Anda di halaman 1dari 31

KEPERAWATAN GERONTIK

KASUS 4

Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik


Dosen Pengampu : Ns. Chandra Tri Wahyudi,S.Kep, M.Kes
Disusun oleh :

Sitaresmi Pranasari 1610711001


Nedya Asnurianti 1610711003
Ammalia Rahma M 1610711007
Indah Nopianti 1610711023
Hervina 1610711026
Luigisha Augusti 1610711012
Lilis Sari 1610711022

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2019
1. PREVALENSI ALZHEIMER/ DEMENTIA PADA LANSIA

Ada sekitar 46 juta jiwa yang menderita penyakit Alzheimer di dunia, dan sebanyak 22 juta jiwa
di antaranya berada di Asia. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih
dari 4 juta orang usia lanjut penderita Penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan
meningkat hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan
hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia.
Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain terjadinya penurunan angka kelahiran,
angka kesakitan dan angka kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk
Indonesia. Di Indonesia, usia harapan hidup meningkat dari 68,6 tahun (2004) meningkat
menjadi 72 tahun (2015). Usia harapan hidup penduduk Indonesia diproyeksikan akan terus
meningkat, sehingga persentase penduduk Lansia terhadap total penduduk diproyeksikan terus
meningkat.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2014, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang
atau sekitar 8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan
jika dibandingkan dengan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6%
dari total jumlah penduduk.

Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya
ingat dan pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun. Kepikunan seringkali dianggap biasa
dialami oleh lansia sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat
dialami sejak usia muda (early on-set demensia) dan deteksi dini membantu penderita dan
keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.

Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia > 65 tahun, tetapi dapat juga
menyerang orang yang berusia sekitar 40 tahun. Berikut adalah peningkatan persentase Penyakit
Alzheimer seiring dengan pertambahan usia, antara lain: 0,5% per tahun pada usia 69 tahun, 1%
per tahun pada usia 70-74 tahun, 2% per tahun pada usia 75-79 tahun, 3% per tahun pada usia
80-84 tahun, dan 8% per tahun pada usia > 85 tahun.

Estimasi jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta
orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030,
dan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Bukannya menurun, tren penderita Alzheimer di
Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2010 terdapat 35,6 juta orang di dunia
yang menderita demensia, diperkirakan meningkat menjadi 65,7 juta pada tahun 2030 dan 115,4
juta pada tahun 2050. Dari seluruh pasien yang menderita demensia, 50-60% diantaranya
menderita Alzheimer’s diseases. Prevalensi demensia tipe Alzheimer meningkat seiring
bertambahnya usia. Untuk seseorang yang berusia 65 tahun prevalensinya adalah 0,6% pada pria
dan 0,8% pada wanita. Pada usia 90 tahun, prevalensinya mencapai 21%. Pasien dengan
demensia Alzheimer membutuhkan lebih dari 50% perawatan. Dengan besarnya masalah dan
beban masyarakat akibat gangguan kognitif lanjut usia, upaya pencegahan akan menghasilkan
dampak besar terhadap penghematan sumberdaya masyarakat. Upaya tersebut antara lain dapat
melalui pengenalan faktor risiko yang dapat dicegah. Faktor-faktor risiko penurunan fungsi
kognitif tersebut bisa berasal dari faktor genetik (gen APOE, PS), usia, faktor penyakit/kondisi
kesehatan seperti hipertensi, DM, defisiensi, maupun faktor lingkungan tempat tinggal.
Prevalensi demensia lanjut usia umur 60 tahun atau lebih di DI Yogyakarta mencapai 20.1%.
Semakin meningkatnya umur maka tingkat prevalensi demensia juga meningkat. Pada umur 60
tahun 1 dari 10 lanjut usia DI Yogyakarta mengalami demensia. Memasuki usia 70an tahun 2
dari 10 lanjut usia yang terkena demensia. Ketika memasuki usia 80an tahun 4-5 dari 10 lanjut
usia yang terkena demensia dan akhirnya saat memasuki usia 90an tahun 7 dari 10 lanjut usia
mengalami demensia. Jika dibandingkan dengan prevalensi pada tingkat global prevalensi
demensia di DI Yogyakarta jauh lebih tinggi .

P
er
e
m
p
uan memiliki angka prevalensi demensia lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki karena
pengaruh dari hormon estrogen dan usia perempuan lebih panjang dibandingan dengan laki-laki.
Dari sisi tempat tinggal, lanjut usia yang tinggal di perkotaan lebih rendah prevalensi
demensianya dibandingkan dengan yang tinggal di perdesaan. Hal ini terjadi karena faktor
pendidikan dan aktivitas yang menstimuli penggunaan otak lebih banyak di perkotaan
dibandingkan dengan di perdesaan.
Ammalia rahma maulidiyah ( 1610711007 )
KONSEP ALZHEIMER/DEMENTIA
AIzheimer merupakan bentuk ke- pikunan yang terjadi pada orang tua. Penyakit ini henyerang
bagian otak yang mengontrol pikiran, ingatan, serta bahasa. Penyakit yang bersifat kronis dan fatal ini
dapat mengenai siapapun. Saat ini, sekitar 10 persen mereka yang berusia di atas 65 tahun dan 4 juta
jiwa di Amerika Serikat menderita kehilangan fungsi mental karena alzheimer. Sedihnya lagi, jumlah ini
terus bertambah seiring dengan menuanya generasi baby boomers dan meningkatnya harapan hidup.
A. Dapat menyebabkan kematian
Otak mengendalikan semua sistem tubuh dan pikiran manusia. Otak memiliki bagian-
bagian yang punya tugas masing- masing. Ada bagian otak yang mengendalikan kerja fisik,
seperti berjalan. Ada juga bagian yang mengendalikan kemampuan berbicara, mengingat,
berkonsentrasi, dan membuat keputusan.
Alzheimer utamanya menyerang hipokampus, struktur yang ber- tanggung jawab untuk
fungsi kognisi dan ingatan yang berlokasi di otak bagian tengah, Namun, alzheimer juga
menyerang bagian korteks otak. Gejala-gejala yang menyertainya adalah kehilangan ingatan,
disorientasi, masalah dalam berbicara, gangguan keseimbangan, dan penurunan inteligensi.
Alzheimer biasanya diderita selama 3 hingga 15 tahun sebelum pasien meninggal.
Alzheimer adalah penyakit penyebab kematian keempat di kalangan manula (setelah
jantung, kanker, dan stroke). Neurolog Jerman, Alois Alzheimer, yang menciptakan nama
penyakit ini, pertama kali mendeskripsikan adanya ketidaknormalan jaringan neuron pada tahun
1906 setelah melakukan autopsi pada otak seorang wanita berusia 51 tahun yang terkena gejala
"demensia" yang semakin lupa ingatan bertahun-tahun sebelum kematiannya. Perubahan
mikroskopis yang terjadi pada otak wanita itu sebagai plak dan tangle. Tangle dan plak meng-
ganggu fungsi saraf, dalam berkomunikasi satu sama lain dan menyampaikan pesan pada bagian
tubuh yang lain.
Saat ini, dengan adanya peralatan pencitraan neuron, ilmuwan juga berhasil
mengidentifikasi sejumlah ujung sel saraf yang mengalami degenerasi atau plak ("plaques") pada
pasien alzheimer. Semakin banyak plak dan kekusutan jaringan neuron pada pasien alzheimer,
semakin besar gangguan intelektual dan gangguan ingatan yang diderita. Beberapa gangguan
intelektual dan gangguan ingatan yang diderita.
Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa plak terbuat dari protein beta amyloid yang
muncul akibat ketidakseimbangan protein. Meskipun tidak ada tes laboratorium yang dapat
dilakukan untuk mendiagnosis alzheimer, peneliti mengembangkan peralatan diagnosis yang
dapat memeriksa lebih efektif.
Sebagian besar pasien alzheimer terkena pada usia lanjut (di atas 65 tahun). Namun, ada
beberapa pasien yang mengalami gejala alzheimer pada Alzheimer usia yang lebih muda yang
dihubungkankan dengan pasangan gen (tipe apo E-IV) di kromosom nomor 21 dan 14. Namun,
dengan mempunyai pasangan gen ini (15 persen dari populasi memilikinya) tidak berarti Anda
akan menderita alzheimer. Ada orang yang memiliki pasangan gen ini tidak menderita alzheimer
dan ada juga yang menderitanya pada usia tua.
Karena itu, ilmuwan menduga, ada hal pokok lain yang menyebabkan penyakit ini.
Penyebab potensial yang saat ini diteliti meliputi "virus lambat, akumulasi logam beracun
(terutama aluminium) di otak, kerusakan otak akibat radikal bebas, reaksi akibat adanya
peradangan otak, dan kekurangan senyawa kimia utama yang mengganggu komunikasi antarsel.
Pengurangan drastis enzim kolin asetiltransferase (hingga 90 persen) yang penting bagi
biosintesis asetilkolin telah diidentifikasi pada beberapa pasien alzheimer.
B. Mendiagnosis dan memahami alzheimer
Saat seseorang sering pikun, sebaiknya Anda mencurigai kemungkinan alzheimer. Tapi,
sebelumnya kita harus memisahkan penyakit-penyakit lain yang juga dapat menyebabkan
seseorang menjadi pelupa. Beberapa penyakit yang juga dapat memicu seseorang menjadi
pelupa adalah tiroid, stroke, dan depresi.
Untuk mendeteksi biasanya pasien harus menjalani tes daya ingat, pemeriksaan darah,
dan otak. Biasanya dokter ahli saraf banyak terli- bat dalam pemeriksaan alzheimer ini. Jika
pasangan hidup Anda meng- alaminya, Anda harus benar-benar memahami penyakit ini agar
dapat membantu pengobatan.
C. Diagnosis alzheimer sejak dini sangat penting
Walaupun semua orang bisa melupakan sesuatu di waktu-waktu ter- tentu, jika dua dari gejala-
gejala serius yang disusun oleh Klinik Pusat Penyakit Alzheimer, Fakultas Kedokteran,
Universitas Emory ini terjadi pada Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter :
 Anda melupakan janji dan tidak dapat mengingat jadwal Anda.
 Anda mengalami kesulitan berpakaian sendiri.
 Anda mengalami kesulitan menyampaikan gagasan kompleks .
 Anda menjadi paranoid atau kehilangan kontrol emosional. Anda mudah merasa tersinggung dan
mudah frustasi.
 Anda tidak dapat mengingat di mana Anda berada sepuluh menit yang lalu.
 Anda tidak dapat mengingat siapa nama presiden saat ini.
 Anda tidak dapat menyebutkan berita media paling hangat minggu ini atau apakah Anda
membaca koran kemarin.
 Keluarga Anda mengkhawatirkan Anda atau Anda menyadari telah mengalami masalah yang
menurunkan kemampuan Anda untuk berfungsi di tempat kerja dan secara sosial.
 Kosa kata Anda tidak sebanyak yang Anda kuasai dulu
D. Serangan penyakit alzheimer yang berbahaya
Alzheimer merupakan penyakit yang kompleks yang disebabkan oleh berbagai
kombinasi faktor-seperti infeksi atau sirkulasi yang ter- hambat, dan genetik. Meskipun seluruh
faktor yang memengaruhi tidak diketahui, para ahli telah mengidentifikasi beberapa penyebab,
yaitu:
 Usia.
Alzheimer biasanya menyerang orang berusia lanjut lebih dari 65 tahun. Tapi
jarang menyerang orang yang berusia di bawah 40 tahun. Kurang dari 5 persen orang
berusia antara 65 dan 74 tahun mengidap alzheimer. Pada orang yang berusia 85 tahun ke
atas , jumlahnya meningkat hampir 50 % . Dari paparan di atas, biasanya penyakit ini
memang lebih cenderung menge- nai orang-orang di atas 65 tahun. Karena itu, semakin
tua, se- makin besar risiko Anda terkena penyakit ini. Tetapi bukan ber- arti orang di
bawah 65 tahun aman karena ada juga pengidap alzheimer yang berusia sekitar 40 tahun.
 Keturunan.
Mungkin yang harus diwaspadai juga, alzheimer ini kadang diwariskan. Risiko
mengembangkan alzheimer akan sedikit lebih tinggi jika hubungan keluarga kandung-
orang tua, kakak atau adik-terkena penyakit tersebut. Meski mekanisme genetik dari
alzheimer dalam keluarga belum sepenuhnya diketahui, peneliti telah mengidentifikasi
beberapa mutasi genetik yang meningkatkan risiko dalam suatu keluarga. Ketiga mutasi
genetik tersebut diketahui menyebabkan pemicu dini (early-on- set) alzheimer. Sebagai
tambahan, suatu bentuk gen apolipopro- tein E (APOE) meningkatkan kemungkinan
seseorang mengem- bangkan (late-onset) alzheimer.
 Jenis kelamin.
Penyakit ini juga tidak pandang bulu, bisa menye- rang pria atau wanita. Wanita
le- bih tinggi kemungkinan terkena dibanding pria, karena wanita lebih panjang umur.
Alzheimer meru- pakan penyebab keempat kematian di negara-negara maju. Para ahli
hanya bisa menduga, bahwa angka harapan hidup wanita lebih tinggi sehingga pada usia
tersebut jumlah penderita wanita otomatis lebih tinggi dibanding pria.
 Gaya hidup.
Sama seperti faktor risiko penyakit jantung, yaitu tekanan darah tinggi dan
kolesterol tinggi, bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit alzheimer. Diabetes
yang tidak dikontrol juga merupakan faktor risiko. Apalagi bila kurang berolahraga.
Beberapa penelitian menyarankan supaya kita tetap aktif secara mental sepanjang hidup,
terutama di masa tua untuk mengurangi risiko alzheimer.
 Tingkat pendidikan.
Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kurangnya pendidikan dengan
risiko alzheimer. Beberapa peneliti membuat teori bahwa semakin banyak kita
menggunakan otak, semakin banyak sinaps yang terbentuk di antara sel saraf Dengan
begitu saat menua, kita punya banyak simpanan memori. Namun, masih belum jelas,
apakah kurangnya pendidikan dan kurangnya aktivitas mental menciptakan risiko
alzheimer atau sulitnya mendeteksi alzheimer pada orang yang berolahraga mental secara
teratur dengan orang yang berpendidikan tinggi.
 Toksisitas.
Suatu teori yang telah lama dianut bahwa paparan berlebihan pada beberapa
logam trace atau bahan kimia menyebabkan alzheimer. Untuk beberapa waktu,
aluminium dianggap sebagai kandidat, karena beberapa orang dengan al- zheimer
menumpuk aluminium di otaknya. Setelah beberapa tahun penelitian, Namun, belum ada
yang dapat menghubung- kan paparan aluminium secara langsung dengan alzheimer.
Pada titik ini, tidak ada bukti bahwa suatu substansi tertentu meningkatkan risiko
alzheimer pada seseorang.
 Luka pada kepala.
Pengamatan pada beberapa mantan petinju yang terkena demensia menunjukkan
adanya luka traumatik serius (sebagai contoh, pingsan atau kehilangan kesadaran dalam
waktu lama) bisa menimbulkan risiko alzheimer. Beberapa penelitian menunjukkan
adanya hubungan nyata antara keduanya, tapi penelitian lain tidak menunjukkan adanya
hubungan nyata antara keduanya, tetapi peneliti lain tidak mejunjukan adanya hubungan.
 Terapi sulih hormon.
Peranan pasti dari terapi sulih hormon dalam mengembangkan demensia masih
belum jelas. Selama tahun 1980 dan 1990-an, ada bukti-bukti menunjukkan suple- men
estrogen yang diberikan setelah menopause dapat me- ngurangi risiko demensia. Namun,
hasil dari penelitian skala besar dari Women's Health Initiative Memory menunjukkan
peningkatan demensia pada wanita yang mendapat estrogen di atas usia 65 tahun. Masih
belum jelas apakah estrogen ber pengaruh terhadap risiko demensia bila diberikan pada
usia lebih muda.
E. Gejala – gejala penyakit alzheimer
Secara singkat, ada sepuluh gejala yang sering ditemukan dari penyakit Alzheimer, yaitu:
 Gangguan daya ingat.
Lupa janji, lupa nama orang, teman dan anggota keluarga, tidak dapat mengingat
kejadian-kejadian atau pembicaraan. Mudah lupa mungkin merupakan gejala awal
Alzheimer . Sekitar 40-50 % pasien dengan gangguan mudah lupa menjadi penyandang
alzheimer dalam waktu 3 tahun. Lupa cara menggunakan toilet, meletakkan barang di
tempat yang aneh, seperti meletakkan surat di dalam lemari es, tidak bisa mengingat jam
dan tempat, tidak bisa mengingat tahun berapa sekarang dan berada dimana. Selain itu,
tidak dapat mengingat sesuatu, lupa nama anggota keluarganya.
 Kesulitan dalam melakukan aktivitas sederhana/pekerjaan sehari-hari.
Gangguan pada kegiatan sehari-hari tersebut, misalnya mengendarai mobil,
berbelanja, mandi, berpakaian. Tidak dapat memutuskan sesuatu, memakai pakaian
dalam di luar celana panjang. Selain dari pada itu, kemampuan untuk melaksanakan
fungsi-fungsi eksekutif terganggu, seperti membuat perencanaan, mengorganisir,
melakukan urutan pekerjaan, membuat kesimpulan, melakukan koordinasi dan
pengawasan, mengarahkan bawahan sehingga penderita menjadi berhenti dari
pekerjaannya.
 Kesulitan berbicara atau berbahasa.
Tidak dapat berkomuni- kasi, sukar menyusun kalimat. Gangguan keterlibatan
dalam umumnya hidup selama 6-8 tahun, meskipun banyak pula yang bisa bertahan
hidup sampai 20 tahun.
Untuk perawatan dan membantu penderita merasa nyaman men- jalani kehidupan
sehari-hari dapat diberikan :
1. Obat-obatan - dapat mengatasi gejala-gejala penyakit, misalnya untuk mengatasi
hilangnya daya ingat. Selain itu, ada juga obat yang berperan dalam mengatasi
emosi yang tak terkendali (agitasi) atau depresi.
2. Perawatan dan pengawasan sangat diperlukan. Mungkin dokter . akan membantu
Anda merencanakannya.
3. Kunjungi dokter secara teratur-ceritakan kemajuan yang ter- jadi. Periksakan dan
obati masalah kesehatan lainnya saat anda berkunjung ke dokter.
Suatu saat kepribadian penderita alzheimer akan berubah. la akan mengalami
depresi, cuek, selalu merasa curiga, dan tidak mau diam. Me- reka juga dapat mengalami
halusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada) dan delusi (keyakinan yang
irasional). Apabila tanda-tanda ini semuanya ini telah terjadi dan bersifat
membahayakannya, diskusi- kan dengan dokter Anda agar diperoleh cara penanganan
yang terbaik.
F. Komplikasi
Dengan semakin berkembangnya penyakit alzheimer, pengidapnya akan kehilangan
kemampuan untuk menjaga dirinya. Hal inilah yang membuat pengidap alzheimer rentan
terhadap beberapa masalah ke- sehatan, seperti :

 Pneumonia.
Kesulitan menelan makanan dan cairan menyebab- kan penderita alzheimer
menghirup (menghisap) apa yang me- reka makan atau minum ke dalam saluran
pernapasan dan paru, yang dapat menyebabkan pneumonia.
 Infeksi.
Kesulitan menahan air seni membuat penderita mem- butuhkan kateter urin, yang
dapat menyebabkan risiko infeksi sembelit. Sembelit merupakan komplikasi yang sering
terjadi pada gangguan saraf, seperti penyakit Parkinson, dan demensia Lewy body, yang
dapat memengaruhi saraf yang terlibat dalam pencernaan.
 Gangguan tidur.
Penderita alzheimer umumnya tidak bisa tidur, kemungkinan ia berkeliling rumah
atau berteriak akibat gangguan mimpi buruk, mem- bangunkan perawat dan bisa
membahayakan dirinya. Perawatnya atau anggota keluarga lainnya jadi kecapaian.
Banyak orang lansia yang mengalami gangguan tidur, tetapi pada penderita alzheimer
lebih parah. Penyakit alzheimer bisa memutar si- klus bangun tidur, menyebabkan di
siang hari mengantuk dan malam hari tidak bisa istirahat. Gangguan tidur ini bisa
memperparah perkem bangan penyakit alzheimer.
Akhirnya, penderita alzheimer tidak bisa tertidur sebentar baik di siang dan
malam hari. Setiap jam akan ada periode terbangun dan periode tertidur sejenak. Tidur
sejenak ini menggantikan tidur yang biasanya lama dan mendalam di malam hari.
Tidur mendengkur (apnea). Gangguan ini terjadi ketika otot leher rileks saat tidur
dan menghalangi aliran udara dari hidung dan tenggorokan. Penderita apnea biasanya
mendengkur dengan keras, dan pernapasannya secara periodik terhenti saat tidur. Hal ini
umum terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun.
 Depresi.
Banyak pengidap alzheimer juga menderita depresi. Gangguan tidur umumnya
terjadi baik pada penderita depresi dan alzheimer. Apalagi gejala awal alzheimer dan
depresi memiliki beberapa gejala yang mirip sehingga sulit dibedakan oleh dokter.
Lagipula banyak orang dengan al- zheimer juga depresi. Nyatanya, penelitian terbaru
menemukan adanya hubungan antara depresi dan alzheimer. Orang dengan riwayat
depresi klinis juga meningkatkan risiko berkembang menjadi alzheimer.
Gejala yang mirip salah satunya adalah kesedihan. Depresi menye babkan
seseorang kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan dan hobi. Hal ini juga
terjadi pada alzheimer. Orang yang depresi dan alzheimer cenderung melepaskan diri
dari kehidupan sosial dan emosional sehingga akan mengganggu memori dan
konsentrasi.
Bila alzheimer semakin parah, kemampuan berkomunikasi jadi bermasalah.
Akibatnya depresi menjadi makin sulit dikenali. Banyak orang dengan penyakit
alzheimer yang menengah atau parah kehilangan pemikiran dan kosa kata untuk
mengekspresikan bagaimana perasaan mereka atau bahkan sulit menjawab pertanyaan
langsung secara akurat.
PENGKAJIAN INDIVIDU
KEPERAWATAN KESEHATAN LANSIA

Tanggalmasuk : 7 mei 2019


Nama Panti :

I. IDENTITAS DIRIKLIEN
Nama : Opa
Umur : 76 tahun
JenisKelamin : laki laki
StatusPerkawinan : kawin
Agama : islam
Suku : jawa
PendidikanTerakhir : SMA
SumberInformasi : klien dan istri
Keluarga yangdapat dihubungi :
istri

Diagnosis medis(bila ada) :


II. RIWAYAT KESEHATAN SAATINI
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. KeluhanUtama
Pasien mengeluh tidak kuat melakukan aktifitas sehari hari dan berdiri lama. Pasien mulai
mengabaikan kebersihan diri dan tidak mampu mengingat kapan terahir kali makan.
Kalien mengeluh sulit tidur.
.…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Kronologikeluhan
a. Faktorpencetus : Usia
b. Timbulnyakeluhan : ()mendadak (v)bertahap
c. Lamanya : 2 tahun terahir
d. Tindakanutamamengatasi : istri membawa rumah sakit
III. RIWAYAT KESEHATAN YANGLALU
Klien pernah di diagnose penyakit Alzheimer 2 tahun yang lalu
IV. RIWAYAT KESEHATANKELUARGA
Tidak ada data

V. STATUS PEMERIKSAAN FISIK


A. KeadaanUmum
1. Tanda-tandavital :
a. TekananDarah(TD) : 140/100
b. Nadi : 81
c. RR : 17
d. Suhu : 36,7
e. TinggiBadan : 165
f. BeratBadan : 65
2. Kepala danRambut
rambut putih, tipis, dan mudah rontok. Pada kulit kepala tidak terdapat lesi/benjolan. Tidak
tampak oedema pada palpebrae. Sclera tampak putih kekuningan (agak keruh), conjunctiva
merah muda, pupil isokor dan ada refleks terhadap cahaya.

3. Mata
Mata sebelah kanan visusnya 6/300 yaitu hanya bisa melihat gerak jari-jari dari jarak 6
meter.
4. Hidung
Rongga hidung tidak ada polip/benda asing, tidak ada peradangan mukosa hidung, letak
septum dibagian tengah.

5. Telinga
Daun telinga tampak bersih, sedang pendengaran kurang. Mengenai gigi, hanya tertinggal
3 buah (1 di bawah, 1 di atas), lidah tampak bersih,dan tidak ada pembesaran tonsil.

6. Mulut
Mukosa bibir tampak lembab, dan tidak ada lesi

7. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening ataupun kelenjar tyroid. Kaku kuduk
tidak ada.

B. SistemPernafasan
Refleks fisiologik (ketukan tendon) pada biceps, triceps, lutut, dan achiles dalam keadaan
normal (kontraksi otot biasa). Refleks Babinski negatif. Pemeriksaan Nervus abduscens;
klien masih mampu menggerakkan bola mata kanan-kiri, dan atas-bawah. nervus fascialis ;
klien masih mampu tersenyum.
C. SistemKardiovaskuler
Inspeksi pada dinding dada terlihat ictus cordis pada ICS 5, perkusi jantung terdengar
pekak, sedangkan auskultasi jantung terdengar S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan

D. SistemPencernaan
Auskultasi : bising usus 8 kali

Perkusi : bunyi abdomen timpani

E. SistemPerkemihan
Bak 3 kali sehari
konsentrasi urin jernih

F. SistemIntegumen
Elastisitas menurun, keriput

G. Ekstremitas
1. Ekstremitas
Tidak ditemukan kelumpuhan ekstremitas, patah tulang tidak ada, kulit keriput, tidak
ada pembengkakan/edema. klien berjalan tampak sempoyongan dengan menggunakan
tongkat.
VI. PENILAIAN PSIKOSOSIAL DANSPIRITUAL
A. Pola interaksi denganlingkungan
klien berinteraksi dengan baik dengan tetangga dan lingkungan
B. Bahasa
Klien menggunakan bahasa Indonesia dan menggunakan bahasa yang sederhana dalam
sehari hari
C. Perhatian dengan orang lain/lawanbicara
Klien memperhatikan lawan bicara

D. Keadaanemosi
Emosional klien stabil
E. Persepsi klien tentangkondisinya
Klien mengalami gangguan ingatan pada dirinya

F. Konsepdiri
1. Gambarandiri
Klien mulai tidak mengetahui tentang kondisi kesehatannya

2. Idealdiri
klien mengatakan ingin cepat pulang dan sembuhagar bisa berkumpul dengan
keluarganya

3. Hargadiri
Klien merasa tidak dihargai oleh keluarga dan lingkungan sosial

4. Perandiri
Peran diri sebagai suami atau kepela keluarga terganggu
5. Identitasdiri
Klien mulai lupa dengan aktifitas kesehariannya dikarenakan penyakit alzheimer

G. Spiritual
Klien rajin melakukan kegiatan keagamaan

(…………………………….)

VII. PENILAIAN KEMANDIRIANLANSIA


A. INDEKSKATZ
1. Mandi (ke kamar mandi, menggosok bagian tubuh, gosokgigi)
Tanpabantuan
Dengan menggunakan bantuan tapi hanya untuk satu bagian tubuh (misalnya:
menggosok bagian punggung/kaki) *
Dengan bantuan lebih dari satu bagian tubuh
2. Berpakaian (memakai dan melepaskan pakaian dan melakukannya dengancepat)
Memakai pakaian komplit tanpabantuan
Memakai pakaian tanpa bantuan, tapi kegiatan tertentu memerlukan
asisten, seperti: memakai/mengikat tali sepatu *
Memakai pakaian komplit dengan bantuan
3. Toilet (pergi ke toilet, untuk BAB dan BAK, membersihkan diri sendiri serta
memakai baju/celanasendiri)
Dapat pergi ke toilet, membersihkan sendiri dan menata baju/celana tanpa antuan
sama sekali
Membutuhkan bantuan untuk pergi ke toilet, membersihkannya, memakai
pakaian setelah eliminasi *
Tidak bisa pergi ke toilet sendiri
4. Pergerakan
Bergerak dari dan ke tempat tidur kursi tanpa bantuan/ asisten (mungkin
bisa juga dengan pegangan/ tongkat penyangga) *
Bergerak dari dan ke tempat tidur dengan bantuan/ asisten
Tidak dapat bergerak dari tempat tidur sama sekali
5. Continence
Dapat mengontrol saat BAK dan BAB dengan sendiri
Kadang tidak dapat mengontrol saat BAK dan BAB sendiri
Membutuhkan bantuan serta supervisi untuk mengontrol BAK dan BAB atau
dengan penggunaan kateter
6. Makan
Makan sendiri tanpa bantuan
Makan sendiri tetapi membutuhkan bantuan untuk memotong makanan
seperti daging, sayur ataupun buah *
Makan dengan bantuan/ makan melalui IV fluids/ tubes

Keterangan :

= mengindikasikan kemandirian

= mengindikasikan ketegantungan

HasilPenilaian :
E (klien perlu bantuan saat mandi, berpakaian, toilet dan makan)

KATEGORI :

A – Ketidaktergantungan dalam semua fungsi keenam fungsi

B – Ketidaktergantungan dalam semua hal tetapi masih ada fungsi yang tidak bisa dilakukan

C – Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi sendiri dan satu tambahan
fungsi lainnya
D – Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian, dan satu
tambahan fungsi lainnya

E – Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian, toilet dan satu
fungsi lainnya

F - Ketidaktergantungan dalam semua fungsi tetapi tidak bisa mandi, berpakaian, toilet, bergerak
dan satu fungsi lainnya

G – Tergantung dalam semua fungsi tersebut

B. BARTHELINDEKS
No. Aktifitas Dengan Tanpa
Bantuan Bantuan
1 Makan (jika makan harus dipotong terlebih dahulu berarti 5 10
memerlukan bantuan)
2 Bergerak dari kursi roda ke tempat tidur dan kembali 5-10 15
(termasuk duduk tegak di tempat tidur)
3 Personal toilet (mencuci muka, menyisir rambut, bercukur, 0 5
membersihkan gigi)
4 Duduk dan berdiri dari toilet (cara memegang pakaian, 5 10
mengelap, menyiram WC)
5 Mandi sendiri 0 5
6 Berjalan di permukaan yang berbeda (jika tidak bisa berjalan 10 15
penggunaan kursi roda)
7 Naik turun tangga 5 10
8 Berpakaian (termasuk didalamnya mengikat tali sepatu 5 10
mengencangkan dan mengendorkannya)
9 Mengontrol BAB 5 10
10 Mengontrol BAK 5 10
Jumlah 100
HasilPenilaian :
skor yang didapatkan adalah 75 dan masuk ke dalam kategori ketergantungan berat (62-90)

Penilaian:

0-20 :ketergantungan

21-61 : ketergantungan berat/ sangattergantung

62-90 : ketergantunganberat

91-99 : ketergantunganringan

100 : mandiri

VIII. PENGKAJIAN STATUSMENTAL


A. SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONARE (SPMSQ)
Benar Salah No. Pertanyaan
 1 Tanggal berapa hari ini (tanggal bulan, tahun)?
 2 Hari apa hari ini?
 3 Apa nama tempat ini?
 4 Dimana alamat anda?
 5 Berapa umur anda sekarang?
 6 Tanggal, bulan dan tahun anda dilahirkan?
 7 Siapa presiden kita saat ini?
 8 Siapa presiden sebelumnya?
 9 Siapa nama ibu anda?
 10 Berapakah 20-3? Hasilnya dikurang 3 dan seterusnya?
Jumlah 6
HasilPenilaian :
Jumlah skor kesalahan sebanyak 6 poin sehingga disimpulkan fungsi intelektual terjadi kerusakan
sedang
Keterangan
Pertanyaan 1: Benar apabila dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun yang tepat
Pertanyaan 2: Benar apabila dapat menyebutkan hari
Pertanyaan 3: Benar apabila dapat mendeskripsikan tempat dengan benar
Pertanyaan 4: Benar apabila dapat menyebutkan alamat dengan benar
Pertanyaan 5: Benar apabila dapat menjawab umur sesuai dengan kelahirannya
Pertanyaan 6: Benar apabila menjawab tanggal, bulan dan tahun kelahiran
Pertanyaan 7: Benar apabila menyebutkan nama presiden saat ini
Pertanyaan 8: Benar apabila menyebutkan nama presiden sebelumnya
Pertanyaan 9: Benar apabila dapat menyebutkan nama ibunya
Pertanyaan 10: Benar apabila dengan mengurangi dengan benar sampai akhir

Interpretasi:
Skala 0-2: Fungsi intelektual utuh
Skala 3-4: Fungsi intelektual kerusakan ringan
Skala 5-7: Fungsi inteletual kerusakan sedang
Skala 8-10: Fungsi intelektual kerusakan berat
B. MINI MENTAL STATUS EXAMINATION(MMSE)
No. ASPEK KOGNITIF NILAI KRITERIA
1 ORIENTASI Dapat menyebutkan dengan benar hari,
(Skor maksimum: 10) tanggal, bulan, tahun sekarang, musim
Dapat menjawab nama tempat kita apa, nama tempat, alamat rumah (jalan,
melakukan pengkajian ( skor 1)
no rumah, kota, kabupaten dan provinsi),
Dapat menjawab hasil pengurangan
nama presiden sebelumnya, nama ibu
bilangan 4-2 = 2 dengan benar
kandung, dan hasil pengurangan
(skor 1)
bilangan
2 REGISTRASI Pewawancara menyebutkan 3 buah
(Skor maksimum: 3) benda, 1 detik untuk tiap benda.
Hanya bisa mengulang 2 buah Kemudian mintalah klien mengulang ke
benda yaitu bendera dan pohon
3 nama tersebut. Berikan satu angka
(skor 2)
untuk setiap jawaban yang benar. Bila
masih salah, ulanglah menyebutkan 3
nama tersebut, sampai ia dapat dapat
mengulangnya dengan benar. Hitunglah
jumlah percobaan dan catatlah (bola,
bendera, pohon)
3 ATENSI & KALKULASI Hitunglah berturut-turut selang 7 mulai
(Skor maksimum: 5) dari 100 kebawah 1 angka untuk tiap
Dapat mengeja kata dunia dari jawaban yang benar. Berhenti setelah 5
akhir ke awal
hitungan (93, 86, 79, 72, 65).
(skor 5)
Kemungkinan lain ejalah kata “dunia”
dari akhir ke awal (a-i-n-u-d).
4 DAYA INGAT (RECALL) Tanyakanlah kembali nama ke 3benda
(Skor maksimum: 3) yang telah disebutkan di atas. Berikan 1
Dapat mengingat 2 benda yaitu angka untuk setiap jawabn yangbenar.
bendera dan pohon
(skor 2)
5 BAHASA a. Apakah benda-benda ini (Perlihatkan
(Skor maksimum: 9) pensil dan arloji) (2angka)
 Dapat menyebutkan nama b. Ulangi kalimat berikut, “Jika Tidak
dari benda yang
Dan Atau Tapi.” (1angka)
ditunjukkan yaitu pensil dan
jam tangan (skor 2) c. Laksanakan 3 buah perintah ini,
 Dapat mengulang kata “jika “Peganglah selembar kertasdengan
tidak dan atau tapi”(skor 1) tangan kananmu, lipatlah kertas
 Dapat mengikuti perintah dengan tangan kananmu, lipatlah
dengan baik (skor 3)
kertas itu pada pertengahandan
 Bisa membaca dan
melaksanakan perintah letakkanlah di lantai.” (3 angka)
dengan baik (skor 1) d. Bacalah dan laksanakan perintah
berikut: “Pejamkan mata anda!”(1
 Dapat menulis “saya sedang angka)
menulis” (skor 1)
e. Tulislah sebuah kalimat (1angka)
 Dapat meniru gambar yang
dicontohkan (skor 1) f. Tirulah gambar ini (1angka)

TOTAL SKOR 20

HasilPenilaian :
skor yang didapatkan saat pengkajian jumlahnya 20 termasuk kategori probable gangguan kognitif
Penilaian:

Nilai 24-30: Normal

Nilai 17-23: Probable gangguan kognitif

Nilai 0-16: Definitif gangguan kognitif

IX. PENGKAJIAN SKALADEPRESI


Pengkajian ini menggunakan skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage
(1983) yang instrumennya disusun secara khusus digunakan pada lanjut usia untuk
memeriksa depresi. Jawaban pertanyaan sesuai indikasi dinilai 1, nilai 5 atau lebih dapat
menandakan depresi.

No Pertanyaan Ya Tidak
Pilihlah jawaban yang sesuai sebagaimana yang anda rasakan
dalam 1 minggu terakhir.
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan saat Ya Tidak
ini
2 Apakah anda membatalkan banyak dari rencana kegiatan Ya Tidak
minat anda
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong/ hampa Ya Tidak
4 Apakah anda sering merasa kebosanan Ya Tidak
5 Apakah anda mempunyai suatu harapan/ masa depan yang Ya Tidak
baik setiap waktu
6 Apakah anda terganggu dengan memikirkan kesulitan Ya Tidak
anda tanpa jalan keluar
7 Apakah anda seringkali merasa bersemangat Ya Tidak
8 Apakah anda mengkhawatirkan sesuatu hal yang buruk Ya Tidak
akan menimpa anda
9 Apakah anda seringkali merasa gembira Ya Tidak
10 Apakah anda seringkali merasa tak terbantukan Ya Tidak
11 Apakah anda seringkali merasa gelisah dan resah Ya Tidak
12 Apakah anda lebih menyukai tinggal dirumah daripada Ya Tidak
keluar rumah dan melakukan sesuatu hal yang baru
13 Apakah anda seringkali mengkhawatirkan masa depan Ya Tidak
anda
14 Apakah anda merasa kesulitan dengan daya ingat anda Ya Tidak
15 Apakah anda berpikir/bersyukur masih hidup saat ini Ya Tidak
16 Apakah anda sering merasa kelabu dan berputus asa Ya Tidak
17 Apakah anda merasa tidak berguna saat ini Ya Tidak
18 Apakah anda sering menyesalkan masa lalu anda Ya Tidak
19 Apakah menurut anda hidup ini penuh tantangan yang Ya Tidak
menyenangkan
20 Apakah anda merasa kesulitan mengawali suatu kegiatan Ya Tidak
21 Apakah anda merasakan penuh daya dan energi Ya Tidak
22 Apakah menurut anda keadaan yang dihadapi tanpa Ya Tidak
harapan
23 Apakah anda seringkali marah karena alasan sepele Ya Tidak
24 Apakah menurut anda keadaan orang lain lebih baik dari Ya Tidak
anda
25 Apakah anda sering lupa bagaimana menangis Ya Tidak
26 Apakah anda sulit berkonsentrasi Ya Tidak
27 Apakah anda bangun pagi dengan perasaan yang Ya Tidak
menyenangkan
28 Apakah anda lebih suka menghindari acara/sosialisasi Ya Tidak
29 Apakah mudah bagi anda dalam mengambil keputusan Ya Tidak
30 Apakah anda berpikiran jernih seperti biasanya Ya Tidak
JUMLAH ITEM YANG TERGANGGU
HasilPenilaian :
Skor yang didapatkan atau pertanyaan yang mengindikasikan terganggu sebanyak 15 termasuk dalam
kategori depresi ringan
Keterangan:

Pertanyaan bila dijawab dengan pilihan “Ya” atau “Tidak” yang bercetak tebal berarti
terganggu: nilai 1, yang tidak bercetak tebal berarti tidak terganggu: nilai 0, jawaban
kemudian dibuat total skornya, bila:

Nilai 0-10 = normal/ tidak depresi

Nilai 11-15= depresi ringan

Nilai 16-20= depresi sedang

Nilai 21-30= depresi berat

Jakarta,………………
(…………………………….)
ANALISA DATA

Analisa Data Diagnosa


Sindrom lansia lemah (Nanda 00257, hal 156)
DS :
 Pasien mengatakan tidak kuat untuk
berdiri lama dan bekerja seperti
mengambil makanan sendiri atau
peralatan makan dan menyapu halaman
seperti biasa, dan mudah lelah
 Keluarga mengatakan pasien mulai
mengabaikan kebersihan dirinya dan
tidak mampu mengingat kapan terakhir
kali makan, beberapa kali setelah ke
toilet tidak kembali ke kamar tetapi pergi
keluar dan tidak bisa kembali kerumah
Do:
 Pemeriksaan menggunakan SPMSQ : 6
(fungsi intelektual kerusakan sedang)
 Pemeriksaan menggunakan MMSE : 20
 TD : 140/100
Ds: Gangguan pola tidur ( Nanda 00198, hal 229)
 Keluarga mengatakan klien sering
terbangun di malam hari untuk pergi ke
toilet
 Klien mengatakan tidur biasanya jam 8
malam bangun jam 11 dan sulit untuk
tidur lagi
 Klien sering merasa capek atau pegal
pada malam hari karena memiliki cucu
yang sedang aktif berlari kesana kemari
 Klien mengatakan terbiasa mengonsumsi
kopi
Do:
 Klien menderita insomnia
 Mata terlihat merah
 Klien terlihat tubuhnya lemas dan letih
Ds: Kerusakan memori (Nanda 00131, hal 276)
 Keluarga mengatakan klien tidak mampu
mengingat kapan terakhir kali makan
 Klien sering bangun malah hari untuk ke
toilet tetapi tidak kembali ke kamar
malah pergi keluar rumah dan tidak
kembali
 Klien sering lupa melakukan kegiatan
yang sudah dijadwalkan
Do:
 Saat pemeriksaan SPMSQ klien tidak
dapat mengingat hari, tanggal, bulan dan
tahun hari ini beserta alamat rumahnya
 Klien terlihat bingung
 Riwayat Alzheimer
INTERVENSI DAN KRITERIA HASIL

Diagnose kriteria hasil Intervensi dan Kriteria Hasil


Sindrom lansia lemah (Nanda
00257, hal 156)
Gangguan pola tidur ( Nanda Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen demensia
asuhan keperawatan selama 1 (NIC : 161)
00198, hal 229)
bulan diharapkan gangguan  Sertakan anggota
pola tidur pada pasien dapat keluarga dalam
teratasi dengan perencanaan,
Kriteria hasil : pemberian, dan
evaluasi perawatan
1. Tidur sejauh yang
 Jam tidur yang diinginkan.
diobservasi.  Identifikasi pola-pola
 Tempat tidur perilaku biasa untuk
yang nyaman. kegiatan seperti tidur,
 Efesiensi tidur. penggunaan obat,
2. Kelelahan efek yang eliminasi, asupan
mengganggu (NOC : makanan, dan
122) perawatan diri.
 Gangguan  Sediakan lingkungan
memori dengan stimulasi yang
 Gangguan rendah.
aktifitas fisik. 2. Terapi relaksasi
 Gangguan (NIC:446)
kinerja peran.  Dorong klien untuk
3. Gangguan gaya hidup mengambil posisi
bagi caregiver (NOC : yang nyaman dengan
99) pakaian longgar dan
 Produktifitas mata tertutup.
kerja.  Dapatkan perilaku
 Tidur. yang meunjukkan
 Hubungan terjadi nya relaksasi,
dengan anggota misalnya bernafas
keluarga. dalam, menguap,
 Tanggung pernapasan perut, atau
jawab peran. bayangan yang
menyenangkan.
 Mintak klien untuk
relax dan merasakan
sensasi yang terjadi.
3. Peningkatan tidur (NIC :
348)
 Tentukan pola
tidur/aktivitas pasien.
 Monitor pola tidur
pasien, dan catat
kondisi fisik dana tau
psikologis keadaan
yang mengganggu
tidur.
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat untuk
mendukung tidur atau
siklus bangun pasien

Kerusakan memori (Nanda Setelah dilakukan tindakan 1. Stimulasi kognitif (NIC :


asuhan keperawatan selama 1 423)
00131, hal 276)
bulan diharapkan gangguan  Rangsang memori
pola tidur pada pasien dapat dengan mengulang
teratasi dengan pemikiran terakhir
Kriteria hasil : klien.
1. Memori (NOC: 311)  Sediakan kalender.
 Mengingat  Stimulasi
perkembangan klien
informasi baru dengan melibatkan
saja terjadi aktivitas untuk
meningkatkan
secara akurat. pencapaian dan
pembelajaran dengan
 Mengingat
memenuhi kebutuhan
informasi yang klien.
2. Latihan memori (NIC :
terbaru secara
141)
akurat.  Diskusikan dengan
klien atau keluarga
 Mengingat
yang mengalami
informasi yang masalah ingatan.
sudah lama  Stimulasi ingatan
dengan cara
secara akurat. mengulangi pemikiran
2. Orientasi kognitif klien yang terakhir di
ekspresikan, dengan
(NOC:325) cara yang tepat.
 Mengidentifika  Kenangkan kembali
mengenai pengalaman
si diri sendiri. klien, dengan cara
yang tepat.
 Mengidentifika
3. Terapi validasi (NIC :
si peristiwa 448)
saat ini yang  Tentukan tahap
gangguan kognisi
signifikan. klien.
 Mengidentifika  Ajukan pertanyaan
factual yang tidak
si tempat saat mengancam.
 Sesuaikan dan
ini. ekspresikan emosi
klien.
3. Manajemen waktu
sendiri (NOC:309)
 Identifikasi
rentang waktu
yang reaslistis
untuk setiap
aktivitas.
 Membuat
pengingat
dalam system
yang
ternegosiasi.
 Merencanakan
aktivitas setiap
minggunya.

Anda mungkin juga menyukai