjamin terselenggaranya
praktek-praktek pengelolaan yang baik meliputi prinsip;
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Responsibilitas
12 d. Kewajaran
e. Kemandirian
Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat menentukan pencapaian tujuan organisasi
secara efisien, efektif dan produktif.
Berikut ini contoh struktur organisasi pengelola berbentuk UPT yang menerapkan PPK BLUD di Provinsi
BalI 13
UPT Pengelolaan
Air Limbah
Sub Bagian
Tata Usaha
Sumber : Pergub Bali No. 100 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Rincian Tugas Pokok UPT di
Lingkungan Dinas PU Provinsi Bali
Gambar 3.1. Contoh Struktur Organisasi Pengelola Berbentuk UPTD pada Pemerintah Provinsi
Untuk pengelompokan fungsi logis tersebut, mengacu pada Peraturan Kepala Daerah yang
mengatur organisasi dan rincian tugas pokok UPTD. Di bawah ini akan diuraikan pengelompokan fungsi
pada UPTD persampahan/air limbah domestik.
Pengelolaan Per-
Fungsi Pelayanan Fungsi Pendukung
sampahan
Pemilahan, Sosialisasi kepada
Pewadahan dan masyarakat berkaitan
3R dengan pemilahan dan 3R
Pengumpulan - Pengoperasian pengumpulan sampah
Sampah - Pemeliharaan moda pengumpulan sampah
Pengolahan - Pemeliharaan sarana dan prasarana TPS, TPS 3R Sosialisasi kepada
Sampah dan SPA masyarakat berkaitan
dengan 3R
Pengangkutan - Pengoperasian moda pengangkut sampah
sampah - Pemeliharaan moda pengangkutan sampah
14
Pengelolaan Per-
Fungsi Pelayanan Fungsi Pendukung
sampahan
TPA - Pengoperasian sarana dan prasarana TPA
- Pengoperasian sarana dan prasarana
pengelolaan leacheat
- Pengoperasian sarana danprasarana pengelolaan
gas methane
- Pelaksanaan pengendalian pencemaran
lingkungan (air, udara dan tanah)
- Pemeliharaan sarana dan prasarana TPA
- Pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan
leacheat
- Pemeliharaan saranadan prasarana pengelolaan
gas methane
Sumber : Analisis Tim Penyusun
15
Pengelolaan Air
Fungsi Pelayanan Fungsi Pendukung
Limbah
A. On-site
Penampungan Sosialisasi berkaitan
dengan pemeliharaan
tangki septik
Pengangkutan - Pengoperasian moda pengangkutan
- Pemeliharaan moda pengangkutan
Pengolahan Akir - Pengoperasian sarana dan prasarana Sosialisasi
(IPLT) pengelolaan IPLT
- Pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan
IPLT
B. Off-site
Pengangkutan - Pengoperasian jaringan/saluran air limbah Sosialisasi kepada mas-
- Pemeliharaan jaringan/saluran air limbah, yarakat berkaitan dengan
pemasangan Sambungan
- Pemeliharaan Pompa Air Limbah
Rumah (SR) air limbah
- Pemeliharaan Bak Kontrol
Pengolahan Akhir - Pengoperasian sarana dan prasarana IPAL
(IPAL) - Pemeliharaan sarana dan prasarana IPAL
Pada bagian ini dapat diuraikan beberapa hal seperti di bawah ini;
1. Pengadaan Karyawan
a. Pejabat Pengelola,
Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola UPTD bidang PLP yang akan menerapkan
PPK-BLUD diatur dengan Keputusan Kepala daerah
b. Karyawan biasa
Pada bagian ini menguraikan ketentuan pengadaan karyawan biasa, seperti:
• Setiap Warga negara Indonesia yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
peraturan ini mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar dan diangkat menjadi
karyawan
• Pengadaan Karyawan hanya untuk mengisi formasi yang dibutuhkan
• Pengadaan Karyawan diumumkan seluas-luasnya
2. Persyaratan Umum Karyawan
Dijelaskan persyaratan usia, kondisi kesehatan badan dan jiwa, bersedia menandatangani surat
perjanjian kerja, dan kesediaan mentaati peraturan tata tertib yang berlaku
3. Masa Percobaan (apabila diperlukan)
4. Status Karyawan,
Status karyawan terbagi dalam status karyawan dalam masa percobaan dan karyawan tetap
5. Penempatan dan Pemindahan Karyawan
Penempatan karyawan atas dasar kebutuhan pekerjaan dan persyaratan jabatan
6. Peraturan Kerja dan Disiplin Kerja,
Peraturan kerja dan disiplin kerja dapat diukur dari waktu dan kehadiran, hak dan kewajiban karyawan,
larangan bagi karyawan, Sanksi bagi Pelanggaran dan tindakan disiplin, Pemutusan hubungan kerja,
Pemberhentian sementara, masa sakit yang berkepanjangan, pengaturan pesangon dan uang
penghargaan masa kerja, tunjangan bagi keluarga karyawan yang sedang menjalani proses hukum
7. Remunerasi
Sesuai dengan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007, perlu diuraikan hal-hal sebagai berikut :
a. Maksud remunerasi yang diberikan apakah imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan
tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon dan/atau pensiun sesuai dengan
kondisi keuangan UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD
b. Mekanisme penetapan remunerasi untuk UPTD PPK-BLUD, ditetapkan oleh Kepala Daerah
16 berdasarkan usulan Kepala UPTD PPK-BLUD melalui Kepala SKPD
c. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan remunerasi untuk Kepala UPTD PPK-
BLUD yaitu :
1) ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola UPTD yang menerapkan PPK-BLUD, tingkat
pelayanan serta produktivitas;
2) pertimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis;
3) kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan; dan
4) kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala Daerah denganmempertimbangkan
antara lain indikator keuangan, pelayanan, mutu dan manfaatbagi masyarakat
Remunerasi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling banyak sebesar 90%
(sembilan puluh persen dari remunerasi Kepala UPTD PPK-BLUD (Pasal 51 Permendagri No 61
Tahun 2007)
d. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan remunerasi pejabat pengelola UPTD
yang menerapkan PPK-BLUD yaitu dihitung berdasarkan indikator penilaian:
1) pengalaman dan masa kerja (basic index)-,
2) ketrampilan, ilmu pengetahuan, dan perilaku (competency index)} 17
3) resiko kerja (risk index);
4) tingkat kegawatdaruratan (emergency index);
5) jabatan yang disandang (position index); dan
6) hasil/capaian kinerja (performance index).
Bagi pejabat pengelola dan pegawai UPTD yang menerapkan PPK-BLUD yang berstatus PNS, gaji
pokok dan tunjangan mengikuti peraturan perundangan-undangan tentang gaji dan tunjangan PNS
serta dapat diberikan tambahan penghasilan sesuai remunerasi yang ditetapkan oleh kepala daerah
Catatan :
1. Setelah UPTD sudah ditetapkan menjadi BLUD oleh Kepala Daerah melalui Surat Keputusan Kepala
Daerah, selanjutnya diterbitkan Peraturan Kepala Daerah tentang PoLa Tata Kelola PPK BLUD pada
UPTD. Contoh format peraturan kepala daerah tentang tata kelola pengelolaan dapat dilihat pada
Lampiran 8
2. Untuk ketentuan remunerasi, payung hukum pelaksanaannya dapat digabungkan dengan peraturan
kepala daerah tentang tata kelola atau dapat disusun tersendiri terpisah dari peraturan kepala daerah
tentang tata kelola PPK BLUD. Contoh format peraturan kepala daerah tentang sistem remunerasi
dapat dilihat dalam Lampiran 9
18
19
20
4
4.1 UMUM
PENYUSUNAN DOKUMEN RENCANA
STRATEGIS BISNIS
21
Perencanaan strategi bisnis merupakan suatu dokumen yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang,
dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Pada gambaran umum Rencana Strategis Bisnis menguraikan hah-hal sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran mengenai kondisi institusi/keadaan UPTD yang mengelola persampahan
dan/atau air limbah domestik saat ini dan masa mendatang.
2. Dasar hukum UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD
3. Sifat bisnis dari UPTD dimaksud, yaitu berupa konsep pengelolaan institusi terpadu dan
menyeluruh untuk mengantisipasi perubahan kebijakan di masa mendatang
4. Lokasi dan sifat layanan yang diberikan UPTD.
5. Sarana yang paling efektif untuk menghadapi tantangan, keadaan, dan permasalahan baik
disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal, dan
6. menggambarkan isu strategis terkait sistem pengelolaan persampahan dan/atau air limbah
domestik yang dilaksanakan oleh UPTD ke depan.
Alur pendekatan Rencana Stategis Bisnis dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
RPJMD atau
RENSTRADA
Kebijakan RENCANA
Penggalian STRATEGIS Blue Print
Umum
Aspirasi BISNIS Organisasi
Organisasi
Pernyataan
VISI
Analisa
Lingkungan
Faktor
Penentu
Keberhasilan
Indikator Tujuan
Outcome Strategis
Indikator Penetapan
Program
Output Kerja
Kegiatan
22
Rencana Strategi Bisnis UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD tersebut dipergunakan sebagai
dasar penyusunan RBA dan evaluasi kinerja. Rencana Bisnis Anggaran selanjutnya disingkat RBA disusun
berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanan,
kebutuhan pendanaan, dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima masyarakat,
23
badan lain, APBD, APBN, dan sumber-sumber pendapatan BLUD lainnya.
Rencana Strategi Bisnis harus tergambarkan dalam sebuah dokumen dengan sistematika dan
penjelasan sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Bab I : PENDAHULUAN
BAB II : ANALISIS LINGKUNGAN
BAB III : STRATEGI, INDIKATOR, TARGET KINERJA
BAB IV : KEGIATAN LIMA TAHUNAN YANG DIRENCANAKAN
BAB V : PROYEKSI KEUANGAN LIMA TAHUNAN ANGGARAN YANG DIRENCANAKAN
LAMPIRAN
Uraian setiap bab pada sistematika di atas akan dijelaskan dalam sub-bab berikut.
Bab I : PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan berisi latar belakang, RPJMD dan Renstra SKPD, visi dan misi, tujuan
Rencana Strategi Bisnis.
Berikut ini hal-hal yang bisa dimuat dalam pendahuluan tersebut dapat berisi :
1.1. Latar Balakang
Latar belakang berisi gambaran umum mengenai sejarah mengapa suatu UPTD bidang
PLP tersebut perlu menerapkan PPK-BLUD, sehingga dibutuhkan Rencana Strategis Bisnis sebagai
salah satu instrumen yang dibutuhkan oleh lembaga pelayanan publik.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD adalah strategi dan kebijakan SKPD untuk
mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan
daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan
jangka menengah SKPD menunjukkan bagaimana cara SKPD mencapai tujuan, sasaran jangka
menengah SKPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi
tugas dan fungsi SKPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD selanjutnya menjadi dasar
perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi
SKPD.
b. Kelemahan
Menjelaskan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada UPTD yang akan menerapkan
PPK BLUD tersebut dapat dilihat dari syarat substantif, syarat teknis, maupun dari syarat
administratif
Contoh :
- Belum ada upaya membentuk kelembagaan PPK-BLUD
- Belum memiliki rencana bisnis strategi
- Belum memiliki SPM yang dilegitimasi kepala daerah
- Keterbatasan kemampuan manajemen
a. Peluang
Kebijakan Pemerintah/Pemerintah Daerah terkait BLUD diuraikan peluang-peluang
yang dapat dijadikan rujukan sehingga UPT dapat menerapkan PPK BLUD
Contoh :
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
- Peraturan gubernur/bupati/walikota tentang Pembentukan UPTD Bidag PLP
- Adanya kesepakatan bersama tentang kerjasama pengelolaan sampah regional dan/atau
pengolahan air limbah.
b. Tantangan
- Pertumbuhan perumahan baru di sekitar lokasi pengelolaan persampahan dan/atau air
limbah domestik
- Tuntutan peningkatan mutu pelayanan pengelolaan persampahan dan/atau air limbah
domestik
Indikator kinerja: ukuran yang dipakai untuk menunjukkan apakah kinerja UPTD 27
Pengelolaan persampahan dan/atau air limbah domestik lebih baik, sama dengan atau lebih
buruk dari standar atau target yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator ini disusun dalam
empat perspektif (sudut pandang) yaitu perspektif SDM, perspektif proses pelayanan, perspektif
kepuasan pengguna, dan perspektif keuangan. Indikator perspektif SDM menunjukkan adanya
perbaikan atau mendekatkan pada pencapaian visi UPTD Pengelolaan persampahan dan/atau
air limbah domestik dari sudut pandang SDM. Demikian juga dengan indicator pada perspektif
proses pelayanan pengelolaan persampahan dan/atau air limbah domestik, kepuasan pengguna
(masyarakat) dan keuangan (pendapatan, biaya, pengelolaan keuangan) yang menunjukkan
ukuran kemajuan masing-masing perspektif.
Catatan :
Untuk memudahkan pengisian mengenai Sasaran, Target Kinerja dan Strategi, di bawah ini
contoh format matrik sasaran strategi pelayanan, target Kinerja,
Tabel 4.1. Contoh Format Matrik Sasaran, Target Kinerja dan Strategi Peningkatan Pelayanan
Contoh matrik tentang Sasaran, Target Kinerja, dan Strategi Peningkatan Pendukung Pelayanan.
Tabel 4.2. Contoh Format Matrik Sasaran, Target Kinerja dan Strategi Pendukung Pelayanan
No Jenis Pelayanan Sasaran Target TA yang Direncanakan Strategi
Berikut ini contoh format matrik gambaran program saat ini dan lima tahun yang direncanakan,
pembiayaan, penanggung jawab program dan prosedur pelaksanaan
28
Tabel 4.3. Contoh Format Matrik Gambaran Program Saat Ini Dan Lima Tahun Yang Direncanakan
Tahun Estimasi Prosedur
Penanggung
No Program/ Kegiatan Sumber Pelaksanaan
20.. 20.. 20.. 20.. 20.. Jawab
Dana Program
Program SDM:
-…
-…
Program Sarpras:
-…
-…
Program lainnya:
-…
29
-…
2. Laporan keuangan tahun berjalan, serta hal-hal lain terkait pencapaian kinerja, dibawah ini
terlampir contoh format Laporan keungan sebagai berikut;
4) Dst.
b. Pendukung Pelayanan, terdiri dari:
1) Pendukung Pelayanan ................................................
2) Pendukung Pelayanan ................................................
3) Pendukung Pelayanan ................................................
4) Dst .............................
30
Anggaran Belanja
Komponen Biaya Rincian Biaya Jumlah Anggaran
Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp)
1 2 3 4 5 (2X4) 31
A. Biaya Pelayanan
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Bahan
3. Biaya Jasa Pelayanan
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan Jasa
6. Biaya Depresiasi
7. Biaya Pelayanan Lainnya
B. Biaya Umum Dan Administrasi
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi Kantor
3. Biaya Pemeliharaan
(...................................................)
........................, .....................20....
Kepala.................
32 (...................................................)
......................, .....................20......
Kepala.................
(...................................................)
........................., .....................20...
Kepala.................
34
(...................................................)
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Bahan
35
3. Biaya Jasa Pelayanan
4. Baiaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan Jasa
6. Biaya Depresiasi
7. Biaya Pelayanan Lainnya
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi Kantor
3. Biaya Pemeliharaan
4. Biaya Barang dan Jasa
5. Biaya Promosi
6. Biaya Depresiasi
7. Biaya Umum dan Administrasi
lainnya.
Jumlah Biaya
........................., .....................20...
Kepala.................
(...................................................)
........................., .....................20...
Kepala.................
36 (...................................................)
Tabel 4.7. Biaya Pelayanan Dan Pendukung Pelayanan Tahun Yang Dianggarkan
Biaya Non
No Unit Pelayanan Biaya Operasional Jumlah Biaya
Operasional
Biaya Pelayanan Biaya Umum dan Administrasi
1 2 3 4 5 6
A. PELAYANAN
1 ...................
2 ...................
3 ...................
4 ...................
5 ...................
6 Dst................
B. PENDUKUNG PE-
LAYANAN
1 ...................
2 ...................
37
3 ...................
4 ...................
5 ...................
6 Dst................
TOTAL BIAYA
b. AnggaranBLUD.
Anggaran BLUD merupakan penjabaran program kegiatan usaha dalam satuan uang
berdasarkan pendapatan dan pengeluaran, baik yang dananya bersumber dari pendapatan
jasa layanan maupun APBD/APBN, contoh format Anggaran BLUD terdapat dibawah ini;
1. Pendapatan.
Pendapatan yang diperoleh BLUD, berasal dari:
a. Jasa layanan;
b. Hibah;
c. Hasil kerjasama;
d. APBD;
e. APBN;
f. Lain-lain Pendapatan BLUD yang sah
2. Biaya Operasional
Biaya operasional BLUD, meliputi: (1) biaya pelayanan; dan (2) biaya umum
administrasi.
a. Biaya Pelayanan, terdiri dari:
1) biaya pegawai; 39
2) biaya bahan;
3) biaya jasa pelayanan;
4) biaya pemeliharaan;
5) biaya barang dan jasa; dan
6) biaya lainnya yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan.
b. Biaya Umum dan Administrasi, merupakan biaya operasional yang tidak secara
langsung berhubungan dengan pelayanan yang diberikan BLUD, meliputi:
1) biaya pegawai;
2) biaya administrasi kantor;
3) biaya pemeliharaan;
4) biaya barang dan jasa;
5) biaya promosi; dan
6) biaya lumsum administrasi lainnya.
a. Biaya BLUD
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. BIAYA OPERASIONAL
A. BIAYA PELAYANAN
1. Biaya Pegawai
1.1.............
1.2.............
2. Biaya Bahan
2.1. ............
2.2. ............
3. Biaya Jasa Pelayanan
3.1. ............
3.2. ............
4. Biaya Pemeliharaan
4.1. ............
4.2. ............
5. Biaya Barang dan Jasa
5.1. ............
5.2. ............
6. Biaya Pelayanan Lain-lain
6.1. ............
6.2. ............
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3.2. ............
4. Biaya Barang dan Jasa.
4.1. ............
4.2. ............
5. Biaya Promosi
5.1. ............
5.2. ............
6. Biaya Umum dan Administrasi Lain-lain
6.1. ............
6.2. ............
PENGELUARAN INVESTASI
3.1. ............
3.2. ............
4. Pengeluaran Sarana Fisik Lainnya
4.1. ............
4.2. ............
TOTAL BIAYA
I. BIAYA OPERASIONAL
A. BIAYA PELAYANAN
1. Biaya Pegawai
1.1............. xxx Xxx
1.2............. xxx Xxx
2. Biaya Bahan
2.1. ............ Xxx Xxx
2.2. ............ Xxx Xxx
3. Biaya Jasa Pelayanan
3.1. ............ Xxx Xxx
3.2. ............ Xxx Xxx
4. Biaya Pemeliharaan
4.1. ............ Xxx Xxx
4.2. ............ Xxx Xxx
5. Biaya Barang dan Jasa
5.1. ............ Xxx Xxx
5.2. ............ Xxx Xxx
6. Biaya pelayanan Lain-lain
6.1. ............ Xxx Xxx
6.2. ............ Xxx Xxx
Jenis Anggaran
No Jenis Biaya Belanja Pe- Belanja Barang dan Belanja Total
gawai Jasa Modal Biaya
1. Biaya Pegawai
1.1. ............ xxx Xxx
1.2. ............ xxx Xxx
2. Biaya Administrasi Kantor
2.1. ............ xxx Xxx
2.2. ............ xxx Xxx
3. Biaya Pemeliharaan
3.1. ............ xxx Xxx
3.2. ............ xxx Xxx
4. Biaya Barang dan Jasa.
4.1. ............ xxx Xxx
4.2. ............ xxx Xxx
43
5. Biaya Promosi
5.1. ............ xxx Xxx
5.2. ............ xxx Xxx
6. Biaya Umum dan Administrasi
Lain-lain
6.1. ............ xxx Xxx
6.2. ............ xxx Xxx
1. Biaya Bunga
1.1. ............ xxx Xxx
1.2. ............ xxx Xxx
2. Biaya Administrasi Bank
2.1. ............ xxx Xxx
2.2. ............ xxx Xxx
3. Biaya Kerugian Penjualan Aset
Tetap
3.1. ............ xxx Xxx
3.2. ............ xxx Xxx
4. Biaya Kerugian Penurunan Nilai
4.1. ............ xxx Xxx
4.2. ............ xxx Xxx
5. Biaya Non Operasional Lain-lain
Jenis Anggaran
No Jenis Biaya Belanja Pe- Belanja Barang dan Belanja Total
gawai Jasa Modal Biaya
5.1. ............ xxx Xxx
5.2. ............ xxx Xxx
A. Asumsi Keuangan
(Asumsi keuangan ini digunakan karena unsur ketidakpastian masa yang akan datang
dan/atau akibat dari ketersediaan data yang ada pada UPTD bidang PLP).
Tarif Umum
Variabel
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
............
............
............
.............
............. 45
b. Hibah tidak terikat dan/atau hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain;
c. Hasil kerjasama UPTD bidang PLP dengan pihak lain yang diperoleh dari kerjasama
operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan
tugas dan fungsinya; dan/atau
d. Penerimaan yang bersumber dari APBN/APBD
e. Lain-lain pendapatan UPTD bidang PLP yang sah.
C. Biaya Operasional;
Biaya
20.. 20.. 20.. 20.. 20..
Operasional
a. Biaya Pelayanan
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Bahan
3. Biaya Pemeliharaan
4. Biaya Promosi
5. Biaya Umum Dan
Administrasi Kantor
6. Biaya Barang Dan Jasa
b. Biaya Pelayanan Lain-Lain
TOTAL
2 Biaya
a. Biaya pelayanan
b. Biaya umum dan
administrasi
Total Biaya
46 3 Surplus/Defisit
D. ProyeksiArusKas
Salah satu laporan keuangan yang ada di Rencana Strategis Bisnis adalah proyeksi arus kas.
OPERASIONAL
A. PENDAPATAN DARI LAYANAN
Pendapatan Pelayanan
Jumlah Pendapatan
B. BIAYA OPERASIONAL 47
Biaya Operasional; biaya pelayanan
AKTIVITAS OPERASIONAL
Tanah
Bangunan
Belanja Aset Lainnya
AKTIVITAS INVESTASI
PENDANAAN
A. Arus Kas Masuk :
Penerimaan APBD
Penerimaan Hibah
Pemberian Pinjaman
AKTIVITAS PENDANAAN
E. Proyeksi Neraca
Format Proyeksi Neraca
Tabel 4.15. Contoh Proyeksi Neraca
I. ASET
A. Aset Lancar
Piutang
Persediaan
B. Aset Tetap
Tanah
C. Aset Lain-Lain
II. KEWAJIBAN
48 A. Kewajiban Jangka
Pendek
Hutang Usaha
III. EKUITAS
Ekuitas
2. Proyeksi biaya 49
Untuk proyeksi biaya didalam proyeksi laporan operasional,terdiri dari:
A.Biaya Operasional
B.Biaya Non Operasional
A. Biaya operasional, mencakup seluruh biaya yang menjadi beban UPTD bidang PLP dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsi,terdiri dari:
1. biaya pegawai: (biaya gaji/honor staff );
2. biaya bahan: (biaya bahan yang digunakan pada pelayanan;
3. biaya jasa pelayanan: (biaya jasa yang diberikan kepada pejabat pengelola dan
pegawai UPTD bidang PLP);
4. biaya pemeliharaan;
5. biaya promosi;
6. biaya umum dan administrasi kantor: (biaya yang berhubungan dengan administrasi
kantor, seperti surat menyurat);
7. biaya barang dan jasa;
8. biaya penyusutan; dan
9. biaya operasional lain-lain.
B. Biaya non operasional mencakup biaya yang dikeluarkan oleh UPTD bidang PLP yang
tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi, terdiri dari:
1. biaya bunga;
2. biaya administrasi bank;
3. kerugianpenjualan aset tetap (seluruh perolehan aset tetap bersumber dari
pendapatan non APBD/APBN);
4. kerugian penurunan nilai; dan
5. biaya non operasional lain-lain.
RASIOKEUANGAN
Tahun I XXX
= XXX
XXX
Tahun II XXX
= XXX
XXX
Tahun III XXX
= XXX
XXX
Tahun IV XXX
= XXX
XXX
Tahun V XXX
= XXX
XXX
Service Level Solvency untuk melihat seberapa banyak asset UPTD bidang PLP yang digunakan
untuk melayani masyarakat.
50
Pendapatan Operasional
Cost Recovery Rasio=
Biaya Operasional
Tahun I XXX
= XXX
XXX
Tahun II XXX
= XXX
XXX
Tahun III XXX
= XXX
XXX
Tahun IV XXX
= XXX
XXX
Tahun IV XXX
= XXX 51
XXX
Cost Recovery Rasio untuk melihat berapa jumlah pendapatan dari operasional yang digunakan
untuk biaya operasional.
LAMPIRAN
Selanjutnya Dokumen rencana strategi bisnis yang telah disusun dituangkan dalam peraturan
kepala daerah tentang rencana strategi bisnis pada unit pelaksana teknis daerah yang akan menerapkan
PPK-BLUD.
52
5
5.1.
PENYUSUNAN DOKUMEN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
UMUM
53
Standar pelayanan minimal adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimal
yang diberikan oleh UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD kepada masyarakat. Untuk menjamin
ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pelayananumum bagi UPTD yang akan menerapkan
PPK-BLUD, kepala daerah terlebih dahulu menetapkan Standar Pelayanan Minimal UPTD yang akan
menerapkan PPK-BLUD dengan peraturan kepala daerah yang diusulkan oleh pemimpin UPTD yang
akan menerapkan PPK-BLUD. Standar pelayanan minimal harus mempertimbangkan kualitas layanan,
pemerataan, dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Menurut Pasal 56 ayat (1) Permendagri No 61 Tahun 2007, Standar pelayanan minimal harus
memenuhi persyaratan:
a) Fokus pada jenis pelayanan; mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang terwujudnya
tugas dan fungsi BLUD.
b) Terukur; maksudnya suatu kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
c) Dapat dicapai; maksudnya merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat pencapaiannya,
rasional, sesuai kemampuan dan tingkat pemanfaatannya.
d) Relevan dan dapat diandalkan; dan merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya
untuk menunjang tugas dan fungsi BLUD.
e) Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah ditetapkan.
Sebagai salah satu lembaga pelayanan kepada masyarakat umum, berdasarkan Pasal 55
Permendagri No 61 Tahun 2007, BLUD perlu menetapkan standar pelayanan minimal (SPM). Hal tersebut
dimaksudkan sebagai berikut :
a. Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh
BLUD, kepala daerah menetapkan standar pelayanan Kepala BLUD Unit Teknis dengan peraturan
kepala daerah __Ayat (1)
b. Standar pelayanan minimal, dapat diusulkan oleh Kepala BLUDUnit Teknis__Ayat (2)
c. Standar pelayanan minimal, harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, dan
kesetaraan layanan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. __Ayat (3)
Standar Pelayanan Minimal untuk UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD harus tergambarkan
dalam sebuah dokumen dengan sistematika dan penjelasan sebagaimana diuraikan di bawah ini:
Uraian setiap bab pada sistematika diatas akan dijelaskan dalam Sub-Bab berikut.
Bab I: Pendahuluan
Pada bab pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan Penyusu-
nan panduan, serta prinsip-prinsip penyusunan Standar Pelayanan Minimal
1. Latar Belakang
Pada latar belakang perlu digambarkan informasi terkait :
a. akibat pertambahan penduduk dan perubahan konsumsi masyarakat sehingga penyebab
terhadap bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah.
b. perlunya pengelolaan sampah yang baik sejak dari sumber hingga di tempat pembuangan akhir.
54 c. perlunya peningkatan dan perbaikan kualitas pelayanan air limbah/persampahan.
2. Landasan Hukum
Pada landasan hukum perlu digambarkan peraturan perundang-undangaan yang terkait dengan
penyusunan dokumen Standar Pelayanan Minimal untuk UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD
Menyamakan pemahaman tentang definisi operasional, indikator kinerja, ukuran satuan, rujukan,
target sampai tahun tertentu, cara perhitungan/rumus/pembilang dan penyebut/standar/satuan
pencapaian kinerja dan sumber data.
Contoh :
· Standar pelayanan minimal adalah ketentuan tentang jenis mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Juga
merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh
Badan Layanan Umum kepada Masyarakat.
· Tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah
ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
Selain itu dalam menjelaskan beberapa definisi yang terkait, baik definisi umum maupun efinisi
operasional, perlu ditelusuri definisi yang berasal dari peraturan perundang-undangan
4. Tarif layanan, ditetapkan dengan peraturan kepala daerah dan disampaikan kepada pimpinan
DPRD.
5. Penetapan tarif layanan, mempertimbangkan kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli
masyarakat, serta kompetisi yang sehat.
Standar Pelayanan Minimal di atas, selanjutnya diatur dalam Peraturan Kepala daerah. Adapun format
Peraturan kepala daerah tetang Standar Pelayanan Minimal dapat dilihat pada Lampiran 11
58
59
60
6 PENYUSUNAN DOKUMEN
LAPORAN KEUANGAN POKOK
61
6.1. UMUM
Keuangan pokok merupakan suatu dokumen yang menyediakan informasi mengenai pelaporan
dalam hal Laporan keuangan BLUD.
Laporan keuangan pokok terdiri dari realisasi anggaran yaitu laporan yang menyajikan ikhtisar
sumber daya ekonomi yang dikelola, serta menggambarkan perbandingan antara anggaran dan
realisasinya dalam satu periode pelaporan yang terdiri dari unsur pendapatan dan belanja, berikut
beberapa contoh laporan keuangan dapat dilihat dibawah ini :
a. Laporan keuangan UPTD PPK-BLUD setidaknya mengikuti laporan neraca, laporan operasional
yang berisi jumlah pendapatan dan biaya BLUD selama satu periode, laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan dan laporan kinerja (Permendagri no.61 Tahun 2007 Pasal 18)
b. Laporan keuangan UPTD PPK-BLUD disampaikan kepada kepala SKPD serta Kepala Daerah setiap
semesteran dan tahunan, paling lambat satu bulan setelah periode berakhir (Pasal 120)
c. Laporan keuangan UPTD PPK-BLUD wajib di audit oleh pemeriksa keuangan eksternal
Untuk UPTD yang baru terbentuk tidak menggunakan Laporan Keuangan Pokok, tetapi membuat
prognosa atau proyeksi Laporan Keuangan yang terdiri dari :
1. Prognosa atau proyeksi laporan operasional
2. Prognosa atau proyeksi neraca
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan akan diuraikan mengenai latar belakang mengapa perlu adanya laporan
keuangan pokok UPTD yang akan menerapkan PPK-BLUD.
Latar belakang, penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi, prognosa laporan
keuangan yang disampaikan berupa laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan.
Berikut ini contoh Format Laporan Keuangan Pokok UPTD yang akan menerapkan PPK BLUD yang
terdiri dari :
62
Berikut ini contoh Format Laporan Keuangan yang akan menerapkan PPK BLUD yang terdiri dari :
Tabel 5.2. Contoh Format BLUD Laporan Arus Kas per 31 Des 2008
2. Laporan Neraca
Tabel 5.3. Contoh Laporan Neraca
4. Rasio-rasiokeuangan
64
a. UPTD yang mengajukan pola pengelolaan keuangan BLUD disyaratkan menyerahkan laporan audit
terakhir atau pernyataan bersedia di audit oleh auditor independent berdasarkan Permendagri No
61 Tahun 2007
b. Surat pernyataan bersedia di audit dibuat oleh kepala unit kerjadan diketahui oleh kepala SKPD
Catatan contoh format laporan Audit terakhir atau pernyataan bersedia dapat dilihat dalam Lampiran 10
65
LAMPIRAN 1
FORMAT SURAT PERMOHONAN KEPADA KEPALA DAERAH
UNTUK MENERAPKAN PPK-BLUD
Nomor : …………………
Lampiran : …………………
Perihal : Permohonan Untuk Kepada:
Menerapkan PPK-BLUD Yth.
Gubernur/ Bupati/ Walikota …………3)
di……………
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dapat menerapkan
Pola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Untuk mendukung permohonan tersebut bersama ini kami lampirkan dokumen persyaratan administratif sebagaimana yang
tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri dimaksud, yaitu:
1. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan manfaat bagi masyarakat
2. Pola Tata Kelola
3. Rencana Strategis Bisnis
4. Laporan Keuangan Pokok atau prognosa/ proyeksi laporan keuangan 4)
5. Standar pelayanan Minimal
6. Laporan audit/ surat pernyataan bersedia diaudit secara independen 5)
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perkenan dan persetujuannya diucapkan terimakasih
..………………………., 20……….. 6)
Kepala Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
materai
(tanda tangan)
……………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
Mengetahui,
Kepala SKPD
(tanda tangan)
……………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
KETERANGAN :
1. Diisi nama Provinsi/ Kabupaten/ Kota
2. Diisi nama Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
3. Pilih salah satu
4. Pilih salah satu
5. Diisi salah satu Laporan Audit tahun terakhir atau kalau belum ada, Surat Pernyataan bersedia diaudit secara independen
6. Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun surat permohonan dibuat
66
LAMPIRAN 2
FORMAT SURAT KESANGGUPAN MENINGKATKAN KINERJA
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa …………………. 8) sanggup untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut 67
:
1. Menerapkan standar pelayanan minimal
2. Meningkatkan manfaat layanan bagi masyarakat
3. Meningkatkan kinerja keuangan dan non keuangan
4. Menerapkan praktek bisnis yang sehat
Demikian pernyataan ini kami buat sebenarnya, dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta tidak
ada unsur paksaan dari Pihak mana pun.
..………………………………., 20…..…..
Kepala Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
materai
(tanda tangan)
……………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
Mengetahui,
Kepala SKPD
(tanda tangan)
……………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
KETERANGAN :
1. Diisi nama Kabupaten/ Kota
2. Diisi nama Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
3. Diisi nama lengkap
4. Diisi jabatan selaku pimpinan Unit Kerja
5. Diisi Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
6. Diisi nomor telepon/ faks Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
7. Diisi email Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
8. Diisi nama Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
9. Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun surat pernyataan ini dibuat
Dokumen Nilai
Bobot Hasil
Unsur yang Dinilai Nilai per Unsur Nilai Akhir
No. Administratif Bobot Indikator Per Penilaian
(Skala 0 - 10) (8 x 3)
yang Dinilai Dokumen Unsur Per
unsur
(6
1 2 3 4 5 6 7 x8 9
1 Pernyataan 5% Adanya a. Kesesuaian dengan format yang ditetapkan dalam
7)
Kesanggupan pernyataan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2,0
Meningkatkan kesanggupan 2007.
Kinerja b. Ditandatangani oleh kepala SKPD/Unit kerja dan
diketahui Sekda atau Kepala SKPD 8,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bisnis
Visi dan Misi
Tergambarnya a. Kesesuaian Renstra Bisnis 5 tahunan dengan
Program RPJMD 1,00
Strategis b. Kesesuaian visi, misi, program dengan
pencapaian kinerja (kinerja layanan, kinerja 1,00
keuangan dan kinerja manfaat)
Tersedianya a. Indikator kinerja
1,00
alat
b. Target kinerja tahun berjalan
Pengukuran
Pencapaian 1,00
Kinerja
Gambaran a. Gambaran program 5 tahunan
1,00
mengenai b. Pembiayaan 5 tahunan
1,00
Rencana c. Penanggung jawab program
0,5
Pencapaian 5
d. Prosedur pelaksanaan program
0,5
tahunan
Proyeksi Proyeksi arus kas
0,5
Keuangan 5 Proyeksi neraca
0,5
tahunan Proyeksi laporan operasional/aktivitas
0,5
Proyeksi rasio keuangan
0,5
Sub total (3)
10,0
4. Laporan 20% Laporan Laporan Realisasi anggaran sesuai dengan SAP
Keuangan Realisasi yang berlaku di daerah
Pokok bagi Anggaran 3,0
SKPD/Unit
69
70
Dokumen Nilai
Bobot Hasil Penilaian
Unsur yang Dinilai Nilai per Unsur Nilai Akhir
No. Administratif Bobot Indikator Per Per unsur
(Skala 0 - 10) (8 x 3)
yang Dinilai Dokumen Unsur (6 x 7)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kerja yang
Laporan Neraca sesuai dengan peraturan yang berlaku
sudah ada Neraca pada pemerintah daerah dan/atau sesuai dengan
standar akuntansi yang ditetapkan asosiasi 3,0
profesi akuntansi Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Rencana
Strategis
Bisnis dan
anggaran
71
72
Nilai Per Bobot Hasil Penilaian
Dokumen Nilai Unsur yang dinilai Nilai Akhir
No. Indikator Unsur per per unsur
Administratif Bobot (8 x 3)
(Skala 0 -10) Unsur (6 x 7)
Dokumen
1 2 3 4 5 7 8 9 10
1 Pernyataan 5% Adanya a. Kesesuaian dengan format yang ditetapkan dalam
2,0
Kesanggupan pernyataan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
1 2 3 4 5 7 8 9 10
Tergambarnya a. Kesesuaian Renstra Bisnis 5 tahunan dengan
1,0
Program RPJMD
Strategis b. Kesesuaian visi, misi, program dengan
1,0
pencapaian kinerja (kinerja layanan, kinerja
keuangan dan kinerja manfaat)
Tersedianya a. Indikator kinerja
1,0
alat b. Target kinerja tahun berjalan
1,0
Pengukuran
Pencapaian
Kinerja
Gambaran a. Gambaran program 5 tahunan
1,0
mengenai b. Pembiayaan 5 tahunan
1,0
Rencana c. Penanggung jawab program 0,5
Pencapaian 5
d. Prosedur pelaksanaan program
0,5
tahunan
Proyeksi Proyeksi arus kas
0,5
Keuangan 5 Proyeksi neraca
0,5
tahunan Proyeksi laporan operasional/aktivitas 0,5
Proyeksi rasio keuangan
0,5
Sub total (3)
10
4. Prognosa/ 20% Prognosa a. Prognosa / proyeksi Laporan operasional sesuai
5,0
proyeksi laporan dengan standar akuntansi
laporan Operasional
keuangan Prognosa b Prognosa/proyeksi neraca sesuai dengan standar
5,0
pokok bagi Neraca akuntansi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi
SKPD yang akuntansi Indonesia dan/atau peraturan pada
baru dibentuk pemerintah daerah yang berlaku
73
74
Nilai Per Bobot Hasil Penilaian
Dokumen Nilai Unsur yang dinilai Nilai Akhir
No. Indikator Unsur per per unsur
Administratif Bobot (8 x 3)
(Skala 0 -10) Unsur (6 x 7)
Dokumen
1 2 3 4 5 7 8 9 10
Sub total (4)
10
5 Standar 20% SPM yang a. Fokus
1,0
Pelayanan sesuai dengan b. Terukur
1,0
Minimal jenis dan mutu c. Dapat dicapai 0,5
pelayanan
d. Relevan dan dapat diandalkan
1,0
e Kerangka waktu
0,5
Kelengkapan a Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM
1,0
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
1 2 3 4 5 7 8 9 10
6 Laporan Audit 5% Hasil Penilaian a. Hasil audit tahun terakhir oleh BPK sebelum
Terakhir atau Audit mengajukan untuk menerapkan PPK-BLUD 7
Pernyataan Tahun Audit 3
Bersedia 10
Atau
untuk Diaudit
Adanya a. Kesuaian dengan format yang ditetapkan
2,0
Pernyataan b. Ditandatangani oleh Kepala SKPD/Unit Kerja
8,0
Bersedia untuk diketahui oleh Sekda atau Kepala SKPD
Diaudit secara
independent
Sub total (6)
10
TOTAL (1)
S/D (6)
75
76
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
1 Kesesuaian dengan format Kesesuaian dengan format yang ditetapkan adalah antara format Sesuai 10
yang ditetapkan yang diajukan sesuai dengan format dalam lampiran Peraturan Tidak sesuai 0
Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007.
2 Ditandatangani oleh kepala Adalah format yang sudah terisi lengkap dan ditandatangani oleh Jika ditandatangani 10
SKPD/Unit kerja dan kepala SKPD/Unit kerja serta diketahui Sekda atau Kepala SKPD
diketahui Sekda atau Jika tidak ditandatangani 0
Kepala SKPD
3 Struktur Organisasi Struktur organisasi menggambarkan posisi jabatan yang ada Ada struktur dan lengkap, sesuai dengan 10
pada SKPD dan hubungan wewenang atau tanggung jawab Permendagri 61 Tahun 2007.
Ada struktur, kurang lengkap 6
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
77
78
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
Tidak memiliki sistem akuntabilitas 0
8 Kebijakan keuangan. Kebijakan keuangan (Kebijakan mengenai tarif berdasarkan unit Ada sistem pengelolaan keuangan akrual 10
cost dan subsidi, system akuntansi dan keuangan.) (SAK) yang lengkap dan kebijakan tarif
berdasarkan unit cost
Ada sistem pengelolaan keuangan (SAP) 8
dan memiliki kebijakan tarif berdasarkan
unit cost
Menggunakan sistem keuangan (SAK 6
atau SAP) tetapi tidak memiliki kebijakan
tarif yang sesuai dengan unit cost
Ada sistem pengelolaan keuangan tetapi 4
tidak menggunakan sistem akuntansi
berbasis SAP
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
79
80
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
12 Kesesuaian visi, misi, Kesesuaian visi, misi, program dengan pencapaian kinerja Visi, misi, program sesuai dengan 10
program dengan layanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat pencapaian kinerja pelayanan, keuangan
pencapaian kinerja (kinerja dan manfaat bagi masyarakat.
layanan, kinerja keuangan Visi, misi, program sesuai dengan 8
dan kinerja manfaat) pencapaian kinerja pelayanan dan
keuangan.
Visi, misi, program sesuai dengan 6
pencapaian kinerja pelayanan saja atau
keuangan saja.
Visi, misi, program sesuai dengan 4
pencapaian kinerja manfaat.
Tidak ada kesesuaian antara visi, misi 0
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
13 Indikator kinerja Ukuran kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat untuk Ada ukuran kinerja lengkap dengan target 10
mengetahui adanya penyimpangan dari apa yang telah ditetapkan kinerja dan SPM.
(target strategis dan SPM)
Ada ukuran kinerja lengkap tetapi tidak 8
memiliki target kinerja dan SPM.
Ada ukuran kinerja lengkap tetapi tidak 6
memiliki target strategis.
Ada ukuran kinerja lengkap tanpa target 4
strategis maupun SPM.
Tidak ada ukuran kinerja, target strategis 0
maupun SPM.
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
14 Target kinerja tahun Target kinerja tahun berjalan adalah target strategis yang Memiliki target kinerja strategis pada 10
berjalan tercantum dalam Renstra Bisnis pada tahun yang bersangkutan tahun berjalan dalam Renstra Bisnis.
Tidak ada target kinerja tahun berjalan. 0
15 Gambaran program 5 Gambaran program 5 tahunan adalah tergambarnya program Ada gambaran program 5 tahunan. 10
tahunan tahunan selama 5 tahun di dalam Rencana Strategis Bisnis Tidak ada gambaran program 5 tahunan. 0
16 Pembiayaan 5 tahunan Kebijakan Pembiayaan 5 tahunan adalah gambaran mengenai Ada gambaran pembiayaan tahunan 10
pembiayaan tahunan yang dibutuhkan selama 5 tahun kedepan untuk 5 tahun kedepan.
Tidak ada gambaran pembiayaan 0
tahunan untuk 5 tahun kedepan.
17 Penanggung jawab program Penanggung jawab program adalah personal yang bertanggung Ada penanggung jawab pada setiap 10
jawab terhadap program strategis program strategis.
Tidak ada penanggung jawab pada 0
program strategis.
18 Prosedur pelaksanaan Prosedur pelaksanaan program adalah kebijakan tentang Ada kebijakan prosedur pelaksanaan 10
program prosedur pelaksanaan program Program.
Tidak ada kebijakan prosedur 0
pelaksanaan program.
19 Proyeksi arus kas Proyeksi arus kas adalah gambaran mengenai kas masuk dan Ada gambaran mengenai arus kas 5 10
kas keluar selama 5 tahun kedepan sesuai dengan target kinerja tahun kedepan.
Tidak ada gambaran mengenai arus kas 0
5 tahun kedepan.
81
82
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
20 Proyeksi neraca Proyeksi neraca adalah gambaran mengenai perkiraan besaran Ada proyeksi neraca untuk 5 tahun 10
setiap komponen dalam neraca untuk 5 tahun kedepan kedepan.
Tidak ada proyeksi neraca untuk 5 tahun 0
kedepan.
21 Proyeksi laporan Proyeksi laporan operasional adalah gambaran mengenai Ada proyeksi laporan operasional untuk 5 10
operasional/aktivitas perkiraan besaran komponen laporan operasional untuk 5 tahun tahun kedepan.
kedepan Tidak ada proyeksi laporan aktivitas untuk 0
5 tahun kedepan.
22 Proyeksi rasio keuangan Proyeksi rasio keuangan adalah gambaran mengenai perkiraan Ada proyeksi rasio keuangan untuk 5 10
indeks rasio keuangan untuk 5 tahun kedepan tahun kedepan
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
83
84
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
28 Prognosa/proyeksi neraca Format dan komponen dalam Prognosa/proyeksi neraca sesuai Format dan komponen dalam 10
dengan standar akuntansi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi Prognosa/proyeksi neraca sesuai dengan
akuntansi indonesia dan/atau peraturan pada pemerintah daerah standar akuntansi yang ditetapkan oleh
yang berlaku asosiasi profesi akuntansi indonesia
dan/atau peraturan pada pemerintah
daerah yang berlaku
Format dan komponen dalam 0
Prognosa/proyeksi neraca sesuai dengan
standar akuntansi yang ditetapkan oleh
asosiasi profesi akuntansi indonesia
dan/atau peraturan pada pemerintah
daerah yang berlaku
29 Fokus Adalah SPM yang kegiatan pelayanannya fokus pada jenis dan SPM fokus pada jenis dan mutu 10
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
mutu pelayanan untuk menunjang tugas dan fungsi. pelayanan untuk menunjang tugas dan
85
86
No Unsur yang dinilai Definisi Operasional Nilai
36 Legitimasi Kepala Daerah Keabsahan dokumen SPM yang ditandai dengan adanya tanda Ada tanda tangan Kepala Daerah 10
tangan dan stempel Kepala Daerah Tidak ada tanda tangan Kepala Daerah 0
37 Hasil audit tahun terakhir Hasil audit tahun terakhir oleh BPK sebelum mengajukan untuk Ada hasil audit 10
oleh BPK sebelum menerapkan PPK-BLUD Tidak ada hasil audit lihat poin
mengajukan sebagai BLUD berikutnya
Pedoman Kelembagaan Infrastruktur Permukiman Bidang PLP
Atau:
LAMPIRAN 4
FORMAT BERITA ACARA
HASIL PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Pada <hari, tanggal/bulan/tahun> telah diadakan rapat Tim Penilai Usulan Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah untuk melakukan penilaian terhadap
dokumen persyaratan administratif.
Berdasarkan hasil penilaian, Tim Penilai memberikan rekomendasi bahwa Unit Kerja :
1. Dapat menerapkan PPK-BLUD dengan status BLUD Penuh.
2. Dapat menerapkan PPK-BLUD dengan status BLUD Bertahap.
3. Ditolak untuk menerapkan PPK-BLUD.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
Kedudukan Tanda
NamaAnggota Jabatan
dalamTim Tangan
1. ...................... Sekda Ketua (.................)
2. ...................... PPKD Sekretaris (.................)
3. ...................... KepalaBappeda Anggota (.................)
4. ...................... KepalaInspektorat Anggota (.................)
5. ...................... (daritenagaahli) Anggota (.................)
6. ...................... ............... Anggota (.................)
LAMPIRAN 5
FORMAT REKOMENDASI PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
REKOMENDASI PENERAPAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Nomor: ..................................
Berdasarkan hasil penilaian terhadap dokumen administratif Unit Kerja yang mengajukan
permohonan untuk menerapkan PPK-BLUD, bersama ini Tim Penilai PPK-BLUD Provinsi/
Kabupaten/ Kota ...... merekomendasi bahwa Unit Kerja LAYAK untuk menerapkan PPK BLUD dengan
status <BLUD Penuh atau BLUD Bertahap1>.
Dengan catatan:
........................................................................................................
........................................................................................................ ........................................................................................................
........................................................................................................ ........................................................................................................
........................................................................................................ ........................................................................................................
Demikian rekomendasi ini dibuat sebagai dasar pertimbangan <Gubernur, Bupati/ Walikota........>
untuk menetapkan Unit Kerja menerapkan PPK-BLUD.
..........., ..................
Ttd
88
LAMPIRAN 6
FORMAT REKOMENDASI PENOLAKAN PENERAPAN
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Berdasarkan hasil penilaian terhadap dokumen administratif Unit Kerja yang mengajukan
permohonan untuk menerapkan PPK-BLUD, maka bersama ini Tim Penilai PPK-BLUD Provinsi/
Kabupaten/ Kota ...... merekomendasi bahwa Unit Kerja TIDAK/ BELUM LAYAK menerapkan PPK-
BLUD.
Dengan Catatan:
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Demikian rekomendasi ini dibuat sebagai dasar pertimbangan <Gubernur, Bupati/ Walikota........>
untuk MENOLAK Unit Kerja menerapkan PPK-BLUD.
..........., ..........................
Ttd
LAMPIRAN 7
CONTOH FORMAT KEPUTUSAN GUBERNUR
TENTANG PENETAPAN UPTD
UNTUK MELAKSANAKAN PENERAPAN PPK-BLUD
TENTANG
PENETAPAN UPTD BIDANG PLP UNTUK MELAKSANAKAN PENERAPAN
POLA PENGELOLAANKEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
DAERAH SECARA BERTAHAP/PENUH **)
DI PROVINSI ..............................
Menimbang :
a. bahw a dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat perlu diberikan
Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pemerintah Provinsi
.................. Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD Bagian Pengelolaan persampahan dan/atau Air
Limbah di Lingkungan Pemerintah Provinsi .............................
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Gubernur provinsi ...... tentang Penetapan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD Bagian
Pengelolaan persampahan dan/atau Air Limbah di Lingkungan Pemer intah Provinsi
................untuk Melaksanakan Penerapan Pola Pengolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah Secara Bertahap atau Penuh diProvinsi ..................................;
Mengingat :
1. Undang-undang tentang pembentukan Daerah setempat ...............
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksa Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
6. Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum;
8. Peraturan Pemer intah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minima
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
12. Peraturan terkait lainnya ;
90
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Penetapan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD bagian pengelolaan persampahan dan/atau Air
Limbah di Lingkungan Pemerintah Provinsi untuk melaksanakan penerapan pada pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara bertahap/penuh di Provinsi
..................................................
KEDUA : Penetapan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD Bagian Pengelolaan persampahan dan/atau Air
Limbah di Lingkungan Pemer intah Provinsi ..........sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan substansif , teknis dari administratif , sesuai dengan
peraturan perundang-undang yang berlaku
KETIGA : Dengan ditetapkannya Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD Bagian Pengelolaan persampahan
dan/atau Air Limbah di Lingkungan Pemerintah Provinsi ................., sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) maka Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD Bagian Pengelolaan persampahan dan/atau
Air Limbah di Lingkungan Pemerintah Provinsi ...............diberi wewenang untuk menggunakan
pendapatan operasionalnya secara langsung.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di ................................. 91
pada tanggal ..................................
GUBERNUR PROVINSI........................
(...........................................)
LAMPIRAN 8
CONTOH FORMAT PERATURAN DAERAH TENTANG TATA KELOLA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN / ATAU AIR LIMBAH DOMESTIK
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
NOMOR ........Tahun……
TENTANG
TATA KELOLA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN / ATAU AIR LIMBAH DOMESTIK
………………………….(diisi nama Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik)
BUPATI/WALIKOTA.............,
Menimbang:
Alasan perlunya dibuat peraturan Tata Kelola
Mengingat:
Peraturan-peraturan yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan peraturan ini.
-------------------------M E M U T U S K A N-----------------
Menetapkan:
PERATURAN BUPATI/ WALIKOTA TENTANG TATA KELOLA PADA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN/ ATAU
AIR LIMBAH DOMESTIK
BAB …….
KETENTUAN UMUM
(Berisi pengertian yang memuat penjelasan tentang istilah-istilah dan konsep-konsep yang digunakan dalam
peraturan Tata Kelola)
Pasal ……
………………………………………………
BAB …..
TATA KELOLA
Bagian Kesatu
Identitas Pengelolaan Persampahan Dan/ Atau Air Limbah Domestik
Pasal ……
(Memuat jati diri Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik yang terdiri dari nama, jenis, lokasi/ alamat
dan lain-lain).
Bagian Kedua
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai
Pasal ……..
1) Visi Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik adalah………….
2) Misi Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik adalah:
a. ………………; b. ….. ; c. Dst …………
3) Nilai-nilai dasar Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik, memuat (misal) :
92 a. ketulusan; b. kepedulian; c. keakraban; d. keterbukaan; e. kejujuran; f. kerja keras; g. keprofesionalan; h.
kebersamaan; i. dst ……….
Bagian Ketiga
Kedudukan Pengelolaan Persampahan Dan/ Atau Air Limbah Domestik
Pasal …….
(Memuat kedudukan Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
pada UPTD Bidang PLP yang menerapkan PPK-BLUD).
Bagian Keempat
Tujuan, Tugas Dan Fungsi Pengelolaan Persampahan Dan/ Atau Air Limbah Domestik
Pasal …….
(Memuat Tujuan,Tugas Dan Fungsi Pengelolaan Persampahan Dan/ Atau Air Limbah Domestik Sebagai PPK-BLUD)
Bagian Kelima
Kedudukan Pemerintah Daerah
Pasal…….
(Memuat kedudukan pemerintah daerah/SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi dalam urusan pengelolaan
persampahan dan/ atau air limbah domestik, peran, tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya terhadap Pengelolaan
persampahan dan/ atau air limbah domestik tersebut).
BAB ……
DEWAN PENGAWAS 93
Pasal ……
(Memuat aturan dasar tentang dewan pengawas, Kriteria, Tugas Tanggung jawab dan Kewenangan, Masa Jabatan,
Berhenti/ Pemberhentian, Mekanisme Kerja, Dll )
BAB …..
SUSUNAN ORGANISASI UPTD BIDANG PERSAMPAHAN DAN/ ATAU AIR LIMBAH DOMESTIK
(Dalam Bab ini dibagi menjadi beberapa Bagian yang memuat struktur organisasi UPTD Bidang Persampahan dan/ atau
Air Limbah Domestik, komposisi pejabat pengelola, pengangkatan pejabat pengelola, persyaratan pejabat pengelola,
tugas, fungsi, tanggung jawab pejabat pengelola, hak dan kewajiban pejabat pengelola, larangan dan pemberhentian
pejabat pengelola dst).
Bagian Kesatu
Struktur Organisasi
Pasal ……
(Menggambarkan struktur organisasi yang ada di Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik)
Bagian Kedua
Pejabat Pengelola
Pasal …………………………………………………
(Menggambarkan siapa-siapa yang akan duduk sebagai Pemimpin, Pejabat Teknis, dan Pejabat Keuangan pada
Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik tersebut)
Bagian Ketiga
Pengangkatan Pejabat Pengelola
Pasal ……………
(Menggambarkan siapa yang mengangkat Pemimpin, Pejabat Teknis, dan Pejabat Keuangan pada UPTD bidang
persampahan dan/ atau air limbah domestik yang menerapkan PPK-BLUD)
Bagian Keempat
Persyaratan sebagai Pejabat Pengelola
Pasal …
(Menggambarkan persyaratan apa saja yang dapat menduduki Pemimpin, Pejabat Keuangan,dan Pejabat Teknis pada
UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik yang sudah menerapkan PPK-BLUD)
Bagian ……
Tanggung Jawab Pejabat Pengelola
Pasal …..
(Menggambarkan tanggungjawab Pemimpin, Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis pada pada UPTD bidang
persampahan dan/ atau air limbah domestik yang sudah menerapkan PPK-BLUD)
Bagian……
Hak dan Kewajiban Pejabat Pengelola dan Pegawai
Pasal …..………
(Menggambarkan hak dan kewajiban dari Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis serta Pegawai pada UPTD
bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik yang sudah menerapkan PPK-BLUD)
Bagian……
Larangan dan Pemberhentian
Pejabat Pengelola dan Pegawai
Pasal …..
(Menggambarkan larangan dan pemberhentian bagi Pemimpin, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis serta Pegawai
pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik yang sudah menerapkan PPK-BLUD)
BAB ………
PENGELOMPOKAN FUNGSI
(Menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang
sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektivitas pencapaian organisasi).
Pasal …….
(Menggambarkan fungsi-fungsi pelayanan)
Pasal …….
(Menggambarkan fungsi-fungsi pendukung pelayanan)
BAB ……
PROSEDUR KERJA
Pasal …….
(Menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi di dalam organisasi).
BAB …….
ESELONISASI
Pasal …….
(Menggambarkan eselonisasi jabatan struktural di pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik
yangbersangkutan)
94
BAB ……..
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
(Menggambarkan pengaturan dan kebijakan mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan
secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektifdan produktif.
Mulai dari perencanaan, rekruitmen, penempatan, jenjang karir, remunerasi, dan masa purna tugas).
Pasal …….
BAB …….
REMUNERASI
(Menggambarkan pengaturan terkait imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif,
bonus atas prestasi, pesangon dan/atau pensiun yang diberikan kepada Dewan Pengawas, Pejabat pengelola dan
pegawai pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik yang sudah menerapkan PPK-BLUD).
Catatan: Penetapan Remunerasi oleh Kepala Daerah dengan Peraturan Kepala Daerah.
Pasal …….
BAB …….
STANDAR PELAYANAN MINIMAL 95
(Standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Kepala Daerah harus mempertimbangkan kualitas layanan,
pemerataan, dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan dan memenuhi persyaratan, yaitu:
focus pada jenis pelayanan; terukur; dapat dicapai; relevan dan dapat diandalkan; serta tepat waktu)
Pasal …….
BAB …..
TARIF LAYANAN
(Menggambarkan tarif layanan sebagai imbalan atas barang dan/jasa layanan yang diberikan Pengelolaan
persampahan dan/ atau air limbah domestik dan disusun atas dasar perhitungan biaya satuan per unit layanan atau
hasil per investasi dana yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah)
Catatan :
Bab Remunerasi, Standar Pelayanan Minimal dan Tarif Layanan, apabila sudah dimuat di Peraturan tersendiri tidak
perlu dimuat.
Pasal …….
BAB ……
PENGELOLAAN KEUANGAN
(Menggambarkan mengenai pengelolaan keuangan pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik
berdasarkan PPK-BLUD yang memuat pendapatan dan biaya, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan angaran,
akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban).
Bagian Kesatu
Pendapatan
Pasal …….
(Menggambarkan sumber pendapatan pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik, mekanisme
pelaporan dan konsolidasi kedalam APBD,dll)
Bagian Kedua
Biaya
Pasal …….
(Menggambarkan struktur biaya, penetapan/penggunaan ambang batas, dan konsolidasi kedalam APBD,dll)
Bagian Ketiga
Perencanaan dan Penganggaran
Pasal …….
(Menggambarkan mekanisme perencanaan anggaran/ penyusunan RBA)
Bagian Keempat
Pelaksanaan Anggaran
Pasal …….
(Menggambarkan muatan DPA, mekanisme penyusunan dan penetapan DPA, dan pelaksanaan anggaran)
Bagian Kelima
Akuntansi, Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal …….
(Menggambarkan akuntansi, pelaporan dan pertanggungjawaban yang akan dilakukan)
BAB ……
PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAIN (kalau ada)
Pasal ……..
BAB ……
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pasal ……
(Menggambarkan pengelolaan lingkungan fisik, kimia, dan biologi yang ada di Pengelolaan persampahan dan/ atau
air limbah domestik).
BAB …….
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal …….
(1) Pembinaan teknis Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik dilakukan oleh Kepala SKPD yang
mempunyai tugas dan fungsi terkait dengan urusan bidang persampahan dan/ atau air limbah domestik
(2) Pembinaan keuangan pada UPTD bidang persampahan dan/ atau air limbah domestic oleh Pejabat Pengelola Keuangan
Daerah (PPKD).
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal …….
(1) Pengawasan Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestic dilakukan oleh SKPD yang mempunyai tugas dan
fungsi pengawasan (sesuaikan dengan nomenklatur yang ada, misal oleh Inspektorat Daerah).
(2) Pengawasan operasional dapat dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI).
96
BAB…….
EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA
Pasal ……
(1) Evaluasi dan penilaian Kinerja Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestic dilakukan oleh kepala daerah
terhadap aspek keuangan dan non keuangan
(2) Evaluasi yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipergunakan untuk mengukur tingkat pencapaian hasil
PPK-BLUD sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (Renstra Bisnis) dan Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA).
BAB …..
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal ….
(Berisi mengatur review dan perubahan peraturan Tata Kelola, kapan, siapa yang mempunyai kewenangan dan
bagaimana mekanisme perubahannya)
BAB ……
KETENTUAN PENUTUP
Pasal ……
(Pengaturan pada Pasal ini adalah terkait dengan pemberlakuan peraturan Tata Kelola ini)
97
Ditetapkan di…………………….
Pada tanggal………………………
Bupati/ Walikota
Diundangkan di ………………….
Pada tanggal……………………..
…………………………………………
LAMPIRAN 9
CONTOH FORMAT
PERATURAN KEPALA DAERAH TENTANG SISTEM RENUMERASI
TENTANG
SISTEM REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
KABUPATEN/KOTA.........
BUPATI/ WALIKOTA........,
Menimbang:
a. bahwa guna melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah perlu adanya pengaturan tentang remunerasi;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan pengelolaan ........kepada masyarakat UPTD Bidang ......... Kabupaten/
Kota...... memerlukan sumber daya manusia yang profesional, bermutu dan berkomitmen dengan memberikan
insentif yang layak dan adil;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, dan b, perlu ditetapkan Sistem Remunerasi
pada Badan Layanan Umum Daerah UPTD Bidang ............... Kabupaten/ Kota dalamam Peraturan Bupati.
Catatan < bidang sesuaikan persampahan atau air limbah domestik)
Mengingat :
Jelaskan peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan peraturan ini.
-------------------------MEM U T U SKAN-----------------
Menetapkan :
PERATURAN BUPATI/ WALIKOTA………………….
TENTANG SISTEM REMUNERASI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
KABUPATEN/ KOTA…………
BAB I
KETENTUAN UMUM
Berisi pegertian yang memuat penjelasan tentang istilah-istilah dan konsep-konsep yang digunakan dalam sistem
remunerasi pada BLUD
Contohnya :
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1) Daerah adalah ................
2) Bupati adalah .............
3) Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah
4) Pimpinan UPTD adalah ................
5) Pejabat Pengelola adalah organ yang bertanggung jawab atas pengurusan manajemen untuk kepentingan dan
tujuan ........
6) Dewan Pengawas adalah ...................
7) Pegawai adalah pegawai BLUD yang berstatus PNS maupun non PNS.
8) Pendapatan BLUD adalah pendapatan yang berasal dari jasa layanan, hasil kerjasama dengan pihak lain dan lain-
98 lain pendapatan yang sah.
9) Remunerasi adalah imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi,
pesangon dan/atau pensiun.
10) Gaji adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulan ....
11) Tunjangan adalah tambahan pendapatan di luar gaji yang diterima oleh Pejabat Pengelola BLUD dan Pegawai
BLUD yang diberikan berdasarkan prestasi kerja, lokasi kerja, tingkat kesulitan pekerjaan, kelangkaan profesi dan
unsur pertimbangan rasional lainnya.
12) Honorarium adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulan oleh Dewan Pengawas.
13) Insentif adalah tambahan pendapatan bagi pegawai yang besarannya bisa berubah-ubah sesuai dengan kinerja
pegawai yang bersangkutan.
BAB II
AZAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Azas remunerasi BLUD adalah :
1) Penghargaan (Fee for Performance/Fee for Service)
2) Kebersamaan (Team Building/Cross Function Team)
3) Keterbukaan (Pay Fairness)
Pasal 3
1) Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Pegawai BLUD dan tenaga profesi lainnya dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan.
2) Remunerasi sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, 99
tunjangan tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon dan/atau pensiun dengan memperhatikan kemampuan
pendapatan BLUD.
3) Tujuan diberikannya remunerasi adalah :
a. memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas;
b. mempertahankan pegawai yang baik dan berprestasi serta mencegah mangkir pegawai;
c. mendapatkan keunggulan kompetitif;
d. memotivasi pegawai untuk memperoleh perilaku yang diinginkan;
e. menjamin keadilan antara satu karyawan dengan yang lainnya berdasarkan kinerja dan prestasi;
f. mengendalikan biaya;
g. sebagai sarana untuk mencapai sasaran strategis BLUD; dan
h. memenuhi peraturan perundang-undangan.
BAB III
GAJI DAN TUNJANGAN TETAP
Pasal 4
1) Gaji dan tunjangan tetap Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Gaji pegawai yang berstatus Non PNS ditetapkan berdasarkan golongan gaji dan prestasi kerja untuk Pegawai
Tetap dan berdasarkan kesepakatan untuk Pegawai Kontrak dengan tetap memperhatikan kemampuan
pendapatan BLUD
Pasal 5
1) Besaran gaji Pemimpin BLUD ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Proporsionalitas, yaitu .......;
b. Kesetaraan, yaitu......;
c. Kepatutan, yaitu......; dan
2) Pedoman perhitungan gaji Direktur sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.
Pasal 6
Gaji Wakil Direktur, Kepala Bagian/Bidang dan Kepala Sub bagian/Seksi ditetapkan maksimal sebagai berikut:
1) Gaji Wakil Direktur : 75% dari gaji Direktur
2) Gaji Pejabat Keuangan dan Umum
a. Kepala Bagian : 50% dari gaji Direktur
b. Kepala Sub Bagian : 30% dari gaji Direktur
3) Gaji Pejabat Pelayanan
a. Kepala Bidang : 50% dari gaji Direktur
b. Kepala Seksi : 30% dari gaji Direktur
Pasal 7
Honorarium Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas ditetapkan maksimal sebagai berikut:
1) Honorarium Ketua Dewan Pengawas : 30% dari gaji Direktur
2) Honorarium Anggota Dewan Pengawas : 25% dari gaji Direktur
3) Honorarium Sekretaris Dewan Pengawas : 15% dari gaji Direktur
BAB IV
BESARAN REMUNERASI
Pasal 8
Direktur berkewajiban menyusun dan menetapkan besaran remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan
Pegawai RSUD untuk disampaikan kepada Dewan Pengawas.
Pasal 9
Besaran remunerasi dalam bentuk honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon dan/atau pensiun untuk Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas dan pegawai RSUD secara kumulatif ditetapkan maksimal 44% dari seluruh pendapatan
rumah sakit.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
Remunerasi yang ditetapkan dalam Peraturan ini merupakan pedoman untuk menghitung jumlah maksimum gaji,
honorarium, insentif, bonus atas prestasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai RSUD.
BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Bupati/Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan .
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati/Walikota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten/Kota .
Ditetapkan di ................
pada tanggal ..................
BUPATI/WALIKOTA .......................,
(nama kepala daerah)
Diundangkan di ...........
pada tanggal.....................
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN/WALIKOTA..............
100
RUMUS :
Gaji = GD + Nba + Nbi
BUPATI/WALIKOTA .......................,
LAMPIRAN 10
CONTOH FORMAT PERATURAN KEPALA DAERAH
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
UNTUK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN/ATAU AIR LIMBAH BLUD
TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PADA UPTD Yang Menerapkan PPK BLUD .......
(isi nama instansi pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik)
Menimbang :
a. ……………………………………..;
b. ……………………………………………………………..;
c. …………………………………………………………… ..;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Standar Pelayanan Minimal pada pengelolaan persampahan
dan/ atau air limbah domestik…..(isi nama instansi pengelolaan persampahan dan/atau air limbah domestik)
yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
Mengingat :
1. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran NegaraRI Nomor 4286);
2. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor4355);
3. Undang-Undang tentang pembentukan daerah yang bersangkutan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan
Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pencapaian Standar Pelayanan Minimal;
102
8. Peraturan Menteri PU No. 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
9. Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota nomor ………. Tentang …………..
10. Dst …………………………………………………………………………………..
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA……..…
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PADA UPTD…….
(isi nama instansi pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik)
BABI KETENTUANUMUM
Pasal…….
Dalam Peraturanini yang dimaksud dengan:
1. …………………………………….
2. …………………………………….
3. …………………………………….
4. …………………………………….
5. Dst…………………………………
103
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal…….
(1) Standar Pelayanan Minimal dimaksudkan untuk memberi panduan kepada pemerintah daerah dalam
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelengaraan Standar Pelayanan Minimal pada pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah
domestik......(isi nama instansi pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik)
(2) Standar Pelayanan Minimal ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
BAB III
JENIS PELAYANAN, INDIKATOR, STANDAR NILAI, BATAS WAKTU PENCAPAIAN DAN
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Bagian Kedua
Jenis Pelayanan, Indikator, Standar Nilai, dan Batas Waktu Pencapaian
Pasal…….
1. Jenis pelayanan untuk pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik, meliputi:
…………………………………………………
2. Indikator, standar nilai, batas waktu pencapaian pada setiap jenis pelayanan untuk upaya peningkatan
pelayanan dalam pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik ......(isi nama instansi
pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik), tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini.
3. Indikator, standar nilai, batas waktu pencapaian pada jenis pelayanan untuk upaya peningkatan pelayanan
masyarakat pada pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik ..... (isi nama instansi
pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini.
BAB IV PELAKSANAAN
Pasal…….
(1) Pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah(PPK-BLUD) wajib melaksanakan pelayanan berdasarkan Standar
Pelayanan Minimaldalam Peraturan Bupati/Walikota ini.
(2) Pemimpin pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik yang menerapkan PPK-BLUD
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan yang dipimpinnya sesuai Standar Pelayanan
Minimal yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Walikota ini.
(3) Penyelenggaraan pelayanan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh tenaga
dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) ………………………………………………………………..
BAB V PENERAPAN
Pasal …….
(1) Pemimpin pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik yang menerapkan PPK-BLUD
menyusun rencana kerja dan anggaran, target, serta upaya dan pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan
tahunan pengelolaan persampahan dan/ atau air limbah domestik yang dipimpinnya berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal.
(2) Rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disusun dengan menggunakan format
Rencana Bisnis dan Anggaran.
(3) Setiap pelaksanaan pelayanan, dan penyelenggaraan pelayanan yang menjadi tugasnya, dilaksanakan
dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal.
(1) Pengawasan dilakukan oleh SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pengawasan (misal: Inspektorat
Daerah).
(2) Selain pengawasan yang dilakukan oleh SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan oleh pengawas internal.
(3) Pengawasan internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan oleh internal auditor yang
berkedudukan langsung dibawah Pemimpin BLUD.
104
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya
memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati/Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.
Ditetapkan di....................................
Pada tanggal.………………….……………
Bupati/Walikota
Diundangkandi……………….
Pada tanggal.…...................
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN/KOTA …….
..............................................
NIP........................................
105
LAMPIRAN 11
FORMAT PERNYATAAN BERSEDIA DIAUDIT SECARA INDEPENDEN
PERNYATAAN
BERSEDIA DI AUDIT SECARA INDEPENDEN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa untuk memenuhi salah satu persyaratan administrasi dalam rangka
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) sebagaimana diatur
dalam pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor ……. 8) tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, …………… 9) bersedia untuk diaudit secara independen.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab
serta tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun.
..………………………………., 20……..
Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
Mengetahui,
Kepala SKPD
(tanda tangan)
……………………………(nama lengkap)
NIP. ……………………
KETERANGAN :
1. Diisi nama Kabupaten/ Kota
2. Diisi nama Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
3. Diisi nama lengkap
4. Diisi jabatan selaku pimpinan Unit Kerja
5. Diisi SKPD/ Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
6. Diisi nomor telepon/ faks Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
7. Diisi email Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
8. Diisi nama Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD
9. Diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun surat pernyataan ini dibuat
106
107